Loading...
Logo TinLit
Read Story - I'il Find You, LOVE
MENU
About Us  

-----

Terkadang cinta butuh keegoisan

Agar rasa itu tetap bertahan

Berdiri disisi

Mematikan hati untuk saling berbagi

-----

            Jordi mengepalkan tangannya geram. Kini ia duduk di bangku belakang, tempat biasanya. Memandang Azalea yang kini tengah bergurau bersama Fiersa. Tidak. Bukan karena pemandangan itu Jordi merasa marah. Ia bisa saja menerima jika saat ini Azalea tengah tersenyum bahagia bersama Fiersa. Namun nyatanya tidak.

            Gadis itu berpura-pura. Terpaksa tersenyum disaat hatinya tercabik-cabik yang bahkan membuatnya bernapas pun sangat sulit. Pandangannya pun beralih pada sosok gadis yang kini baru saja masuk ke kelasnya. Ya, saat ini adalah jam istirahat.

            Dapat dilihat gadis itu melempar senyum sinis ke arah Jordi yang membuat pemuda itu berdecak kesal.

            Bisa-bisanya gue dulu pacaran sama rubah betina seperti dia_ batinnya kesal.

            Dengan gaya manja yang dibuat-buat, Lily pun menarik lengan Fiersa untuk keluar ke kantin bersama. Keduanya memang berpacaran. Malam itu, Lily menerima Fiersa. Membuat pemuda itu girang bukan main karena penantiannya selama ini berhasil.

            “Nggak mau keluar?”

            Jordi sudah ada di dekat Azalea. Gadis itu termenung sepeninggalan dua insan yang lagi dimabuk asmara. Ahh tepatnya hanya salah satu saja, sebab salah seorang dari mereka hanyalah memainkan perannya sebagai perempuan egois.

            “Males, lo aja gih keluar.” Jordi menggeleng lalu duduk si bangku Fiersa, tepat di samping Azalea.

            “Hidup itu ibarat sinetron dalam dunia nyata, ya? Tiap saat kita harus berpura-pura menjadi sosok yang bukan cerminan diri kita sendiri.” Azalea menoleh, bingung dengan maksud kalimat yang Jordi ucapkan meskipun sebenarnya Azalea merasa tersindir dengan kalimat tersebut.

            “Gue tadi baca buku, ada kalimat itu. Bagus banget ya.” Jordi terkekeh menjawab rasa bingung yang terpampang jelas di wajah Azalea.

            “Bisa aja lo.” Kata Azalea sambil tertawa juga.

            Perasaan lega tak dapat dipungkiri oleh Jordi. Akhirnya ia bisa melihat tawa Azalea, meski ia masih dapat melihat kilas kecewa di manik matanya.

            “Pulang sekolah, ikut gue yuk.”

            “Kemana?”

            “RAHASIA,” bisik Jordi diakhiri cubitan kecil di pipi Azalea. Membuat gadis itu merintih dan berteriak kesal.

            Setidaknya, sedikit pengalihan mungkin bisa membuat gadis itu merasa lebih baik. Mungkin Jordi harus lebih ekstra sabar lagi dalam menanam benih cintanya pada hati Azalea, meski semua itu tidaklah mudah. Namun ia sudah bertekad untuk melakukannya.

@@@

            Huhhhhh... entah sudah berapa lama Azalea tidak merasakan aroma pantai. Dan sore ini, ia kembali merasakannya. Bersama dengan Jordi. Beberapa minggu ini keduanya menjadi teman baik. Padahal, sebelumnya keduanya hanyalah orang asing yang sekedar mengenal sebagai teman sekelas.

            “Fiersa jadian ya sama Lily?”

            Entah mengapa, Jordi ingin terus mengingatkan Azalea bahwa kini orang yang dicintainya sudah memiliki apa yang diinginkannya. Meskipun raut kecewa, sedih, dan amarah berbaur menjadi satu. Namun Jordi tetap akan melakukan itu. Membuat gadis itu terbiasa dengan kalimat bahwa sahabatnya itu sudah memiliki gadis yang dicintainya.

            “Akhirnya gue bisa lihat dia tersenyum karena orang yang dicintainya.” Azalea menatap lurus. Sebenarnya itu adalah usaha untuk tetap mempertahankan dinding kekuatan yang dirasa sebentar lagi akan roboh.

            “Ya. Kurasa dia terlalu munafik dibalik senyum itu.” Azalea menoleh tidak suka mendengar ucapan Jordi. “Sorry, bukannya gue mau ngejelekin sahabat lo. Tapi itu yang gue lihat. Dia seakan menyangkal sebuah kenyataan yang memang seharusnya ada. Berpura-pura bodoh dan menjalankan peran yang dilakoninya.”

            Azalea terus mencerna ucapan Jordi. Lelaki ini misterius, begitu pikirnya. Ada hal yang tak diketahui oleh Azalea, dan ia merasakan itu.

            “Seharusnya memang tidak ada cinta dalam sebuah persahabatan.”

            Akhirnya kalimat itu keluar dari bibir Azalea. Azalea sendiri pun tak mengerti mengapa kalimat itu dengan mudahnya keluar setelah ia susah payah untuk terus menyembunyikan dari orang lain.

            “Gue tau.”

            Kini, pandangan Azalea sepenuhnya untuk Jordi. Apa yang diketahui pemuda itu? Seberapa jauh pemuda itu mengetahui kehidupan cintanya?

            “Mata itu sudah menunjukkan semuanya. Saat lo mandang dia, gue tau kalau itu bukan hanya sekedar tatapan sayang seorang sahabat.”

            Benar. Jordi benar. Bahkan di setiap detik pun Azalea tak pernah bisa melepas binar cinta yang selalu hadir di bola matanya.

            “Tapi dia mencintai orang lain. Gue tetaplah sahabat di matanya, dan selamanya tak akan pernah berubah.”

            Ingin rasanya Jordi berteriak untuk saat ini. Dia ada untuk Azalea. Lelaki itu mencintai Azalea tanpa gadis itu sadari. Cukup sulit berpura-pura biasa saat hati ingin menunjukkan reaksinya di dekat orang yang dicinta.

            “Andai kita tahu kepada siapa kita akan mencinta, mungkin aku akan mencari orang lain selain Fiersa.”

            Jordi tidak munafik jika dirinya juga terlibat menjadi korban sebuah misteri cinta. Rahasia dibalik rahasia yang tersusun rapi ibarat sebuah puzzle.

            Matahari semakin menenggelamkan wajahnya. Lelah setelah seharian berkelana. Atau sebagai upaya menghindar dari sang bulan yang tak pernah bisa dicapainya. Setidaknya itu yang mungkin matahari rasakan kini.

@@@

            Ketika cinta tak mampu lagi bisa diraih. Dendam, benci, dan amarah mendominasi hati. Menciptakan jejak-jejak hitam yang sulit di hapus barang sebentar saja.

            “Maksud lo apa kayak gitu?”

            Lily terperangah mendengar kalimat yang terucap itu. Kalimat kasar pertama yang ia dengar dari bibir Jordi. Lelaki yang masih dicintainya.

            “Semua karena kamu,” lirihnya. Penuh dengan luka. Yang tak tampak namun terasa menyiksa.

            Jordi hanya tersenyum sinis. Sebegitu besarnya kah cinta gadis itu ke dia sampai harus berbuat hal picik seperti ini.

            “Apakah dengan cara seperti ini, lo bisa buat gue jatuh cinta lagi? Lo terlalu egois dalam memaknai cinta yang sesungguhnya. Itu bukan cinta. Tapi hanya ambisi lo aja.”

            Setelah berucap, Jordi pergi. Meninggalkan Lily yang langsung luruh ke tanah. Air mata itu keluar. Keluar dengan deras tanpa bisa ditahannya. Rasa sesak itu kian nyata. Lily membenci ini. Benci.

            “Ambisi? Kamu masih bilang ini hanyalah sebuah ambisi saja saat kamu yang dulu memujaku, pergi hanya karena sebuah alasan mencintai dia. Mencintai Azalea yang rupanya tengah mencintai kekasihku.”

            Lily tersenyum miris saat kata kekasih itu keluar dari mulutnya. Ia bahkan sama sekali tidak mencintai kekasihnya itu. Sungguh ia tidak ingin menyakiti hati orang lain. Azalea, maupun Fiersa. Namun, apa ia harus berkorban sementara hatinya sendiri rapuh. Hatinya menginginkan Jordi yang kini tak menginginkannya.

            Lily kacau. Wajahnya sudah tak sesegar tadi. Air mata membuat make up nya luruh bersama dengan jatuhnya bulir-bulir bening itu. Tidak diinginkan oleh seseorang yang dicinta bukanlah hal yang mudah untuk diterima.

            Ia pun merogoh tas nya guna mengambil HP. Detik itu juga ia butuh seseorang. Ia butuh seseorang untuk bersandar. Ia butuh seseorang untuk merangkulnya kala ia menangis. Ia butuh seseorang itu.

@@@

            Fiersa hanya mampu menghela napas. Sudah satu jam lebih dirinya berdiam diri menunggu penjelasan dari kekasihnya itu. Namun, air mata Lily seolah tak henti untuk terus membanjiri pipinya.

            Sekali lagi Fiersa merengkuh tubuh Lily. Rumah ini begitu besar dan sepi. Dapat ia rasakan kehampaan di ruangan ini. Ia sungguh tak bisa meninggalkan Lily sendiri dalam keadaan seperti ini.

            “Kamu pulang aja, aku nggak apa-apa.”

            Fiersa menatap gadis itu. Bagaimana bisa Fiersa pergi meninggalkan Lily seorang diri disini. Fiersa menggeleng.

            “Aku butuh waktu untuk sendiri.”

            Hanya dengan kalimat itu pun Fiersa pun tertegun. Dengan berat hati, Fiersa meninggalkan Lily dan pulang ke rumahnya. Hari ini ia sungguh lelah.

How do you feel about this chapter?

0 0 4 1 2 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • ItaSari

    Isi ceritanya bagus kak indah , kak indah semangat terus untuk berkarya ya , jgn pernah takut untuk mencoba hal baru dan jgn pernah berhenti dan menyerah untuk menjadi lebih baik lagi . Good job kak indah ๐Ÿ‘๐Ÿป ku tunggu karya selanjut nya๐Ÿ˜Š

    Comment on chapter PROLOG
  • ItaSari

    Dunia percintaan tdk lah asing dlm kehidupan kita bahkan teman kita sediri pun bisa mencintai kita tanpa kita ketahui , tak hanya itu dlm persabahatan pun masih juga sering terjadi seperti itu hanya karna percintaan persahabat jgk bisa rusak untuk menghidari kejadian itu maka jika kita mencibtai sahabat kita sendiri maka kita hrs bisa menjaga perasaan , seperti batu yg jika di tetesi air terus menerus akan berbentuk sama hal nya seperti hati jika terus menerus berperasaan maka akan luluh.

    Comment on chapter PROLOG
  • Riyuni

    Hahaha. benar tuh, mencintai sahabat memang rumit..

    Comment on chapter Sebuah Rasa
  • ItaSari

    Like banget kak

    Comment on chapter Rahasia Dalam Sebuah Rahasia
  • ItaSari

    Syuka banget kak

    Comment on chapter PROLOG
  • Miraesti

    sudah gaes

    Comment on chapter Make Me Crazy
  • IndahPratiwi

    Bacaa gaessss

    Comment on chapter Make Me Crazy
  • IndahPratiwi

    kuy lah dibaca

    Comment on chapter Rahasia Dalam Sebuah Rahasia
  • mazayana

    udah sahabatkuu????????

    Comment on chapter Masa Lalu Itu Ada
  • dede_pratiwi

    ditunggu kelanjutan kisahnya :)

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
Cerita Cinta anak magang
580      351     1     
Fan Fiction
Cinta dan persahabatan, terkadang membuat mereka lupa mana kawan dan mana lawan. Kebersamaan yang mereka lalui, harus berakhir saling membenci cuma karena persaingan. antara cinta, persahabatan dan Karir harus pupus cuma karena keegoisan sendiri. akankah, kebersamaan mereka akan kembali? atau hanya menyisakan dendam semata yang membuat mereka saling benci? "Gue enggak bisa terus-terusan mend...
Sisi Lain Tentang Cinta
791      444     5     
Mystery
Jika, bagian terindah dari tidur adalah mimpi, maka bagian terindah dari hidup adalah mati.
Our Perfect Times
1228      803     8     
Inspirational
Keiza Mazaya, seorang cewek SMK yang ingin teman sebangkunya, Radhina atau Radhi kembali menjadi normal. Normal dalam artian; berhenti bolos, berhenti melawan guru dan berhenti kabur dari rumah! Hal itu ia lakukan karena melihat perubahan Radhi yang sangat drastis. Kelas satu masih baik-baik saja, kelas dua sudah berani menyembunyikan rokok di dalam tas-nya! Keiza tahu, penyebab kekacauan itu ...
For Cello
3131      1059     3     
Romance
Adiba jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu ia gapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang ia sanggup menikmati bayangan dan tidak pernah bisa ia miliki. Seseorang yang hadir bagai bintang jatuh, sekelebat kemudian menghilang, sebelum tangannya sanggup untuk menggapainya. "Cello, nggak usah bimbang. Cukup kamu terus bersama dia, dan biarkan aku tetap seperti ini. Di sampingmu!&qu...
Klise
3144      1184     1     
Fantasy
Saat kejutan dari Tuhan datang,kita hanya bisa menerima dan menjalani. Karena Tuhan tidak akan salah. Tuhan sayang sama kita.
Secangkir Kopi dan Seteguk Kepahitan
589      333     4     
Romance
Tugas, satu kata yang membuatku dekat dengan kopi. Mau tak mau aku harus bergadang semalaman demi menyelesaikan tugas yang bejibun itu. Demi hasil yang maksimal tak tanggung-tanggung Pak Suharjo memberikan ratusan soal dengan puluhan point yang membuatku keriting. Tapi tugas ini tak selamanya buatku bosan, karenanya aku bisa bertemu si dia di perpustakaan. Namanya Raihan, yang membuatku selalu...
About love
1283      598     3     
Romance
Suatu waktu kalian akan mengerti apa itu cinta. Cinta bukan hanya sebuah kata, bukan sebuah ungkapan, bukan sebuah perasaan, logika, dan keinginan saja. Tapi kalian akan mengerti cinta itu sebuah perjuangan, sebuah komitmen, dan sebuah kepercayaan. Dengan cinta, kalian belajar bagaimana cinta itu adalah sebuah proses pendewasaan ketika dihadapkan dalam sebuah masalah. Dan disaat itu pulalah kali...
TENTANG WAKTU
2107      899     6     
Romance
Elrama adalah bintang paling terang di jagat raya, yang selalu memancarkan sinarnya yang gemilang tanpa perlu susah payah berusaha. Elrama tidak pernah tahu betapa sulitnya bagi Rima untuk mengeluarkan cahayanya sendiri, untuk menjadi bintang yang sepadan dengan Elrama hingga bisa berpendar bersama-sama.
Diskusi Rasa
1132      668     3     
Short Story
Setiap orang berhak merindu. Tetapi jangan sampai kau merindu pada orang yang salah.
Black Roses
33276      4762     3     
Fan Fiction
Jika kau berani untuk mencintai seseorang, maka kau juga harus siap untuk membencinya. Cinta yang terlalu berlebihan, akan berujung pada kebencian. Karena bagaimanapun, cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh selembar tabir tipis.