Loading...
Logo TinLit
Read Story - Si Mungil I Love You
MENU
About Us  

"Kak Chaka!" teriakku sekuat tenaga ketika sampai di rumah bewarna hijau muda dengan pagar bewarna putih. "Kak Chaka, Kak Chaka!"

"Eh, berisik amat sih, Ngil. Malam-malam begini gangguin orang saja," kata Choki yang tiba-tiba membuka pagar rumahnya.

"Lho kok malah Kamu, sih? Kak Chaka mana?" tanyaku dengan nada sewot.

"Masuk, gih!" perintahnya pelan kepadaku.

Selepas pagar dibuka tanpa disuruh untuk kedua kali oleh Choki si Cokelat Buluk, aku sudah memasuki rumah mereka. Aku celangak-celinguk segera guna mencari Kak Chaka. Namun, ternyata Kak Chaka tidak ada, di mana pun.

"Lho, Luk Kak Chaka mana?" tanyaku.

"Memang aku bilang Kakak ada di rumah?" Choki malah balik bertanya dengan santainya.

"Lha tadi nyuruh aku masuk tuh, bukan karena Kak Chaka ada di rumah?" tanyaku dengan wajah sok polos.

"Tolol, aku nyuruh kamu masuk tuh, biar enggak dikira tuyul. Nanti kalau ada orang lewat, lihat kamu ada di depan rumahku. Mereka pasti akan berkata, ’pantesan ya kaya, orang memelihara tuyul, sih.’ Kan bisa repot. Bukan karena kakakku ada di rumah, kecuali kalau aku bilang kakak ada di rumah," jelas Choki panjang kali lebar.

Menyebalkan. Selalu saja Choki si Cokelat Buluk itu mengejekku. Sabar sabar Decha orang sabar jodohnya Kak Chaka, batinku mengucapkan mantra kesabaranku jika menghadapi iblis kecil tetanggaku ini.

Namaku Decha Liana Putri. Aku anak tunggal aku sering bermain ke rumah tetanggaku. Mereka kakak beradik. Chakandra Pambarep atau sering aku panggil Kak Chaka, dia lebih tua tujuh tahun dariku. Dia baik, ganteng, ramah, pinter pokoknya istimewa pakai dua telurlah, kalau di dunia ke-martabak-an. Ibarat kata Kak Chaka kayak pangeran berkuda putih buatku. Impianku sejak kecil ingin menikah dengan Kak Chaka.  Dan, ini masih menjadi impianku hingga aku berusia tujuh belas tahun.

Adiknya sebaya denganku, dia bernama Choki Bagastara. Kebalikan dari Kak Chaka dia sungguh sangat menyebalkan kalau ada survei, pasti delapan dari sepuluh cewek akan mengatakan seorang Choki seperti setan level sembilan atau seperti gado-gado Bi Onah yang berkaret dua. Kalau dekat dengan dia bawaannya ingin baca Ayat Kursi atau minimal Basmalah biar hawa setannya jauh-jauh dari kita. Dia selalu memanggilku dengan panggilan Mungil. Memang tinggiku hanya 149 cm, sangat mungil bukan? Untuk gadis yang sudah berstatus siswa SMA. Ketika anak seusiaku bisa tumbuh tinggi dengan baik. Aku masih saja tertahan di badan anak SD.

"Eh, Ngil ngapain ke sini? Bawa apaan tuh?" tanya Choki sembari tangannya mengambil kotak kue yang kubawa.

"Jangan, ini buat Kak Chaka!" larangku. Aku masak sendiri, nih," lanjutku membanggakan diri.

"Sini! Aku cek dulu siapa tahu Kamu kasih pelet! Agar kakakku klepek-klepek sama kamu," kata Choki sambil membuka kotak kue dan mulai memakannya dengan lahap.

"Enak, saja bukan pelet tapi cinta. Aku membuatnya pakai cinta dan kekuatan bulan. Enggak perlu pakai pelet nanti Kak Chaka juga cinta sama aku."

"Jangan ngimpi, Ngil kalau jatuh sakit lho! Kakak mana mau sama Kamu. Lihat kamu aja mungil, tinggi cuma sedadaku kayak anak SD mana kerasa kalau digrepe-grepe! Yah mungkin kerasa sih kayak lagi megang guling yang sudah kempet."

Enak aja kalau ngomong dasar Buluk udah tadi ngatain tuyul sekarang ngatain guling yang sudah kempet, batinku. Dasar Choki-Choki si Cokelat Buluk bukan lagi cokelat asli enaknya sekali.

"Eh, mau ke mana, Ngil?"

"Mau pulang ngapain ke sini kalau Kak Chaka enggak di rumah," kataku bergegas menuju pintu keluar.

"Lain kali kuenya jangan asin ya, Ngil!" teriaknya yang masih dapat kudengar dari luar. 

Ah, masa asin? batinku.

Aku pun bergegas ke rumah dan mengambil salah satu kue yang kubuat tadi untuk Kak Chaka. Benar rasanya asin tapi mengapa si Buluk tadi memakannya hingga habis ya? Itu anak lapar atau doyan yang asin? Supaya dapat membuat orang lain darah tinggi, Kali ya? Ah bodo amat, untung Kak Chaka tadi belum sempat memakan kue yang aku buat tadi, bisa dicoret nanti aku dari daftar calon pasangan Kak Chaka.

 

How do you feel about this chapter?

1 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    nice story ditunggu kelanjutannya

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
L.o.L : Lab of Love
3166      1144     10     
Fan Fiction
Kim Ji Yeon, seorang mahasiswi semester empat jurusan film dan animasi, disibukan dengan tugas perkuliahan yang tak ada habisnya. Terlebih dengan statusnya sebagai penerima beasiswa, Ji Yeon harus berusaha mempertahankan prestasi akademisnya. Hingga suatu hari, sebuah coretan iseng yang dibuatnya saat jenuh ketika mengerjakan tugas di lab film, menjadi awal dari sebuah kisah baru yang tidak pe...
Bullying
576      355     4     
Inspirational
Bullying ... kata ini bukan lagi sesuatu yang asing di telinga kita. Setiap orang berusaha menghindari kata-kata ini. Tapi tahukah kalian, hampir seluruh anak pernah mengalami bullying, bahkan lebih miris itu dilakukan oleh orang tuanya sendiri. Aurel Ferdiansyah, adalah seorang gadis yang cantik dan pintar. Itu yang tampak diluaran. Namun, di dalamnya ia adalah gadis rapuh yang terhempas angi...
Secret’s
4297      1374     6     
Romance
Aku sangat senang ketika naskah drama yang aku buat telah memenangkan lomba di sekolah. Dan naskah itu telah ditunjuk sebagai naskah yang akan digunakan pada acara kelulusan tahun ini, di depan wali murid dan anak-anak lainnya. Aku sering menulis diary pribadi, cerpen dan novel yang bersambung lalu memamerkannya di blog pribadiku. Anehnya, tulisan-tulisan yang aku kembangkan setelah itu justru...
School, Love, and Friends
19632      3012     6     
Romance
Ketika Athia dihadapkan pada pilihan yang sulit, manakah yang harus ia pilih? Sekolahnya, kehidupan cintanya, atau temannya?
Just For You
6376      2068     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...
Aku dan Dunia
373      285     2     
Short Story
Apakah kamu tau benda semacam roller coaster? jika kamu bisa mendefinisikan perasaan macam apa yang aku alami. Mungkin roller coaster perumpamaan yang tepat. Aku bisa menebak bahwa didepan sana ketinggian menungguku untuk ku lintasi, aku bahkan sangat mudah menebak bahwa didepan sana juga aku akan melawan arus angin. Tetapi daripada semua itu, aku tidak bisa menebak bagaimana seharusnya sikapku m...
Time Travel : Majapahit Empire
53900      5641     10     
Fantasy
Sarah adalah siswa SMA di surabaya. Dia sangat membenci pelajaran sejarah. Setiap ada pelajaran sejarah, dia selalu pergi ke kantin. Suatu hari saat sekolahnya mengadakan studi wisata di Trowulan, sarah kembali ke zaman kerajaan Majapahit 700 tahun yang lalu. Sarah bertemu dengan dyah nertaja, adik dari raja muda Hayam wuruk
SILENT
5597      1678     3     
Romance
Tidak semua kata di dunia perlu diucapkan. Pun tidak semua makna di dalamnya perlu tersampaikan. Maka, aku memilih diam dalam semua keramaian ini. Bagiku, diamku, menyelamatkan hatiku, menyelamatkan jiwaku, menyelamatkan persahabatanku dan menyelamatkan aku dari semua hal yang tidak mungkin bisa aku hadapi sendirian, tanpa mereka. Namun satu hal, aku tidak bisa menyelamatkan rasa ini... M...
The Story of Fairro
2846      1196     3     
Horror
Ini kisah tentang Fairro, seorang pemuda yang putus asa mencari jati dirinya, siapa atau apa sebenarnya dirinya? Dengan segala kekuatan supranaturalnya, kertergantungannya pada darah yang membuatnya menjadi seperti vampire dan dengan segala kematian - kematian yang disebabkan oleh dirinya, dan Anggra saudara kembar gaibnya...Ya gaib...Karena Anggra hanya bisa berwujud nyata pada setiap pukul dua ...
Simfoni Rindu Zindy
1152      743     0     
Inspirational
Zindy, siswi SMA yang ceria dan gigih, terpaksa tumbuh lebih cepat sejak ayahnya pergi dari rumah tanpa kabar. Di tengah kesulitan ekonomi dan luka keluarga yang belum sembuh, Zindy berjualan di sekolah demi membantu ibunya membayar SPP. Bermodal keranjang jinjing dan tekad baja, ia menjadi pusat perhatian terkadang diejek, tapi perlahan disukai. Dukungan sahabatnya, Rara, menjadi pondasi awal...