Loading...
Logo TinLit
Read Story - High Quality Jomblo
MENU
About Us  

Cause just in my fucking stories, i can be your mine.

--Vallenia Ayunda--

Gadis itu duduk di jembatan kecil di atas kolam ikan SMK Kejora. Ia membiarkan kakinya menyelam, dikelilingi ikan-ikan yang membuatnya terasa geli. Dan Ayunda tertawa, menikmati hidupnya yang sederhana.
Duduk di bangku kelas 12 jurusan Akuntansi 3 tidak menyenangkan. Mereka bersatu selama dua tahun, tidak ada toleransi untuk pindah kelas. Tak masalah, Ayunda mudah nyaman dalam kondisi apa pun, termasuk dikucilkan di kelas. 
"Eh, maksud lo apa woi bilang ke Pak Laut kayak gitu?!"
Ia merasakan sebuah dorongan di punggungnya. Tidak bisa menahan keseimbangan membuat tubuh Ayunda terhuyung. Dan gadis itu jatuh, masuk ke dalam kolam ikan dengan kondisi yang menyedihkan. Air kolam yang kotor membasahi seragam yang dikenakan gadis itu, meninggalkan noda yang tidak akan bisa hilang.
Dan Ayunda kehilangan satu pasang seragamnya.
Sambil berusaha berdiri, Ayunda bangkit dari sana. Menatap satu persatu orang yang kebetulan juga duduk di dalam kelas yang sama dengan Ayunda. Dan Ayunda selalu berusaha tegar, menguatkan diri agar tidak menangis di hadapan orang-orang gila di hadapannya.
"Lo semua kenapa cari ribut sama gue?"
"Kita? Cari ribut?" Julia memandang ke arah semua teman-temannya. Situasi ini bagaikan perayaan di hari ulang tahunnya, sangat menggembirakan. 
"Lo kali cari ribut."
"Dasar nggak tahu malu."
"Nggak punya harga diri."
"Otak lo tu di dengkul apa dimana? Taruh aja itu cancut di kelapa lo."
Sahutan-sahutan kasar membuat Ayunda muak terdengar di telinganya. Sejujurnya, Ayunda benci akan hal ini. Ia pikir ini akan menjadi rahasia kelas jika Ayunda adalah paling berbeda di kelasnya, namun ia salah. Semua orang di kelasnya menginginkan dunia tahu bahwa mereka tidak suka dengan Ayunda. Lebih jelasnya, kepada semua siswa yang kini berbondong-bondong memenuhi taman sekolah.
"Maksud lo apa cari ribut sama Pak Laut? Mau bikin dia nggak mau ngajar kelas kita? Hello, sorry! Kita udah kelas 12." Yang bernama Zoya menjambak rambut Ayunda, namun dengan segera Ayunda menepisnya. Sekuat tenaga ia mencoba kuat atas kekerasan yang dilakukan siswa di kelasnya. Meski pun Ayunda sendiri, ia harus bisa menghadapi dua puluh sembilan siswa lainnya.
“Berhenti!” Ayunda berusaha menyelamatkan rambutnya dari teman sekelas mereka yang sudah kesurupan.
“Lo tu nggak pernah diajarin sopan santun ya?”
“Jangan ikut campur urusan orang!”
Plak! 
Ayunda merasakan pipinya perih. Tubuhnya terhuyung ke tanah dan hari itu, Ayunda benci dirinya sendiri. Kenapa ia tidak bisa lebih kuat dan selalu kalah? 
“Astaga, Ayunda!”
Itu suara Laut. Tapi Ayunda sudah putus asa. Ia menangis di bawah sana sambil memeluk lututnya. Laut terdengar murka kepada geng Zoya dan menelfon guru BP untuk memberi mereka skors.
Lalu, mata Laut menyala menatap semua orang yang menyaksikan itu semua. “Kenapa kalian diam? Dimana rasa peduli dan perikemanusiaan kalian?”
Tak mendengar jawaban, Laut tertawa sinis. “Sampah. Bagaimana bisa sekolah ini diisi orang-orang seperti kalian? Penderitaan orang dianggap lelucon.”
Nyatanya, Ayunda hanyalah gadis lemah yang membutuhkan Laut. Kenapa semua luka yang Ayunda terima harus selalu berakar dari Laut? Dan kenapa pula orang yang menyelamatkan Ayunda juga Laut? Ayunda semakin tidak berdaya menyadari semua itu. 
Tubuh Ayunda masih bergetar di bawah sana. Laut menatapnya iba, ia ingin bergerak dan membantu gadis itu menghapus air matanya. Tapi, bayang-bayang Taufan yang mengatakan bahwa ia kekasih Ayunda masih terbayang dan itu membuat oase Laut terasa menyesakkan. 
"Ay.."
Ayunda tidak bergerak, ia masih memeluk dua kaki dan mengubur wajah di  lututnya. 
"Pe.. Pergi aja. Ayunda mau sendiri."
"Tapi keadaan kamu, air mata kamu, bikin saya ragu kalau kamu bisa lebih baik jika sendiri."
Laut masih sama. Bagaimana pun keadaan Ayunda, pria itu tetap senang mengajaknya berdebat. Gadis itu mendongak, menatap Laut yang membungkukkan badan di depannya. 
Yang pertama kali Ayunda dapati adalah senyum tulus Laut. Senyum yang sudah lama tidak dilihatnya, senyum yang selama ini Ayunda rindukan karena tidak pernah ditujukan pada gadis itu. 
Berapa lama? Ayunda bahkan tidak mampu menghitungnya. Ia menghapus kasar air matanya. Laut mengulurkan tangan dan Ayunda menyambutnya. 
Hangat, itulah yang Ayunda rasakan. Pria itu menggenggam tangan Ayunda erat dan Ayunda ingin menangis karena rindunya kian memburu. Harusnya, mereka seperti ini sejak dulu. Tak usah ada jarak, tak perlu ada ruang. Tapi jalan mereka berbeda. Tuhan sengaja memberi jarak dengan cara Ayunda yang memberi ruang untuk Taufan. Lalu terciptalah rindu yang tidak terbantahkan. 
Kali itu, Laut mengajaknya pergi ke rooftop sekolah. Mereka duduk di sana sambil menikmati hamparan Ibu kota yang terpampang di depan sana dan memanjakan mata. 
"Selain rokok, ada hal lain yang bikin saya tenang."
Ayunda baru sadar, sudah lama ia tidak melihat pria di sebelahnya sekarang ini merokok. Dulu, ia menemukan Laut merokok saat berada di luar kelas padahal siswa di dalam sana sedang ulangan. Atau, kapan saja asal pria itu sedang berada dalam mood yang tidak baik. 
"Ketinggian," Lanjut Laut bercerita. "Ketinggian adalah anugrah. Nggak semua orang berani melihat keindahan dunia dari ketinggian. Karena dari ketinggian, saya bisa bebas melihat dunia lebih luas."
"Ayunda udah lama nggak lihat Pak Laut merokok."
Mendengar itu, Laut tertawa. "Ada gadis kecil yang minta saya berhenti. Bodohnya, saya menuruti gadis kecil itu. Padahal saya tahu, nggak ada yang bisa diharapkan dari gadis itu. Bahkan dia sudah punya pacar."
Ayunda menoleh ke arah Laut dan mengerutkan dahi. Walau Laut punya banyak murid kesayangan yang cantik dan pintar, sepertinya tidak akan ada yang berani kurang ajar untuk mengatur hidup Laut seperti dirinya. 
"Maksud Pak Laut, Ayunda?" Laut menaikkan bahu tak acuh. "Ayunda nggak ada pacar-pacaran sama Taufan! Taufan itu pacar Wulan, sahabat Ayunda! Pak Laut nggak peka banget sih jadi guru. Makanya jangan galak-galak. Perhatian juga dong sama murid. Nih ya, kalau Ayunda pacaran, mana mau Ayunda digenggam sama Pak Laut yang manja. Ayunda nggak bakal mau pergi-pergi sama Pak Laut. Pulang pergi ke sekolah dianter pacar."
Pernyataan Ayunda yang panjang, membuat Laut bagai diterbangkan ke awang-awang. Semuanya terasa benar. Ayunda masih saja pulang dan berangkat dengan angkutan umum sialan itu. Gadis itu selalu terlihat sendiri, bahkan saat sedang memainkan ponselnya, gadis itu terlihat sangat serius tanpa merubah ekspresi. Kesimpulannya, gadis itu menulis bukan pacaran. 
Laut mengukir senyum yang lebar. "Mana mau Ayunda pacaran sama Taufan? Kamu 'kan bapernya sama saya. High Quality Jomlo, gue nggak bakal pacaran sama orang yang nggak gue suka."
Ayunda menatap Laut dan pria itu menaik-turunkan alisnya. Entah kenapa, darah Ayunda terasa berdesir lebih hebat. Senyum Laut membuat Ayunda menaikkan dua sudut bibirnya. Ada kelegaan yang nyata terasa. 
"Ihh. Pak Laut percaya diri banget sih!"
Gemas, Ayunda mendorong lengan Laut kesal. Laut menahan tubuh sambil tertawa. "Kalau nggak baper, kenapa kamu jelasin sama saya coba?"
Pipi Ayunda merona. Seluruh darahnya terasa mengalir menuju pipinya. Pria ini benar-benar pintar membalikkan fakta. "Pak Laut yang mancing Ayunda buat jelasin! Lagian gimana bisa Pak Laut tahu soal High Quality Jomlo?"
"Saya baca dong, cerita kamu. Udah tua gini, masa kalah update sama murid saya yang kudet."
"What?!" Ayunda berteriak histeris. Reaksinya benar-benar lebay. Sungguh, ia benar-benar ingin mengubur diri di dalam ice cream. Ia malu setengah mati. 
Pasalnya, novel Ayunda yang dipublikasikan di situs internet itu bercerita bahwa Ayunda menyukai Laut. Lalu, mereka berdua pacaran di sana. Dan Laut membacanya sambil berpura-pura tidak ada yang salah. Sungguh ini adalah hari tersialnya. 
"Cause I know just in my fucking stories, I can be your mine."
“Dan saya, sudah berhenti merokok, Ayunda.”

How do you feel about this chapter?

1 0 5 0 0 0
Submit A Comment
Comments (17)
  • Watermelon16543

    Greget parah 😘

    Comment on chapter BAGIAN SATU : Kamu, Aku, Kita Berbeda.
  • Ayuni912P

    @PauloCleopatra2339 Karena Author kweren! :D

    Comment on chapter END
  • Ayuni912P

    @Cantikalucu ya tapi kenyataan Pak Laut nggak sebaik Laudito Nugroho

    Comment on chapter END
  • Ayuni912P

    @DolphinLuluk Biarin abis Pak Laut jahat. Katanya Guru tapi gak patut digugu dan ditiru

    Comment on chapter END
  • PauloCleopatra2339

    Karakter Ayunda kenapa bisa unyu? Pak Laut juga emesss

    Comment on chapter BAGIAN SATU : Kamu, Aku, Kita Berbeda.
  • Cantikalucu

    Suka banget pasangan ini. Kalau nyata pasti gemesin ya???

    Comment on chapter SEMBILAN BELAS : Tulip Kuning
  • DolphinLuluk

    Emang ya si Ayunda, sopan santunnya kalau sama Laut suka ngawur. Itu gurumu Ayyyyy :D Gemazz

    Comment on chapter BAGIAN DUA : High Quality Jomblo
  • Ayuni912P

    @FANAMORGANA makasih lho haha

    Comment on chapter TIGA PULUH : Ayunda dan Ayah
  • Ayuni912P

    @Kia_kun katanya cinta itu harus diperjuangkan. Itu cara Rani memperjuangkan cintanya.

    Comment on chapter TIGA PULUH : Ayunda dan Ayah
  • Kia_kun

    Rani s egois....

    Ckckck....

    Ngak sadar sama apa yang udah dilakuin eh malah nambah rugi orang lain

    Comment on chapter TIGA PULUH DUA : Berpisah Itu Mudah
Similar Tags
Upnormal
8135      2032     4     
Fantasy
Selama kurang lebih lima bulan gadis delapan belas tahun ini sibuk mencari kerja untuk kelangsungan hidupnya. Sepertinya Dewi Fortuna belum memihaknya. Nyaris puluhan perusahaan yang ia lamar tak jodoh dengannya. Selalu coba lagi. Belum beruntung. Faktor penyebab atas kegagalannya ialah sang makhluk lain yang selalu menggodanya hingga membuat gadis itu naik pitam. Maklum usia segitu masih labil. ...
Haruskah Ku Mati
53219      5911     65     
Romance
Ini adalah kisah nyata perjalanan cintaku. Sejak kecil aku mengenal lelaki itu. Nama lelaki itu Aim. Tubuhnya tinggi, kurus, kulitnya putih dan wajahnya tampan. Dia sudah menjadi temanku sejak kecil. Diam-diam ternyata dia menyukaiku. Berawal dari cinta masa kecil yang terbawa sampai kami dewasa. Lelaki yang awalnya terlihat pendiam, kaku, gak punya banyak teman, dan cuek. Ternyata seiring berjal...
Harmonia
4391      1380     4     
Humor
Kumpulan cerpen yang akan membuat hidup Anda berubah 360 derajat (muter ke tempat semula). Berisi tentang kisah-kisah inspiratif yang memotivasi dengan kemasan humor versi bangsa Yunani. Jika diterbitkan dalam bentuk cetak, buku ini akan sangat serba guna (bisa untuk bungkus gorengan). Anda akan mengalami sedikit mual dan pusing ketika membacanya. Selamat membaca, selamat terinspirasi, dan jangan...
Bifurkasi Rasa
147      125     0     
Romance
Bifurkasi Rasa Tentang rasa yang terbagi dua Tentang luka yang pilu Tentang senyum penyembuh Dan Tentang rasa sesal yang tak akan pernah bisa mengembalikan waktu seperti sedia kala Aku tahu, menyesal tak akan pernah mengubah waktu. Namun biarlah rasa sesal ini tetap ada, agar aku bisa merasakan kehadiranmu yang telah pergi. --Nara "Kalau suatu saat ada yang bisa mencintai kamu sedal...
Kafa Almi Xavier (update>KarenaMu)
756      447     3     
Romance
Mengapa cinta bisa membuat seseorang kehilangan akal sehatnya padahal prosesnya sesederhana itu? Hanya berawal dari mata yang mulai terpikat, lalu berakhir pada hati yang perlahan terikat. °°°°##°°°° Berawal dari pesan berantai yang di kirim Syaqila ke seluruh dosen di kampusnya, hingga mengakibatkan hari-harinya menjadi lebih suram, karena seorang dosen tampan bernama Kafa Almi Xavier....
Iblis Merah
9809      2614     2     
Fantasy
Gandi adalah seorang anak yang berasal dari keturunan terkutuk, akibat kutukan tersebut seluruh keluarga gandi mendapatkan kekuatan supranatural. hal itu membuat seluruh keluarganya dapat melihat makhluk gaib dan bahkan melakukan kontak dengan mereka. tapi suatu hari datang sesosok bayangan hitam yang sangat kuat yang membunuh seluruh keluarga gandi tanpa belas kasihan. gandi berhasil selamat dal...
Garden
5529      1713     5     
Fantasy
Suatu hari dimanapun kamu berada,selama kita menatap langit yang sama. Bolehkah aku merindukanmu?
Do You Want To Kill Me?
6053      1716     2     
Romance
Semesta tidak henti-hentinya berubah, berkembang, dan tumbuh. Dia terus melebarkan tubuh. Tidak peduli dengan cercaan dan terus bersikukuh. Hingga akhirnya dia akan menjadi rapuh. Apakah semesta itu Abadi? Sebuah pertanyaan kecil yang sering terlintas di benak mahluk berumur pendek seperti kita. Pertanyaan yang bagaikan teka-teki tak terpecahkan terus menghantui setiap generasi. Kita...
DanuSA
32263      4931     13     
Romance
Sabina, tidak ingin jatuh cinta. Apa itu cinta? Baginya cinta itu hanya omong kosong belaka. Emang sih awalnya manis, tapi ujung-ujungnya nyakitin. Cowok? Mahkluk yang paling dia benci tentu saja. Mereka akar dari semua masalah. Masalalu kelam yang ditinggalkan sang papa kepada mama dan dirinya membuat Sabina enggan membuka diri. Dia memilih menjadi dingin dan tidak pernah bicara. Semua orang ...
Kirain Hantu
351      235     3     
Short Story
Aku terbangun beberapa menit selepas jam dua dini hari. Sebelum keluar kamar, aku menatap sejenak cermin dan melihat seorang wanita berwajah pucat, berambut panjang, dengan pakaian putih. Aku menjerit karena terkejut dan mengira ada hantu. Ternyata, wanita berpakaian putih yang aku lihat di cermin bukan hantu, melainkan pantulan diriku sendiri.