***
Musik yang menghentak, remangnya cahaya, bisingnya suara memenuhi ruang pesta. Satu ruangan sudah dipesan untuk satu perkumpulan yang sedang merayakan pesta kelulusan. Sorak sorai terdengar di mana-mana.
“Happy graduation, girls!!” seru seorang gadis memegang tongkat selfie sambil memeluk satu sama lain. Wangi parfume mahal menyeruak di seisi ruangan bercampur dengan bau alkohol yang tajam dan juga asap rokok.
Tidak ada yang menjamin semua orang di dalam ruangan ini sudah berusia di atas delapan belas tahun. Mereka semua hanyalah remaja labil yang sedang merayakan pesta lulus SMA dengan cara mereka sendiri, misalnya menghabiskan ratusan dollar uang orang tua mereka. Uang tidak masalah bagi mereka. Toh bukan mereka yang mencari, mereka hanya menikmatinya saja. Sesukanya, semaunya.
Putri, si ratu pesta. Ia duduk di pangkuan seorang pria yang masih sama mudanya dengan dirinya. Malam itu ia hanya memakai gaun malam berbahan satin dengan tali yang setipis rambut. Mengalungkan tangannya manja pada pria berkemeja hitam itu. sebelah tangannya yang lain memegang gelas berisi cairan berwarna bening dengan bau menyengat.
Sang pria tampak santai saja. Sama, tangannya juga memegang gelas yang sama dengan sebelah tangan yang lain memeluk pinggang Putri posesif.
“Tara, ganteng.” Ucapnya mulai melantur. Wajahnya yang memerah menandakan ia sudah berada di bawah alam sadarnya akibat minuman yang di teguknya sejak tadi.
“Kamu cantik.” pemuda itu mengecup bibir Putri. Putri tersenyum senang. Di tatapnya kekasihnya, Tara dengan tatapan nakal. Ia membalas kecupan. Berbalas lagi dengan kecupan dan hampir mereka melanjutkannya dengan ciuman panas, Putri di tarik oleh teman-temannya untuk maju ke lantai dansa. Si pemuda mendecak kecewa namun ikut menyusul untuk menari bersama.
Menari mengikuti irama yang menghentak. Bergerak-gerak seinginnya di bawah alam bawah sadar mereka. Semalaman suntuk tanpa lelah, tanpa masalah. Tanpa peduli dengan apa yang akan mereka hadapi kedepannya.
***