Loading...
Logo TinLit
Read Story - LARA
MENU
About Us  

Di setiap penghujung malam, mataku selalu menolak arahan otak ku untuk segera mengistirahatkan tubuh yang lelah akibat ulah omongan para ahli-ahli yang menuntut ku untuk memahami apa isi dan maksud dari buku-buku yang mereka rancang. Memahami setiap bahasan yang sebenarnya tak satupun mau kupahami berdasarkan niat yang muncul dari sanubari.

Disetiap hari, tubuh goyah ku dengan langkah lunglai memaksakan diri untuk tetap berjalan pada garis wajar anak seusia ku. Anak usia remaja dengan emosi labil yang kadang bisa berubah dengan cepat layaknya cuaca di lautan yang ganas.

Aku masih remaja, hampir lulus SMA, dan sebentar lagi akan menyandang gelar M.pgrn dari sekolah yang meluluskan ku. Mister pengangguran. Aku tak berniat melanjutkan pendidikan ku ke jenjang kuliah, jangan tanya kenapa, karena aku akan menjawab pertanyaan itu dengan sarkas 'itu pilihan ku, kau tak usah ikut campur.' Lagipula, aku juga tak tahu bagaimana status ku di sekolah itu sekarang, apakah aku masih menjadi salah satu siswa disana, ataukah aku sudah dikeluarkan secara tak hormat, hampir tujuh minggu aku tak masuk sekolah? Aku tak tahu, dan memang tak mau peduli.

Selayak nya kutub utara yang dingin, pembawaan dan karakter yang melekat pada diriku juga tak kalah dingin dari tempat yang menjadi asal muasal nama ku itu.

Teman-teman ku sudah sering mengatakan, jika aku adalah Utara yang liar, Utara yang yang belum diketahui oleh dunia, Utara yang dingin dan beku, Utara yang asing, dan Utara yang tak terkenal.

Bukan tanpa sebab mereka berkata demikian, aku memang seperti itu. Liar, tak di ketahui, jarang terekspos, tak mengenal dunia luar itulah diriku. Tapi, karena hal-hal itulah namaku justru menjadi bahan hangat pembicaraan anak-anak perempuan di sekolah ku. Mereka sering bergunjing tentang ku, mengatakan jika aku adalah laki-laki idaman, laki-laki romantis yang bersembunyi dibalik sifat dingin, sulit ditebak, laki-laki yang bisa membuat perasaan menjadi sejuk alih-alih panas ataupun dingin.

Aneh, mereka tak mengenal ku, namun sudah bisa memprediksi bagaimana karakter diriku. Tapi, menurut ku itu wajar, maklum saja, sekarang banyak orang kesepian yang hobi berkhayal, saking hobinya, ia mencampur adukan mana yang hanya sebatas khayalan dengan mana yang nyata, jadinya, seperti gadis-gadis itu.

Selain sifat dan karakter ku, banyak yang mengatakan jika wajah dan namaku memang selaras. Layaknya kutub utara yang berwarna putih polos, wajah ku juga sama. Bukan polos tanpa jerawat dan komedo, melainkan polos dengan artian tanpa ekspresi, dan memang seperti itu, sebab aku juga menyadari nya.

Aku tak bisa mengekspresikan rasa yang ku alami, terlebih lagi rasa sedih. Jika aku merasakan bahagia, aku hanya sedikit tersenyum, tak mau berlebihan. Sedangkan untuk ekspresi lainnya--seperti sedih, marah, takut, dan lainnya--aku hanya bisa diam, diam tanpa ekspresi.

Sampai sekarang, aku tak paham, apalagi mengerti tentang mengapa dan bagaimana bisa kedua orang tua yang selama ini membesarkan ku bisa mendapatkan inspirasi nama yang menurut ku unik ini. Rafa Sjhar Utara, yang diambil dari dua kata; Fajar, dan Utara yang diberi tambahan Ra dan Sjh diantara sebelum dan sesudah Fa.

Alih-alih dipanggil Rafa, atau Fajar, ayah dan ibuku justru akrab memanggil ku dengan panggilan Tara, empat huruf terakhir dari tiga kata yang membentuk nama lengkap ku.
Begitu juga dengan teman-teman ku, mereka akrab memanggil ku Tara. Namun, ada satu orang yang lebih senang memanggil ku dengan panggilan Utara dibanding Tara, dan saat ini, orang itu telah menghilang. Namun beberapa saat sebelum ia pergi, aku pernah bertanya tentang mengapa ia memanggil ku seperti itu, dan ia menjawab, karena itu adalah panggilan sayang nya.

Utara adalah nama pemberian ibuku, dan jika dihitung-hitung, kini sudag genap seratus hari lebih ibu sang pemberi nama itu meninggalkan jiwa ku tinggal sendirian di panggung sandiwara ini. Aku masih berduka atas kepergiannya, sangat-sangat kehilangan. Sudah genap tiga bulan sejak sahabat pertama ku pergi, genap dua bulan sejak sahabat ku yang lain pergi, dan genap tiga minggu setelah kekasih ku meminta aku untuk mengakhiri hubungan antara aku dan dia, sebab dia lebih memilih pengkhianat daripada aku.

Aku sakit hati, pada awalnya. Namun makin kesini, rasanya sudah mulai memudar. Aku tak lagi merasakan kecewa atas kehilangannya atau, yang ada hanya sekedar perasaan biasa saja saat ditanya bagaimana tanggapan ku tentang kedua mantan ku yang memilih untuk bersatu itu.

Lagi pula, semesta tak mendukung ku untuk tinggal berlama-lama didalam sebuah duka yang disebabkan oleh sebuah jiwa. Tetapi, semesta mendukung jiwaku untuk tetap tinggal disebuah ruang kesendirian, dimana ruang itu hanya ada aku sendiri yang ditemani oleh luka samar yang tak kasat oleh mata.

Didalam ruang itu, aku selalu menjadi satu-satunya entitas dengan wujud nyata, selalu berdiri sendiri, berdiri dengan tegap agar terlihat kuat dan tangguh. Namun dibalik itu semua, banyak entitas tak berwujud yang hanya bisa dirasakan oleh ku, dan entitas itu lah yang membuat penampilan kuat dan tangguh ku hanya berada di luar saja. Aku rapuh didalam, kehilangan jati diri, kesepian tanpa arti, meraung-raung meminta pertolongan, namun apa daya, aku hanya sendiri.

Kepercayaan pada sesama manusia telah pudar dalam diriku. Untuk apa percaya pada mereka, pada manusia yang hanya bisa memberi kemungkinan tanpa memberi kepastian. Hanya sebatas harapan tanpa ada realisasi. Bahkan terkadang, aku berpikir jika aku sama halnya dengan manusia yang lain, sama-sama tak bisa dipercaya, sebab itu, aku kadang-kadang jadi kehilangan jati diri.

Tapi untungnya, aku memiliki pegangan kuat yang kokoh, lebih kuat dari apapun, pegangan yang sampai sekarang membuat ku tetap hidup walau menjalani kehidupan yang getir ini. Aku memiliki pehaman tentang agama, walau hanya standar setidaknya aku sudah terselamatkan. 

Selain itu, aku masih memiliki sebuah mimpi yang harus cepat-cepat ku wujudkan. Mimpi yang sudah ada sejak aku buta akan cinta, mimpi yang tercipta karena sebuah kebiasaan, mimpi untuk menjadi sesuatu, tapi aku tak mau memberi tahu apa mimpiku, karena tak semua yang ku tahu, harus ku beri tahu pada orang lain.

Hidup memang seperti itu, kau harus pandai-pandai mengatur otot tak bertulang mu agar ia tak menjadi senjata bagimu. Dan untungnya, aku adalah bagian dari orang-orang yang lebih memilih untuk diam dan mengamati daripada harus berkomentar. Begitu juga dalam hal perasaan, aku cenderung orang yang lebih memilih untuk diam, enggan untuk mengungkapkan nafsu jika aku mencintai mu.

Aku lebih baik memendam rasa, menyimpan apa yang ku rasakan sendirian, tak mau berbagi dan tak mau di bagi.

Sorot lampu kamar ku sayup-sayup melambai meminta untuk segera ku matikan. Aku sudah duduk di meja kayu ini semalaman, hanya duduk sambil membaca beberapa novel yang menurut ku pantas untuk ku baca, namun pikiran ku justru melayang pergi menjauh dari kamar ini.

Pemandangan bulan sabit hitam sudah sangat melekat pada bagian bawah mataku, beberapa orang mengatakan aku sangat kacau, bahkan ada yang mengatakan aku mengalami depresi semenjak ibuku pergi. Ditambah lagi dengan kondisi rambut gondrong yang sudah sepekan tak ku cuci, sudah cukup menggambarkan bagaimana kondisi ku saat ini.

Akan tetapi, aku selalu membantah jika ada yang mengatakan aku terluka, fisik dan batin. Mereka mengatakan aku kesepian, aku depresi, aku haus akan kasih sayang, tapi menurut ku, mereka salah. Apa yang mereka katakan, justru aku nikmati.

Selayaknya hidup bahagia dengan harta yang bergelimang, aku juga hidup bahagia dengan luka dimana-mana.

Jangan pikir aku gila, tidak. Aku tidak gila. Aku hanya menikmati jalan hidup ku yang sekarang. Hidup dengan aura gelap yang selalu membayangi ku. Hidup dalam bayang-bayang masa depan tanpa ada kebahagiaan.

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Bulan Dan Bintang
5413      1402     3     
Romance
Cinta itu butuh sebuah ungkapan, dan cinta terkadang tidak bisa menjadi arti. Cinta tidak bisa di deskripsikan namun cinta adalah sebuah rasa yang terletak di dalam dua hati seseorang. Terkadang di balik cinta ada kebencian, benci yang tidak bisa di pahami. yang mungkin perlahan-lahan akan menjadi sebuah kata dan rasa, dan itulah yang dirasakan oleh dua hati seseorang. Bulan Dan Bintang. M...
Memorieji
7761      1642     3     
Romance
Bagi siapapun yang membaca ini. Ketahuilah bahwa ada rasa yang selama ini tak terungkap, banyak rindu yang tak berhasil pulang, beribu kalimat kebohongan terlontar hanya untuk menutupi kebenaran, hanya karena dia yang jadi tujuan utama sudah menutup mata, berlari kencang tanpa pernah menoleh ke belakang. Terkadang cinta memang tak berpihak dan untuk mengakhirinya, tulisan ini yang akan menjadi pe...
Bulan dan Bintang
6058      1618     1     
Romance
Orang bilang, setiap usaha yang sudah kita lakukan itu tidak akan pernah mengecewakan hasil. Orang bilang, menaklukan laki-laki bersikap dingin itu sangat sulit. Dan, orang bilang lagi, berpura-pura bahagia itu lebih baik. Jadi... apa yang dibilang kebanyakan orang itu sudah pasti benar? Kali ini Bulan harus menolaknya. Karena belum tentu semua yang orang bilang itu benar, dan Bulan akan m...
Stuck In Memories
15982      3278     16     
Romance
Cinta tidak akan menjanjikanmu untuk mampu hidup bersama. Tapi dengan mencintai kau akan mengerti alasan untuk menghidupi satu sama lain.
Angkara
1137      670     1     
Inspirational
Semua orang memanggilnya Angka. Kalkulator berjalan yang benci matematika. Angka. Dibanding berkutat dengan kembaran namanya, dia lebih menyukai frasa. Kahlil Gibran adalah idolanya.
Namaste Cinta
10969      2104     5     
Romance
Cinta... Satu kata yang tak pernah habisnya menghadirkan sebuah kisah...
Flying Without Wings
1024      547     1     
Inspirational
Pengalaman hidup yang membuatku tersadar bahwa hidup bukanlah hanya sekedar kata berjuang. Hidup bukan hanya sekedar perjuangan seperti kata orang-orang pada umumnya. Itu jelas bukan hanya sekedar perjuangan.
Melawan Tuhan
2900      1099     2     
Inspirational
Tenang tidak senang Senang tidak tenang Tenang senang Jadi tegang Tegang, jadi perang Namaku Raja, tapi nasibku tak seperti Raja dalam nyata. Hanya bisa bermimpi dalam keramaian kota. Hingga diriku mengerti arti cinta. Cinta yang mengajarkanku untuk tetap bisa bertahan dalam kerasnya hidup. Tanpa sedikit pun menolak cahaya yang mulai redup. Cinta datang tanpa apa apa Bukan datang...
Nobody is perfect
13910      2522     7     
Romance
Pada suatu hari Seekor kelinci berlari pergi ingin mencari Pangerannya. Ia tersesat, sampai akhirnya ditolong Si Rubah. Si Rubah menerima si kelinci tinggal di rumahnya dan penghuni lainnya. Si Monyet yang begitu ramah dan perhatiaan dengan si Kelinci. Lalu Si Singa yang perfeksionis, mengatur semua penghuni rumah termasuk penghuni baru, Si Kelinci. Si Rubah yang tidak bisa di tebak jalan pikira...
Do You Want To Kill Me?
6044      1713     2     
Romance
Semesta tidak henti-hentinya berubah, berkembang, dan tumbuh. Dia terus melebarkan tubuh. Tidak peduli dengan cercaan dan terus bersikukuh. Hingga akhirnya dia akan menjadi rapuh. Apakah semesta itu Abadi? Sebuah pertanyaan kecil yang sering terlintas di benak mahluk berumur pendek seperti kita. Pertanyaan yang bagaikan teka-teki tak terpecahkan terus menghantui setiap generasi. Kita...