”Pengalaman di SMK hampir selesai, selanjutnya memulai pengalaman baru dan menjadikan kenangan terindah semasa sekolah"
Pengumuman kelulusan SMK (sekolah menengah kejuruan) telah tiba, seperti biasa Saisa selalu semangat menuntut ilmu. Pada pagi hari itu dia semangat untuk berangkat ke sekolah walaupun di dalam hatinya ia merasa dag dig dug memikirkan hasil UN (Ujian Nasional) nya. Sesampainya ia di sekolah, ia saling menyapa dengan teman-temannya dan memberikan salam kepada bapak/ibu guru.
Saisa adalah sosok siswa yang aktif dalam kelas, dia memang bukan siswa yang memiliki kepintaran di atas rata-rata tetapi dia anak yang rajin dan tekun. Semua guru menyukai nya karena Saisa rajin membantu para guru, selain itu karena ketekunannya dalam belajar ia pun selalu mendapatkan nilai rapot yang sangat memuaskan. Saisa selalu mendapatkan peringkat satu atau dua di sekolah.
Saisa memang cukup pendiam dan tidak pandai bergaul tapi dia siswa yang ramah kepada semua kawan nya disekolah. Karena keramahannya banyak teman yang ingin menjadi kawan terdekatnya. Saisa setiap kenaikan kelas selalu di pilih sebagai sekretaris di kelas yang bertugas membantu guru untuk mencatat materi setiap pelajaran, karena itulah Saisa suka sekali menulis. Diwaktu luangnya Saisa selalu menulis cerita dan juga membuat desain baju.
Pada hari itu perasaan Saisa makin resah, bel sekolah berbunyi di susul pemberitahuan agar seluruh siswa kelas IX berkumpul di Aula Sekolah. Saisa dan semua kawannya segera bergegas ke Aula, seketika Aula sudah dipenuhi oleh para siswa. Kepala Sekolah dengan beberapa guru datang ke Aula sambil berusaha menenangkan kebisingan para siswa. Setelah semua diam suasana sunyi tanpa suara, Kepala Sekolah mulai berbicara tentang pengarahan dan hasil kelulusan.
Semua siswa mendengarkan dengan serius bahkan ada salah satu siswa pingsan sebelum mendengar hasil kelulusan karena terlalu panik dengan pengumuman tersebut, lalu ia di bawa ke ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah).
Kepala Sekolah, masih berbicara di depan sambil memegang kertas ditangannya dan mengumumkan semua siswa di nyatakan "LULUS" dengan bangga nya Kepala sekolah, para guru dan siswa bertepuk tangan dan tersenyum lebar.
Selanjutnya ibu guru mengumumkan siswa yang mendapatkan nilai kelulusan tertinggi dari keseluruhan kelas. Ternyata Saisa adalah salah satu siswa tersebut. Mendengar hal tersebut Saisa mengucapkan syukur kepada Sang Pencipta lalu melakukan sujud syukur. Hari yang di nantikan akhirnya telah tiba dan Saisa sangat senang pada saat itu.
Setelah pengarahan dan pembagian hasil nilai UN telah tersebar ke semua siswa, satu persatu siswa meninggalkan Aula termasuk Saisa. Saisa langsung bergegas pulang kerumah untuk memberitahukan hal ini kepada kedua orang tuanya.
Saisa sosok anak yang patuh kepada kedua orang tuanya, Saisa anak pertama di keluarga dia memiliki satu adik perempuan yang ingin mendaftar SMP (Sekolah Menengah Pertama). Saisa lahir dari keluarga yang cukup sederhana, Ayah nya hanya bekerja sebagai buruh dan ibu nya hanya sebagai ibu rumah tangga. Walaupun pekerjaan ayahnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari tapi mereka selalu berusaha untuk mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
Berkat kerja keras kedua orang tuanya Saisa bisa sampai lulus SMK, (kebetulan Saisa gagal mendapatkan SMK/SMA negeri). Selain itu Saisa juga mendapatkan beberapa bantuan biaya pendidikan (beasiswa) hingga lulus SMK. Alhamdulillah, Adik Saisa mendapatkan SMP negeri, setidaknya meringankan keuangan di keluarga.
(bergegas pulang kerumah) ....
Saisa menunggu angkutan umum di depan gerbang sekolah. (Alhamdulillah angkotnya masih ada yang kosong, jadi bisa cepat sampai rumah) hati saisa berbicara".
Bergegas pulang kerumah dengan perasaan gembira, ingin segera memberitahukan kelulusannya kepada kedua orang tuanya.
Sesampainya dirumah, Saisa memberikan selembar kertas kepada ibunya.
Saisa : "Bu, Saisa lulus ini surat keterangannya" (sambil memberikan selembar kertas)
Ibu : Alhamdulillah, kamu lulus nak,
Saisa : ia bu, Alhamdulillah berkat doa ibu. Bu, Saisa ingin sekali bisa lanjut kuliah S1 bu.
Ibu : Wahh,, bagus kalau kamu masih mau belajar, nak. Nanti setelah ayah pulang ibu bicarakan ya ?
Saisa : iya bu.
(Saisa, langsung pergi ke kamar tidur untuk berganti pakaian sekolah dan meletakkan tas nya)