Read More >>"> Sekotor itukah Aku (Ada tatapan sayang di sana) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sekotor itukah Aku
MENU 0
About Us  


Zahra terbangun dari tidurnya tepat saat azan subuh berkumandang.bukan karena mendengar azan atau karena ingin bangun pagi Zahra terbangun,namun karena Zahra merasakan sakit dan mules di bagian perut bawahnya.Zahra meringis menahan sakit dan tanpa ia sadari dirinya menangis sesenggukan karena sakit perutnya kian menjadi jadi.karena tak tahan,Zahra pun segera memasuki kamar mandi dan setelah ia memeriksa apa yang terjadi Zahra pun akhirnya tersadar jika ini adalah akhir bulan.dimana Zahra akan kedatangan tamu bulanan yang selalu berhasil membuat Zahra terkapar di atas ranjang dan malas untuk keluar rumah.jangankan keluar rumah,keluar dari kamarnya saja Zahra sangat malas.kecuali jika ada keperluan mendesak seperti,ingin mengambil air minum atau mengambil buah kesukaannya.
Setelah mengetahui jika sakit perut yang ia alami adalah karena efek menstruasi,Zahra pun akhirnya bergegas keluar dari kamar mandi dan langsung memeriksa ke dalam lemari nya apakah ia masih mempunyai simpanan pembalut.

"Kok gak ada,sih?"tanya Zahra sambil menahan sakit di perutnya.

"Dimana?dimana?dimana?"tanya Zahra mengobrak abrik isi laci nya.

Namun,Zahra masih belum bisa menemukannya.Zahra terduduk lemah di lantai kamarnya dengan kedua tangannya memegang erat perutnya yang sakit.

Zahra ingin mencoba berdiri untuk keluar membeli pembalut,akan tetapi sakit perut Zahra kian menjadi jadi sehingga membuat Zahra tak berdaya selain menahan sakit di dinginnya lantai dan seraya menangis sesenggukan namun,tiba tiba pintu kamar Zahra terdengar ada yang mengetuk nya.

Tok...

Tok...

Tok...

"Zahra.."panggil Razi pelan.

Mendengar suara Razi,Zahra pun terkesiap dan menyahuti balik razi dengan suara lemahnya.

"Kak..kak..tolong kak.."pinta Zahra lemah karena kehabisan tenaga.

Keringat dingin membanjiri tubuh lemah Zahra karena sakit perut yang ia rasakan sangat perih.

"Kak.."panggil Zahra lemah.

Mendengar suara lemah Zahra yang terdengar seperti kehabisan tenaga,razi pun semakin khawatir dan tak tau harus berbuat apa.
hingga akhirnya ia pun memutuskan untuk masuk ke kamar Zahra dan memastikan jika Zahra baik baik saja.

"Bismillah.."doa razi.dan...

"Astagafirullah...Zahra..kamu kenapa dek?"tanya razi khawatir seraya membawa tubuh lemah Zahra kedalam pelukan nya.

Razi mengusap keringat dingin yang membanjiri tubuh Zahra dengan tangan kanannya.

Zahra tersenyum bahagia melihat razi memperlakukannya seperti ini.
Zahra menggenggam erat tangan razi yang di gunakan untuk mengusap keningnya seraya berkata.

"Kak..aku gak apa apa kok.."ucap Zahra lemah.

Razi menangis melihat keadaan Zahra yang lemah,dan Zahra masih mengelak tidak kenapa napa.

"Gak apa apa gimana,Zahra?padahal kamu inikan sedang menahan sakit,tubuh kamu berkeringat dingin lagi."protes razi tak terima dengan jawaban Zahra.Zahra tersenyum lagi,dan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

"Zahra...cuma..cuma..sakit perut aja kak,karena...karena.."ucap Zahra menggantungkan ucapannya karena malu.

Razi tak mengerti dengan Zahra dan terlihat menaikkan kedua alisnya.

"Karena?"tanya razi penasaran.

"Karena ini adalah hari pertama Zahra halangan kak.."jawab Zahra akhirnya.

Razi langsung memukul jidat nya sambil menggelengkan kepalanya dengan lemah.

"Razi..Razi..
Kenapa kau bisa lupa jika hari ini tamu bulanan Zahra akan datang!"batin razi kesal.

Razi langsung membopong tubuh lemah Zahra ke dalam kamar mandi Zahra dan menduduki Zahra di dalam seraya menyerahkan satu bungkus pembalut alami dengan cap sirih.

Zahra mengernyit kan dahinya.

"Nanti,kalo kamu udah selesai panggil aja kakak.kakak ada di kamar kamu nungguin kamu."ucap razi seraya berlalu dan menutup pintu kamar mandi dengan pelan.

"Terimakasih,ya Allah..karena kau telah ingatkan aku akan tanggal Zahra mendapatkan tamu bulanannya sehingga aku bisa membelikan ia hal hal yang dibutuhkan selama masa haidnya berlangsung.dan terimakasih juga ya Allah,engkau telah menuntun ku ke kamarnya.
jika tidak,maka yang terjadi adalah..Nauudzubillah..."ucap razi bersyukur.
sembari menunggu Zahra di kamar mandi,razi pun melihat lihat botol jamu yang sengaja ia beli untuk Zahra.
razi tau,jika setiap Zahra sedang halangan pasti ia akan merasakan sakit di perutnya.

"KIRANTI?mereknya kok aneh,yah?seperti nama perempuan?"tanya razi terkekeh.

"Kak..kak razi...Zahra udah selesai..."teriak Zahra dari dalam kamar mandi.

Mendengar panggilan Zahra,razi langsung membuka pintu kamar mandi dan langsung mendapati Zahra yang sudah lebih segar dan cantik walaupun terlihat agak pucat karena menahan sakit di perutnya.

Razi langsung membawa tubuh Zahra ke dalam gendongan nya saya membawa Zahra keluar dari kamar mandi.

Setelah keluar,razi pun langsung mendudukan tubuh Zahra di atas ranjang nya sembari mengambil kantong plastik hitam yang berisi botol botol jamu yang sengaja disiapkan razi untuk Zahra.

"Ini apa,kak?"tanya Zahra penasaran seraya membuka bungkusannya.

"Hah?"kaget Zahra.

"Semua ini dari umi,pembalut itu juga dari umi"
jelas razi berbohong.

"Maksudnya,kak?"tanya Zahra lagi.

"Maksud kakak itu sebenarnya umi yang mau ngantrin barang barang ini ke kamu,tapi karena umi sedang ada urusan jadi umi nyuruh kakak ngantrin barang ini ke kamu."jelas razi seraya berlalu dari hadapan Zahra.

"Udah,ya..
Assalamualaikum.."pamit razi seraya menutup pintu kamar Zahra pelan.

"Umi ada urusan?di pagi buta begini?"tanya Zahra tak percaya.

"Kalo benar,kenapa umi nyuruh kak razi?kenapa gak kak annisa aja yang sama sama perempuan kayak aku?"tanya Zahra bingung.

"Aneh!"putus Zahra.

Zahra menaikan selimut ke atas mata kaki nya dan mencoba untuk kembali terlelap untuk beberapa menit agar sakit di perutnya berkurang rasa perihnya namun Zahra masih saja tak bisa terlelap karena masih kepikiran dengan razi yang bertingkah lembut hari ini.

"Itu bukan kak Razi yang biasanya.."gumam Zahra berbicara sendiri.

Zahra merasa jika Razi yang bersamanya tadi bukanlah Razi yang ia kenal selama ini.Razi yang dikenal Zahra adalah sosok yang dingin dan sangat menyebalkan.

zahra bergerak merubah posisi tidurnya menjadi posisi tengkurap untuk menghilangkan perih di perutnya.zahra pun teringat dengan pemberian razi beberapa menit yang lalu, hingga akhirnya zahra memutuskan untuk meraih kantong kresek yang berisi botol botol jamu penghilang rasa nyeri pada saat halangan. 

"aneh, kenapa harus kak razi yang mengantarkan semua ini kepada ku? kenapa gak kak annisa aja?"gumam zahra bingung.

"dan juga pembalut ini kan.."ucap zahra seraya memegang bungkusan pembalut alami tersebut. 

"bukankah kak razi beberapa hari yang lalu baru pulang dari desa bawah gunung? 
sedangkan setau aku di desa itu terkenal akan buatan pembalut alami nya yang sangat sehat dan lembut?"ucap zahra seraya memutar balik tubuhnya ke atas sambil menutupi mulut nya dengan kedua tangan nya.

"apakah kak razi sengaja membelikan aku pembalut ini? benar kah? lalu kenapa kak razi harus berasan dengan nama umi?"

"kenapa? "

"dan saat aku terjatuh tadi kak razi menangis?
apa benar?
apa dia menyayangi ku? apa dia...."zahra tak bisa melanjutkan kata katanya dan langsung memeluk pembalut tersebut dengan erat. 

"kenapa aku berpikir hal yang membuat ku bingung?
apa ini ?
kenapa aku merasa jika kakak sebenarnya menyembunyikan sesuatu dari ku ?"

"kakak menangis untuk ku ?
bukankah itu hal yang aneh?
ini bukan seperti kak razi yang ku kenal! !"

zahra meraba dadanya dengan lemah seraya memegang erat bungkusan pembalut tersebut dengan erat.

"kenapa dada ini semakin sesak? 
kenapa kak? 
kenapa dada ini sesak melihat mu menangis. .."ucap zahra semakin lemah dan gelap...

***
"eh, loe bedua.."panggil seorang gadis dengan gaya sok berkuasa nya.

dua gadis itu pun langsung menoleh ke arah sumber suara. 

"yola?"ucap salah satu gadis yang di panggil yola.

"ck, loe ngapain sih manggil kita di area sekolah? kalo di liat zahra atau fia gimana? kan bisa berabe rencana yang udah gue susun dengan rapi sama latifa!!"kesal andrini.

"udah, loe tenang aja..gue jamin itu semua gak bakal terjadi kok."ucap yola meyakinkan. 

"why. ..?"tanya latifa sambil berkacak pinggang. 

bersambung. ...

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • HernawatiL1l1

    Tetap lanjut kok, ditunggu aja yah

    Comment on chapter Lembar baru, tinta hitam
  • Kailalutfia

    Kok gak di sambung ?

    Comment on chapter Lembar baru, tinta hitam
Similar Tags
Tumpuan Tanpa Tepi
8796      2859     0     
Romance
Ergantha bercita-cita menjadi wanita 'nakal'. Mencicipi segala bentuk jenis alkohol, menghabiskan malam bersama pria asing, serta akan mengobral kehormatannya untuk setiap laki-laki yang datang. Sialnya, seorang lelaki dewasa bermodal tampan, mengusik cita-cita Ergantha, memberikan harapan dan menarik ulur jiwa pubertas anak remaja yang sedang berapi-api. Ia diminta berperilaku layaknya s...
TRIANGLE
314      202     1     
Romance
Semua berawal dari rasa dendam yang menyebabkan cella ingin menjadi pacarnya. Rasa muak dengan semua kata-katanya. Rasa penasaran dengan seseorang yang bernama Jordan Alexandria. "Apakah sesuatu yang berawal karena paksaan akan berakhir dengan sebuah kekecewaan? Bisakah sella membuatnya menjadi sebuah kebahagiaan?" - Marcella Lintang Aureliantika T R I A N G L E a s t o r ...
Cinta (tak) Harus Memiliki
5098      1312     1     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
TAKSA
375      289     3     
Romance
[A] Mempunyai makna lebih dari satu;Kabur atau meragukan ; Ambigu. Kamu mau jadi pacarku? Dia menggeleng, Musuhan aja, Yok! Adelia Deolinda hanya Siswi perempuan gak bisa dikatakan good girl, gak bisa juga dikatakan bad girl. dia hanya tak tertebak, bahkan seorang Adnan Amzari pun tak bisa.
R.A
1929      977     2     
Romance
Retta menyadari dirinya bisa melihat hantu setelah terbangun dari koma, namun hanya satu hantu: hantu tampan, bernama Angga. Angga selalu mengikuti dan mengganggu Retta. Sampai akhirnya Retta tahu, Angga adalah jiwa yang bimbang dan membutuhkan bantuan. Retta bersedia membantu Angga dengan segala kemungkinan resiko yang akan Retta hadapi, termasuk mencintai Angga. - - "Kalo nanti ka...
Premium
Sepasang Mata di Balik Sakura (Complete)
7462      1891     0     
Romance
Dosakah Aku... Jika aku menyukai seorang lelaki yang tak seiman denganku? Dosakah Aku... Jika aku mencintai seorang lelaki yang bahkan tak pernah mengenal-Mu? Jika benar ini dosa... Mengapa? Engkau izinkan mata ini bertemu dengannya Mengapa? Engkau izinkan jantung ini menderu dengan kerasnya Mengapa? Engkau izinkan darah ini mengalir dengan kencangnya Mengapa? Kau biarkan cinta ini da...
A D I E U
1960      736     4     
Romance
Kehilangan. Aku selalu saja terjebak masa lalu yang memuakkan. Perpisahan. Aku selalu saja menjadi korban dari permainan cinta. Hingga akhirnya selamat tinggal menjadi kata tersisa. Aku memutuskan untuk mematikan rasa.
Bertemu di Akad
3705      1057     1     
Romance
Saat giliran kami berfoto bersama, aku berlari menuju fotografer untuk meminta tolong mendokumentasikan dengan menggunakan kameraku sendiri. Lalu aku kembali ke barisan mahasiswa Teknik Lingkungan yang siap untuk difoto, aku bingung berdiri dimana. Akhirnya kuputuskan berdiri di paling ujung barisan depan sebelah kanan. Lalu ada sosok laki-laki berdiri di sebelahku yang membuatnya menjadi paling ...
Black Lady the Violinist
14558      2565     3     
Fantasy
Violinist, profesi yang semua orang tahu tidak mungkin bisa digulati seorang bocah kampung umur 13 tahun asal Sleman yang bernama Kenan Grace. Jangankan berpikir bisa bermain di atas panggung sebagai profesional, menyenggol violin saja mustarab bisa terjadi. Impian kecil Kenan baru kesampaian ketika suatu sore seorang violinist blasteran Inggris yang memainkan alunan biola dari dalam toko musi...
Dark Fantasia
4715      1433     2     
Fantasy
Suatu hari Robert, seorang pria paruh baya yang berprofesi sebagai pengusaha besar di bidang jasa dan dagang tiba-tiba jatuh sakit, dan dalam waktu yang singkat segala apa yang telah ia kumpulkan lenyap seketika untuk biaya pengobatannya. Robert yang jatuh miskin ditinggalkan istrinya, anaknya, kolega, dan semua orang terdekatnya karena dianggap sudah tidak berguna lagi. Harta dan koneksi yang...