Read More >>"> AMORE KARAOKE (Chapter 20) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - AMORE KARAOKE
MENU 0
About Us  

Ola hanya berminat memainkan sedotan di gelas berisi Taro Blend itu. Harusnya minuman berwarna ungu itu menggugah selera, tapi rasanya yang memang enak di lidah tidak mengundang lagi Ola untuk menyedot yang kedua kalinya. Sesekali dia mendongakkan kepala saat terdengar denting bel yang dipasang di atas pintu kafe. Ketiga kalinya dicampakan oleh denting bel yang tidak menunjukkan orang yang ditunggunya, Ola meniupkan napas kencang. Demi menenangkan dirinya, disedot kembali minuman manis itu hingga tersisa setengah gelas. Jelas sekali, dia tidak menikmati sama sekali minuman itu.

Denting bel keempat membuat aliran air di sedotan terhambat. Ola bergeming sejenak lalu melanjutkan menarik minuman itu. Paling yang muncul adalah orang yang tak dikenalinya sama sekali. Harusnya Ola tidak berharap lebih sampai datang ke sini di saaat chat whatsapp-nya hanya dibaca. Dihabiskan sisa Taro blend yang tinggal seperempat hingga timbul suara yang menandakan tak ada lagi air tersisa yang bisa disedot habis.

Sorry, lo nunggu lama.”

Sedotan yang menempel erat di bibir Ola sontak terlepas. Devon berdiri kikuk lalu menghempaskan pantatnya di seberang Ola. Dia berdeham sambil mengambil menu yang tersandar di sebuah papan di atas meja. Setelah memanggil pelayan dan menyebutkan pesanan, ditatapnya Ola dengan harap-harap cemas. Cemas karena alasan pertemuan ini pasti tidak jauh dari persoalan Nanzo.

“Apa yang lo mau tanyakan tentang Nanzo?” Langsung saja pertanyaan itu dilancarkan. Lebih cepat lebih baik. Bila terlaru larut berbasi-basi, perihnya akan semakin terasa.

Ola butuh mengeringkan tenggorokannya, cepat diraihnya gelas yang tanpa disadari hanya bersisa es batu. Devon hanya memandangi Ola yang kedua bahunya bergetar begitu pula dengan kesepuluh jemarinya yang menangkup gelas tinggi itu. Hingga pelayan membawa pesanan Devon, cewek berambut kuncir kuda itu masih mengigiti bibirnya.

“Nih.” Devon menggeser gelas tinggi berisi es kopi susu ke hadapan Ola.

Cewek itu hanya menatap buliran-buliran air yang mengalir di luar gelas lalu menetes membasahi meja kayu itu. Ola menelan ludah. Bukan karena tergoda oleh segarnya es kopi susu, tapi dia merasa perlu melakukan itu untuk menenangkan tenggorokannya yang tercekik oleh kalimatnya sendiri yang masih tertahan di dalam.

“Sebenarnya bukan Mora yang benar-benar mengingatkan gue pada Nanzo. Tapi lo, Ola. Karena nyaris setiap hari Nanzo menceritakan tentang cewek tercepat di klub lari. Telinga gue sampai panas.” Kedua tangan Devon terjulur ke depan dengan jemari yang saling mengikat. Kepalanya ikut terjulur, hanya bersisa jarak sepuluh sentimeter dengan kepala Ola yang tertunduk. “Ngomong, La. Gue nggak sanggup lama-lama di sini.”

Ola perlahan mendongakkan kepalanya begitu pula dengan Devon yang langsung memposisikan punggungnya seperti semula. Setelah menghabiskan seperempat es kopi susu, mulutnya bersuara, “Saat itu Nanzo sebenarnya mau pergi ke mana?”

“Jepang.” Devon menjawab singkat. Tatapannya menembus jendela yang menampilkan lalu lalang orang dan kendaraan. Di jalanan itu harusnya bukan menjadi tempat yang dituju Nanzo. Di jalanan itu harusnya bukan tujuan akhir Nanzo. Mimpi sepupunya menimba ilmu di negeri Sakura itu terhalangan oleh jalanan itu, terhalangan oleh kematian. Harusnya bukan seperti ini akhir kisah seorang Nanzo. Harusnya ada season kedua dari kehidupan Nanzo yang dipenuhi gelimangan prestasi.

“Dia menawarkan dirinya sendiri, tanda bahwa dia memang sedang bersiap menuju kematiannya.”

Jalan itu tempat kematiannya. Apa memang seperti itu suratan takdir Nanzo? Tapi kalau cewek itu tidak membuat permainan bodoh, Nanzo tidak akan tertarik menuju kematiannya, kan? Dia akan bertahan di sampingnya sampai sekarang.

“Bila Tuhan telah menetapkan kematian pada hari itu. Maka tidak akan ada yang mampu mencegah-Nya.”

Devon sering mendengar kalimat yang selalu memantulkan dari hatinya itu. Dia tidak bisa menyerap makna kalimat itu dengan ikhlas. Dia tetap bergeming, menatap jalanan Bandung yang semakin padat di jam pulang kantor.

“Kalimat itu yang menguatkan gue untuk tetap bertahan di samping Mora. Tapi terkadang gue lepas kendali seperti kemarin, seakan gue tidak akan pernah memaafkan Mora. Namun, sesungguhnya gue sedang belajar memaafkan dia. Gue pasti akan memaafkan dia. Gue akan bilang ke dia di saat hati gue bisa bertahan kuat di atas kalimat itu. Gue minta, lo melakukan hal yang sama.”

Devon tak berkutik seakan curahan hati Ola hanya memantul di telinganya. Nyatanya ada perdebatan hebat di dalam benaknya. Satu sisi mulai tertarik dengan penuturan Ola dan sisi lain tetap bertahan seperti ini.

“Mora.” Ola menutup matanya sejenak sambil membuang udara berat di dada. “Bukanlah penyebab kematian itu. Dia hanya kebetulan berdiri di sekitar jalur kematian Nanzo.”

“Gue mohon. Buka hati lo untuk menerima Mora. Gue yakin lo bisa, seperti yang dikatakan Mora, lo sebelumnya adalah orang yang baik, pasti bisa menerima maaf.”

“Dia…” Devon mengalihkan pandangannya, memberanikan diri menatap lekat Ola. “Dia bilang bahwa sesungguhnya dia tidak merasa bersalah. Dia bersikap seolah bersalah hanya untuk menghindari pertengkaran. Sesungguhnya di balik itu, dia merasa dirinya paling benar.”

Ola menandaskan es kopi susu yang tersisa. Kini, gilirannya yang mengahapus jaraknya dengan Devon. Matanya terhunus tajam, mengunci sorot mata Devon yang berusaha mengalihkan pandangan. “Dia berkata seperti itu hanya untuk menguatkan dirinya sendiri. Tak ada pegangan paling kuat selain dirinya sendiri. Sesungguhnya, dia juga merasa bersalah. Tapi masih ada kepercayaan penuh pada dirinya bahwa dia tidak sepenuhnya bersalah.”

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    fresh banget ceritanya hehe. ditunggu kelanjutannya ya :)

    Comment on chapter Chapter 1
Similar Tags
MANTRA KACA SENIN PAGI
3392      1260     1     
Romance
Waktu adalah waktu Lebih berharga dari permata Tak terlihat oleh mata Akan pergi dan tak pernah kembali Waktu adalah waktu Penyembuh luka bagi yang sakit Pengingat usia untuk berbuat baik Juga untuk mengisi kekosongan hati Waktu adalah waktu
Cinta Untuk Raina
4775      1583     2     
Romance
Bertahan atau melepaskan? Pilihan yang sulit untuk Raina sebenarnya karna bertahan dengan dengan Adit tapi hati Adit sudah bukan milik Raina lagi hanya akan menyakitinya, sedangkan melepaskan Raina harus rela kehilangan sosok Adit di hidupnya yang selama ini menemaninya mengarungi cinta selama hampir 2 tahun dan perjalanan cinta itu bukan hal mudah yang di lalui Raina dan Adit karena cinta merek...
My Reason
636      416     0     
Romance
pertemuan singkat, tapi memiliki efek yang panjang. Hanya secuil moment yang nggak akan pernah bisa dilupakan oleh sesosok pria tampan bernama Zean Nugraha atau kerap disapa eyan. "Maaf kak ara kira ini sepatu rega abisnya mirip."
My Naughty Wolf
10285      1446     3     
Fantasy
Rencana liburan musim dingin yang akan dihabiskan Elizabeth Brown di salah satu resor di pulau tropis bersama sahabat-sahabat terbaiknya hanya menjadi rencana ketika Ayahnya, pemilik kerajaan bisnis Brown Corp. , menantang Eli untuk menaikan keuntungan salah satu bisnisnya yang mulai merugi selama musim dingin. Brown Chemical Factory adalah perusahaan yang bergerak di bidang bahan kimia dan ter...
SERENA (Terbit)
17192      3070     14     
Inspirational
Lahir dalam sebuah keluarga kaya raya tidak menjamin kebahagiaan. Hidup dalam lika-liku perebutan kekuasaan tidak selalu menyenangkan. Tuntutan untuk menjadi sosok sempurna luar dalam adalah suatu keharusan. Namun, ketika kau tak diinginkan. Segala kemewahan akan menghilang. Yang menunggu hanyalah penderitaan yang datang menghadang. Akankah serena bisa memutar roda kehidupan untuk beranjak keatas...
CINLOV (KARENA CINTA PASTI LOVE)
15193      1866     4     
Romance
Mala dan Malto dua anak remaja yang selalu memperdebatkan segala hal, Hingga akhirnya Valdi kekasih Mala mengetahui sesuatu di balik semua cerita Mala tentang Malto. Gadis itu mengerti bahwa yang ia cintai sebenarnya adalah Malto. Namun kahadiran Syifa teman masa kecil malto memperkeruh semuanya. Kapur biru dan langit sore yang indah akan membuat kisah cinta Mala dan Malto semakin berwarna. Namu...
Loading 98%
615      371     4     
Romance
CEO VS DOKTER
233      195     0     
Romance
ketika sebuah pertemuan yang tidak diinginkan terjadi dan terus terulang hingga membuat pertemuan itu di rindukan. dua manusia dengan jenis dan profesi yang berbeda di satukan oleh sebuah pertemuan. akan kah pertemuan itu membawa sebuah kisah indah untuk mereka berdua ?
HIWAY Ketika Persahabatan Mengalahkan Segala
979      479     1     
Inspirational
Persahabatan bukan tentang siapa yang salah. Persahabatan adalah tentang meminta maaf. Hany, seorang gadis SMA bermata indah telah mengecewakan teman-temannya saat memutuskan untuk keluar dari ekskul cheerleader dan beralih ke ekskul futsal. Apa alasan Hany? Dan mampukah dia mengobati kekecewaan teman-temannya?
Mamihlapinatapai
5868      1606     6     
Romance
Aku sudah pernah patah karna tulus mencintai, aku pernah hancur karna jujur tentang perasaanku sendiri. Jadi kali ini biarkan lah aku tetap memendam perasaan ini, walaupun ku tahu nantinya aku akan tersakiti, tapi setidaknya aku merasakan setitik kebahagian bersama mu walau hanya menjabat sebagai 'teman'.