Read More >>"> JEOSEUNGSAJA 'Malaikat Maut' (Chapter 7) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - JEOSEUNGSAJA 'Malaikat Maut'
MENU
About Us  

Malam semakin larut dan cahaya bulan tak sesempurna kemarin. Hanya ada suara jangkrik dan longlongan serigala di sepanjang hamparan luas ini. Sosok pria duduk dengan menyandarkan bahunya pada sebuah pohon sambil menghela nafas beberapa kali.

"Myoui...Kau dimana?" Gumannya dan air matanya jatuh begitu saja. Dulu, mungkin ia tidak akan selalu merasa heran kenapa ia tiba-tiba saja menangis? Tapi sekerang ia tahu apa sebabnya! Dan karena itulah, ia sangat merindukannya sampai tak sanggup lagi untuk menahan kerinduannya.

"Jeon..." Seseorang memanggilnya yang membuat pria yang tak lain adalah Jungkook mendongakkan kepalanya dan mendapati sosok yang ia cari semenjak tadi duduk disampingnya.

"Kau menemukannya Hyung?" Tanya Jungkook dan pria itu menggeleng.

"Sangat sulit untuk mencarinya tapi Jeon, apakah kau tidak mengingat hal lain?" Tanya pria itu dengan tatapan penasarannya.

"Apa maksudmu?" Tanya Jungkook yang tak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh pria disampingnya ini.

"Kau memiliki yang lain selain dia." Jawab pria itu membuat Jungkook membelalak.

"Bagaimana kau bisa seyakin itu?" Tanya Jungkook tak sabaran.

"Karena aku menelusurinya, kebetulan aku menemukan seorang roh hilang yang pernah hidup dijaman mu. Apa kau tak mengingatnya sedikit pun?" Tanya pria itu yang seketika membuat Jungkook menggeleng cepat.

"Katakan Jin Hyung, siapa wanita itu?" Jungkook terlihat bingung dan juga cemas.

"Apakah harus ku katakan? Apa tidak sebaiknya kau mencari Myoui Mina dulu?" Usul roh pria bernama Jin itu yang segera dijawab dengan gelengan Jungkook.

"Aku tidak tau kau mengenal siapa lebih dulu, kau memiliki sebuah hubungan bahkan sampai keterikatan kalian dengan sebuah pernikahan." Kata Jin dengan ragu.

"MWO? Pernikahan?" Mata Jungkook membelalak kaget. Ia tak habis pikir, bagaimana bisa dirinya yang dulu menikah? Sementara rasa rindu sampai kesakitannya ia rasakan sampai detik ini? Apa mungkin karena ia begitu sakit sampai ingin melupakannya tapi dengan menikah lagi? Jungkook tak merasa baik dirinya yang saat ini atau yang dulu dapat melakukan hal semacam itu. Baik Jungkook yang saat ini maupun yang dulu tidak akan semudah itu mengambil keputusan jika bahkan seorang Raja pun memerintahnya. Jungkook cenderung menuruti hasrat dan keinginannya ketimbang orang lain.

"Kenapa? Kau tidak mengingat bagian ini?" Tanya Jin dan Jungkook menggeleng dengan helaan nafas berat. Ia masih tidak dapat mempercayai dirinya mampu melakukan hal semacam ini. Sekarang, yang ia rasakan adalah perasaan bersalah yang teramat karena dengan mudahnya ia menikahi seseorang yang tidak tahu siapa dia dan jelas Jungkook tak menyukainya? Mengkhianati cinta mereka yang begitu tulus, cintanya kepada Myoui sampai wanita itu mati karena berusaha untuk menyelamatkan dirinya agar tak terlibat terlalu jauh dan menyusahkannya lagi.

"Apa yang harus ku lakukan sekarang hyung? Haruskah aku tau siapa wanita itu?" Tanya Jungkook dengan bimbang. Jin memandangnya dengan bingung, ia juga tidak tau harus memberi Jungkook saran seperti apa?

"Ku pikir kau harus mengetahuinya, terlepas ia sudah tidak ada di dunia ini atau ia sudah berada di akhirat." Akhirnya Jin memutuskan untuk memilih saran ini. Jungkook menghela nafas lagi, perasaannya masih tak karuan.

"Siapa namanya?" Tanya Jungkook tak bersemangat.

"Hwang Eunbi." Jawab Jin membuat Jungkook mengirutkan keningnya tak mengerti. Seberapa keras, ia mencoba mengingatnya? Jungkook tak menemukan ingatan tentang wanita itu, wanita yang sempat mengisi hidupnya bahkan sampai menjadi istri syahnya.  Jungkook benar-benar tak mengerti dengan dirinya, bagaimana bisa ia melakukan ini? Ia merasa tindakannya dimasa lalu dengan menikahi wanita lain adalah bukan dirinya?  Apa ada kondisi darurat sampai ia harus menikahi wanita bernama Hwang Eunbi tersebut?

"Aku tidak mengingatnya sama sekali hyung. Hanya Myoui yang terus memenuhi hati dan fikiranku. Bagaimana ini hyung? Apa yang harus ku lakukan sekarang?" Tanya Jungkook dengan ekspresi kebingungannya.

"Carilah Myoui dulu dan aku akan membantumu, tapi kau juga harus kembali mengerjakan tugasmu sebagai seorang malaikat sebelum mereka mencurigaimu dan lagi RM akan benar-benar menghukummu. Kau belum pernah masuk dalam sebuah lingkaran asap hitam yang mengerikan bukan?" Jungkook menggeleng dan Jin tersenyum melihat reaksi penasaran Jungkook. Tidak hanya roh saja yang mampu disiksa dengan asap hitam tapi Malaikat juga bahkan lebih mengerikan dari itu.

"Itu seperti kau disengat jutaan lebah. Aku tidak ingin mengulanginya lagi, aku tahu kau sangat kuat tapi berurusan dengan para tetua bukanlah hal yang menyenangkan! Kembalikah ketugasmu dan aku akan mengabarimu apapun itu." Kata Jin dengan menepuk bahu Jungkook beberapa kali.

"Gomawoyo Hyung..." Jungkook seketika memeluk Jin membuat pria itu tersenyum.

"Aigo bedebah ini! Kau akan sebegitu hormat seperti ini jika aku berbuat baik kepadamu." Gurau Jin membuat Jungkook segera melepaskan pelukannya dan menatap Jin datar.

"Kau bajingan sialan! Aku menggantikan tugasmu untuk mengurus para roh pembangkang itu? Apa kau lupa?" Ungkap Jungkook membuat Jin terbahak.

"WKWKWKWK...Ku pikir kau sudah kembali ke sifat aslimu." Jin tidak berhenti tertawa.

"Hoh, bahkan sampai detik ini aku selalu mengurusi para roh menyebalkan itu." Keluh Jungkook.

"Lalu bagaimana dengan Suga dan Taehyung? Apa mereka tidak membantumu?" Tiba-tiba saja Jin merasa penasaran dengan kabar dari dua juniornya tersebut. Jin sama halnya seperti Jungkook, Suga dan Taehyung yang merupakan seorang malaikat tapi mereka tidak ditugaskan dalam satu wilayah. Jin? Adalah sumber informan bagi para malaikat sebutannya adal 'Malaikat seribu mata' karena ia tidak pernah tidak tahu apapun yang terjadi baik di dunia manusia atau langit? tapi Jin bukan malaikat yang mudah untuk membagi informasinya kepada siapapun baik jika itu tetua sekalipun yang merupakan kedudukan teratas seorang malaikat pencabut nyawa. Menurut kebanyakan malaikat Jin itu malaikat aneh yang bisa berpatner dengan siapapun tapi belum tentu akan menjadi orang terdekatnya.

"Ah, mereka terlalu sibuk menjadi manusia." Keluh Jungkook membuat Jin terkekeh.

"Kau pikir? Aku tidak tau? Kau sedang berkencan dengan seorang manusia bukan? Apa yang membuatmu tertarik kepadanya? Kau bukan tipikel orang yang akan mudah tertarik begitu saja kepada seseorang?" Jin menatap Jungkook dengan selidik membuat Jungkook membatu. Tidak mungkin ia akan mengatakan hal yang sebenarnya? Bahwa yang membantu dirinya untuk mengingat masa lalunya adalah seorang malaikat yang tengah kabur dan menjadi roh yang dikatakan jahat.

"Ah, itu...Hanya untuk penyamaran hyung." Kata Jungkook sedikit kikuk membuat Jin terkekeh.

"Aku penasaran, apakah gadis itu begitu menarik sampai kau mau berurusan dengannya?" Jin masih saja penasaran dengan mengakat alisnya keatas dan kebawah, malaikat yang satu ini hoby sekali menggoda Jungkook seperti Taehyung.

Kalau saja Jungkook boleh jujur? Ya, Sinb adalah gadis yang menarik dilihat dari beberapa hal yang mampu gadis itu lakukan. Membantu ingatannya kembali adalah hal yang tidak mudah dilakukan dan lagi asap merah yang gadis itu miliki juga tidak dapat dipandang remeh. Kalau saja kondisi Sinb saat itu tidak sedang kekurangan energi, mungkin ia belum tentu menang dengan mudah melawan gadis itu. Jika setiap bulan gadis itu dapat menemukan roh perawan suci untuk ritual pengisihan energinya, Jungkook dapat memastikan bahwa Sinb akan sangat kuat, bahkan ia tidak terlalu yakin dapat mengalahkan gadis itu nanti.

"Gadis itu hanya pandai mendebat!" Keluh Jungkook yang segera membuat tawa Jin keluar.

"Kapan-kapan kenalkan aku kepadanya. Aku sangat penasaran, ingin segera melihatnya." Pinta Jin membuat Jungkook mengangguk pasti.

"Kalau begitu, aku harus pergi Jungkook! Jaga dirimu!" Kata Jin sambil mengedipkan matanya kemudian menghilang begitu saja membuat Jungkook menghela nafas lagi.

"Hwang Eunbi...Siapa dirimu sebenarnya?" Lirih Jungkook.

---***---

Malam ini, Sinb dan Seulgi sedang menghadiri sebuah upacara besar yang diadakan disebuah rumah hanok tengah kota. Padahal Sinb sudah menyuruh beberapa roh untuk mendatanginya tapi Seulgi memaksanya untuk ikut hadir juga. Bukan Sinb mengiyakan dengan begitu saja hanya pada akhirnya ia mengikuti keingina Seulgi agar fikirannya terlepas dari bayang-bayang Jungkook yang selama beberapa hari ini seolah terus menghantuinya.

"Kenapa kita harus datang kesini?" Tanya Sinb pada Seulgi yang sekarang sepenuhnya telah menjadi asistennya yang memimpin para roh untuk memberikan ia segala informasi yang diperlukan untuk nonanya Sinb.

"Disini, ada banyak orang penting yang akan hadir. Kita bisa memanfaatkan itu nona." Ucap Seulgi membuat Sinb menghela nafas.

"Kenapa kau tidak menyuruh mereka saja untuk melakukan ini?" Sudah lama sekali saat ia ingin mengamuk karena ucapan seorang pejabat serakah yang berusaha untuk merampas jabatan seseorang. Mulai saat itu Sinb merasa malas untuk berhubungan dengan para manusia serakah seperti mereka secara langsung. Semua ini karena Jongkook yang selalu menghantuinya dan pada akhirnya membuatnya memilih ide konyol ini,

"Aku tidak ingin mengamuk dengan alasan sepele disini." Jawab Sinb membuat Seulgi diam.

"Jadi? Kita tak perlu masuk?" Tanya Seulgi dan Sinb mengangguk.

"Mereka, para malaikat sialan itu akan segera datang dan mengacaukan ritual mereka jika kau tau." Ungkap Sinb membuat Seulgi nampak berfikir dan matanya membelalak seketika.

"I-itu..." Tangan Seulgi mengarah pada sosok tak jauh darinya.

"Wae?" Tanya Sinb yang penasaran yang kini juga memandang sesuai petunjuk Seulgi dan ia menghela nafas kesal.

"Sudah ku katakan bukan? Ayo kita pergi dari sini! Kalau dua malaikat itu melihat kita bisa bahaya." Guman Sinb yang segera menarik tangan Seulgi pergi.

"Kenapa mereka harus ada disini?" Tanya Seulgi yang sama sekali tak mengerti dengan apa yang terjadi.

"Kau bodoh atau bagaimana? Upacara itu adalah upacara pemanggilan roh dan yang akan datang adalah roh hilang yang jahat. Mereka benar-benar menghamburkan uang mereka hanya untuk mempercayai omong kosong para roh rendahan seperti mereka." Terang Sinb membuat Seulgi terlihat shock, menyadari ketermenungan Seulgi? Sinb hanya tersenyum geli.

"Lihatlah, bahkan kau terlihat begitu polosnya. Sebenarnya apa yang kau pelajari selama terkurung di dalam sumur tua itu? Apa kau menjadi makhluk prasejarah yang tak mengerti apapun! Tapi anehnya kau masih mengingat dendammu?" Ejek Sinb yang membuat Seulgi merasa malu.

"Aku hanya tidak tau apa yang harus ku lakukan setelah menjadi manusia lagi? Karena itu aku mengejar siapapun yang ku rasa mirip dengan bajingan tengik itu." Kata Seulgi dengan amarah, Sinb segera mengelus pundaknya.

"Sekarang apa tujuanmu di dunia ini? Apa kau akan menghabiskan waktumu untuk mengejar mereka lagi atau melakukan sesuatu yang tak pernah kau lakukan sebelumnya? Sebelum para utusan langit itu berhasil menangkap kita." Sinb berfikir, kapan pun mereka harus mempersiapkan diri mereka karena mereka tidak akan selamanya berada di dunia ini. Cepat atau lambat siapapun, utusan langit akan segera dapat menemukan mereka. Hanya menunggu waktu saja sampai saat itu tiba.

"Ku rasa tidak, aku akan melupakannya. Sesungguhnya perasaan tak lantas membaik ketika aku berhasil membunuh manusia. Ku pikir seperti ini sudah lebih dari cukup, apa lagi aku memiliki seorang Appa sekaligus saudari sepertimu. Ah, bolehkan aku menganggapmu seperti saudariku?" Tanya Seulgi dan Sinb mengangguk mengiyakan.

"Hoh, tentu saja! Kau orang pertama yang ku anggap seperti saudariku sendiri." Kata Sinb yang seketika membuat Seulgi memeluknya.

"Yak, kenapa kau memelukku?" Sinb berusaha melepaskan pelukan Seulgi tapi gadis itu terus memeluknya, tak mau melepaskannya.

"Katakan sekarang apa tujuanmu untuk terus berada di dunia ini?" Pertanyaan Seulgi membuat Sinb terdiam, melepaskan pelukan Seulgi.

"Aku tidak tau, ku pikir aku hanya ingin kehidupan seperti manusia. Mungkin dulu, aku tidak pernah hidup seperti layaknya manusia." Ungkap Sinb.

"Kau tidak sepenuhnya mengingat kehidupanmu yang lalu?" Tanya Seulgi dan Sinb menggeleng segera.

"Aku hanya mencari tau dan beberapa roh memberitahuku, diperkuat oleh seseorang yang berhasil membantuku. Aku hanya tau bahwa aku adalah seorang Cenayang yang menjadi penjaga di Joseon dan menikahi seorang yang bakhan aku sendiri lupa bagaimana wajahnya. Kata para roh itu, pernikahan kami tak direstui, tapi seseorang juga mengatakan yang lain? Bahwa aku menikah dengannya dengan bahagia dan saat aku akan melahirkan, aku meninggal bersama bayiku, karena itu aku tidak bisa mempercayai berita apapun itu sekarang. Aku hanya akan mempercayai jika salah seorang dari masa lalu ku itu muncul, seperti pria yang pernah menikahiku mungkin? Aku sangat ingin tau, aku mati karena melahirkan atau karena pengasingan ku dengannya? Memiliki keturunan atau tidak? Aku harus tau itu sebelum aku lenyap dari dunia ini." Selama ini, Sinb tidak pernah mengungkapkan keinginan sejatinya untuk terus bertahan di dunia ini tapi sekarang ia bisa membagi cerita apapun kepada Seulgi.

"Kenapa kau tak membuka ingatanmu sama seperti Jungkook?" Perkataan Seulgi benar! Seharusnya Sinb bisa membuat ingatannya kembali tapi apa yang Seulgi dapat? Gelengan kepala dari Sinb.

"Andai aku bisa? Aku akan melakukannya! Tapi entah kenapa? Energi yang ku miliki tidak dapat membuat ku ingat akan masa laluku. Saat membuka ingatan Jungkook aku membutuhkan seluruh energi ku untuk melakukannya tapi jika nanti itu aku? Pasti mungkin aku sudah binasah karena memaksakan diriku untuk membuka ingatan ku sendiri." Seulgi terlihat shock, tidak menyangka bahwa yang terjadi sebenarnya adalah Sinb tak bisa membuka ingatannya sendiri dengan kekuatannya karena itu akan menguras semua energinya sampai habis tapi bagaimana sosok dihadapannya ini dengan mudahnya mengiyakan permintaan Jungkook yang mungkin saja dapat membahayakan dirinya? Seulgi tak habis pikir dengan tindakan Sinb yang menurutnya tak biasa ini.

"Jadi? Apa kau tidak akan bisa mengingatnya?" Tanya Seulgi yang masih tak mengerti? Kenapa begitu sulit bagi seorang Sinb? Padahal selama dalam pengurungan dirinya di dalam sumur tua itu, ia selalu mengingat setiap detik kejadian masa lalu yang menyakitkan dirinya.

"Aku tidak tau, akan sangat sulit. Sudah ratusan tahun tapi tetap saja tidak ada yang terjadi. Mungkin, nanti sesuatu akan terjadi dan aku berharap akan mengingatnya kembali tanpa menggunakan energi ku." Kata Sinb dengan yakin.

"Apa yang kalian lakukan disini?" Suara itu? Cukup familiar membuat Sinb dan Seulgi segera menoleh dan mereka terlihat terkejut melihat sosoknya.

"Jungkook..." Panggil Sinb dan pria itu dengan senyumannya datang mendekati Sinb dan Seulgi. Menimbulakan sebuah getaran aneh dalam diri Sinb.

"Kau kemana saja?" Pertanyaan yang sebenanya ingin Sinb sampaikan tapi Seulgi mendahuluinya dan Sinb kini hanya memandangi Jungkook dengan perasaan tak menentu.

"Tentu saja mencari gadis itu." Jawab Jungkook jujur membuat wajah Sinb berubah.

"Apa kau menemukannya?" Tanya Sinb dan Jungkook menggeleng dan entah kenapa? Sinb menghembuskan nafas kelegaannya untuk alasan yang sesungguhnya masih menjadi pertanyaan dalam otaknya.

"Apa kau membutuhkan bantuan kami?" Tawar Seulgi yang membuat Sinb diam karena kesal. Seharusnya Seulgi tak perlu mengatakan itu tapi Sinb juga tidak bisa menyalahkan gadis disampingnya ini. Selama ini Sinb sudah membantu Jungkook dan bahkan Sinb meminta Seulgi untuk membantunya untuk melancarkan segara urusannya dengan Jungkook, jadi wajar jika Seulgi melakukan ini tapi hati Sinb masih belum bisa menerimanya. Baik dirinya ataupun Seulgi akan sangat bersedia membantu Jungkook tapi bukan untuk satu hal ini, pikir Sinb.

Sinb sendiri tidak tau, kenapa ia begitu sesensitif ini kepada malaikat asing ini. Bahkan ia tidak mendapatkan apapun yang menguntungkan ketika membantu malaikat ini? Tapi dengan cepatnya ia bisa melakukan apapun untuk malaikat ini jika ia meminta bantuan dirinya. Bahkan ketika saat ini seharusnya Sinb marah, karena malaikat ini pergi tanpa berpamitan dan menghilang seolah tertelan oleh pekatnya malam, namun Sinb terus berfikir kenapa ia harus marah? Kenapa ia tidak terima pria ini pergi dan tiba-tiba kembali? Biasanya dia akan biasa-biasa saja karena ia sudah pernah melalui hal seperti ini karena ia sudah tinggal dibumi ini lebih dari ratusan tahun. Melihat manusia datang dan menghilang...Itu sudah biasa baginya,

Mungkinkah sekarang ia menjadi sedikit bersimpati? Buktinya sekarang dihadapannya kini ada dua makhluk yang terkadang berada disisinya dan mengisi sebagian waktu yang ia lalui. Biasanya Sinb hanya akan sibuk dengan melakukan sesuatu untuk mendapatkan keuntungan dari manusia dan sekarang ini apa? Terkadang ia melakukan sesuatu dengan suka rela? Sungguh, itu bukanlah gayanya!

"Kenapa kau hanya diam? Apakah kau sakit?" Tanya Jungkook dengan menempelkan tangannya pada dahi Sinb membuat gadis itu mendengus sebal.

"Jangan bersikap seperti manusia! Itu memuakkan!" Cibir Sinb membuat Jungkook dan Seulgi tertawa.

"Nah, bukankah ini memang sikap aslimu? Kau tak pantas jika menjadi sependiam itu." Kata Jungkook yang kini mengacak rambut Sinb gemas.

"Yak!" Sinb hendak protes tapi Jungkook segera menarik tangannya.

"Kita pergi dari sini, ada banyak malaikat di dalam. Kalau sampai mereka melihat kalian? Itu tidak akan baik."

"Baiklah..." Hanya Seulgi yang menjawabnya sementara Sinb hanya diam terus memandangi bergantian antara genggaman Jungkook dan diri Jungkook yang kini sedang menuntun mereka. Entah semenjak kapan? Sinb merasakan sesuatu yang kacau dalam dirinya ketika memikirkan tentang Jungkook bahkan malaikat ini sekarang sedang berjalan dihadapannya.

Beberapa menit mereka berjalan dan sampailah mereka ditengah-tengah pepohonan yang menjulang tinggi dan begitu gelap tanpa pencahayaan. Seulgi menyalakan lampu pada handphonenya sebagai penerang.

"Kalian tetap disini sampai ritual selesai dan jangan menggunakan kekuatan apapun!" Perintah Jungkook baik Seulgi dan Sinb mengangguk.

"Baiklah..." Tapi hanya Seulgi yang menjawabnya.

"Aku akan pergi!" Kata Jungkook yang seketika menghilang. Mereka sengaja berjalan seperti layaknya manusia agar tidak mudah terendus oleh malaikat atau roh lainnya.

"Ada apa?" Tanya Seulgi yang melihat perubahan sikap Sinb.

"Aku tidak tau, ayo kita pergi dari sini." Ajak Sinb membuat Seulgi bingung seketika.

"Wae? Kenapa kita pergi dari sini?" Tanyanya.

"Aku hanya ingin pergi dari sini." Jawab Sinb ambigu yang kini melangkah terlebih dahulu, meninggalkan Seulgi dengan berjuta pertanyaan dibenaknya.

Tanpa Seulgi tau, Sinb menangis dalam diamnya. Entah apa yang membuat gadis itu ingin menangis? Apa karena malaikat seperti Jungkook? Bukankah itu terlalu konyol? Sinb hanya merasakan sesuatu kesedihan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya, meskipun selama ini ia merasa kesepian tapi tidak seperti ini? Apa lagi saat tadi Jungkook memegang tangannya, Sinb seolah tak mau melepaskannya. Demi apapun, perasaan yang tidak pernah ada sedikit pun dalam benaknya begitu saja muncul, perasaan aneh, kekanakan dan konyol yang seharusnya tidak ia miliki. Sinb ingin lama melihat Jungkook, ingin lama memandangi wajah rupawan itu, ingin lama mengurung sosok Jungkook dalam pelupuk matanya seolah sosok itu akan segera pergi meninggalkannya dan tak pernah kembali lagi.

---***---

"Sampai kapan kita harus berada disini?" Keluh Taehyung yang kini sedang berada diatap sebuah bangunan hanok memperhatikan ritual yang diadakan para manusia.

"Sampai parah roh itu muncul." Jawab Suga dengan masih memperhatikan setiap gerak-gerik syaman yang sedang melakukan serangkaian upacara. Upacara seperti ini adalah seperti sebuah operasi penangkapan parah roh yang masuk dalam catatan roh yang hilang oleh para malaikat. Dari pada mereka sibuk mengumpulkan setiap petunjuk untuk menemukan para roh yang hilang ini, lebih baik mereka mendatangi upacara besar seperti ini dan menemukan beberapa dari mereka. Itu akan lebih efektif meskipun mereka harus mengeluarkan energi yang ekstra untuk menangkap para roh pembangkang itu.

"Aku muak melihat para manusia itu hyung?" Kata Taehyung yang terlihat begitu bosan.

"Apakah kau juga muak melihatku hyung?" Jungkook tiba-tiba hadir ditengah-tengah mereka membuat kedua malaikat itu terkejut.

"Yak! Kau kemana saja?" Pekik Taehyung berlebihan dan Suga hanya memandangi Jungkook dengan ekspresi penasarannya.

"Ada sesuatu yang harus ku urus." Jawab Jungkook.

"Apa itu sesuatu yang serius?" Tanya Suga dengan khawatir dan Jungkook yang dapat menangkap kekhawatiran Suga segera menggelengkan kepalanya.

"Ani, bukan masalah yang penting. Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Jungkook berusaha mengalihkan topik.

"Aigo, apa kepergianmu selama beberapa hari membuatmu lupa tentang tugasmu? Ingatlah wajah RM yang menyeramkan! Kau akan dimasukan dalam komisi kedisiplinan!" Sindir Taehyung membuat Jungkook tertawa.

"Para roh sudah berdatangan, kalian sudah siap untuk menangkapnya?" Ucapan Suga segera mengalihkan perhatian mereka dan benar saja beberapa roh telah berada di tengah-tengah upacara itu, mereka telah menyantap beberapa sesaji yang diberikan oleh para manusia itu.

"Tentu saja..." Jawab Taehyung

Tubuh ketiganya menghilang dan muncul ditengah upacara tersebut membuat beberapa roh yang menyadari kehadiran mereka berlarian tak karuang.

"Mau kemana kalian?" Bentak Taehyung. Ia berhasil menjerat seorang roh dengan palunya membuat roh itu tergeletak dan Taehyung segera memasukkan tubuh roh tersebut kedalam sebuah pintu yang tiba-tiba muncul dihadapannya.

Sedangkan upacara masih berlangsung karena ketidak tahuan para manusia itu. Mereka jelas tidak bisa melihat apa yang terjadi sebenarnya?

"Kalian tidak akan bisa pergi dari sini!" Wajah Suga menjadi semakin pucat dan ekspresi dinginnya kembali muncul membuat beberapa roh ketakutan sementara Jungkook melihat sosok roh yang berada tak jauh dari upacara ini dan memerhatikan mereka dari tempat itu. Roh itu cukup aneh karena tak mendekat seperti roh pada umumnya, apakah ia tidak menginginkan sesaji itu?

"Kau pikir, aku tidak mengetahui kehadiranmu?" Guman Jungkook yang kini bertekat akan menangkap roh itu yang seketika menghilang karena menyadari Jungkook telah mengetahui keberadaannya.

Pergerakan roh itu cukup cepat dan sepertinya roh ini cukup terlatih untuk bersembunyi. Jungkook harus beberapa kali menghilang dan muncul ditempat yang berbeda hanya untuk mengejar roh yang tak terlihat begitu jelas tadi.

"Keluarlah dari persembunyianmu, sebelum aku menggulungmu dengan asap hitam!" Ancam Jungkook dengan suara lantangnya.

"Aku disini orabeoni..."

Suara roh itu membuat Jungkook membisu dan kini dihadapannya muncul sosok yang tak asing baginya. Sosok wanita dengan rambut tergerai dan pakaian yang hampir mirip dengan kimono putih yang lusuh dan wajahnya yang begitu pucat tapi roh itu menunjukkan senyum yang menggambarkan kelegaannya.

"K-kau...Myoui?" Tanya Jungkook dengan terbata-bata. Roh wanita itu seketika menangguk.

"Iya...Syukurlah kau mengingatku Jendral Jeon. Apakah kau merindukan ku?"

Sosok roh itu kini berada dihadapan Jungkook membuat Jungkook semakin gugup dan roh Myoui segera memeluk Jungkook membuatnya membatu.

"Kenapa kau tak menjawabnya? Apa kau tak merindukanku?"

Tanya Myoui lagi yang membuat Jungkook menitihkan air matanya.

"Tentu saja, aku merindukanmu sampai rasanya ingin mati. Tapi aku tidak bisa mati dan bertemu denganmu lagi, kau bisa melihatnya bahwa akulah seseorang yang akan menggiring mereka yang mati masuk kedalam akhirat bukan?" Ungkap Jungkook yang seketika membuat Myoui melepaskan pelukannya dan memandangi wajah Jungkook dengan senyum kerinduannya.

"Ya, aku dapat melihat betapa mengagumkannya dirimu saat kau dapat menangkap mereka dan mungkin itu juga diriku."

Kata Myoui membuat Jungkook memeluknya.

"Tidak, kau pengecualinya. Aku tidak akan membiarkan malaikat mana pun menangkapmu!" Kata Jungkook yang kini mulai melumat bibir Myoui dengan lembut membuat Myoui menangis.

"Aku akan melakukan apapun agar kau tetap disisi ku. Aku tidak akan pernah melepaskan mu lagi Myoui." Guman Jungkook dalam ciumannya.

Tanpa mereka tahu? Dua sosok sedang memperhatikannya dari jauh. Satunya menatap dengan keterkejutan dan satunya lagi menatap dengan linangan air matanya.
---***---

Terkadang takdir akan membentuk sajak panjang yang tak pernah tau kapan itu akan berujung. Tapi segala kemungkinan akan menjadi pengecualiannya baik di masa lalu atau masa yang akan datang. Mereka yang pergi mungkin akan bertemu kembali. Mereka yang bersama mungkin akan segera berpisah dan jika tidak ada kesempatan untuk berdiri bersama, itu menyedihkan tapi itulah kenyataannya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Bulan Dan Bintang
4607      1177     3     
Romance
Cinta itu butuh sebuah ungkapan, dan cinta terkadang tidak bisa menjadi arti. Cinta tidak bisa di deskripsikan namun cinta adalah sebuah rasa yang terletak di dalam dua hati seseorang. Terkadang di balik cinta ada kebencian, benci yang tidak bisa di pahami. yang mungkin perlahan-lahan akan menjadi sebuah kata dan rasa, dan itulah yang dirasakan oleh dua hati seseorang. Bulan Dan Bintang. M...
Memorieji
6441      1313     3     
Romance
Bagi siapapun yang membaca ini. Ketahuilah bahwa ada rasa yang selama ini tak terungkap, banyak rindu yang tak berhasil pulang, beribu kalimat kebohongan terlontar hanya untuk menutupi kebenaran, hanya karena dia yang jadi tujuan utama sudah menutup mata, berlari kencang tanpa pernah menoleh ke belakang. Terkadang cinta memang tak berpihak dan untuk mengakhirinya, tulisan ini yang akan menjadi pe...
Intuisi
3291      883     10     
Romance
Yang dirindukan itu ternyata dekat, dekat seperti nadi, namun rasanya timbul tenggelam. Seakan mati suri. Hendak merasa, namun tak kuasa untuk digapai. Terlalu jauh. Hendak memiliki, namun sekejap sirna. Bak ditelan ombak besar yang menelan pantai yang tenang. Bingung, resah, gelisah, rindu, bercampur menjadi satu. Adakah yang mampu mendeskripsikan rasaku ini?
Cintaku cinta orang lain
325      267     0     
Romance
"Andai waktu bisa diulang kembali ,maka aku gak akan mau merasakan apa itu cinta" ucap Diani putri dengan posisi duduk lemah dibawah pohon belakang rumahnya yang telah menerima takdir dialaminya saat merasakan cinta pertama nya yang salah bersama Agus Syaputra yang dikenalnya baik, perhatian, jujur dan setia namun ternyata dibalik semua itu hanyalah pelarian cintanya saja dan aku yang m...
Werewolf, Human, Vampire
3490      1078     1     
Fan Fiction
WATTPAD PUBLISHED STORY!(username: msjung0414) 700 tahun lalu, terdapat seorang laki-laki tampan bernama Cho Kyuhyun. Ia awalnya merupakan seorang manusia yang jatuh cinta dengan seorang gadis vampire cantik bernama Shaneen Lee. Tapi sayangnya mereka tidak bisa bersatu dikarenakan perbedaan klan mereka yang tidak bisa diterima oleh kerajaan vampire. Lalu dikehidupan berikutnya, Kyuhyun berub...
Mars
901      498     2     
Romance
Semenjak mendapatkan donor jantung, hidup Agatha merasa diteror oleh cowok bermata tajam hitam legam, tubuhnya tinggi, suaranya teramat halus; entah hanya cewek ini yang merasakan, atau memang semua merasakannya. Dia membawa sensasi yang berbeda di setiap perjumpaannya, membuat Agatha kerap kali bergidik ngeri, dan jantungnya nyaris meledak. Agatha tidak tahu, hubungan apa yang dimiliki ole...
TRIANGLE
285      178     1     
Romance
Semua berawal dari rasa dendam yang menyebabkan cella ingin menjadi pacarnya. Rasa muak dengan semua kata-katanya. Rasa penasaran dengan seseorang yang bernama Jordan Alexandria. "Apakah sesuatu yang berawal karena paksaan akan berakhir dengan sebuah kekecewaan? Bisakah sella membuatnya menjadi sebuah kebahagiaan?" - Marcella Lintang Aureliantika T R I A N G L E a s t o r ...
Aku Mau
9770      1854     3     
Romance
Aku mau, Aku mau kamu jangan sedih, berhenti menangis, dan coba untuk tersenyum. Aku mau untuk memainkan gitar dan bernyanyi setiap hari untuk menghibur hatimu. Aku mau menemanimu selamanya jika itu dapat membuatmu kembali tersenyum. Aku mau berteriak hingga menggema di seluruh sudut rumah agar kamu tidak takut dengan sunyi lagi. Aku mau melakukannya, baik kamu minta ataupun tidak.
Run Away
6492      1480     4     
Romance
Berawal dari Tara yang tidak sengaja melukai tetangga baru yang tinggal di seberang rumahnya, tepat beberapa jam setelah kedatangannya ke Indonesia. Seorang anak remaja laki-laki seusia dengannya. Wajah blesteran campuran Indonesia-Inggris yang membuatnya kaget dan kesal secara bersamaan. Tara dengan sifatnya yang terkesan cuek, berusaha menepis jauh-jauh Dave, si tetangga, yang menurutnya pen...
Premium
Sepasang Mata di Balik Sakura (Complete)
6884      1786     0     
Romance
Dosakah Aku... Jika aku menyukai seorang lelaki yang tak seiman denganku? Dosakah Aku... Jika aku mencintai seorang lelaki yang bahkan tak pernah mengenal-Mu? Jika benar ini dosa... Mengapa? Engkau izinkan mata ini bertemu dengannya Mengapa? Engkau izinkan jantung ini menderu dengan kerasnya Mengapa? Engkau izinkan darah ini mengalir dengan kencangnya Mengapa? Kau biarkan cinta ini da...