Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Bet
MENU
About Us  

“Dan ini. Gue masih gak percaya, Sean si kutu buku bisa balapan kayak gini,” ujar Aretha saat melihat keramaian di depannya, tempat yang baru pernah dikunjunginya sekali, itu pun saat bersama Aram.

“Lo terlalu meremehkan gue.” Sean menyentil pelan pelipis Aretha membuat perempuan itu melayangkan tatapan kesalnya. “Ayo, gue kenalin ke temen-temen gue.”

Aretha berjalan di sebelah Sean. Ada Aram dan teman-temannya di sana, Aretha bisa melihatnya tidak jauh dari tempat teman-teman Sean. Melihat Aram membuatnya tidak fokus dengan Sean yang sedang memperkenalkan teman-temannya, sampai pandangannya bertemu dengan Aram, Aretha baru mengalihkan pandangannya.

“Ini tunangan lo? Kenapa gak bawa kembarannya?” tanya salah satu teman Sean.

Baru saja Aretha ingin menyebutkan namanya, yang lain menyahut. “Ada Aram di sini, bukannya lo mau ngedeketin kembarannya  buat bikin Aram kesel?”

Aretha menatap Sean yang berdiri di sebelahnya. “Temen masa kecil apaan lo? Ngajak gue jalan pake ngancem, sampe keciduk kembaran gue a.k.a tunangan lo, cuman buat bikin Aram kesel?” tanya Aretha sewot. “Fyi, gue sama Aram cuman taruhan, dia gak suka sama gue jadi lo gak akan bisa bikin dia kesel gara-gara gue! What a good friend you are.

Aretha berbalik dan berjalan menjauh saat melihat Sean terkekeh dan menyadari bahwa dia sedang menjadi pusat perhatian. Bahkan mungkin Aram dan teman-temannya juga memperhatikannya dan menertawakannya saat ini.

Aretha merutuki dirinya sendiri sambil berjalan di trotoar. Baterai handphone-nya habis sehingga dia tidak bisa memesan taksi online, lalu jalanan yang dia lewati saat ini sepi dan tidak ada taksi yang lewat. Perempuan itu terus berjalan tanpa arah karena dia tidak mengenal tempat itu. Tidak ada motor atau mobil yang lewat dan lampu jalan yang remang-remang membuat rasa takut Aretha muncul sedikit. Lalu seakan menambah kesialannya, hujan turun membuat Aretha berjalan cepat sampai ada mobil yang berhenti di sebelahnya yang membuat langkahnya terhenti dan menoleh.

Kaca jendela mobil tersebut terbuka menampilkan Aram yang sedang menatapnya. “Lo emang ceroboh dari sananya ya?”

Aretha membuang mukanya dan berjalan cepat. Sementara Aram menjalankan mobilnya dengan pelan untuk menyamai langkah Aretha.

“Masuk, jangan keras kepala!” perintah Aram.

“Lo yang minta gue buat gak ngomong lagi sama lo,” ujar Aretha.

“Alvaro yang minta, jangan keras kepala!” balas Aram datar.

Aretha menghentikan langkahnya membuat Aram juga menghentikan mobilnya.

“Lo minta gue buat gak nunjukin muka gue lagi di depan lo, lo minta gue jauh-jauh dari lo! Jadi ngapain lo nurutin kata-kata Alvaro!” ujar Aretha kesal.

“Jangan keras kepala!” desis Aram.

Aretha masuk ke dalam mobil Aram. Dia tidak punya pilihan lain, kecuali jika dia ingin berjalan tanpa arah dan berakhir tersasar di jalanan gelap yang sepi itu.

“Kenapa lo bisa sama Sean?” tanya Aram.

“Dia tunangan Aletha dan dia temen gue pas gue baru pindah ke Lon…” Aretha menoleh dan melayangkan tatapan tajamnya pada Aram yang menatap lurus ke jalanan di depannya. “Bukan urusan lo.”

“Ke rumah atau apartemen?” tanya Aram.

“Rumah,” jawab Aretha singkat.

t h e  b e t

Aretha berjalan masuk ke dalam rumahnya setelah mengatakan terima kasih dan keluar dari mobil Aram. Perempuan itu berjalan ke kamar kakaknya, membuka pintu kamarnya dan menutupnya dengan cara membanting.

“Lo  gila nyuruh Aram nganterin gue disaat lo tau kalo dia gak mau ngeliat muka gue lagi?!” tanya Aretha sewot, mengabaikan lima sepupunya yang sedang berada di kamar kakaknya itu dan menatapnya.

“Lo dianter Aram? Sean ke mana?” tanya Alvaro.

“Persetan sama Sean. Jawab dulu pertanyaan gue!”

“Gue gak nyuruh Aram buat nganterin lo pulang, gue pikir lo sama Sean,” jawab Alvaro membuat Aretha terdiam.

“Buang aja Sean ke laut,” ujar Aretha sambil berbalik dan berjalan keluar dari kamar Alvaro.

“Aletha ngambek,” ucap Alvaro sebelum Aretha kembali membanting pintu kamarnya.

Aretha menghela napasnya panjang. Dengan setengah hati, Aretha berjalan ke kamar kembarannya karena merasa bersalah. Aretha menghelas napas untuk yang kedua kalinya saat berdiri di depan pintu kamar Aletha sebelum membuka pintunya tanpa mengetuk pintu.

“Lo ngapain?!” teriak Aretha dengan mata melebar.

***

Aletha ngapain ye?

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kamu VS Kamu
1950      1035     3     
Romance
Asmara Bening Aruna menyukai cowok bernama Rio Pradipta, si peringkat pertama paralel di angkatannya yang tampangnya juga sesempurna peringkatnya. Sahabatnya, Vivian Safira yang memiliki peringkat tepat di bawah Rio menyukai Aditya Mahardika, cowok tengil yang satu klub bulu tangkis dengan Asmara. Asmara sepakat dengan Vivian untuk mendekatkannya dengan Aditya, sementara ia meminta Vivian untu...
A D I E U
2182      868     4     
Romance
Kehilangan. Aku selalu saja terjebak masa lalu yang memuakkan. Perpisahan. Aku selalu saja menjadi korban dari permainan cinta. Hingga akhirnya selamat tinggal menjadi kata tersisa. Aku memutuskan untuk mematikan rasa.
Let's Play the Game
313      267     1     
Fantasy
Aku datang membawa permainan baru untuk kalian. Jika kalian menang terima hadiahnya. Tapi, jika kalah terima hukumannya. let's play the game!
Everest
1930      805     2     
Romance
Yang kutahu tentangmu; keceriaan penyembuh luka. Yang kaupikirkan tentangku; kepedihan tanpa jeda. Aku pernah memintamu untuk tetap disisiku, dan kamu mengabulkannya. Kamu pernah mengatakan bahwa aku harus menjaga hatiku untukmu, namun aku mengingkarinya. Kamu selalu mengatakan "iya" saat aku memohon padamu. Lalu, apa kamu akan mengatakannya juga saat aku memintamu untuk ...
Cinta Tak Terduga
5306      1678     8     
Romance
Setelah pertemuan pertama mereka yang berawal dari tugas ujian praktek mata pelajaran Bahasa Indonesia di bulan Maret, Ayudia dapat mendengar suara pertama Tiyo, dan menatap mata indah miliknya. Dia adalah lelaki yang berhasil membuat Ayudia terkagum-kagum hanya dengan waktu yang singkat, dan setelah itupun pertemanan mereka berjalan dengan baik. Lama kelamaan setelah banyak menghabiskan waktu...
NADA DAN NYAWA
15668      2945     2     
Inspirational
Inspirasi dari 4 pemuda. Mereka berjuang mengejar sebuah impian. Mereka adalah Nathan, Rahman, Vanno dan Rafael. Mereka yang berbeda karakter, umur dan asal. Impian mempertemukan mereka dalam ikatan sebuah persahabatan. Mereka berusaha menundukkan dunia, karena mereka tak ingin tunduk terhadap dunia. Rintangan demi rintangan mereka akan hadapi. Menurut mereka menyerah hanya untuk orang-orang yan...
The Last Cedess
948      629     0     
Fantasy
Alam bukanlah tatanan kehidupan makroskopis yang dipenuhi dengan makhluk hidup semata. Ia jauh lebih kompleks dan rumit. Penuh dengan misteri yang tak sanggup dijangkau akal. Micko, seorang putra pekebun berusia empat belas tahun, tidak pernah menyangka bahwa dirinya adalah bagian dari misteri alam. Semua bermula dari munculnya dua orang asing secara tiba-tiba di hadapan Micko. Mereka meminta t...
If...Someone
1880      792     4     
Romance
Cinta selalu benar, Tempatnya saja yang salah.
Stuck In Memories
15988      3282     16     
Romance
Cinta tidak akan menjanjikanmu untuk mampu hidup bersama. Tapi dengan mencintai kau akan mengerti alasan untuk menghidupi satu sama lain.
PENTAS
1238      723     0     
Romance
Genang baru saja divonis kanker lalu bertemu Alia, anak dokter spesialis kanker. Genang ketua ekskul seni peran dan Alia sangat ingin mengenal dunia seni peran. Mereka bertemu persis seperti yang Aliando katakan, "Yang ada diantara pertemuan perempuan dan laki-laki adalah rencana Tuhan".