Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Bet
MENU
About Us  

Seperti saat taruhan dengan guru biologinya, Aretha kembali menghabiskan akhir pekannya untuk belajar. Lalu saat hari H-nya, Aretha belajar dari pagi—pelajaran pertama sampai saat ini sesi pelajaran ketiga. Belum cukup belajar saat sesi pelajaran lain, Aretha berjalan keluar dari kelasnya dan berjalan ke arah toilet masih dengan kertas di tangannya.

“Hai,” sapa Scarlet yang sedang mencuci tangannya saat Aretha masuk ke dalam toilet.

Aretha mendongak, mengalihkan pandangannya dari kertas yang dia pegang. “Hai.”

“Nilai kimia gue, sembilan puluh dua,” ucap Scarlet mengeluarkan selembar kertas yang terlipat empat setelah selesai mengeringkan tangannya.

“Oh,” balas Aretha tidak tertarik.

“Gue cuman mau ngingetin, lo udah kalah sekali.” Scarlet tersenyum miring.

“Tenang aja, nilai gue pasti lebih tinggi dari lo,” ucap Aretha santai.

“Okei,” ucap Scarlet sambil mengedikkan bahu lalu berjalan keluar dari toilet.

t h e  b e t

Aretha mengerjakan soal ulangannya dengan sangat serius, walaupun beberapa kali sempat meringis karena luka di tangan kanannya membuatnya susah untuk menulis. Perempuan itu juga terlihat meringis beberapa kali saat melihat soal yang berbeda dengan penjelasan Aram.

Waktu Aretha hanya tersisa sepuluh menit saat perempuan itu masih mengosongkan sepuluh soal dari empat puluh soal pilihan ganda. Sepuluh soal yang seingat Aretha belum dibahas oleh Aram, mengingat waktu mereka yang terbatas dengan bahan yang sangat banyak.

“Ayo, ayo kumpul. Waktunya sudah habis.” Ucapan guru kimia tersebut menuai banyak protes dari penghuni kelas Aretha yang masih sibuk dengan kertas masing-masing. Sedangkan Aretha lagi sibuk mengandalkan matanya untuk melihat jawaban orang lain agar dapat melengkapi soal yang masih belum diisi.

“Aretha!” Teguran guru kimia tersebut membuat Aretha mendongak dan menatap guru kimianya dengan cengiran lebar.

Sekitar tiga puluh menit berlalu. Aretha sedang berkeliling kelas untuk mencari kertas miliknya. Beberapa menit yang lalu mereka baru selesai memeriksa bersama dan memberi nilai dengan kertas yang diacak.

“Itu punya gue ya?” tanya Aretha pada perempuan yang sedang duduk di sebelahnya.

Perempuan itu mendongak. “Eh, iya.”

“Udah selesai?” tanya Aretha lagi.

Perempuan itu memberikan kertas yang terletak di atas mejanya pada Aretha. “Sembilan puluh,” gumam Aretha saat menerima kertasnya.

Kalah. Pikir Aretha sebelum Aretha teringat dengan ulangan matematika sebelumnya. Hal itu membuat Aretha memeriksa jawabannya dengan jawaban benar yang ditulis di papan tulis. Aretha membolak-balik kertasnya sampai ke halaman terakhir dan beralih menatap perempuan yang memeriksa ulangannya lagi. “Yura,” panggilnya membuat perempuan di depannya mendongak. “Ini, harusnya bener,” ucap Aretha kalem.

“Mana?” tanya perempuan dengan wajah khas korea yang Aretha panggil Yura. “Oh iya, sori,” ucapnya sambil mengkoreksi jawaban yang seharusnya benar tersebut dan mengganti nilai Aretha menjadi sembilan puluh dua koma lima. “Maaf ya,” ulang Yura sambil menyerahkan kertasnya pada Aretha.

“Santai aja. Gue bisa dapet segini juga karena catetan lo yang kemaren gue pinjem,” balas Aretha dengan senyuman, lalu berjalan kembali ke mejanya.

“Toilet yuk, gengs,” ajak Aretha.

“Gak mau, gue males,” jawab Sharla.

“Gue sibuk,” jawab Rachel sambil mengetik sesuatu di laptopnya yang Aretha yakini adalah balasan chat Alvaro.

“Tris?” tanya Aretha dengan wajah sedikit memelas.

“Iya, ayok. Gue temenin,” jawab Tris pasrah.

Aretha menampilkan cengiran lebarnya, lalu berjalan di sebelah Tris yang berjalan ke arah meja guru. Guru kimia adalah satu-satunya guru yang dekat dengan Aretha dan kawan-kawan, mungkin karena gurunya masih dapat dikatakan muda sehingga mereka bisa akrab. Aretha dan Tris meminta ijin untuk ke toilet pada guru kimia mereka, setelah itu berjalan keluar kelas.

“Berapa?” tanya Scarlet yang—entah kebetulan atau memang sengaja, sedang berdiri di depan kelas Aretha.

Aretha tersenyum miring sambil mengeluarkan kertas dari saku roknya dan membuka lipatannya. “Gue menang. Itu artinya seri.”

“Harusnya seri. Tapi tadi Aram minta gue buat batalin taruhannya, itu artinya Aram tau.”

“Re, itu… gue gak sengaja ngasih tau Theo,” sela Tris sambil menatap Aretha dengan tatapan bersalah.

“Gue gak tau siapa yang ngasih tau Aram, entah itu temen gue atau lo. Tapi pelakunya udah ngaku. Itu artinya lo kalah,” ujar Scarlet dengan senyum kemenangannya. “Lo punya waktu seminggu buat keluar dari sekolah ini.”

“Lo gila? Minggu depan udah ujian akhir semester, at least semester dua gue baru pindah.”

“Satu minggu.”

***
Jangan lupa tinggalkan jejakKritik dan saran juga boleh. ????

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Princess Harzel
17191      2538     12     
Romance
Revandira Papinka, lelaki sarkastis campuran Indonesia-Inggris memutuskan untuk pergi dari rumah karena terlampau membenci Ibunya, yang baginya adalah biang masalah. Di kehidupan barunya, ia menemukan Princess Harzel, gadis manis dan periang, yang telah membuat hatinya berdebar untuk pertama kali. Teror demi teror murahan yang menimpa gadis itu membuat intensitas kedekatan mereka semakin bertamba...
Dia Dia Dia
13751      2183     2     
Romance
Gadis tomboy yang berbakat melukis dan baru pindah sekolah ke Jakarta harus menahan egonya supaya tidak dikeluarkan dari sekolah barunya, saat beberapa teman barunya tidak menyukai gadis itu, yang bernama Zifan Alfanisa. Dinginnya sikap Zifan dirasa siswa/siswi sekolah akan menjadi pengganti geng anak sekolah itu yang dimotori oleh Riska, Elis, Lani, Tara dan Vera. Hingga masalah demi masalah...
CATATAN DR JAMES BONUCINNI
3182      1025     2     
Mystery
"aku ingin menawarkan kerja sama denganmu." Saat itu Aku tidak mengerti sama sekali kemana arah pembicaraannya. "apa maksudmu?" "kau adalah pakar racun. Hampir semua racun di dunia ini kau ketahui." "lalu?" "apa kau mempunyai racun yang bisa membunuh dalam kurun waktu kurang dari 3 jam?" kemudian nada suaranya menjadi pelan tapi san...
Campus Love Story
8717      1974     1     
Romance
Dua anak remaja, yang tiap hari bertengkar tanpa alasan hingga dipanggil sebagai pasangan drama. Awal sebab Henan yang mempermasalahkan cara Gina makan bubur ayam, beranjak menjadi lebih sering bertemu karena boneka koleksi kesukaannya yang hilang ada pada gadis itu. Berangkat ke kampus bersama sebagai bentuk terima kasih, malah merambat menjadi ingin menjalin kasih. Lantas, semulus apa perjal...
Peran Pengganti; Lintang Bumi
1747      775     10     
Romance
Sudah banyak cerita perjodohan di dunia ini. Ada sebagian yang akhirnya saling jatuh cinta, sebagian lagi berpisah dengan alasan tidak adanya cinta yang tumbuh di antara mereka. Begitu juga dengan Achala Annandhita, dijodohkan dengan Jibran Lintang Darmawan, seorang pria yang hanya menganggap pernikahannya sebagai peran pengganti. Dikhianati secara terang-terangan, dipaksa menandatangani su...
Matahari untuk Kita
1220      588     9     
Inspirational
Sebagai seorang anak pertama di keluarga sederhana, hidup dalam lingkungan masyarakat dengan standar kuno, bagi Hadi Ardian bekerja lebih utama daripada sekolah. Selama 17 tahun dia hidup, mimpinya hanya untuk orangtua dan adik-adiknya. Hadi selalu menjalani hidupnya yang keras itu tanpa keluhan, memendamnya seorang diri. Kisah ini juga menceritakan tentang sahabatnya yang bernama Jelita. Gadis c...
KUROTAKE [SEGERA TERBIT]
6261      2181     3     
Romance
Jadi pacar ketua ekskul tapi hanya purapura Hal itu dialami oleh Chihaya Hamada Ia terpaksa jadi pacar Mamoru Azai setelah foto mereka berdua muncul di akun gosip SMA Sakura dan menimbulkan kehebohan Mamoru adalah cowok populer yang menjadi ketua klub Kurotake klub khusus bagi para otaku di SMA Sakura Setelah pertemuan kembali dengan Chihaya menjadi kacau ia membuat kesepakatan dengan Chih...
Rinai Hati
540      297     1     
Romance
Patah hati bukanlah sebuah penyakit terburuk, akan tetapi patah hati adalah sebuah pil ajaib yang berfungsi untuk mendewasakan diri untuk menjadi lebih baik lagi, membuktikan kepada dunia bahwa kamu akan menjadi pribadi yang lebih hebat, tentunya jika kamu berhasil menelan pil pahit ini dengan perasaan ikhlas dan hati yang lapang. Melepaskan semua kesedihan dan beban.
Benang Merah, Cangkir Kopi, dan Setangan Leher
277      226     0     
Romance
Pernahkah kamu membaca sebuah kisah di mana seorang dosen merangkap menjadi dokter? Atau kisah dua orang sahabat yang saling cinta namun ternyata mereka berdua ialah adik kakak? Bosankah kalian dengan kisah seperti itu? Mungkin di awal, kalian akan merasa bahwa kisah ini sama seprti yang telah disebutkan di atas. Tapi maaf, banyak perbedaan yang terdapat di dalamnya. Hanin dan Salwa, dua ma...
A Poem For Blue Day
245      189     5     
Romance
Pada hari pertama MOS, Klaudia dan Ren kembali bertemu di satu sekolah yang sama setelah berpisah bertahun-tahun. Mulai hari itu juga, rivalitas mereka yang sudah terputus lama terjalin lagi - kali ini jauh lebih ambisius - karena mereka ditakdirkan menjadi teman satu kelas. Hubungan mencolok mereka membuat hampir seantero sekolah tahu siapa mereka; sama-sama juara kelas, sang ketua klub, kebang...