Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bulan Dan Bintang
MENU
About Us  

Seperti datang nya badai, yang membuat Bulan enggan untuk terus menatap kedepan, Angin terasa sangat kencang dengan dada nya yang begitu bergemuruh seperti desiran ombak yang sedang menerjang batu besar, lihat saja bagaimana seorang Bintang sedang merayu segerombolan cewek yang sedang duduk manis di kantin sekolah. 

Eitss.. Jika kalian merasa Bulan yang tengah cemburu, itu salah besar. Karna Bulan merasa ingin sekali melempar sepatu nya persis di kepala Bintang karna sebuah perkataan nya di waktu parkiran kemarin. Ya, Bulan masih tidak terima dan juga merasa dendam jika Bintang mengatai nya cewek murahan, siapa coba yang merasa senang di katain murahan. apalagi menurut Bulan dia bukan lah seperti itu, dia cewek baik-baik dan masih mempunyai rasa sopan santun dan juga adab yang mempuni. Bukan kah begitu? 

" Ck, kepedean banget sih Bintitan itu.?" cibir Bulan sambil berdecak sebal. Apalagi saat Bintang di jawil dagu nya oleh seorang cewek di sebelah nya. 

Ya tuhan.. sebenar nya apa yang di lihat cewek-cewek itu kepada Bintang, padahal ketenaran dan juga kegantengan Bintang di bawah standart di sekolah ini. tapi para cewek-cewek di sekolah nya seperti memuja nya layak nya seorang pangeran. 

" Kenapa lo ngeliatin Bintang seperti itu?" tanya Quenza sambil menyeruput es jeruk di depan nya. 

Suara Quenza lah yang membuat Bulan mengalihkan pandangan nya. " Gue gak sudi ngelihatin dia." balas nya ketus.

Entahlah, jika menyangkut nama Bintang. Bulan slalu merasa kesal.

" Gue tau lo benci dia, tapi jangan terlalu dalem." sahut Mia kali ini menatap Bintang dengan lekat. 

" Emang kenapa,? gue enek banget lihat tuh muka." balas Bulan yang sama sedang menatap Bintang.

" Emang, apa sih yang paling lo benci dari diri Bintang.?" tanya Mia pada Bulan.

Bulan mengedikkan bahu nya, lalu menjawab dengan enggan. " Gak tau, gue benci aja sifat nya yang berandalan." 

" Padahal, kalau di lihat-lihat Bintang itu keren dan juga humble orang nya." sahut Quenza yang sama menatap Bintang. 

" Keren apa nya.? yang ada dia seperti kambing yang gak pernah mandi." sungut Bulan. 

Mia dan Quenza sama menatap Bulan, dengan kening berkerut. Bulan yang merasa di tatap seperti itu berkata dengan pelan. " Apa gue salah bicara?" 

Mereka mengangguk bersamaan. " Mata lo gak katarak kan?" kata Mia lalu mendelik kan mata Bulan.

Sontak secara kasar tangan Mia di tepis begitu saja oleh Bulan. " Gila, lo mau apain mata gue." kesal Bulan. 

" Gue hanya ingin mastiin, kalau mata lo itu masih berfungsi." balas Mia. 

" Lo kira gue buta." 

" Tadi nya. gue sempet mikir lo buta, karna ngatain Bintang seperti kambing yang tidak pernah mandi." 

" Emang bener kan." bela Bulan.

" Eh Bul. lihat deh, buka mata lo lebar-lebar, kalau perlu lebarin seperti mulut nya Bimoli." kata Quenza yang berucap begitu saja.

Bulan mengkerutkan kening nya merasa agak aneh dengan ucapan Quenza. " Siapa Bimoli?" tanya Bulan. 

" lo gak tau.?" sahut Mia. 

Bulan menggeleng.

" Bimoli. bibir monyong lima senti, adik kelas kita, yang nama nya Rudi. kan kalau dia senyum mulut nya lebar lima senti." Sahut Quenza. 

Mau tidak mau, Bulan tergelak dengan lelucon dari sahabat nya itu, tawa nya bahkan sampai terdengar di penjuru kantin sekolah. termasuk Bintang yang langsung menoleh dan menatap Bulan dengan kening mengkerut.

" Lucu banget Quen, panggilan nya." kata Bulan di tengah suara tawa nya. " Emang emak nya sendiri, yang namain ya?" sambung Bulan yang masih tertawa keras. 

Mia dan Quenza hanya tersenyum tipis, bukan. bukan tersenyum karna merasa lucu, tapi mereka merasa malu. karna suara Bulan yang menggelegar di penjuru kantin. 

" Bul, stop. jangan tertawa keras-keras. malu tau gue." kata Mia yang langsung membekap mulut Bulan. 

Ok.. kali ini mungkin reputasi mereka sedikit menurun karna tingkah Bulan yang tertawa keblablasan.

" Gue, gak bisa tahan tawa Mi, karna lelucon nya Quen. itu salah dia." tunjuk Bulan pada Quenza setelah bekapan nya Mia turun.

Quenza hanya tersenyum tipis dengan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. " Perasaan gue gak ngelucu tadi, emang bener kan nama Rudi, Bimoli." kata Quen ingin membela.

Perut Bulan terasa kram dan kaku, sampai-sampai dia merasa lemas karna tertawa terbahak-bahak. 

" Eh, lo kalau mau konser jangan disini, suara lo itu buat kuping gue cumpleng tau."

Bulan yang tadi nya menahan tawa sekarang mendongak dan menatap tajam seseorang yang berada tepat di depan nya. 

" Kenapa? kalau lo gak suka, pergi aja dari sini." sinis Bulan. 

" Gue emang ingin pergi, satu ruangan sama lo itu bikin pengap." sahut Bintang sambil memeluk bahu cewek yang di sebelah nya. 

Bulan yakin cewek itu adik kelas nya, ia menyugingkan bibir nya ke atas, menatap Bintang yang sok kegantengan itu. Lihat saja, cowok itu seperti tikus got yang ingin bersembu nyi untuk mengambil santapan nya. 

" Sayang, habis ini kita pergi ke perpus yuk? disana slalu sepi." Kata Bintang sambil mengerkingkan mata nya kepada cewek di samping nya itu, dan cewek itu malah membalas dengan mengangguk dan tersenyum manis.

Gotcha.. Apa yang dipikirkan Bulan tepat pada sasaran, bahwa Bintang pasti ingin berpacaran ria bersama cewek yang ia yakini baru dekat dengan nya. Heh, Bulan di katakan cewek murahan. lalu sebutan apa yang cocok untuk Bintang.?

Bintang melirik ke arah Bulan sekilas, lalu mengenggam tangan cewek itu untuk ke tempat tujuan nya, Namun ketika tepat melewati Bulan. dengan sengaja Bulan menjulurkan kaki nya dan Bintang tersandung sampai terjungkal kedepan. 

Lebih tepat nya suara pekikan terkejut terdengar di beberapa murid di sana, Namun  secepat itu pula suara gelak tawa membahana di kantin.

Bintang yang merasa geram, segera bangkit dan menghadap Bulan sepenuh nya. " Lo sengaja kan ngebuat gue jatuh." Tuduh Bintang.

Bulan cepat berdiri, begitupun Mia dan Quenza yang juga berdiri. Bulan menghadap Bintang dengan bersedekap dada menantang. " Gue gak tau, kalau lo mau lewat." acuh Bulan.

" Lo emang seneng banget ya, cari masalah sama Gue." 

" Ngapain gue seneng cari masalah sama lo, gue eja empet lihat muka lo." sarkas Bulan.

Mia dan Quenza merasa kebingungan, memikirkan bagaimana cara nya menghentikan pertikaian mereka bedua, yang mereka lakukan hanya berdoa semoga saja Bulan dan Bintang bisa berhenti satu sama lain untuk membunuh, sedangkan Mia hanya bisa meramalkan doa nya lewat suara nya. Beda hal dengan Quenza yang memejamkan mata nya sambil tangan nya yang menyentuh puncak kepala Bulan dan Bintang. persis seperti pendeta yang sedang memberkati.

Bulan dan Bintang saling berpandangan tajam, Namun ketika tangan Quenza yang menyentuh kepala mereka, membuat mereka mendongak menatap tangan Quenza, lalu menghentak kan begitu saja sambil berkata berbarengan. " Apa yang lo lakuin.?" 

Quenza membuka mata nya dan Mia berhenti berdoa. " Syukur deh, doa gue ternyata terkabul." sahut Quenza sambil tersenyum memperlihatkan sederet gigi putih nya.

Bintang kembali menatap tajam Bulan. "  Gue akan bales perlakuan lo, lihat aja entar." ancam Bintang sambil berdesis sinis kepada Bulan, dan pergi begitu saja meninggalkan cewek tadi yang hanya terdiam. 

Namun cewek itu cepat tersadar, dan segera berlari mengejar Bintang.

Bulan tersenyum kemengan, menatap pungung Bintang yang menghilang di balik tembok kantin. Rasakan, itu pembalasan Bulan karna sudah mengolok nya kemarin. dan Bulan merasa puas akhir nya ia bisa mempermalukan Bintang seperti itu. 

Bahkan Bulan sedang menunggu waktu yang tepat bagaimana ia bisa mempermalukan Bintang lagi dan lagi.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    nice story, i love it :)

    Comment on chapter PERMUSUHAN..
Similar Tags
in Silence
472      337     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
Be My Girlfriend?
17241      2685     1     
Fan Fiction
DO KYUNGSOO FANFICTION Untuk kamu, Walaupun kita hidup di dunia yang berbeda, Walaupun kita tinggal di negara yang berbeda, Walaupun kau hanya seorang fans dan aku idolamu, Aku akan tetap mencintaimu. - DKS "Two people don't have to be together right now, In a month, Or in a year. If those two people are meant to be, Then they will be together, Somehow at sometime in life&q...
A - Z
3078      1045     2     
Fan Fiction
Asila seorang gadis bermata coklat berjalan menyusuri lorong sekolah dengan membawa tas ransel hijau tosca dan buku di tangan nya. Tiba tiba di belokkan lorong ada yang menabraknya. "Awws. Jalan tuh pake mata dong!" ucap Asila dengan nada kesalnya masih mengambil buku buku yang dibawa nya tergeletak di lantai "Dimana mana jalan tuh jalan pakai kaki" jawab si penabrak da...
Truth Or Dare
9244      1754     3     
Fan Fiction
Semua bermula dari sebuah permainan, jadi tidak ada salahnya jika berakhir seperti permainan. Termasuk sebuah perasaan. Jika sejak awal Yoongi tidak memainkan permainan itu, hingga saat ini sudah pasti ia tidak menyakiti perasaan seorang gadis, terlebih saat gadis itu telah mengetahui kebenarannya. Jika kebanyakan orang yang memainkan permainan ini pasti akan menjalani hubungan yang diawali de...
My Andrean
11173      1966     2     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...
Benang Merah, Cangkir Kopi, dan Setangan Leher
277      226     0     
Romance
Pernahkah kamu membaca sebuah kisah di mana seorang dosen merangkap menjadi dokter? Atau kisah dua orang sahabat yang saling cinta namun ternyata mereka berdua ialah adik kakak? Bosankah kalian dengan kisah seperti itu? Mungkin di awal, kalian akan merasa bahwa kisah ini sama seprti yang telah disebutkan di atas. Tapi maaf, banyak perbedaan yang terdapat di dalamnya. Hanin dan Salwa, dua ma...
Secret Elegi
4380      1289     1     
Fan Fiction
Mereka tidak pernah menginginkan ikatan itu, namun kesepakatan diantar dua keluarga membuat keduanya mau tidak mau harus menjalaninya. Aiden berpikir mungkin perjodohan ini merupakan kesempatan kedua baginya untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Menggunakan identitasnya sebagai tunangan untuk memperbaiki kembali hubungan mereka yang sempat hancur. Tapi Eun Ji bukanlah gadis 5 tahun yang l...
Berawal dari Hujan (the story of Arumi)
1136      609     1     
Inspirational
Kisah seorang gadis bernama Arumi Paradista, menurutnya hujan itu musibah bukan anugerah. Why? Karena berawal dari hujan dia kehilangan orang yang dia sayang. Namun siapa sangka, jika berawal dari hujan dia akan menemukan pendamping hidup serta kebahagiaan dalam proses memperbaiki diri. Semua ini adalah skenario Allah yang sudah tertulis. Semua sudah diatur, kita hanya perlu mengikuti alur. ...
Error of Love
1361      646     2     
Romance
Kita akan baik-baik saja ketika digoda laki-laki, asalkan mau melawan. Namun, kehancuran akan kita hadapi jika menyerah pada segalanya demi cinta. Karena segala sesuatu jika terlalu dibawa perasaan akan binasa. Sama seperti Sassy, semua impiannya harus hancur karena cinta.
Purple Ink My Story
5939      1300     1     
Mystery
Berawal dari kado misterius dan diary yang dia temukan, dia berkeinginan untuk mencari tahu siapa pemiliknya dan mengungkap misteri yang terurai dalam buku tersebut. Namun terjadi suatu kecelakaan yang membuat Lusy mengalami koma. Rohnya masih bisa berkeliaran dengan bebas, dia menginginkan hidup kembali dan tidak sengaja berjanji tidak akan bangun dari koma jika belum berhasil menemukan jawaban ...