Sendiri
Banyak sekali karakter yang tercipta untuk jutaan manusia di dunia. Karakter yang terkadang dianggap berbeda bisa masuk menjadi salah satu karakter unik di dunia. Percayalah , cerita – cerita yang banyak sekali dimuat , kebanyakan mengisahkan tokoh utamanya adalah anak yang hanya memiliki satu atau dua teman.
Aku.
Tidak memiliki satu orangpun teman.
Hanya anak yang dianggap sial orang - orang. Cemoohan mereka. Aku muak sekali mendengarnya. Seperti suara bising yang tidak berguna. Mendengar mereka sering sekali membicarakanku saat tahu aku ada diantara mereka , aku semakin muak.
‘ Anak itu datang lagi’ ‘ Padahal aku cukup bersenang – senang saat ia tak ada ‘ ‘ Haha , aku juga begitu’
Teruslah tertawa , lagipula aku akan segera lulus dari sini.
Aku duduk dipaling belakang , tepat sekali didekat pintu keluar. Tempat sempurna agar aku bisa segera keluar saat jam pulang tiba.
‘ Seharusnya ia tidak usah datang’
‘ Kuharap aku tidak akan pernah melihat wajahnya lagi saat lulus’
‘ Hei , ia bisa mendengarmu jika kau berbicara keras begitu’
‘ Memangnya ia bisa mendengar kita ?’
‘ Bodoh sekali , memangnya kau tidak lihat setiap hari gadis itu hanya tidur ?’
Kalian yang bodoh , seperti tidak ada kerjaan , terus menerus membicarakan orang yang sama. Anak – anak itu tidak bisa mencari topik lain yang lebih bermanfaat. Lebih baik kerjakan saja tugas harian kalian daripada membicarakanku. Aku cukup bahagia walaupun aku tidak memiliki teman.
Sangat bahagia.
Tidak akan ada yang merasa marah. Tidak akan ada yang merasa sedih. Tidak akan ada yang merasa kecewa. Aku bahagia walaupun mereka pikir tidak.
Kalian membicarakanku ? Aku kesal
“ Tutup matamu , dengarkan baik – baik alunan lagu yang berputar dan bersenandunglah , dengan begitu kau tidak akan mendengar suara yang tidak kau suka”
Apa aku bisa melakukannya ibu ? Terlalu sulit jika bising seperti ini.
Aku membuka lembaran pertama buku dengan sampul biru , bertuliskan ‘ note’
19 Januari 2015
Banyak yang bilang jika cerita disetiap sekolah itu berbeda – beda. Cerita di masa SMP ku sudah selesai. Aku akan memulai ceritaku disini. Tapi , apa tidak apa – apa jika semua ceritaku itu sama ? Aku menyukainya. Tidak apa – apa kan bu ? Sulit sekali memulai kehidupan yang berbeda dengan orang – orang baru. Lagipula sepertinya mereka tidak menyukai ku. Kami sama – sama tidak saling menyukai. Jadi , tidak apa – apa kan jika aku tidak memiliki satu orang pun teman ? Aku cukup bahagia walaupun harus duduk sendiri. Ibu tidak akan sedih kan ? Jangan marah hanya karena sikap egoisku, bu.
Aku sayang ibu.
Lembaran kedua.
20 Maret 2015
Ternyata rumor aneh yang tidak kuduga bermunculan akhir – akhir ini. Mereka bilang aku anak pembawa sial karena tidak sengaja menyenggol jatuh siswi yang lewat sehingga lututnya berdarah. Apa aku salah ? Aku sudah mengatakan maaf berkali – kali dan bilang tidak sengaja tapi mereka terus menuding dengan mengatakan bahwa aku pembawa sial. Itukan hanya kejadian kecil. Aku benarkan bu ?Aku tidak salah kan ? Aku melakukannya tidak sengaja. Tidak sengaja itukan artinya aku tidak bersalah kan bu ? Ibu , aku takut dengan situasi ini , sekarang mereka menatapku dengan tatapan tajam. Tatapan amarah.
Aku rindu ibu.
Lembaran ketiga.
30 Agustus 2016
Tahun pertamaku berhasil kulewati , bu. Ibu tahu ? Aku benar – benar senang sekarang. Rumor satu tahun silam sirna begitu saja. Aku cukup bahagia. Yah , walaupun aku masih tidak memiliki teman saat ini. Ibu , doakan aku bisa melewati tahun – tahun ini dengan baik ya bu ? Maaf karena harus meluangkan waktu yang tepat untuk menuliskan ini saat tengah malam tiba. Oh ya , aku mendapatkan peringkat pertama untuk tahun pertama. Terimakasih atas doamu bu.
Aku sayang ibu
Lembaran keempat.
09 Juni 2017
Tahun ketiga cepat sekali tiba. Aku tidak tahu apa aku bisa melewati tahun terakhir ini dengan baik. Walaupun mereka tahu aku anak yang pintar tapi mereka hanya mau berteman denganku jika aku mau membantu mereka mengerjakan tugas harian. Aku tidak suka , jadi mereka marah denganku dan memanggilku ‘ Si gadis egois ‘. Ibu , kali ini aku tidak salah kan ? Mereka menjauhiku dan terus menerus membuat rumor aneh. Mereka bilang ibu bukan orang baik – baik. Mendengar itu, aku jadi marah dan sengaja menjatuhkan minuman mereka. Mereka malah menjambak rambutku , bu. Untuk pertama kalinya aku mendapatkan hukuman skor selama 3 hari. Maafkan aku bu. Aku selalu tidak suka jika ada yang berani membicarakan ibu yang tidak – tidak. Sekali lagi maafkan aku.
Aku sayang ibu.
Lembaran kelima. Aku mulai menuliskan kalimat perkalimat pada lembar kosong tersebut.
09 Maret 2018
Ibu , minggu depan ujian nasional sudah akan dilaksanakan. Itu berarti tahun terakhir ini akan segera berakhir. Aku memang sudah berjanji aku akan masuk universitas ternama tapi sepertinya bibi tidak akan mengijinkan. Itu akan memakan banyak biaya , tidak apa – apa kan jika aku memilih untuk bekerja ? Aku berjanji aku akan masuk universitas yang ibu pilih jika uang ku memang sudah cukup. Ibu , maafkan aku karena jarang mengunjungi makam ibu akhir – akhir ini. Ini karena aku harus menyiapkan bahan ujian yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Aku akan mengunjunginya jika semua urusanku sudah selesai. Terima kasih sudah membuatku tetap semangat bu.
Aku cinta ibu.
Tap! Buku note itu tertutup rapat dan mulai tersimpan kembali kedalam tas kumuh yang hampir setiap hari kubawa.