Read More >>"> Sweet Notes (Aku Terlalu Jauh) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sweet Notes
MENU
About Us  

Termenung sendiri dibawah pohon sepertinya sudah menjadi bagian dalam hidupku. Menatap kosong ke arah langit ditemani sendiri dalam pilu. Begitulah, seperti melayang-layang ke udara teringat masa-masa kelam di masa lalu yang membuat kepala sakit tak karuan. Sewaktu dunia masih berpihak pada keluargaku. Jangankan emas, apapun bisa dibeli dengan harta dari orang tuaku. Tapi sayang, semua itu membuatku sempat tamak dan tak bisa membedakan mana orang yang sungguh tulus ingin berteman atau hanya ingin memanfaatkan.

Betapa kerasnya hidup aku lalui dengan sepenuh hati. Mau tak mau memang harus aku lalui. Berteman sepi, dan kesendirian meskipun sebenarnya pendiam bukanlah ciri dari seorang aku. Saat itu umurku masih sepuluh tahun, seorang gadis kecil yang belum begitu mengerti keadaan mengerikan dalam masyarakat. Yang dia tahu hanyalah aku ingin, dan orang tuaku harus membelikannya. Tak masalah bagi mereka menuruti semua keinginanku karena pada dasarnya mereka punya segalanya.

Masih terngiang-ngiang sorak gembira anak-anak kecil seusiaku, apalagi banyak dari mereka selalu menemaniku kemanapun aku pergi dengan imbalan aku memberikan sedikit uang sakuku untuk mereka. Ternyata kenyataan yang sebenarnya bukanlah sedemikian. Sampai akhirnya aku mengetahui sifat asli mereka. Dengan kejamnya mereka bilang dihadapanku bahwa mereka hanya menginginkan uang sakuku saja dan tak pernah sedikitpun ingin berteman denganku. Mereka bahkan mencela semua yang ada pada diriku. Dari ujung rambut sampai ujung kaki, sungguh entah dari mana anak-anak kecil itu sudah memiliki niat jahat bagaikan monster. Mereka menakut-nakutiku seakan-akan mereka adalah penguasa segalanya.

Keadaan bertambah buruk tatkala Ayah meninggalkanku untuk selama-lamanya. Ibu bekeeja membanting tulang untuk menghidupiku. Ekonomi keluarga yang semakin tak karuan membuat suasana semakin tidak mengenakkan. Mereka yang mendengar aku jatuh miskin semakin menjadi-jadi. Mencaci makiku sepenuh jiwa mereka. Tak ada tawa riang dan sorak dari mereka. Aku hanya terdiam saat kelas dimulai dan terdiam pula saat istirahat tiba. Mengunjungi kantin? Itu adalah sesuatu yang buruk. Semua mata pasti memandangku dengan tatapan rendah seakan-akan aku ini sampah masyarakat. Kenapa mereka membenciku? Aku bahkan tak mengerti apa alasannya.

Bukan hanya iblis-iblis kecil itu, bahkan orang-orang dewasapun sama halnya. Saat itu ada sebuah festival paduan suara dan aku terpilih menjadi salah satu pesertanya karena diminta juga oleh Kepala Sekolah. Seorang guru perempuan datang mendekatiku dan melihatku sesaat kemudian pergi dan kembali dengan sekotak baju seragam untuk paduan suara. Seragam itu adalah bekas dari acara tahun lalu dan beliau bilang yang mendapatkan seragamlah yang mengikuti pentas jika tak mendapatkan berarti dia tak ikut. Semua anak riang mengambil satu persatu seragam yang ada di dalam kotak itu. Namun sayang, ketika memasuki giliranku, kotak itu sudah kosong tak berisi apapun. Aku hanya menghela nafas. Guru itu hanya memandangku dengan mata sinis dan kemenangan.

Aku tertunduk malu dan ingin memukul-mukul diriku sendiri. Aku tergelagap saat seorang siswa berkata bahwa dia punya seragam itu dirumahnya dan tersenyum padaku. Aku melihat senyum mengembang itu penuh ketulusan kemudian aku mengangguk dan meminjam seragam itu darinya. Aku memang bisa mengikuti pentas itu berkat temanku tadi namun guru itu tetap saja mencari-cari alasan agar aku tak mengikutinya. Dia berkata padaku bahwa aku tak bisa tersenyum dan kurang menarik jika di tempatkan di barisan paling depan. Kemudian aku dipindahkan ke belakang meskipun sebenarnya aku tak terlihat di belakang karena aku tak begitu tinggi. Aku mengalah, bisa mengikuti pentas ini saja aku sudah bahagia. Setidaknya pentas itu akan membanggakan ibuku pikirku dalam hati. Meskipun batinku tercabik-cabik menanggapi iblis-iblis kecil dan dewasa itu.

Aku bukanlah murid yang pintar namun tidak begitu buruk dalam prestasi. Aku selalu menduduki lima besar dalam sekolahku waktu SD itu. semua tugas-tugas aku kerjakan sendiri tanpa merepotkan iblis-iblis kecil itu, bahkan mereka yang memintanya secara paksa kepadaku. Bukan terima kasih yang aku dapatkan namun sindiran yang meyakitkan mereka bilang aku mendapatkan nilai-nilai bagus dan peringkat karena kebetulan dan mungkin saja aku tak akan mendapatkannya di sekolah lain yang lebih bagus. Kata-kata itu dilontarkan begitu saja tanpa ada rasa dosa. Aku masih berjalan tertunduk waktu itu, hingga seorang temanku menyapaku untuk mengajak berkompetisi dalam sebuah lomba membaca ayat suci Al-Qur’an. Awalnya aku ragu kemudian aku mengikutinya memasuki mushola.

Disana duduklah seorang guru agama yang baik hati. Beliau mendekatiku dan menatapku dengan senyuman yang menyejukkan. Beliau menyuruhku berwudhu dan membuka Al-Qur’an. Kemudian aku membacanya perlahan. Beliau berkata bahwa aku layak ikut dalam kompetisi itu. Akhirnya aku memberanikan diri untuk mengikutinya, meskipun kenyataan pahitnya adalah iblis-iblis jahat itu juga ikut dalam kompetisi itu.

Perlombaanpun dimulai aku duduk menjauhi iblis-iblis itu dan mencoba menenangkan diri dan memperkuat niat kalau aku bisa. Sampailah pada urutanku, aku berjalan landai membawa Al-Qur’an itu. Mengawalinya dengan Ta’awud dan basmallah kemudian membacanya. Lima menitpun berlalu kemudian aku kembali ketempatku. Beberapa hari kemudian aku terkejut ketika mendengar kabar dari guruku bahwa aku mendapatkan juara 1 dan mendapatkan sebuah Al-Qur’an sebagai hadiahnya. Aku sangat bahagia sekali, begitupun Ibuku. Meskipun gunjingan dari iblis-iblis kecil itu masih ada. Mereka berkata aku hanya menang karena kasihan, atau menang karena kebetulan.

Masa-masa sulit itu akhirnya selesai ketika aku mengikuti tes masuk SMP terkenal di Kotaku. Aku bisa lolos seleksi 80 besar itu. Saat itu aku berdoa pada Tuhan agar aku dijauhkan dari Iblis-iblis betina itu. Ternyata Tuhan mendengar permintaanku. Aku tidak sesekolah dengan orang-orang jahat itu.

Pikirku melayang tinggi, seakan-akan semuanya berhenti begitu saja. Padahal aku salah, semuanya masih berlangsung, hanya saja aktornya telah berganti. Masuk ke dalam SMP favorite serta kelas favorite itu membuatku pusing. Isinya hanya anak-anak yang pandai-pandai, aku tak ada apa-apanya. Hampir setiap hari mereka selalu pamer juara-juara mereka. Sedangkan aku tak ada sedikitpun yang bisa aku pamerkan. Aku tak cantik, aku tak pintar aku buruk dalam segala hal.

Bekal bermusik dari kakakku aku lanjutkan. Kala itu aku bermain gitar dan mengikut beberapa kompetisi bermusik dan aku meraih juara dua tingkat Kabupaten waktu itu. Tak menarik dan tak membanggakan jika diceritakan dikelasku. Apalagi aku anak yang bodoh dalam pelajaran-pelajaran waktu nitu, sehingga teman-temanpun enggan berteman denganku. Pernah aku mempunyai sahabat waktu itu, awalnya persahabatan kami biasa-biasa saja sampai akhirnya mereka menjauhiku dengan alasan aku mengganggu konsentrasi belajar mereka. Baiklah, alasan yang tidak logis namun aku biarkan saja. Baiklah Vi, bukankah kau sudah biasa sendiri selama ini menghadapi iblis-iblis kecil masa lalumu itu? aku berusaha menguatkan diriku sendiri.

Nilaiku biasa-biasa saja sehingga aku memutuskan untuk melanjutkan ke sebuah SMA nomor dua di kotaku. Di sana aku bertekat untuk emnjadi pintar dan mengembangkan semua bakat yang ada. Aku tak akan membiarkan diriku hidup dalam bullian orang lain dan aku tak akan membiarkan itu terjadi kembali. Tekadku terwujud aku meraih juara satu pararlel satu sekolah untuk IPS. Hatiku bersorak gembira, apalagi teman-temanku tak ada yang sejahat iblis-iblis itu. Aku adalah murid kesayangan guru-guru disana. Aku merasa nyaman disana.

Baiklah, aku melayang terlalu jauh. Sudah jam berapakah ini? Oh Tuhan,, bagaimana cara melupakan luka itu? sungguh hati ingin memaafkan namun sangat sulit sekali. Sungguh aku bersyukur menjadi mantan korban bullying yang kuat dan tegar seperti ini. Aku menganggap semua ini sebagai ujian mental untuk bekal dimasa depan. Satu hal yang masih aku pegang saat ini adalah diam itu menyenangkan.

 

Terbangkan aku bersama kapas itu

Menjelajahi luasnya angkasa

Hingga aku lupa rasa sakit yang pernah ada

                                         Malang, 13 Agustus 2017

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • Ce_Mal15

    Keren kak

    Comment on chapter Aku Mencintaimu dalam Diam
  • Vebby_thatha

    Wih keren

    Comment on chapter Kita Berbicara Melalui Awan
  • Vebby_thatha

    Wih ngena banget isinya.. pernah kayak gitu juga..

    Comment on chapter Aku Mencintaimu dalam Diam
  • afinreihana7

    love thisss!!

    Comment on chapter Aku Mencintaimu dalam Diam
Similar Tags
Senja Belum Berlalu
3728      1334     5     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...
Wedding Dash [Ep. 2 up!]
2747      1041     8     
Romance
Arviello Surya Zanuar. 26 tahun. Dokter. Tampan, mapan, kaya, dan semua kesempurnaan ada padanya. Hanya satu hal yang selalu gagal dimilikinya sejak dulu. Cinta. Hari-harinya semakin menyebalkan saat rekan kerjanya Mario Fabrian selalu mengoceh panjang lebar tentang putri kecilnya yang baru lahir. Juga kembarannya Arnaferro Angkasa yang selalu menularkan virus happy family yang ti...
About love
1137      534     3     
Romance
Suatu waktu kalian akan mengerti apa itu cinta. Cinta bukan hanya sebuah kata, bukan sebuah ungkapan, bukan sebuah perasaan, logika, dan keinginan saja. Tapi kalian akan mengerti cinta itu sebuah perjuangan, sebuah komitmen, dan sebuah kepercayaan. Dengan cinta, kalian belajar bagaimana cinta itu adalah sebuah proses pendewasaan ketika dihadapkan dalam sebuah masalah. Dan disaat itu pulalah kali...
Raha & Sia
2901      1147     0     
Romance
"Nama saya Sia Tadirana. Umur 17 tahun, siswi kelas 3 SMA. Hobi makan, minum, dan ngemil. Sia nggak punya pacar. Karena bagi Sia, pacaran itu buang-buang waktu." *** "Perkenalkan, nama saya Rahardi. Usia saya 23 tahun, seorang chef di sebuah restoran ternama. Hobi saya memasak, dan kebetulan saya punya pacar yang doyan makan. Namanya Sia Tadirana." Ketik mereka berd...
An Hourglass from the Opus Kingdom
443      249     3     
Science Fiction
When a girl, rather accidentaly, met three dwarfs from the Opus Kingdom. What will happen next?
KASTARA
368      306     0     
Fantasy
Dunia ini tidak hanya diisi oleh makhluk hidup normal seperti yang kita ketahui pada umumnya Ada banyak kehidupan lain yang di luar logika manusia Salah satunya adalah para Orbs, sebutan bagi mereka yang memiliki energi lebih dan luar biasa Tara hanya ingin bisa hidup bebas menggunkan Elemental Energy yang dia miliki dan mengasahnya menjadi lebih kuat dengan masuk ke dunia Neverbefore dan...
Bismillah.. Ta\'aruf
779      482     0     
Short Story
Hidup tanpa pacaran.. sepenggal kalimat yang menggetarkan nurani dan menyadarkan rasa yang terbelenggu dalam satu alasan cinta yang tidak pasti.. Ta\'aruf solusi yang dia tawarkan untuk menyatukan dua hati yang dimabuk sayang demi mewujudkan ikatan halal demi meraih surga-Nya.
Black World
1510      703     3     
Horror
Tahukah kalian? Atau ... ingatkah kalian ... bahwa kalian tak pernah sendirian? *** "Jangan deketin anak itu ..., anaknya aneh." -guru sekolah "Idih, jangan temenan sama dia. Bocah gabut!" -temen sekolah "Cilor, Neng?" -tukang jual cilor depan sekolah "Sendirian aja, Neng?" -badboy kuliahan yang ...
JEOSEUNGSAJA 'Malaikat Maut'
9916      2339     1     
Fan Fiction
Kematian adalah takdir dari manusia Seberapa takutkah dirimu akan kematian tersebut? Tidak ada pilihan lain selain kau harus melaluinya. Jika saatnya tiba, malaikat akan menjemputmu, memberikanmu teh penghilang ingatan dan mengirim mu kedimensi lain. Ada beberapa tipikel arwah manusia, mereka yang baik akan mudah untuk membimbingnya, mereka yang buruk akan sangat susah untuk membimbingny...
Light in the Dark
1721      745     3     
Romance