Read More >>"> Sekilas Masa Untuk Rasa (BAB 2) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sekilas Masa Untuk Rasa
MENU
About Us  

Sekolah SMA Bhakti Budaya memiliki 3 bangunan utama. Tiap bangunan merepresentasikan tingkatan pendidikan Siswa di sana. Saat memasuki gerbang sekolah, para siswa akan langsung dihadapkan pada lapangan olahraga yang besar dengan tiga tribun panjang di ketiga sisi lapangan. Permukaan lapangan tersebut dilapisi garis-garis dengan warna yang berbeda sebagai tanda pemakaian olahraga tertentu. Garis berwarna merah sebagai batas lapangan futsal, kuning sebagai batas lapangan bulu tangkis dan tenis, biru sebagai batas lapangan basket, serta hijau sebagai batas lapangan voli. Ring basket, net bulu tangkis dan gawang futsal tersedia di pinggir lapangan. Di sebelah kanan lapangan terdapat lahan luas untuk parkir mobil, motor dan sepeda dengan pos satpam di dekatnya. Satpam yang berjaga di pos tersebut tidak hanya bertugas mengamankan kendaraan siswa, tapi juga bertugas menutup gerbang tepat waktu dan melaporkan siswa-siswi yang telat dan masih berada di luar gerbang saat jam sekolah sudah dimulai.

 

Mysha menyebrangi lapangan dan memasuki bangunan 5 lantai di hadapannya. Bangunan tersebut adalah bangunan kelas satu.  Mysha pun naik ke lantai dua dan masuk ke kelasnya yang diatur khusus untuk masa orientasi. Tidak seperti di SMP, di sekolah ini tiap anak duduk sendiri-sendiri di atas kursi yang menyatu dengan meja. Entah kenapa Mysha merasa nyaman dengan fasilitas itu. Membuatnya tidak perlu banyak berbasa-basi dengan teman sebangku. Ia cukup senyum kalau ada yang menatapnya dan membuka diri kalau ada yang mengajaknya berkenalan. Teman-teman sekelasnya sama bersemangatnya dengan Mysha menyambut masa SMA mereka, hanya saja ada beberapa yang lebih ekspresif dari Mysha dalam memperlihatkan antusiasme mereka. Mysha sangat bersyukur pada teman-teman yang ekspresif dan supel tersebut karena hal itu sebenarnya membantu Mysha untuk setidaknya nampak bersosialisasi dan mengobrol sana-sini.

 

“Pagi, Mysh!” Suara lantang Luna menyambut ketika Mysha siap duduk di kursinya. Mysha membalas dengan senyum lebar. Luna adalah salah satu teman supel yang Mysha sukai karena Ia sangat ramah dan informatif. Karenanya, Mysha jadi bisa mengingat beberapa nama teman sekelas yang jarak duduknya cukup dekat. Luna suka mengajak mereka berkumpul dan mengobrol bersama. Kadang mendiskusikan tugas dari senior, kadang juga untuk sekedar berbagi informasi seputar sekolah, senior dan guru-guru. Mysha kebanyakan hanya menjadi pendengar dan ikut tertawa kalau ada yang melempar gurauan. Tapi berkat ngumpul-ngumpul di waktu istirahat itu, Mysha jadi bisa saling kenal beberapa anak di kelasnya dan pada akhirnya mampu mengingat nama-nama mereka.

 

“Lo hari ini udah siap belom untuk liat presentasi sama demo klub ekskul?” tanya Luna pada Mysha.

 

“Hihihi… iyaaa… Di sini klub-nya banyak banget tapi seru-seru ya, bikin bingung milih,” Jawab Mysha antusias.

 

“Iyaaa… kita boleh gabung di lebih dari satu klub juga loh, Mysh,” Sahut Luna. Mysha suka geli tiap mendengar Luna menyebut namanya. Biasanya teman-temannya hanya memanggilnya “Mis.. Mis…” seperti berdesis di akhir suku kata nama Mysha. Tapi Luna tidak pernah ketinggalan akan huruf “H” ketika memanggil Mysha, membuat namanya terdengar lebih imut dari yang biasa Ia sadari.

 

“Oh ya? Bisa gabung lebih dari satu?”

 

“Iyaaaa… eh, tapi ngga boleh gabung di lebih dari dua klub sih,” Balas Luna yang langsung terkikik malu.

 

“Yaampun… tadinya gue pikir bisa gabung sampai lima atau enam klub gitu, Lun…” Jawab Mysha ikut tertawa.

 

“Yah, cuma boleh dua sih sayangnya. Katanya biar kita tetap fokus sama belajar. Soalnya kegiatan klub itu padat banget, Mysh. Apalagi kalau kita ikutan OSIS,” Luna pun lanjut menjelaskan.

 

“Ah, gue sih ngga kepingin masuk OSIS. Kayaknya super sibuk gitu. Ngga kebayang sambil ngurusin klub-klub dan acara sekolah, sambil belajar buat PR, belom kalo lagi ulangan…” kata Mysha sedikit berbohong. Ia takut terlihat terlalu bersemangat, tapi nanti tahu-tahu kehilangan minat.

 

“Gue mau sih ikutan OSIS, tapi katanya kalo anak kelas satu tugasnya suka tugas teknis yang berat-berat gitu. Terus ngga di anggep juga pendapatnya.” Luna mulai bergosip.

 

“Ih, kata siapa? Gosip banget lo…” Mysha sedikit menggoda Luna.

 

“Gue pernah ngga sengaja denger Kak Randy sama Kak Vira ngobrol pas hari pertama orientasi. Mereka kayaknya lagi mengenang masa-masa junior mereka gitu dan bersyukur sekarang mereka ngga jadi ‘kacung’ lagi, soalnya kan kepengurusan acara orientasi ini udah ngga sepenuhnya dipegang senior kelas tiga. Gituuu…” Meskipun Mysha tidak merespon, Ia menyimak dengan sungguh-sungguh cerita dari Luna. Kak Randy dan Kak Vira adalah Pembina kelas orientasi Mysha dan Luna. Mereka adalah senior kelas dua. Mendengar cerita Luna tentang mereka, Mysha malah menjadi ragu untuk bergabung dengan OSIS. Walaupun terlihat memiliki banyak kegiatan seru, nampaknya senioritas masih jadi isu yang berat di organisasi utama sekolah tersebut.

 

“… Kalo elo maunya masuk klub apa, Mysh?” Luna mencoba mencari suara Mysha agar obrolan mereka tidak nampak searah.

 

“Gue suka nulis sih, tapi penasaran sama klub buku dan klub debat.” Jawab Mysha masih dengan antusiasme yang sama di hatinya. Diam-diam Ia sangat penasaran dan mengincar klub jurnalistik. Tapi Ia merasa tidak perlu menceritakan keinginannya itu terhadap orang lain, takut nanti malah terjadi hal yang tidak diinginkan.

 

“Selamat Pagi Semua!” suara lantang Kak Vira terdengar mengisi kelas orientasi Mysha, tanda masa orientasi sudah mau dimulai kembali. Luna dan Mysha menghentikan obrolan mereka.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Koma
15946      2667     5     
Romance
Sello berpikir bisa menaklukkan Vanda. Nyatanya, hal itu sama halnya menaklukkan gunung tinggi dengan medan yang berbahaya. Tidak hanya sulit,Vanda terang-terangan menolaknya. Di sisi lain, Lara, gadis objek perundungan Sello, diam-diam memendam perasaan padanya. Namun mengungkapkan perasaan pada Sello sama saja dengan bunuh diri. Lantas ia pun memanfaatkan rencana Sello yang tak masuk akal untuk...
CAFE POJOK
2995      1023     1     
Mystery
Novel ini mengisahkan tentang seorang pembunuh yang tidak pernah ada yang mengira bahwa dialah sang pembunuh. Ketika di tanya oleh pihak berwajib, yang melatarbelakangi adalah ambisi mengejar dunia, sampai menghalalkan segala cara. Semua hanya untuk memenuhi nafsu belaka. Bagaimana kisahnya? Baca ya novelnya.
Jawaban
333      204     3     
Short Story
Andi yang digantung setelah pengakuan cintanya dihantui penasaran terhadap jawaban dari pengakuan itu, sampai akhirnya Chacha datang.
SATU FRASA
12897      2673     8     
Romance
Ayesha Anugrah bosan dengan kehidupannya yang selalu bergelimang kemewahan. Segala kemudahan baik akademis hingga ia lulus kuliah sampai kerja tak membuatnya bangga diri. Terlebih selentingan kanan kiri yang mengecapnya nepotisme akibat perlakuan khusus di tempat kerja karena ia adalah anak dari Bos Besar Pemilik Yayasan Universitas Rajendra. Ayesha muak, memilih mangkir, keluar zona nyaman dan m...
Patah Hati Sesungguhnya adalah Kamu
1688      634     2     
Romance
berangkat dari sebuah komitmen dalam persahabatan hingga berujung pada kondisi harus memilih antara mempertahankan suatu hubungan atau menunda perpisahan?
Du Swapped Soul
11840      1893     8     
Fantasy
Apa kamu pernah berasumsi bahwa hidupmu lah yang paling sempurna? Apakah kamu pernah merasakan rasanya menjalani kehidupan orang lain? Dan apakah... kamu pernah mempunyai sahabat yang aneh, tapi setia? Kalau belum, kau akan menemukan semuanya di sini, di kehidupan Myung-Joo yang akan diperankan oleh Angel.
Innocence
4127      1410     2     
Romance
Cinta selalu punya jalannya sendiri untuk menetap pada hati sebagai rumah terakhirnya. Innocence. Tak ada yang salah dalam cinta.
Find Dreams
198      164     0     
Romance
Tak ada waktu bagi Minhyun untuk memikirkan soal cinta dalam kehidupan sehari-harinya. Ia sudah terlalu sibuk dengan dunianya. Dunia hiburan yang mengharuskannya tersenyum dan tertawa untuk ratusan bahkan ribuan orang yang mengaguminya, yang setia menunggu setiap karyanya. Dan ia sudah melakukan hal itu untuk 5 tahun lamanya. Tetapi, bagaimana jika semua itu berubah hanya karena sebuah mimpi yan...
No, not love but because of love
1662      624     2     
Romance
"No, not love but because of love" said a girl, the young man in front of the girl was confused "You don't understand huh?" asked the girl. the young man nodded slowly The girl sighed roughly "Never mind, goodbye" said the girl then left "Wait!" prevent the young man while pulling the girl's hand "Sorry .." said the girl brushed aside the you...
PALETTE
472      246     3     
Fantasy
Sinting, gila, gesrek adalah definisi yang tepat untuk kelas 11 IPA A. Rasa-rasanya mereka emang cuma punya satu brain-cell yang dipake bareng-bareng. Gak masalah, toh Moana juga cuek dan ga pedulian orangnya. Lantas bagaimana kalau sebenarnya mereka adalah sekumpulan penyihir yang hobinya ikutan misi bunuh diri? Gak masalah, toh Moana ga akan terlibat dalam setiap misi bodoh itu. Iya...