Read More >>"> Nyegik (Perjalanan Ghaib) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Nyegik
MENU
About Us  

Dikegelapan malam yang nyaris tanpa ada cahaya setitik pun jika bukan dari ujung dupa yang terus mengeluarkan asap tanpa henti . Aroma dupa yang terus menguap seakan menembus rerimbunan pepohonan yang rindang , orang orang semakin memperdalam apa yang yang menjadi keinginan nya . Paman ku masih ragu akan apa yang kini sedang bergulir dihadapanya , dalam keadaan mata yang terpejam paman ku mulai berkomat kamit membacakan mantra atau ajian yang diberikan Mbah Sahal kepadanya sebelum semedi ini dimulai . Paman ku mempererat pejaman matanya , angin mulai masuk menyusup ke lebat nya dedaunan dan membuat dedaunan itu mengeluarkan suara suara karena bergesekan dengan daun yang lain . Keanehan kembali muncul , udara di sekeliling hutan seakan membuat kepala pamanku di paksa memikirkan apa yang sedang terjadi , siuran angin malam yang normalnya terasa dingin sekarang malah terasa sangat hangat ditubuh paman ku Wanto . Tubuhnya seperti tidak merasakan angin yang meliuk liuk di tempat ini , pejaman matanya semakin di perdalam . Saat itu pamanku merasa tubuhnya tidak lagi menyentuh batu yang ia duduki , tubuhnya seperti melayang tapi entah kemana tubuhnya dan oleh siapa tubuhnya di bawa . 

 

Sekelibat paman ku mendengar bunyi tabuh tabuhan gamelan yang semakin lama semakin jelas , perlahan pamanku membuka matanya , dihadapannya ada begitu banyak orang yang sedang menari dengan diiringi tabuhan gamelan khas jawa dan beberapa orang penari yang nampak gemulai membawakan tarian jawa itu . Riasan yang tidak begitu menor dan wajah para penari yang sangat sangat cantik setidaknya membuat paman ku Wanto jatuh hati . Pamanku kala itu teringat bahwa dia tidak di tutupi benang sehelaipun , matanya menatapi tubuh bagian bawahnya , keanehan kembali terjadi pamanku sudah memakai kain batik yang menutupi tubuh bagian bawahnya sampai lutut . Dia pun sudah memakai baju oblong putih dan ikat kepala yang seperti secara ghaib terikat kuat di kepalanya . 

 

" saya dimana?" tanya paman ku pada dirinya sendiri

 

Pamanku mulai berjalan mendekati keramaian itu , ada satu wanita yang sedari tadi mencuri perhatian nya . Wanita itu sangat cantik dengan kebaya serba putih dan kepalanya penuh dengan aksesoris bunga melati , dan dia tampak seperti pengantin jawa yang menawan , kulit yang berwarna putih bersih serta riasan wajah yang natural membuat dirinya cantik alami .

 

" beri jalan untuk dia " kata Wanita itu menunjuk ke arah paman ku 

 

Pamanku tersentak melihat wanita itu yang mempersilahkan dirinya untuk mendekat . Kerumunan orang orang itupun bergeser memberikan pamanku jalan yang lebar untuk mendekat ke arah wanita pengantin itu .

 

" selamat datang Wanto " sapa nya lagi

 

Pamanku kaget mendengar dia tahu namanya padahal mereka belum pernah bertemu sebelumnya .

 

" anda tahu nama saya ? " tanya pamanku 

 

" iya Wanto ! Aku sudah lama menanti kamu di gubuk ku ini " tambahnya 

 

" apa ini rumah mu ? " tanya pamanku

 

" ini hanya pekarangan nya saja ! Apa kamu sudi untuk bertamu ke gubuk ku Wanto ? " tanya wanita itu

 

Keinginan pamanku untuk memiliki wanita itu menemui titik terang , paman ku seakan dibutakan oleh kecantikan wanita yang sedang duduk di sebuah kursi kayu dengan dua orang wanita di sisi kanan dan sisi kirinya . 

 

" apa kamu bersedia berkunjung ke gubuk ku Wanto ? " Ajak wanita itu lagi 

 

" baiklah " kata paman ku tanpa kompromi 

 

" antar dia ke gubuk ku " seru Wanita itu pada beberapa orang yang berkumpul di tempat ini 

 

Wanita itu berjalan menjauhi pamanku yang hanya sanggup berdiri kaku mengagumi kecantikan wanita yang baru saja di temuinya . 

 

" mari !! " 

 

Tiba tiba seseorang membuyarkan lamunan nya , pamanku membalikan badan menuju suara itu . Di belakang nya ada seorang pemuda kurus kering berdiri dan memegangi tali yang di ikatkan pada sebuah kuda tinggi berwarna putih . 

 

" naiklah Tuan ! " kata laki laki itu meminta paman dengan halus 

 

Dengan masih sangat terheran heran pamanku naik ke punggung kuda itu , laki laki itu menuntun kuda dengan suara gemerincing di arah kakinya . Ketika paman ku melihat ke arah kaki laki laki yang menuntun kuda , tepat di kedua kakinya terdapat lilitan rantai yang sangat besar , karena ikatan itu kaki laki laki ini mengeluarkan darah dan juga bernanah . Kembali , pamanku bergidik ketakutan .

 

" mas ! " pamanku berbisik ke arah telinga laki laki yang menuntun kuda itu 

 

Laki laki itupun menoleh , wajahnya pucat pasi , pakaian yang di pakainya pun tidak sepantasnya dipakai di acara seperti ini . Laki laki itu hanya memakai celana pendek seperti popok bayi dan memiliki tali yang di silangkan ke pundak kirinya dan kembali terlilit di pinggang laki laki itu . 

 

" kaki mas kenapa di rantai ? Terus wanita tadi siapa ? " tanya paman ku pada laki laki itu 

 

Tapi aneh dia hanya menatap kearah muka pamanku tanpa ada sepatah kata pun yang menggetarkan mulutnya . 

 

" selamat datang di gubuk ku Wanto !! " 

 

Suara wanita tadi membuat langkah kuda yang dinaiki pamanku berhenti . Paman ku menatap ke arah depan dan melihat sebuah pintu kayu seperti pintu pintu zaman dulu dengan beberapa anak tangga di depan pintu itu . 

 

Paman ku turun dari kuda putih itu dan mulai mengikuti langkah kaki wanita yang membuat paman ku berdecak kagum oleh kecantikan yang nyaris sempurna . Paman ku mulai menaiki anak tangga untuk menuju rumah sang wanita , kembali ... Keanehan itu terjadi , setiap kaki paman ku menginjak anak tangga selalu ada jeritan anak manusia yang terdengar jelas seperti sangat kesakitan . 

 

" apa anda mendengar sesuatu ? " tanya paman ku pada wanita itu 

 

" suara apa ? Aku tidak mendengar apapun disini , mau sampai kapan kamu memanggil aku dengan sebutan Anda , Wanto ? " kata wanita itu 

 

" maaf , aku memanggil dengan sebutan anda karena saya tidak tahu nama anda " kata Paman ku 

 

" nama ku Nawangsih Wanto , panggil saja aku nyi Wangsih " Kata wanita itu

 

" baiklah Nyi " kata paman ku

 

Langkah paman ku terhenti di sebuah ruangan yang sangat luas dengan ukiran ukiran aneh berwarna kuning dan beberapa guci tanah liat yang nampak berdebu . 

 

" ini gubuk ku Wanto , kamu bebas melakukan apapun disini , anggaplah rumah mu sendiri " kata Nyi Wangsih setengah berbisik di telinga paman ku 

 

Aroma melati menyeruak ke sekeliling penjuru ruangan ini . 

 

" aku tahu apa yang menjadi keinginan mu selama ini , dan disini .. Kamu bisa mendapatkan apapun yang kamu mau " kata Nyi Wangsih

 

" apapun itu ? " tanya paman ku 

 

" iya Wanto , apapun !! " kata Nyi Wangsih sangat menggoda

 

" kalau aku minta kejayaan ? " 

 

" bisa " 

 

" kekayaan ? "

 

" bisa " 

 

" berikan aku kekayaan itu Nyi ! " kata paman ku dengan menengadahkan tangan ke hadapan Nyi Wangsih

 

" baiklah Wanto , akan aku berikan kamu kekayaan itu , tapi ada syarat yang harus kamu penuhi " kata Nyi Wangsih

 

" apa syarat nya Nyi ? " tanya paman ku 

 

" nanti di rumah mu ! Kamu harus mengosongkan 1 kamar untukku ! Dan setiap malam Jum'at aku akan datang ke rumah mu !! Gauli aku seperti kamu gauli istri mu , Sanggup Wanto ? " kata Nyi Wangsih 

 

" aku belum memiliki istri Nyi " kata Paman ku

 

" kamu akan segera menikahi seorang wanita yang sudah lama kamu cintai ! " kata Nyi Wangsih

 

" apa wanita yang Nyi Wangsih maksud itu adalah Rita ? " tanya Paman ku 

 

Rita itu adalah anak pemilik sawah yang sedang di garap oleh kakek ku , dia sangat cantik dan juga kaya raya . Bapak nya pun juragan tanah yang terkenal di kampung ku dulu , banyak laki laki yang ingin meminang nya , salah satu nya Paman ku , tapi paman ku hanya sanggup memendamnya dalam hati karena perbedaan kasta yang terlalu mencolok diantara keduanya . 

 

" mana mungkin dia mau jadi istri saya Nyi ! Saya kan hanya anak seorang petani saja " kata Paman ku 

 

" anak seorang petani itu sebentar lagi akan kaya raya ! Tapi ada satu hal yang harus kamu ingat secara terus menerus Wanto , kamu jangan pernah mencintai istri mu melebihi rasa cinta mu terhadap aku dan juga kekayaan mu , apa kamu sanggup ?" kata Nyi Wangsih

 

" sanggup Nyi " kata Paman ku dengan lantang

 

" baiklah , nanti kamu berikan aku kamar yang indah ! Juga makanan yang banyak ! Kamu kunci setiap saat kamar itu , jangan sampai ada orang lain selain kamu yang masuk ke kamar yang kamu persembahkan untuk ku " kata Nyi Wangsih

 

" baiklah Nyi " kata Paman ku 

 

Tiba tiba datanglah beberapa wanita dengan pakaian seperti pelayan kerajaan membawakan baju pengantin laki laki khas jawa dan memakai kan nya di tubuh paman ku . Setelah pakaian itu dikenakan paman ku , datang pula seorang laki laki tua dengan jubah putih dan membawa beberapa guci di tangan nya . Langkah nya mendekat ke arah paman ku dan Nyi Wangsih , laki laki itu menumpahkan seluruh isi guci yang ternyata adalah air kembang . Setelah dia menumpahkan air kembang itu tanpa pamit dia kembali meninggalkan ruangan ini dan tinggal paman ku juga Nyi Wangsih saja .

 

" mulai sekarang aku adalah istri mu dan kamu adalah suami ku Wanto ! Berikan aku malam pertama ku Suamiku " kata Nyi Wangsih

 

" aku mencintai mu Nyi Wangsih " lirih paman ku di telinga istri siluman nya  Nyi Wangsih

 

 

Tags: SMKN 1 Garut

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ayah
178      156     0     
Short Story
Cerita tentang ayah
AILEEN
5359      1151     4     
Romance
Tentang Fredella Aileen Calya Tentang Yizreel Navvaro Tentang kisah mereka di masa SMA
The Secret Of Donuts
1195      739     9     
Fantasy
Masa lalu tidak dapat dibuang begitu saja. Walau, beberapa di antara kita berkata waktu akan menghapusnya, tapi yakinkah semuanya benar-benar terhapus? Begitu juga dengan cinta Lan-lan akan kue donat kesukaannya. Ketika Peter membawakan satu kue donat, Lan-lan tidak mampu lagi menahan larangan gila untuk tidak pernah mencicipi donat selamanya. Dengan penuh kerinduan, Lan-lan melahap lembut kue t...
Tuhan, Inikah Cita-Citaku ?
3869      1574     9     
Inspirational
Kadang kita bingung menghadapi hidup ini, bukan karena banyak masalah saja, namun lebih dari itu sebenarnya apa tujuan Tuhan membuat semua ini ?
Broken Wings
1068      651     0     
Inspirational
Hidup dengan serba kecukupan dan juga kemewahan itu sudah biasa bagiku. Jelas saja, kedua orang tuaku termasuk pengusaha furniture ternama dieranya. Mereka juga memberiku kehidupan yang orang lain mungkin tidak mampu membayangkannya. Namun, kebahagiaan itu tidak hanya diukur dengan adanya kekayaan. Mereka berhasil jika harus memberiku kebahagian berupa kemewahan, namun tidak untuk kebahagiaan s...
Konstelasi
783      396     1     
Fantasy
Aku takut hanya pada dua hal. Kehidupan dan Kematian.
Arini
935      532     2     
Romance
Arini, gadis biasa yang hanya merindukan sesosok yang bisa membuatnya melupakan kesalahannya dan mampu mengobati lukanya dimasa lalu yang menyakitkan cover pict by pinterest
You Are The Reason
2040      819     8     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
fall
4079      1213     3     
Romance
Renata bertemu dua saudara kembar yang mampu memporak-porandakan hidupnya. yang satu hangat dengan segala sikap manis yang amat dirindukan Renata dalam hidupnya. satu lagi, dingin dengan segudang perhatian yang tidak pernah Renata ketahui. dan dia Juga yang selalu bisa menangkap renata ketika jatuh. apakah ia akan selamanya mendekap Renata kapanpun ia akan jatuh?
Dieb der Demokratie
16906      1974     16     
Action
"Keadilan dan kebebasan, merupakan panji-panji dari para rakyat dalam menuntut keadilan. Kaum Monarki elit yang semakin berkuasa kian menginjak-injak rakyat, membuat rakyat melawan kaum monarki dengan berbagai cara, mulai dari pergerakkan massa, hingga pembangunan partai oposisi. Kisah ini, dimulai dari suara tuntutan hati rakyat, yang dibalas dengan tangan dingin dari monarki. Aku tak tahu...