Cheonsae sedang sibuk mengantre di depan drink machine demi mendapat minuman dingin yang ia harap mampu menyegarkan kerongkongannya di musim panas ini. Setelah beberapa saat menunggu, gilirannya pun tiba.
Ia pun memasukkan uang lalu menekan beberapa tombol dan mengambil kaleng minuman yang keluar tak lama setelah itu.
"Gomawo." ucap Haerin ketika menerima kaleng yang diberikan Cheonsae.
Mereka pun hendak kembali ke kelas, akan tetapi langkah Cheonsae terhenti ketika melihat Yoongi.
"Annyeonghaseyo.." sapa para hoobae kepada Yoongi dan Taehyung.
"Ku kira kau baru kembali hari ini." ucap Yoongi.
Cheonsae terdiam. Ia ingat jika semalam ia mengatakan kepada Yoongi jika ia pergi ke Gwacheon.
"Ah kemarin malam aku sudah kembali. Apakah ada hal penting yang membuatmu datang kemarin oppa--emm sunbae?"
"Aniya. Kalau begitu kami pergi dulu, kau bisa lanjutkan istirahatmu." pamit Yoongi.
Setelah Yoongi dan Taehyung melangkahkan kakinya, Haerin meluapkan semua rasa bingung dan penasarannya. "Kau pergi kemana? Bukankah kau--"
"Akan kujelaskan satu-persatu." bisik Cheonsae sambil membawa teman baiknya segera menjauh dari posisi Yoongi.
Meskipun mereka menjauh, tetapi Yoongi merasa ada hal yang berubah dari Cheonsae. Ia merasa jika Cheonsae menjaga sedikit jarak dengannya.
Dan hal yang kemungkinan menjadi penyebabnya adalah Yerin yang beberapa kali kembali dekat dengannya, ditambah lagi New Year Party pertama telah membuat namanya berpasangan dengan Yerin.
Yoongi ingin segera menyelesaikan dare ini dan fokus untuk ujiannya beberapa bulan yang akan datang.
"Oh kalian disini?" sapa Jimin yang datang bersama Jungkook dari arah Cheonsae dan Haerin pergi.
"Apa yang terjadi? Mengapa wajah Cheonsae terlihat sedikit muram?" tanya Jungkook dengan suara pelan.
"Kau juga menyadarinya?" tanya Yoongi.
"Aku cukup peka, dan aku yakin ada sesuatu yang mengganggu pikirannya." imbuh Jungkook.
"Akan ku cari tahu." ucap Yoongi sebelum mengeluarkan ponsel dari saku dan mengirim sebuah pesan, kepada Cheonsae.
= = =
Yoongi dan Taehyung menghadiri pesta kecil yang diadakan atas kemenangan tim basket dalam turnamen, dan berhasil mempertahankan nama baik sekolah seperti prestasi yang diraih tahun lalu.
Mereka memakai pakaian yang cukup santai dan berangkat bersama dari rumah Yoongi, karena memang rumah Taehyung letaknya lebih jauh untuk menuju lokasi pesta kecil itu daripada rumah Yoongi.
Jalanan kota Seoul cukup sepi malam itu, sehingga mereka hanya membutuhkan waktu kurang dari setengah jam untuk sampai di lokasi yang sudah ditetapkan.
Anggota tim dan pelatih sudah tiba disana. Beberapa guru olahraga juga ikut bergabung.
"Sepertinya sudah lengkap. Ahjumma, bawa keluar chicken-chicken lucu itu, juseyo." ucap pelatih.
"Ne.." sahut salah satu pelayan.
"Terimakasih sudah datang." kata pelatih yang menyambut Yoongi dan Taehyung.
"Siapa yang bisa menolak makan gratis?" canda Taehyung.
"Lagipula, ini adalah saat-saat berharga yang akan menjadi kenangan kami nanti. Sebentar lagi kami akan disibukkan dengan jam tambahan dan belum tentu bisa berkumpul dengan club basket." ucap Yoongi dengan suara yang cukup bergetar.
"Aigoo jangan berkata seperti itu. Kita harus tetap kembali berkumpul, lain kali bersama anggota dari kelas 3."
"Hyung, jangan pernah berpikir ini adalah perkumpulan kita yang terakhir. Setelah kau menyelesaikan perang, kita harus sering berkumpul."
Beberapa pelayan pun mulai meletakkan wadah yang berisi ayam goreng dan juga soda. Khusus untuk meja guru, terdapat soju disana.
Yoongi dan Taehyung pun duduk bersila setelah melepas sepatu mereka.
Pesta kecil di kedai ayam yang sudah dibooking itu menambah sebuah kenangan bagi masing-masing. Kejadian seperti saat ini belum tentu terulang suatu hari nanti.
Ketika sedang asik menikmati makanan, salah satu hoobae membahas New Year Party, dan pembicaraan mereka pun beralih kesana.
"Apakah New Year Party itu menyenangkan?" tanya hoobae yang belum merasakan New Year Party karena masih berada di kelas 1.
"Sudah pasti, kau akan merasa menjadi siswa sekolah tingkat atas yang sebenarnya, jangan lupa membawa pasangan jika kau tidak ingin sendirian disaat yang lain sibuk berdansa atau minum bersama." sahut Taehyung.
"Ah juga ada dansa."
"Sebenarnya itu tergantung dengan tema yang akan diselenggarakan. Kau bisa pergi ke pengurus osis jika ingin mengusulkan sesuatu."
"Jangan lupakan gelar Queen and King of New Year Party." celetuk siswa kelas 2.
Yoongi merasa ingin meninggalkan tempat itu saat ini.
"Hyung, bisakah kau jelaskan bagaimana rasanya menjadi King of New Year Party?" tanya salah satu kepada Yoongi.
"Biasa dan tidak ada yang spesial. Pilih pasangan yang tepat agar kau tidak menyesal." jawab Yoongi.
"Wae? Bukankah pasanganmu saat itu sudah tepat, hyung?"
"Apakah kau benar-benar berkencan dengan Yerin noona?"
"Aku tidak berkencan dengannya. Lupakan topik ini." ucap Yoongi dengan suara yang cukup tegas dan ia berubah menjadi lebih dingin.
= = =
Mobil sedan memasuki pekarangan rumah Seokjin dan bunyi klakson itu membuat Cheonsae berlari turun dari kamarnya. Menandakan orang tuanya kembali dari Gwacheon.
"Bagaimana bisa kalian dalam dua hari satu malam meninggalkan gadis imut ini?" omel Cheonsae begitu orang tuanya memasuki rumah.
"Jangan mengklaim seenaknya. Lagipula kau seharusnya membiarkan eomma dan appa duduk bukannya mengomel tidak karuan seperti itu." giliran Seokjin yang mengomeli adiknya.
"Algessimnida harabeoji." ucap Cheonsae sambil sedikit menundukkan kepalanya kepada Seokjin. (saya mengerti kakek)
"Eomma kira kalian sudah tidur." kata Lee Yumi, menenangkan suasana.
"Aku tidak bisa tidur sebelum menerima buah tangan." celetuk Cheonsae yang berharap dibawakan makanan khas kota kelahirannya atau cinderamata yang bisa mengingatkan suasana Gwacheon.
"Jika kau ingin makanan, eomma bisa memasaknya. Jika kami beli disana, pasti akan dingin saat tiba di rumah." kata Kim Daereum.
Cheonsae hanya bisa menghela napas sedangkan Seokjin tertawa--mengejek.
"Lebih baik kalian istirahat sekarang." ucap Lee Yumi.
"Besok hari Minggu, apakah aku boleh menonton bola nanti malam?" tanya Seokjin.
"Bagaimana jika begadang mengganggu kesehatanmu? Kau harus mulai persiapan untuk ujian." Ibunya memberi nasihat.
"Sekali-kali tidak apa. Lagipula Seokjin sudah terlalu pintar, kepalanya bisa meledak nanti jika terus belajar. Appa juga ingin menonton bola." sahut Kim Daereum.
"Jangan sampai membuat orang lain terbangun karena teriakan atau suara debat." Cheonsae memperingatkan.
"Saat menonton konser, hal yang kau senangi saja boleh berteriak, mengapa kami sebagai supporter tidak boleh?" sahut Seokjin.
"Itu hal yang berbeda. Ah molla.." kesal Cheonsae yang langsung kembali ke kamarnya. Meninggalkan Seokjin yang tertawa dan melakukan high five dengan ayahnya, sedangkan ibunya hanya menggelengkan kepala.
Setibanya di kamar Cheonsae mengingat sesuatu. Sejak sore tadi ia mengisi daya ponselnya yang mati saat di sekolah.
Ia pun menyalakan ponsel itu dan berbagai pesan serta notifikasi memenuhi ponselnya.
From: Yoongi oppa
bersiaplah besok, aku akan menjemputmu jam 5 sore, menyebrangi sungai han akan lebih menyenangkan dengan kapal ???
YOONGI OPPA :)
Comment on chapter #prolog