Loading...
Logo TinLit
Read Story - Teater
MENU
About Us  

Jean mendekati tembok pembatas lantai dua di depan kelasnya. Hari masih terlalu pagi. Jean telah ada lebih dulu di kampus. Malam tadi ia tidak bisa tidur pulas. Ia masih terbayang rangkaian kejadian pada masa lalunya yang membuatnya bermasalah.
Jean mulai bosan menunggu mahasiswa lain yang masuk lewat gerbang. Beberapa kali ia menguap karena masih mengantuk. Ia menggosok-gosok matanya hingga ia melihat seseorang masuk dari gerbang. Orang itu yang kemarin melihatnya secara ragu-ragu di gedung teater. Jean mencoba memfokuskan matanya pada orang itu. Ia mengenali kaca mata orang itu.
Orang itu tiba-tiba melihatnya. Ia terlihat terkejut melihat Jean yang sedang menatapinya. Dengan sigap ia mempercepat jalannya. Menyadari hal itu Jean segera pergi menghampiri orang itu sambil berlari dan berteriak.
“Hai, lo tunggu dulu! Gue mau ngomong!” Jean berjalan menuruni anak tangga.
Setibanya di bawah, Jean membungkuk dan tersengkal-sengkal sambil menatapi sekitarnya. Tidak ada siapa-siapa di sana. Orang itu menghilang. Keningnya tanpak berkerut karena kebingungan.
“Darr!!” Seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya dari belakang. Jean terkejut sambil memegang dadanya. Nafasnya kembali tersengkal-sengkal. Jean menatapi teman-temannya yang tertawa lepas melihatnya terkejut.
“Heh, lo berdua kurang kerjaan apa?” Nisa dan Gina saling bertatapan dan kemudian kembali tertawa. Jean hanya melihat mereka bergantian dengan kesal.
Gina terbatuk beberapa kali sebelum berbicara, “Segitu kagetnya lo?”
Nisa menarik nafasnya. “Jantung lo baik-baik aja, kan?”
“Gak lucu.”
“Ini gue serius. Lo ngejar siapa, sih?” Tanya Gina.
“Kepo aja lo,” Jean berjalan kembali ke kelasnya.
“E… ni anak songong,” Balas Gina bercanda.
“Udah, udah. Gue cape ni,” Ucap Nisa sambil meletakkan tangannya di bahu Gina dan sesekali tertawa pelan.
>>>>><<<<<
Saat jam kuliah berlangsung. Jean hanya menulis pada selembar kertas kosong dengan pandangan yang tak fokus pada apapun. Tapi tangannya bergerak sesuai dengan apa yang ia dengar. Pikirannya mulai dibayangi rasa penasaran yang semakin menumpuk.
Kaca mata.
Putih langsat.
Rambut rapih.
Kemeja putih.
Jeans hitam.
Sepatu mengkilap.
Seperti itulah bayangan orang misterius itu. Sulit baginya untuk mengenali wajah orang itu dengan jelas. Setiap kali melihatnya selalu dengan jarak berjauhan. Itu mengapa Jean mengejar orang itu.
Jean, Jean, Jean…
Tiba-tiba seseorang terbayang memanggilnya. Dengan berlahan Jean melihat kearah dosennya. Dan benar saja, dosennya memanggilnya.
“Tolong simpulkan apa yang saya terangkan tadi,” Dosennya kemudian membereskan barang-barangnya. Dengan tenang, Jean melihat tulisannya. Tanpa sadar di sana sudah ada beberapa ringkasan materi yang baru saja diterangkan dosennya.
“Jean, saya menunggu,” Ucap dosennya.
Jean melihat dosennya dan mengambil nafas berlahan, lalu mengucapkan apa yang ditulisannya. Soal menghafal Jean memang sangat unggul. Itu mengapa Jean sangat terlatih untuk berakting.
Dengan lancar Jean mengucapkan apa yang telah disimpulkan dalam otaknya tentang semua catatan tak teratur miliknya. Dosennya terlihat puas dengan kesimpulan yang dibuat Jean.
“Ok, Thanks,” Jean berhenti. “Kurang lebih kesimpulannya seperti itu. Sekian pelajaran dari saya,” Dosennya berjalan keluar dari ruang kelas.
Jean segera menarik nafas lega setelah dosennya keluar. Ia segera menundukkan kepalanya hingga menyentuh permukaan meja. Belum juga ia menenangkan diri. Ada sebuah panggilan.
“Jean Andita,” Panggil seseorang. Jean segera mengangkat kepalanya.
“Saya, pak,” Jean mengangkat tangan dan kemudian berdiri.
“Ada titipan surat untuk anda,” Orang itu mengeluarkan sebuah surat. Jean segera menghampiri orang itu.

Oleh Luthfita

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Slap Me!
1566      714     2     
Fantasy
Kejadian dua belas tahun yang lalu benar-benar merenggut semuanya dari Clara. Ia kehilangan keluarga, kasih sayang, bahkan ia kehilangan ke-normalan hidupnya. Ya, semenjak kejadian itu ia jadi bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Ia bisa melihat hantu. Orang-orang mengganggapnya cewek gila. Padahal Clara hanya berbeda! Satu-satunya cara agar hantu-hantu itu menghila...
Pillars of Heaven
2958      952     2     
Fantasy
There were five Pillars, built upon five sealed demons. The demons enticed the guardians of the Pillars by granting them Otherworldly gifts. One was bestowed ethereal beauty. One incomparable wit. One matchless strength. One infinite wealth. And one the sight to the future. Those gifts were the door that unleashed Evil into the World. And now, Fate is upon the guardians' descendants, whose gifts ...
Infatuated
845      552     0     
Romance
Bagi Ritsuka, cinta pertamanya adalah Hajime Shirokami. Bagi Hajime, jatuh cinta adalah fase yang mati-matian dia hindari. Karena cinta adalah pintu pertama menuju kedewasaan. "Salah ya, kalau aku mau semuanya tetap sama?"
Journey to Survive in a Zombie Apocalypse
1358      662     1     
Action
Ardhika Dharmawangsa, 15 tahun. Suatu hari, sebuah wabah telah mengambil kehidupannya sebagai anak SMP biasa. Bersama Fajar Latiful Habib, Enggar Rizki Sanjaya, Fitria Ramadhani, dan Rangga Zeinurohman, mereka berlima berusaha bertahan dari kematian yang ada dimana-mana. Copyright 2016 by IKadekSyra Sebenarnya bingung ini cerita sudut pandangnya apa ya? Auk ah karena udah telan...
Sekretaris Kelas VS Atlet Basket
13132      2578     6     
Humor
Amira dan Gilang yang menyandang peran werewolf dan vampir di kelas 11 IPA 5 adalah ikon yang dibangga-banggakan kelasnya. Kelas yang murid-muridnya tidak jauh dari kata songong. Tidak, mereka tidak bodoh. Tetapi kreatif dengan cara mereka sendiri. Amira, Sekretaris kelas yang sering sibuk itu ternyata bodoh dalam urusan olahraga. Demi mendapatkan nilai B, ia rela melakukan apa saja. Dan entah...
Arion
1144      651     1     
Romance
"Sesuai nama gue, gue ini memang memikat hati semua orang, terutama para wanita. Ketampanan dan kecerdasan gue ini murni diberi dari Tuhan. Jadi, istilah nya gue ini perfect" - Arion Delvin Gunadhya. "Gue tau dia itu gila! Tapi, pleasee!! Tolong jangan segila ini!! Jadinya gue nanti juga ikut gila" - Relva Farrel Ananda &&& Arion selalu menganggap dirinya ...
Intuisi
3991      1240     10     
Romance
Yang dirindukan itu ternyata dekat, dekat seperti nadi, namun rasanya timbul tenggelam. Seakan mati suri. Hendak merasa, namun tak kuasa untuk digapai. Terlalu jauh. Hendak memiliki, namun sekejap sirna. Bak ditelan ombak besar yang menelan pantai yang tenang. Bingung, resah, gelisah, rindu, bercampur menjadi satu. Adakah yang mampu mendeskripsikan rasaku ini?
Ingatan
8908      2079     2     
Romance
Kisah ini dimulai dari seorang gadis perempuan yang menemui takdirnya. Ia kecelakaan sebelum sempat bertemu seseorang. Hidupnya terombang-ambing diantara dua waktu. Jiwanya mencari sedang raganya terbujur kaku. Hingga suatu hari elektrokardiogram itu berbunyi sangat nyaring bentuknya sudah menjadi garis yang lurus. Beralih dari cerita tersebut, di masa depan seorang laki-laki berseragam SMA menj...
After School
3138      1327     0     
Romance
Janelendra (Janel) bukanlah cowok populer di zaman SMA, dulu, di era 90an. Dia hanya cowok medioker yang bergabung dengan geng populer di sekolah. Soal urusan cinta pun dia bukan ahlinya. Dia sulit sekali mengungkapkan cinta pada cewek yang dia suka. Lalu momen jatuh cinta yang mengubah hidup itu tiba. Di hari pertama sekolah, di tahun ajaran baru 1996/1997, Janel berkenalan dengan Lovi, sang...
Nobody is perfect
13752      2479     7     
Romance
Pada suatu hari Seekor kelinci berlari pergi ingin mencari Pangerannya. Ia tersesat, sampai akhirnya ditolong Si Rubah. Si Rubah menerima si kelinci tinggal di rumahnya dan penghuni lainnya. Si Monyet yang begitu ramah dan perhatiaan dengan si Kelinci. Lalu Si Singa yang perfeksionis, mengatur semua penghuni rumah termasuk penghuni baru, Si Kelinci. Si Rubah yang tidak bisa di tebak jalan pikira...