Loading...
Logo TinLit
Read Story - Teater
MENU
About Us  

“Bukannya lo masih ada si Jaka?”
“Baru putus,” Jean melihat anak-anak teater yang sedang sibuk berlalu lalang di depan mereka.
“Kayaknya udah abis.”
“Em, gak mungkin.” Dias menerawang semua orang yang ada di sana.
“Lo mau ngoleksi mantan berapa, sih? Lo tahu gak? Lo tu keliatan murahan kalo kayak gini.”
“Lo sendiri kan tahu kalo gue mau dijodohin. Udah, masih ada anak musik, tuh.”
Jean beralih melihat ke salah satu ruangan yang digunakan khusus untuk anggota musik. Terdengar bunyi musik dari ruangan itu. Jean tak bisa beralih dari tulisan yang tertera di sana. Telinganya tiba-tiba egois dan hanya ingin mendengarkan suara dari ruangan itu. Semakin lama, dirinya semakin fokus pada ruangan itu.
“Hai, Jean,” Panggil Dias sambil menggoyangkan tubuh Jean yang terlamun dan mengacuhkan dirinya.
Jean mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali sebelum sepenuhnya sadar.
“Lo ngelamun apa tadi?”
“Gak.”
“Ayo…”
“Gak tahu.”
“Lo naksir seseorang, ya?”
“Gak ih, jangan asal ngomong.”
“A.. pasti sama orang yang ketemu kemarin-kemarin, ya..”
“Itu kakak temen gue,” Tegas Jean.
“A…. Hei, Jean lagi falling love!” Dias agak berteriak.
Jean menghela nafasnya saat semua temannya melihat kearahnya dengan ekspresi kaget. Wajar saja, Jean adalah satu-satunya wanita yang paling acuh terhadap pria. Sampai ada yang bilang jika dia mustahil punya pacar.
Jean beralih melihat kembali ruangan itu. Sungguh ia benar-benar terkejut. Sangat terkejut. Ternyata semua anggota pemain musik teater sudah keluar dari ruangan itu dan menatap ke arahnya. Mereka juga sama terkejutnya.
Perkataan Jean tadi benar-benar berpengaruh besar. Jean melihat ke semua orang yang menatapnya.
‘Memangnya kalau gue falling love seaneh itu, ya?’ Tanya Jean dalam hati.
“What?!” ucap Jean yang kesal ditatap seperti itu.
“Katakan jika itu salah,” Ucap salah seorang.
“Ya, memang salah.” Semua orang yang berada di sana mengembil nafas lega dan kembali beraktivitas.
Jean kebingungan melihat hal itu. Ia tidak mengerti dengan apa yang dipikirkan mereka. Ia kemudian beralih melihat ke arah anggota musik. Semuanya berjalan santai dan bubar. Kecuali satu orang yang ragu-ragu menatapnya. Jean semakin penasaran dengan orang yag menatapnya itu. Ia terus menatap orang itu yang sesekali berbalik dan melihatnya. Jean belum pernah mengenal orang itu, tapi ia merasa sangat mengenalnya. Otaknya terus berputar mencari-cari siapa orang itu di memorinya.
“Ha!” Suara itu beriringan dengan tangan seseorang yang menutup mata Jean.
Jean meraba-raba tangan orang itu yang menutupi matanya. Jari-jari itu agak besar dari jari-jarinya. Dan hanya itu yang ia tahu.
“Siapa, sih? Kurang kerjaan banget,” Jean mencubit tangan orang itu hingga orang itu menjerit kesakitan.
“Aw! Gila lo Jean,” Gerutu orang itu. Jean tidak peduli, ia segera meninggalkan orang itu tanpa melihatnya. “Udah dicubit, ditinggalin lagi. Nyebelin lo!”
Jean tidak menghiraukan teriakan orang itu. Ia hanya tersenyum kcil sambil terus berjalan menjauh dari orang itu. Hanya dengan suara saja Jean bisa tahu siapa orang itu. ia tidak ingin berurusan dengan orang itu lagi. Orang itu selalu membawanya ke masalah lamanya.

Oleh Luthfita

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Bintang, Jatuh
3624      1453     0     
Romance
"Jangan ke mana mana gue capek kejar kejar lo," - Zayan "Zay, lo beneran nggak sadar kalau gue udah meninggal" - Bintang *** Zayan cowok yang nggak suka dengan cewek bodoh justru malah harus masuk ke kehidupan Bintang cewek yang tidak naik kelas karena segala kekonyolannya Bintang bahkan selalu mengatakan suka pada Zayan. Namun Zayan malah meminta Bintang untuk melupakan perasaan itu dan me...
CEO VS DOKTER
259      215     0     
Romance
ketika sebuah pertemuan yang tidak diinginkan terjadi dan terus terulang hingga membuat pertemuan itu di rindukan. dua manusia dengan jenis dan profesi yang berbeda di satukan oleh sebuah pertemuan. akan kah pertemuan itu membawa sebuah kisah indah untuk mereka berdua ?
100%-80%
9671      1585     4     
Romance
Naura merasa dirinya sebagai seorang gadis biasa -biasa saja dan tidak memiliki kelebihan tertentu bertemu dengan Tsubastian yang bisa dibilang mendekati sempurna sebagai seorang manusia. kesempurnaan Tsubastian hancur karena Naura, bagaimana Naura dan Tsubastian menghadapinya
If...Someone
1840      779     4     
Romance
Cinta selalu benar, Tempatnya saja yang salah.
Batagor (Menu tawa hari ini)
382      245     4     
Short Story
Dodong mengajarkan pada kita semua untuk berterus terang dengan cara yang lucu.
Astronaut
6756      1742     2     
Action
Suatu hari aku akan berada di dalam sana, melintasi batas dengan kecepatan tujuh mil per detik
IMAGINATIVE GIRL
2659      1340     2     
Romance
Rose Sri Ningsih, perempuan keturunan Indonesia Jerman ini merupakan perempuan yang memiliki kebiasaan ber-imajinasi setiap saat. Ia selalu ber-imajinasi jika ia akan menikahi seorang pangeran tampan yang selalu ada di imajinasinya itu. Tapi apa mungkin ia akan menikah dengan pangeran imajinasinya itu? Atau dia akan menemukan pangeran di kehidupan nyatanya?
Luka Adia
812      496     0     
Romance
Cewek mungil manis yang polos, belum mengetahui apa itu cinta. Apa itu luka. Yang ia rasakan hanyalah rasa sakit yang begitu menyayat hati dan raganya. Bermula dari kenal dengan laki-laki yang terlihat lugu dan manis, ternyata lebih bangsat didalam. Luka yang ia dapat bertahun-tahun hingga ia mencoba menghapusnya. Namun tak bisa. Ia terlalu bodoh dalam percintaan. Hingga akhirnya, ia terperosok ...
Surat Kaleng Thalea
4318      1228     2     
Romance
Manusia tidak dapat menuai Cinta sampai Dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka pikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan. -Kahlil Gibran-
Monologue
523      353     1     
Romance
Anka dibuat kesal, hingga nyaris menyesal. Editor genre misteri-thriller dengan pengalaman lebih dari tiga tahun itu, tiba-tiba dipaksa menyunting genre yang paling ia hindari: romance remaja. Bukan hanya genre yang menjijikkan baginya, tapi juga kabar hilangnya editor sebelumnya. Tanpa alasan. Tanpa jejak. Lalu datanglah naskah dari genre menjijikkan itu, dengan nama penulis yang bahkan...