Loading...
Logo TinLit
Read Story - Teater
MENU
About Us  

Jean menghela napas lega begitu ia keluar dari dalam kelas. ia melepas jas almamater yang ia gunakan selama ujian tadi. Menyeka keringat di dahinya dan memilih mendudukkan dirinya di kursi yang berada tidak jauh dari pintu kelas. Beberapa teman sekelasnya pun melakukan hal yang sama.

Tadi merupakan ujian terakhir untuk kelas Jean. Dan sekarang teman-teman sekelasnya tengah bersuka cita dan tak sabar untuk segera pulang kampung. Begitu juga dengan Jean yang tidak kalah senang, tapi semuanya luntur begitu iris matanya menatap ke arah lain. Ia melihat sosok Dion tengah bersandar dan menatap ke arah kumpulan anak kelasnya, mungkin ia belum menyadari keberadaan Jean yang tertutup oleh beberapa temannya.

Tepat sudah seminggu setelah kejadian di rumahnya, dan Jean belum memberikan jawaban. Dan seminggu ini juga Rangga sangat sering menghubunginya, terlebih setelah pertemuan mereka pada hari senin. Karena Rangga sudah ditugaskan untuk mengawasi jalannya cabang baru dan mengharuskannya terus berada di luar kota.

“Tapi jangan nolak aku.”

Jujur perkataan Dion tempo hari sangat mengganggunya. Sekalipun ia baru tahu apa yang terjadi pada Dion sehingga terkesan memaksa. Dan sudah seminggu ini Jean terus berdoa, meminta petunjuk terbaik untuk hal ini.

~

Setelah acara makan malam bersama keluarga Dion. jean memilih untuk berdiam diri dipekarangan rumah Dion. Tadi sore, ia dan keluar Dion baru saja sampai. Jean yang ikut menumpang pada mobil mereka, dipaksa untuk ikut makan malam dan bermalam di sana. Tentunya Jean telah menolaknya dan memilih untuk langsung pulang. Dan ternyata ada yang lebih keras kepala dari Jean, yaitu ibu Dion.

Mendengar perdebatan ‘damai’ antara Jean dan istrinya pak Aryanto berinisiatif untuk menengahi dengan berjanji untuk mengatar Jean pulang setelah dia ikut makan malam bersama. Dan tentunya keduanya setuju, walaupun terlihat jika Jean agak keberatan.

Selama makan malam bersama juga tidak ada yang mengeluarkan suara semuanya begitu khusu pada makanan mereka masing-masing. Dan dari acara makan malam ini juga Jean baru mengetahui jika Dion memiliki seorang kakak, namanya Mario.

“Dion katanya lagi sakit perut, jadi dia minta kamu buat nunggu bentar.” Ucapan pak Aryanto menyadarkan Jean dari lamunannya. Pak Aryanto duduk di samping Jean.

Jean menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. “Kenal Dion udah lama?”

Jean melirik pak Aryanto sebelum menjawab, “Tiga bulan.”

Pak Aryanto menganggukkan kepalanya. “Kalo kenal Rangga udah lama, kan?” Jean mengerutkan keningnya. “Kalian kan sama-sama di teater, Rangga juga udah di sana waktu angkatan kamu gabung.”

Pak Aryanto menghela napasnya. “Mungkin kamu perlu tahu ini. Karena bapak rasa Dion gak bakalan sanggup buat ngomongin ini sama kamu.”

~

Jean mengerjapkan matanya begitu merasakan tepukan di tangannya. “Weh gile si Jean dari tadi ngelamun ternyata.”
Jean menatap ke arah temannya dan mendapati koridor yang mulai senggang dan teman sekelasnya sudah tidak ada menyisakan ia dan dua temannya di sini.

“Mau ikut makan-makan di rumah makan depan, gak? Yang lain udah pada pergi tuh.” Jean melirik ke arah Dion tadi berdiri. Dan tatapan mereka bertemu.

“Em, pantes udah ada doi yang nunggu.”

“Eh? Bukannya doi lo kak Rangga, ya?”

“Em, Nisa sama Gina mana?” tanya Jean dan buru-buru berdiri.

“Oh, mereka udah duluan ke sana. Katanya laper abis mikir buat ujian tadi. Padahal sepanjang ujian dia nyontek ke gue enak aja.”

“Yaudah buruan ke sana! Keburu penuh tempatnya.”

“Boleh pinjem Jeannya?” Baru saja kedua temannya hendak menggusurnya menuju rumah makan dan baru saja Jean ingin kabur, Dion sudah berada di hadapannya dan melontarkan petanyaan yang Jean harap tidak diiyakan oleh kedua temannya.

“Oh! Boleh kok boleh!” kedua temannya dengan kompak mendorog Jean untuk lebih dekat dengan Dion. “Duluan, ya?”
Jean menatap tajam ke arah mereka yang dibalas cengiran dan mulut mereka yang bergerak seolah mengucapkan,

“Jangan lupa traktiran.”

“Jadi, gimana?”

~

Jadi...seneng gak sama aku digantung ceritanya? Wkwkwk

Bantu klik tanda suka, kasih komentar, bagiin cerita ini ke teman, dan jangan lupa tinggalkan kesan pesan dan bintang untuk cerita ini.

Sampai jumpa di episode selanjutnya,

Luthfita A.S

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Nadine
5765      1546     4     
Romance
Saat suara tak mampu lagi didengar. Saat kata yang terucap tak lagi bermakna. Dan saat semuanya sudah tak lagi sama. Akankah kisah kita tetap berjalan seperti yang selalu diharapkan? Tentang Fauzan yang pernah kehilangan. Tentang Nadin yang pernah terluka. Tentang Abi yang berusaha menggapai. dan Tentang Kara yang berada di antara mereka. Masih adakah namaku di dalam hatimu? atau Mas...
Melihat Tanpamu
141      115     1     
Fantasy
Ashley Gizella lahir tanpa penglihatan dan tumbuh dalam dunia yang tak pernah memberinya cahaya, bahkan dalam bentuk cinta. Setelah ibunya meninggal saat ia masih kecil, hidupnya perlahan runtuh. Ayahnya dulu sosok yang hangat tapi kini berubah menjadi pria keras yang memperlakukannya seperti beban, bahkan budak. Di sekolah, ia duduk sendiri. Anak-anak lain takut padanya. Katanya, kebutaannya...
Pertualangan Titin dan Opa
3498      1339     5     
Science Fiction
Titin, seorang gadis muda jenius yang dilarang omanya untuk mendekati hal-hal berbau sains. Larangan sang oma justru membuat rasa penasarannya memuncak. Suatu malam Titin menemukan hal tak terduga....
Kamu!
2162      852     2     
Romance
Anna jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sony. Tapi perasaan cintanya berubah menjadi benci, karena Sony tak seperti yang ia bayangkan. Sony sering mengganggu dan mengejeknya sampai rasanya ia ingin mencekik Sony sampai kehabisan nafas. Benarkah cintanya menjadi benci? Atau malah menjadikannya benar-benar cinta??
Mari Collab tanpa Jatuh Hati
4611      1739     2     
Romance
Saat seluruh kegiatan terbatas karena adanya virus yang menyebar bernama Covid-19, dari situlah ide-ide kreatif muncul ke permukaan. Ini sebenarnya kisah dua kubu pertemanan yang menjalin hubungan bisnis, namun terjebak dalam sebuah rasa yang dimunculkan oleh hati. Lalu, mampukah mereka tetap mempertahankan ikatan kolaborasi mereka? Ataukah justru lebih mementingkan percintaan?
Hey, I Love You!
1176      506     7     
Romance
Daru kalau ketemu Sunny itu amit-amit. Tapi Sunny kalau ketemu Daru itu senang banget. Sunny menyukai Daru. Sedangkan Daru ogah banget dekat-dekat sama Sunny. Masalahnya Sunny itu cewek yang nggak tahu malu. Hobinya bilang 'I Love You' tanpa tahu tempat. Belum lagi gayanya nyentrik banget dengan aksesoris berwarna kuning. Terus Sunny juga nggak ada kapok-kapoknya dekatin Daru walaupun sudah d...
Varian Lara Gretha
5472      1687     12     
Romance
Gretha harus mempertahankan persahabatannya dengan Noel. Gretha harus berusaha tidak mengacuUhkan ayahnya yang berselingkuh di belakang ibunya. Gretha harus membantu ibunya di bakery untuk menambah biaya hidup. Semua harus dilakukan oleh Gretha, cewek SMA yang jarang sekali berekspresi, tidak memiliki banyak teman, dan selalu mengubah moodnya tanpa disangka-sangka. Yang memberinya semangat setiap...
Raha & Sia
3379      1280     0     
Romance
"Nama saya Sia Tadirana. Umur 17 tahun, siswi kelas 3 SMA. Hobi makan, minum, dan ngemil. Sia nggak punya pacar. Karena bagi Sia, pacaran itu buang-buang waktu." *** "Perkenalkan, nama saya Rahardi. Usia saya 23 tahun, seorang chef di sebuah restoran ternama. Hobi saya memasak, dan kebetulan saya punya pacar yang doyan makan. Namanya Sia Tadirana." Ketik mereka berd...
SERENA (Terbit)
18175      3295     14     
Inspirational
Lahir dalam sebuah keluarga kaya raya tidak menjamin kebahagiaan. Hidup dalam lika-liku perebutan kekuasaan tidak selalu menyenangkan. Tuntutan untuk menjadi sosok sempurna luar dalam adalah suatu keharusan. Namun, ketika kau tak diinginkan. Segala kemewahan akan menghilang. Yang menunggu hanyalah penderitaan yang datang menghadang. Akankah serena bisa memutar roda kehidupan untuk beranjak keatas...
Cinta dan Benci
4874      1487     2     
Romance
Benci dan cinta itu beda tipis. Bencilah sekedarnya dan cintailah seperlunya. Karena kita tidak akan pernah tau kapan benci itu jadi cinta atau sebaliknya kapan cinta itu jadi benci. "Bagaimana ini bisa terjadi padaku, apakah ini hanya mimpi? Apakah aku harus kabur? Atau aku pura-pura sakit? Semuanya terasa tidak masuk akal"