Loading...
Logo TinLit
Read Story - Nadine
MENU
About Us  

Malam ini hujan turun sangat deras. Salah satu hal yang sangat disukai Nadin. Mulai dari aroma tanah yang mengumbar menjadi ciri khas hujan, maupun udara yang seketika menjadi dingin yang sangat pas dikombinasikan dengan segelas coklat panas. Awalnya Nadin tidak suka coklat panas. Tetapi karena dia, Nadin jadi sangat suka minuman itu.

Hujan. Kebanyakan orang tidak menyukai hujan. Katanya kalau hujan, maka ruang lingkup seseorang akan terbatas. Katanya kalau hujan, maka semuanya akan menjadi basah. Dan katanya kalau hujan, maka akan menciptakan suasana sedih dan romantis sekaligus. Mengingat semua kenangan-kenangan yang telah terjadi. Mengingat semua hal manis yang pernah dilakukan. Dan ketika hujan, maka akan muncul dimana saat kamu akan mengingat seseorang yang pernah mengisi keseharianmu bersama dia.

Saat itu hujan deras. Padahal beberapa hari sebelumnya hujan tak pernah kunjung datang. Hujan hari ini sangat berbeda dengan hujan sebelumnya. Soalnya, sejak satu jam yang lalu hujan tak juga kunjung reda. Padahal terakhir kali hujan, itu juga berhentinya bisa dikatakan cepat. Karena tidak sampai 30 menit.

"Maaf ya, baju kamu jadi basah gara-gara aku," ucap Fauzan kala itu.

"Ngga papa kali Jan. Ini juga bukan salah kamu kok. Kan kita tidak tahu kalau siang ini bakalan hujan," jawab Nadin sambil mengeratkan kardigan yang dia gunakan.

"Harusnya aku tadi bawa mobil Din. Biar kamu ngga basah. Aku ngga mau kamu sakit gara-gara aku Din."

"Aku ngga bakalan sakit kok. Tenang aja ya sayang."

Ini hujan kesekian kalinya mereka bersama. Nadin dan Fauzan. Nadin tidak terlalu suka kalau Fauzan naik mobil. Ngga tau kenapa. Nadin lebih suka naik motor. Lebih sederhana katanya.

"Siniin tangan kamu," ucap Fauzan sambil menggenggam tangan Nadin.

"Untuk apa Jan?"

"Kalau begini kan cocok," ucapnya sambil menggenggam erat tangan Nadin dan sesekali meniup-niup untuk menghangatkan tangan Nadin.

"Biar kamu ngga kedinginan."

Nadin tersentak seketika. Karena dia tidak sengaja meminum coklatnya. Padahal itu masih panas. Inilah akibat dia kebanyakan melamun. Terkadang dia bingung dan sering bertanya-tanya. Dalam hal ini, dia yang belum bisa move on dari Fauzan ataukah terlalu banyak kenangan yang diciptakan Fauzan sehingga dia tidak bisa melupakannya.

"Hujannya udah mau reda. Kita cari cafe-cafe sekitar sini ya untuk makan dulu," ucap Fauzan.

"Tapi aku ngga lapar Jan," rengek Nadin.

"Kamu harus makan sayang. Biar ngga sakit, ini juga udah mau jam 14.00,"

"Iya iya."

' Nadin naik ke atas motor Fauzan terlebih dahulu.

"Lihat ke arah aku sayang," ucap Fauzan sambil memakaikan helm ke Nadin. Kemudian mengelap muka Nadin yang basah dikarenakan terkena air hujan.

"Kamu cantik banget. Aku jadi makin sayang deh."

"Jangan pernah tinggalin aku ya Nadin," ucapnya sambil melingkarkan tangan Nadin ke pinggangnya.

Mereka berhenti di cafe perempatan jalan Binangun. Salah satu cafe favoritnya kalangan anak muda. Buktinya, padahal masih siang tetapi sudah banyak anak SMA yang nongkrong di cafe itu.  Cafe dengan beberapa furniture yang menarik. Nuansa romantis yang menjadi ciri khas dari tempat ini. Ada beberapa hal yang membuat pelanggan selalu ingin kembali ke cafe ini. Mulai dari menu makanan dan minumannya, tempat duduknya, karyawannya yang ramah dan segala hal yang berkaitan dengan cafe ini. Semuanya menarik.

"Cobain minuman ini deh Din," ucap Fauzan menawarkan segelas minuman ke Nadin.

"Itu coklat panas?"

"Iya"

"Aku ngga suka. Soalnya pahit," tolak Nadin sambil menutup mulutnya.

"Ini bukan kopi sayang. Cobain dulu deh. Pasti kamu langsung ketagihan."

Awalnya Nadin ragu. Tetapi demi Fauzan, Nadin pun mencoba minuman tersebut. Segelas coklat panas. Yang masih sangat kental dan panas juga. Segelas coklat panas yang menjadi awal mula mengapa Nadin menyukai minuman itu. Bahkan sudah sampai kadar sangat menyukai. Segelas coklat panas, yang mengartikan betapa kentalnya pahit manis kehidupan dikala hujan telah datang.

"Bagaimana. Enak kan?" tanya Fauzan.

"Tidak seburuk yang aku bayangkan. Rasanya enak."

"Kan bener aku bilang. Pasti kamu suka dengan minuman ini," kata Fauzan sambil terkekeh.

"Iya. Terima kasih Ujan."

"Karena sudah mengenalkanku dengan minuman ini. Segelas coklat panas yang mulai saat ini akan aku sukai," ucap Nadin sambil tersenyum.

Bahkan sampai saat ini, meskipun Nadin telah putus dengan Fauzan tetapi dia tetap menyukai minuman ini. Entahlah, ada hal yang tidak akan dia lupakan dari minuman ini. Sesimpel bubuk coklat yang disiram air panas. Sesimpel coklat batangan yang didihkan dengan air. Dan sesimpel alasan mengapa kala itu dia meminum minuman itu. Dan ya. Hanya ingin melihat sebuah senyuman terbit dari bibir tipis cowok berpawakan tegas itu. Hanya sesimpel itu. Tetapi dari hal simpel itu, kini dia sangat menyukai secangkir coklat panas ini.

"Terima kasih Fauzan. Karena lo, gue jadi sangat menyukai coklat panas ini," ucap Nadin sambil kembali menyeruput secangkir coklat panasnya. Kemudian terbit seulas senyum dari bibir perempuan itu.

Dan kini. Hujan malam ini, membuka kembali kilasan ingatan tentang dia. Hujan malamini, membuat Nadin sadar. Bahwa sejauh apapun dia mencoba untuk berlari,bayangan seorang Fauzan akan selalu tetap menghantui. Sejauh manapun dia mencoba melupakan, kenangan tentang Fauzan akan selalu terngiang. Dan, hujan malam ini. Membuat dia sadar akan beberapa hal. Salah satunya adalah, Nadin rindu Fauzan.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 1
Submit A Comment
Comments (2)
  • nadyakiransd

    semangat terus ya thorr

    Comment on chapter Nadine 5.
  • Resyat

    Semangat terus Thor. Ditunggu kelanjutannya. Ceritanya seru buat penasarannya????????

    Comment on chapter Nadine 4.
Similar Tags
Rain
591      428     4     
Short Story
Hujan mengubah segalanya dan Hujan menjadi saksi cinta mereka yang akhirnya mereka sadari.
Tinta Buku Tebal Riri
541      355     0     
Short Story
Cerita ini hanyalah fiktif belaka, apabila ada kesamaan kejadian, nama dan tempat hanyalah kebetulan semata. NB : picture from Pixabay.com
Teman Berbagi
3803      1390     0     
Romance
Sebingung apapun Indri dalam menghadapi sifatnya sendiri, tetap saja ia tidak bisa pergi dari keramaian ataupun manjauh dari orang-orang. Sesekali walau ia tidak ingin, Indri juga perlu bantuan orang lain karena memang hakikat ia diciptakan sebagai manusia yang saling membutuhkan satu sama lain Lalu, jika sebelumnya orang-orang hanya ingin mengenalnya sekilas, justru pria yang bernama Delta in...
Gunay and His Broken Life
8731      2540     0     
Romance
Hidup Gunay adalah kakaknya. Kakaknya adalah hidup Gunay. Pemuda malang ini telah ditinggal ibunya sejak kecil yang membuatnya secara naluri menganggap kakaknya adalah pengganti sosok ibu baginya. Hidupnya begitu bergantung pada gadis itu. Mulai dari ia bangun tidur, hingga kembali lagi ke tempat tidur yang keluar dari mulutnya hanyalah "kakak, kakak, dan kakak" Sampai memberi makan ikan...
Luka Adia
840      512     0     
Romance
Cewek mungil manis yang polos, belum mengetahui apa itu cinta. Apa itu luka. Yang ia rasakan hanyalah rasa sakit yang begitu menyayat hati dan raganya. Bermula dari kenal dengan laki-laki yang terlihat lugu dan manis, ternyata lebih bangsat didalam. Luka yang ia dapat bertahun-tahun hingga ia mencoba menghapusnya. Namun tak bisa. Ia terlalu bodoh dalam percintaan. Hingga akhirnya, ia terperosok ...
the Overture Story of Peterpan and Tinkerbell
14272      9234     3     
Romance
Kalian tahu cerita peterpan kan? Kisah tentang seorang anak lelaki tampan yang tidak ingin tumbuh dewasa, lalu seorang peri bernama Tinkerbell membawanya kesebuah pulau,milik para peri, dimana mereka tidak tumbuh dewasa dan hanya hidup dengan kebahagiaan, juga berpetualang melawan seorang bajak laut bernama Hook, seperti yang kalian tahu sang peri Tinkerbell mencintai Peterpan, ia membagi setiap...
Ineffable class
437      288     12     
Mystery
Seluruh penghuni kelas XII IPS E rata-rata tidak waras. Di mana ketua bucin menjadi wakil ketua dan ketua kelas sendiri adalah musuhnya guru BK. Dari 15 siswa separuhnya kerapkali hilang saat jam pelajaran, 5 lainnya tidur, sisanya pura-pura menyimak guru. 15 kepribadian berbeda yang jarang akur ini, harus bersatu mencari wali kelas dikabarkan menghilang selama seminggu. Gawatnya, tuduhan tidak...
Gilan(G)ia
514      283     3     
Romance
Membangun perubahan diri, agar menciptakan kenangan indah bersama teman sekelas mungkin bisa membuat Gia melupakan seseorang dari masa lalunya. Namun, ia harus menghadapi Gilang, teman sebangkunya yang terkesan dingin dan antisosial.
Pantang Menyerah
274      232     0     
Short Story
Rena hanya ingin mengikuti lomba menulis cerpen tetapi banyak sekali tantangannya, untuk itu dia tidak akan menyerah, ia pasti akan berhasil melewati semua tantangan itu dengan kegigihan yang kuat dan pantang menyerah
Meja Makan dan Piring Kaca
58379      8533     53     
Inspirational
Keluarga adalah mereka yang selalu ada untukmu di saat suka dan duka. Sedarah atau tidak sedarah, serupa atau tidak serupa. Keluarga pasti akan melebur di satu meja makan dalam kehangatan yang disebut kebersamaan.