Read More >>"> School, Love, and Friends (13) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - School, Love, and Friends
MENU
About Us  

13

 

 

Elios meminta untuk berangkat bersama pagi ini dengan alasan ia juga harus mengambil titipan ibunya di dekat rumahku, kebetulan sekali Kenand memang tak bisa memberiku tumpangan hari ini karena ia tidak membawa motor sendiri seperti biasa. 

"Kalau kamu nggak mau pada lihat, aku turunin kamu di gerbang belakang dulu aja," ucapnya ketika kami berhenti karena sinyal lampu merah menyala pada perempatan sebelum kami sampai di sekolah. 

"Sama aja ish, lagian malah lebih ramai disana."

"Yaudah. Toh sebenarnya sama aja, kita nggak muncul berdua juga orang-orang tetap tau sih."

"Iya, tapi kan jadi kelihatan pacaran di sekolah."

"Siapa yang pacaran? Kita kan cuma berangkat bareng, demi hemat energi dan mengurangi polusi."

"Iya deh iya. Eh, udah hijau tuh." Aku menepuk-nepuk punggungnya agar ia sadar dan segera menjalankan motornya sebelum kami dimaki orang-orang di belakang kami.

Melihat situasi sekolah yang masih sepi kami tetap jalan bersama dari lapangan parkir menuju ke gedung utama. 

"Mulai sekarang, kamu bareng aku terus ya? Pulang juga."

"Eh? Kok gitu?"

"Ya emang gitu."

"Harus?"

"Iya."

"Kenapa?"

"Aku nggak mau kamu makin deket ama temen kamu itu."

"Kenand?"

Ia mengangguk dengan pandangan yang terus fokus ke depan, mungkin takut nabrak atau jatuh kalau menoleh ke arahku. 

"Ih, aku cuma temenan sama Kenand, lagian dia kan..."

"Tapi kamu bareng sama dia di kelas seharian, kalau ditambah berangkat sama pulang sekolah bareng, terus masih ada belajar bareng telponan, chat-an apa nggak berarti hari-harimu penuh Kenand. Aku nggak suka pokoknya!" potongnya, nada suaranyapun meninggi.

Kalau sudah begini aku mau tidak mau mengalah dan menuruti kemauannya.

 

.

 

"Motormu kenapa memangnya?" tanyaku pada Kenand yang duduk di sampingku seperti biasa.

"Nggak kenapa-kenapa sih, cuma dipinjam kakak," jawabnya sembari melipat-lipat kertas menjadi bentuk burung guna mengisi waktu.

"Oh, kirain kenapa."

"Besok udah bawa motor lagi kok."

"Tapi kayaknya aku nggak bisa berangkat pulang bareng kamu."

"Kenapa?" ia mendongak ke arahku.

"Elios..."

"Oh, iya sih."

"Maaf ya."

"Kenapa minta maaf?"

Aku sendiri juga tak tahu kenapa harus meminta maaf, tapi aku merasa tak enak pada Kenand.

"Kak Mimin juga pernah nanya sih," ucapnya lirih supaya tak terdengar oleh telinga-telinga lain.

"Nanya apa?"

"Kenapa kita bareng-bareng terus."

Nah, kan?

Kalau sudah seperti ini sebaiknya aku menuruti apa kata demigod-ku sajalah.

"Yaudah, kalau gitu aku berangkat bareng Elios aja, kamu sama Kak Mimin."

Kenand memainkan burung kertas di tangannya. "Iya, gapapa, aku juga nggak enak sama Kak Elios. Tapi aku nggak akan bareng Kak Mimin."

"Kenapa?"

"Rumah kami berlawanan arah. Bakal jauh banget kalau aku muter jemput dia atau antar dia pulang."

"Hmm, begitu ya..."

"Iya."

"Kenapa kamu nggak bilang kalau Kak Mimin juga nanya kenapa kita bareng-bareng?"

"Kenapa harus bilang?"

"Ya biar nggak bareng kamu lagi, siapa tau Kak Mimin cemburu."

"Memang," jawabnya ringan.

"Kalau udah tau cemburu kenapa nggak menjauh?"

"Aku paling nggak suka kalau dia posesif gitu."

"Hmm..." Aku tak tahu mau menanggapi apa.

"Kami baru pacaran, belum menikah, tapi aku sudah diatur nggak boleh ini nggak boleh itu, nggak boleh deket sama ini nggak boleh deket sama itu," ungkapnya, "aku masih mau bebas, aku juga tahu batasan kok."

Bisa dimengerti, semua juga pasti tak suka bila dikekang oleh pasangannya dan dicemburui secara berlebihan. Apakah hal ini yang menyebabkan mereka bertengkar saat itu?

 

.

 

Jam istirahat kedua Kenand mengaku sakit kepala dan akan tinggal di dalam kelas saja jadi aku ke kantin sendirian, kebetulan Tata juga sedang ada rapat dadakan dengan anak padus lainnya. Malas ke kantin yang bisa dipastikan penuh sesak di jam istirahat kedua aku memilih untuk jajan di koperasi lantai dua saja. 

Ah, iya! Aku lupa menanyai Kenand mau titip apa, mana ponselku tertinggal di rumah. Yasudahlah, nanti kami berbagi makanan saja, atau kalau dia mau yang lain biar aku kembali lagi kesini.

"Athia!" panggil seseorang dari arah belakang dan aku otomatis menoleh.

"Kak Mimin, ada apa?" Kutebak bahasannya tak akan jauh-jauh dari Kenand.

"Kok sendiri?"

"Iya sendiri."

"Kenandnya mana?" Tuh kan...

"Pusing."

"Oh..."

Ia mengikutiku masuk ke ruangan koperasi. Aku meninggalkannya yang hanya berdiri di dekat pintu dan memilih-milih jajanan apa yang akan kubeli. 

"Kenand biasanya suka permen kapas itu," ujar Kak Mimin sembari menunjuk tumpukan permen kapas aneka rasa dalam kemasan gelas plastik.

"Tapi Kenand nggak titip tuh."

"Yaudah biar aku aja yang beliin." Ia bergerak mengambil beberapa dengan warna berbeda dan segera membayarnya pada petugas kasir. "Biar aku juga yang bawa ke Kenand, sekalian mau aku marahin kenapa sakit nggak ngasi tau aku," tukasnya sebelum pergi begitu saja. 

Salah ya aku terlalu dekat dengan Kenand? 

 

 

                                                                                                                                        ***

 

Tags: twm18 school

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Bandung
20926      2549     6     
Fan Fiction
Aku benci perubahan, perubahan yang mereka lakukan. Perubahan yang membuat seolah-olah kami tak pernah saling mengenal sebelumnya - Kemala Rizkya Utami
SIBLINGS
6528      1152     8     
Humor
Grisel dan Zeera adalah dua kakak beradik yang mempunyai kepribadian yang berbeda. Hingga saat Grisel menginjak SMA yang sama dengan Kakaknya. Mereka sepakat untuk berpura-pura tidak kenal satu sama lain. Apa alasan dari keputusan mereka tersebut?
Senja Belum Berlalu
3609      1281     5     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...
LANGIT
24977      3598     13     
Romance
'Seperti Langit yang selalu menjadi tempat bertenggernya Bulan.' Tentang gadis yang selalu ceria bernama Bulan, namun menyimpan sesuatu yang hitam di dalamnya. Hidup dalam keluarga yang berantakan bukanlah perkara mudah baginya untuk tetap bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Seperti istilah yang menyatakan bahwa orang yang sering tertawalah yang banyak menyimpan luka. Bahkan, Langit pun ...
Kamu&Dia
226      174     0     
Short Story
Ku kira judul kisahnya adalah aku dan kamu, tapi nyatanya adalah kamu dan dia.
Sekotor itukah Aku
19528      3090     5     
Romance
Dia adalah Zahra Affianisha. Mereka biasa memanggilnya Zahra. Seorang gadis dengan wajah cantik dan fisik yang sempurna ini baru saja menginjakkan kakinya di dunia SMA. Dengan fisik sempurna dan terlahir dari keluarga berada tak jarang membuat orang orang disekeliling nya merasa kagum dan iri di saat yang bersamaan. Apalagi ia terlahir dalam keluarga penganut islam yang kaffah membuat orang semak...
Flowers
359      247     1     
Inspirational
Zahra, remaja yang sering menggunakan waktu liburnya dengan bermalas-malasan di rumah, menggunakan satu minggu dari libur semesternya untuk mengunjungi tempat yang ingin dikunjungi mendiang Kakaknya. Bukan hanya demi melaksanakan keinginan terakhir Kakaknya, perjalanan ini juga menjadi jawaban atas semua pertanyaannya.
Annyeong Jimin
26376      3112     27     
Fan Fiction
Aku menyukaimu Jimin, bukan Jungkook... Bisakah kita bersama... Bisakah kau tinggal lebih lama... Bagaimana nanti jika kau pergi? Jimin...Pikirkan aku. cerita tentang rahasia cinta dan rahasia kehidupan seorang Jimin Annyeong Jimin and Good Bye Jimin
The pythonissam
335      256     5     
Fantasy
Annie yang harus menerima fakta bahwa dirinya adalah seorang penyihir dan juga harus dengan terpaksa meninggalkan kehidupanannya sebagai seorang manusia.
Ocha's Journey
285      234     0     
Romance
Istirahatlah jika kau lelah. Menangislah jika kau sedih. Tersenyumlah jika kau bahagia. Janganlah terlalu keras terhadap dirimu sendiri.