Loading...
Logo TinLit
Read Story - ATHALEA
MENU
About Us  

2. Gita Melodya Nanta

            “Selamat pagi teman-teman, perkenalkan namaku Gita Melodya Nanta. Kalian bisa memanggilku Gita. Aku anak baru di kelas ini. Senang bertemu kalian!” seorang anak tengah memperkenalkan dirinya di depan kelas. Ia masih mengenakan seragam sekolahnya yang lama, yang tentunya berbeda dengan seragam kami. Rambutnya diikat setengah, dengan pita berwarna biru dan poni samping yang sesekali menutupi sebelah matanya. Dia Gita, teman baruku.

            Aku mellihat raut wajah teman-temanku. Banyak dari mereka yang antusias ingin mengenal Gita. Begitupun aku. Pertanyaan semacam, ‘Gita pindah dari mana?’ ‘Kenapa pindah ke sini?’ ‘Sekarang rumahnya dimana?’ beruntun ditujukan pada Gita. Ya, memang begitu. Jelas saja, itukan pertanyaan klasik yang ditujukan untuk anak baru di sekolah.

            Gita duduk tepat di depanku, disamping Nesya. Aku sedikit menendang kursinya agar dia mau berbalik dan berkenalan denganku.

            “Aku Athalea, kamu bisa panggil Lea.” kataku sambil senyum ke Gita.

            “Gita.” Jawabnya ramah.

            Sebenarnya aku ingin berlama-lama bercerita dengannya, hanya saja Bu Meyti dengan galaknya menegurku secara tiba-tiba.

            “Hey, Lea! Kamu ceritanya nanti saja. Sekarang Ibu mau mengajar. Gita, hadap ke depan. Jangan dengarkan Athalea!”

            Mungkin Gita merasa Bu Meyti berubah  drastis, dari yang tadinya manis menjadi galak setengah mati. Perlu kalian tahu bahwa Bu Meyti adalah salah satu guru senior di sekolahku. Penampilannya yang nyentrik selalu menjadi bahan pembicaraan murid-murid di sekolahku. Bahkan, murid kelas III SD seperti kami inipun sanggup menceritai Bu Meyti di belakang. Bukan apa-apa, bayangkan saja Ia datang ke sekolah dengan rok selutut dan sepatu high heels. Wajar saja memang, tapi yang sangat membuat mata silau memandang adalah warna yang dikenakannya setiap hari. Ia bisa datang ke sekolah dengan baju blazer biru lengkap dengan roknya, sepatu mengkilap warna biru, anting-anting biru, bando biru, tas biru, bahkan sepeda motornya juga biru. Untung saja lipsticknya tetap merah, tak terbayang jika bibirnya juga berubah menjadi biru. Aku tahu, seorang guru harus selalu tampil menarik di depan murid-muridnya, tapi kurasa itu sudah melampaui batas ketertarikan murid-murid seperti kami. Satu lagi, dia memang terkenal dengan ke-matching-annya dalam berpenampilan. Semua harus seragam, satu warna.

            Aku mencoba fokus mendengarkan penjelasan dari Bu Meyti. Oh iya, Bu Meyti adalah guru kelasku. Hampir semua mata pelajaran diajarkan olehnya, terkecuali Bahasa Inggris, Agama, dan Olahraga. Kata Ibuku, dia masih memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga kami. Katanya, dia adalah isteri dari saudara Ibu. Ah, aku tak tahulah bagaimana hubungannya. Tak bisa ku jelaskan.

            Seperti biasa, di akhir pelajaran Bu Meyti suka menyuruh salah satu dari kami untuk bernyanyi di depan kelas. Hari itu, tiba-tiba dia menyuruh Gita untuk bernyanyi di depan kelas.

            “Astaga! Dia kan masih anak baru. Kasihan.” Bisikku pada Rara yang ada di sampingku.

            “Yaudah lah. Toh dia semangat kok maju ke depan. Hahah.” Jawab Rara yang tidak terlalu memperdulikan aku yang terlalu ambil pusing.

            “Lagian, kamu saja yang memang gak bisa nyanyi. Makanya kamu selalu panik  kalau Bu Meyti tiba-tiba nyuruh salah satu dari kita untuk nyanyi di depan kelas.” Sambung Rara sambil membereskan bukunya.

            Aku menoleh ke arah Rara sinis. “Iya aku tahu aku gak bisa nyanyi, tak biasa aja dong ngomongnya. Remeh banget.”

            Rara tak menyahuti perkataanku lagi. Dia mengerti aku, jika aku sudah mulai emosi pasti dia lebih memilih untuk diam agar tidak ada perdebatan diantara kami.

            “Gita, kamu bisa nyanyi? Ibu mau kamu nyanyi satu lagu hari ini.” Bu Meyti mulai mendekati Gita yang sudah berdiri di depan kelas. Sementara Gita hanya diam seperti seolah berfikir.

            “Gita, kamu dengar Ibu kan?” suara Bu Meyti mulai meninggi.

            “I. . . iya Bu. Tapi tunggu sebentar, saya lagi berfikir.” Jawab Gita polos.

            “Kamu saya suruh nyanyi, bukan berhitung!” bantah Bu Meyti.

            “Dia pasti gak bisa nyanyi Bu!” kata Zafran dari bangkunya. Semua siswa mulai berbisik gelisah di bangkunya. Sementara Gita di depan masih saja diam dan tak merasa bersalah. Dia terlihat seolah sedang tidak ditunggu.

            “Ayo Gita! Kamu bisa tidak? Kalau kamu tidak bernyanyi, semua kalian tidak boleh pulang.” ancam Bu Meyti. Sedikit aneh, Bu Meyti hanya mementingkan suasana hatinya. Kebiasaannya yang selalu menyuruh siswa bernyanyi di depan kelas membuat aku risih. Bahkan hari itu tidak sedang belajar Kesenian, tapi dia tetap saja menyuruh satu diantara kami untuk bernyanyi.

            Gita mulai membuka mulutnya, tapi suaranya masih tertahan di ujung lidahnya.

            “Hhhhh. . . .” Gita menarik nafasnya dalam.

 

Janganlah menangis Mamaku

 

            “Dia bisa nyanyi Le, gak kayak kamu! Hahah.” Kata Rara mengejekku.

            “Suaranya bagus woi!” sambung Diah dari seberang meja kami.

 

Janganlah kau bermuram selalu

Biarpun putus sekolahku

Namunku tetaplah anakmu

 

            “Saingan Missel nih.” sambung Nesya yang berada di depan bangku Rara.

 

Kutahu pedih di hatimu

Kutahu beban deritamu

 

            “Yaudahlah ya, kapan-kapan kami duet.” Jawab Missel dari bangkunya dengan intonasi yang merasa tersaingi.

 

Tiada yang dapat menolongku

Melanjutkan cita-citaku

 

Walaupun Papa tiada di sisi kita

Tak perlu bersedih tak perlu duka

Walau derita tertindih datang melanda

Bersabarlah Mama, berdo’alah

 

Tabahlah Mama, teguhkan hatimu

Hilangkan duka dalam gada Mamaku

Tabahlah Mama, teguhkan hatimu

Derita kan berakhir jua Mamaku

 

Bukanlah rumah, bukanlah harta

Hanya do’amu yang kupinta oh Mama

Tiada duka, sepanjang masa

Bahagia pasti miliki kita oh Mama

 

Oh Mama. . . Oh Mama . . .

Oh Mama, Mama, Mama, oh sayangku . . .

Oh Mama. . . Oh Mama . . .

Oh Mama, Mama, Mama, oh sayangku . . .

 

            Satu lagu selesai dinyanyikan oleh Gita. Suara gemuruh tepuk tangan seisia kelas mengirinya duduk kembali ke bangkunya. Sebagai anak baru, dia berhasil membuat kesan pertama yang baik untuk kelas itu.

            Itulah Gita. Anak baru yang namanya nanti akan banyak kau temui dalam ceritaku selanjutnya.

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • Nyunyu

    Nice, gaes^^

    Comment on chapter 1. Aku, Athalea
Similar Tags
JANJI 25
89      70     0     
Romance
Pernahkah kamu jatuh cinta begitu dalam pada seseorang di usia yang terlalu muda, lalu percaya bahwa dia akan tetap jadi rumah hingga akhir? Nadia percaya. Tapi waktu, jarak, dan kesalahpahaman mengubah segalanya. Bertahun-tahun setelahnya, di usia dua puluh lima, usia yang dulu mereka sepakati sebagai batas harap. Nadia menatap kembali semua kenangan yang pernah ia simpan rapi. Sebuah ...
Berawal dari Hujan (the story of Arumi)
1142      613     1     
Inspirational
Kisah seorang gadis bernama Arumi Paradista, menurutnya hujan itu musibah bukan anugerah. Why? Karena berawal dari hujan dia kehilangan orang yang dia sayang. Namun siapa sangka, jika berawal dari hujan dia akan menemukan pendamping hidup serta kebahagiaan dalam proses memperbaiki diri. Semua ini adalah skenario Allah yang sudah tertulis. Semua sudah diatur, kita hanya perlu mengikuti alur. ...
Haruskah Ku Mati
53502      5938     65     
Romance
Ini adalah kisah nyata perjalanan cintaku. Sejak kecil aku mengenal lelaki itu. Nama lelaki itu Aim. Tubuhnya tinggi, kurus, kulitnya putih dan wajahnya tampan. Dia sudah menjadi temanku sejak kecil. Diam-diam ternyata dia menyukaiku. Berawal dari cinta masa kecil yang terbawa sampai kami dewasa. Lelaki yang awalnya terlihat pendiam, kaku, gak punya banyak teman, dan cuek. Ternyata seiring berjal...
I Hate My Brother
478      324     1     
Short Story
Why my parents only love my brother? Why life is so unfair??
You Are The Reason
2299      940     8     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
Praha
315      195     1     
Short Story
Praha lahir di antara badai dan di sepertiga malam. Malam itu saat dingin menelusup ke tengkuk orang-orang di jalan-jalan sepi, termasuk bapak dan terutama ibunya yang mengejan, Praha lahir di rumah sakit kecil tengah hutan, supranatural, dan misteri.
Looking for J ( L) O ( V )( E) B
2271      929     5     
Romance
Ketika Takdir membawamu kembali pada Cinta yang lalu, pada cinta pertamamu, yang sangat kau harapkan sebelumnya tapi disaat yang bersamaan pula, kamu merasa waktu pertemuan itu tidak tepat buatmu. Kamu merasa masih banyak hal yang perlu diperbaiki dari dirimu. Sementara Dia,orang yang kamu harapkan, telah jauh lebih baik di depanmu, apakah kamu harus merasa bahagia atau tidak, akan Takdir yang da...
Under a Falling Star
1100      636     7     
Romance
William dan Marianne. Dua sahabat baik yang selalu bersama setiap waktu. Anne mengenal William sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. William satu tahun lebih tua dari Anne. Bagi Anne, William sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri, begitupun sebaliknya. Dimana ada Anne, pasti akan ada William yang selalu berdiri di sampingnya. William selalu ada untuk Anne. Baik senang maupun duka, ...
My Andrean
11316      1993     2     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...
Gue Mau Hidup Lagi
443      290     2     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?