Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dunia Gemerlap
MENU
About Us  

BAB IX

           

            Situasi menjadi semakin serius. Jee bilang padaku bahwa aku diterima sebagai anggota komplotan narkoba itu. Aku harus berterimakasih padanya karena merekomendasikan diriku sehingga aku tidak perlu mengikuti serangkaian seleksi yang melelahkan. Hari ini aku sudah bisa mulai bekerja. Setiap jurusan ternyata memiliki sepasang mahasiswa yang mengontrol peredaran narkoba disana. Kebetulan salah satu anggota di jurusanku mengundurkan diri karena sebentar lagi ia akan lulus?mungkin ini salah satu alasanku diterima. Orang yang akan menjadi pasanganku adalah kakak tingkat ku sendiri?satu tingkat diatasku. Namanya Ghifari. Tugas pertamaku tidak terlalu sulit. Kami hanya perlu mengantar paket ke salah satu kasino yang ada di Jakarta. Ghifari bilang ia akan menjemputku dengan mobilnya. Ia tiba dengan mobil sedan civic kuning yang sepertinya sudah banyak dirubah dari bentuk aslinya.

            “Selamat datang anak baru.” kata Ghifari

            “Terimakasih.” kataku

            “Mau merokok?” Ghifari menawarkan sebatang.

            Aku menerima tawarannya dan kami merokok di perjalanan.

            “Apa alasanmu mendaftar?”

            Aku bingung menjawabnya. Alasan sebenarnya aku mendaftar karena aku ingin membongkar kebusukan komplotan ini dan segera menemukan kakakku.

            “Cari pengalaman.” kataku berbohong

            Ghifari menaikkan salah satu alisnya. “Yang benar saja. Alasanmu tidak begitu meyakinkan,” ia menambahkan “Kau tahu mengapa aku ingin menjadi pengedar? Orangtuaku tidak pernah memberiku uang jajan lebih. Padahal mereka sendiri tidak pernah menggunakan uangnya. Aku dibayar dengan harga yang sepadan dalam pekerjaan ini. Kau pasti terkesan dengan mobilku ini kan? Aksesorisnya ku beli dengan hasil jerih payah ku selama ini menjadi pengedar.”

            Aku menganggukan kepala untuk menghargainya. Ghifari mulai berbicara lagi mengenai masa remajanya?bagaimana ia pernah dikeluarkan dari sekolah karena tawuran, melarikan diri dari polisi karena balap liar, atau diusir orangtuanya karena mencuri uang adiknya. Ceritanya lumayan menghiburku. Kurasa Ghifari orang yang menyenangkan. Ia tidak merasa canggung berbicara dengan orang baru sepertiku. Akhirnya kami tiba di salah satu parkiran toko swalayan. Ghifari mengeluarkan paket yang ia bawa. Aku bertanya padanya mengapa kita berhenti di tempat seperti ini. Ia hanya bilang bahwa aku tidak perlu terkejut dan mulai berjalan kearah pintu yang terletak di belakang bangunan. Ketika Ghifari membuka pintu tersebut, aku langsung melihat anak tangga yang menuju ke ruang bawah tanah. Kami berjalan turun. Bodyguard yang berjaga melihat kami dan langsung memberikan jalan. Pintu kedua dibuka dan aku melihat sesuatu yang menakjubkan?memang benar perkataan Ghifari. Siapa sangka bahwa ada kasino besar bernuansa Cina yang dibangun dibawah bangunan toko swalayan. Meja-meja yang berdiri diatas karpet merah dikerubungi orang-orang yang seperti berasal dari kalangan atas. Mereka semua memakai pakaian dan perhiasan yang mewah. Wanita-wanita penghibur menemani para pria yang sering memenangkan permainan. Aku dan Ghifari berjalan melewati mereka dan menuju suatu ruangan. Kami duduk menunggu seseorang. Seorang pria tua  keturunan Tionghoa datang menyambut kami bersama seorang wanita muda. Pria tua itu berbicara dengan bahasa cina, sementara wanita yang duduk disampingnya menerjemahkan.

            “Apakah kalian membawa paketnya?” tanya wanita itu.

            “Ya, kami membawanya.” kata Ghifari sambil meletakkan paket itu diatas meja. “Apakah ada hal lain?”

            Wanita itu menoleh kepada pria tua disampingnya, lalu dibisikkannya sesuatu. Pria tua itu mulai berbicara lagi. Wanita itu mengalihkan pandangannya kepadaku.

            “Apa kau anak baru?”

            “Ya, aku baru disini.” jawabku

            “Tuan Albert memintaku untuk menemanimu berkeliling kasino ini.”

            Pria tua itu tersenyum meninggalkan kami bertiga.

            “Panggil saja aku Fen,” wanita itu bangkit. “Mari kuantar.”

            Ghifari bilang dia tidak ikut dan akan menungguku di parkiran. Aku dan Fen bergabung dengan salah satu meja. Ia bilang aku harus ikut permainan.

            “Tapi aku tidak membawa banyak uang hari ini.” kataku menolak

            “Tuan Albert yang akan menanggungnya. Kau memiliki 1 juta sebagai taruhan awal.”

            Yang benar saja, 1 juta! itu bukan nominal yang kecil.

Pria-pria yang ikut dalam permainan sepertinya menyambut hangat kehadiranku.

            “Bersiaplah kalah nak.” kata salah satu dari mereka?yang lain menertawakanku.

     Bandar memberiku tumpukan chip yang sudah ditumpuk rapi. Setiap orang mendapat 2 kartu. Aku mengetahui bahwa sekarang kami sedang memainkan poker. Tanganku memegang kartu pair As. Aku perhatikan semua orang memperlihatkan air mukanya yang palsu. Permainan berlanjut sampai tahap turn (dibukanya kartu keempat). As hati, jack keriting, dan 3 hati. Seseorang di sebelahku all in, tanpa ragu aku menyahut call. River dibuka?3 keriting. Aku memenangkan permainan pertama dengan fullhouse. Orang yang duduk di sebelahku sepertinya berusaha menahan amarahnya karena semua uang taruhannya habis dan ia terpaksa angkat kaki. Permainan terus berlanjut 5 sampai 6 kali. Pria-pria itu pasti tidak menyangka bahwa aku dapat mengambil alih permainan?mereka sepertinya membenciku. Aku hampir saja terlibat perkelahian setelah pria yang aku kalahkan itu menarik kerah bajuku. Pihak keamanan segera datang dan mengusirnya. Aku berhasil menggandakan uangku menjadi 3 juta. Sepertinya gadis-gadis penghibur mulai melirikku. Aku kira aku telah bermain cukup lama. Aku meminta izin kepada Fen dan kubilang padanya bahwa ia boleh mengambil hasil taruhanku. Ia berterimakasih dan duduk di tempat aku bermain tadi. Aku mendapati Ghifari sedang merokok di kap mobilnya. Ia membuang puntung rokok dan menginjaknya setelah melihatku. Kami pulang.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • MulierViridi

    "Aku tidak pernah menghisap apapun selain udara"
    Oke, mungkin kalimat itu bakal nempel dikepalaku sampai besok :))

    Comment on chapter BAB II
Similar Tags
injured
1496      783     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
Time Travel : Majapahit Empire
53364      5558     10     
Fantasy
Sarah adalah siswa SMA di surabaya. Dia sangat membenci pelajaran sejarah. Setiap ada pelajaran sejarah, dia selalu pergi ke kantin. Suatu hari saat sekolahnya mengadakan studi wisata di Trowulan, sarah kembali ke zaman kerajaan Majapahit 700 tahun yang lalu. Sarah bertemu dengan dyah nertaja, adik dari raja muda Hayam wuruk
Phased
6243      1827     8     
Romance
Belva adalah gadis lugu yang mudah jatuh cinta, bukan, bukan karena ia gadis yang bodoh dan baperan. Dia adalah gadis yang menyimpan banyak luka, rahasia, dan tangisan. Dia jatuh cinta bukan juga karena perasaan, tetapi karena ia rindu terhadap sosok Arga, abangnya yang sudah meninggal, hingga berusaha mencari-cari sosok Arga pada laki-laki lain. Obsesi dan trauma telah menutup hatinya, dan mengu...
G E V A N C I A
1164      638     0     
Romance
G E V A N C I A - You're the Trouble-maker , i'll get it done - Gevancia Rosiebell - Hidupnya kacau setelah ibunya pergi dari rumah dan ayahnya membencinya. Sejak itu berusaha untuk mengandalkan dirinya sendiri. Sangat tertutup dan memberi garis keras siapapun yang berniat masuk ke wilayah pribadinya. Sampai seorang cowok badboy selengean dengan pesona segudang tapi tukang paksa m...
Telat Peka
1345      620     3     
Humor
"Mungkin butuh gue pergi dulu, baru lo bisa PEKA!" . . . * * * . Bukan salahnya mencintai seseorang yang terlambat menerima kode dan berakhir dengan pukulan bertubi pada tulang kering orang tersebut. . Ada cara menyayangi yang sederhana . Namun, ada juga cara menyakiti yang amat lebih sederhana . Bagi Kara, Azkar adalah Buminya. Seseorang yang ingin dia jaga dan berikan keha...
Dessert
1052      555     2     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...
For Cello
3120      1057     3     
Romance
Adiba jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu ia gapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang ia sanggup menikmati bayangan dan tidak pernah bisa ia miliki. Seseorang yang hadir bagai bintang jatuh, sekelebat kemudian menghilang, sebelum tangannya sanggup untuk menggapainya. "Cello, nggak usah bimbang. Cukup kamu terus bersama dia, dan biarkan aku tetap seperti ini. Di sampingmu!&qu...
Garden
5516      1711     5     
Fantasy
Suatu hari dimanapun kamu berada,selama kita menatap langit yang sama. Bolehkah aku merindukanmu?
Pertualangan Titin dan Opa
3553      1359     5     
Science Fiction
Titin, seorang gadis muda jenius yang dilarang omanya untuk mendekati hal-hal berbau sains. Larangan sang oma justru membuat rasa penasarannya memuncak. Suatu malam Titin menemukan hal tak terduga....
TAKSA
406      316     3     
Romance
[A] Mempunyai makna lebih dari satu;Kabur atau meragukan ; Ambigu. Kamu mau jadi pacarku? Dia menggeleng, Musuhan aja, Yok! Adelia Deolinda hanya Siswi perempuan gak bisa dikatakan good girl, gak bisa juga dikatakan bad girl. dia hanya tak tertebak, bahkan seorang Adnan Amzari pun tak bisa.