Suasana malam semakin dingin. Hanya sinar remang lampu yang menemani Arum di kamarnya. Dia termenung memandang keluar jendela. Entah apa yang dia rasa. Tiba-tiba wajah Jaka yang terus mengganggunya selama sebulan berkeliaran di ingatannya. Mengingat sejengkal demi sejengkal kelimat yang dia lontarkan saat menggodainya membuatnya tersenyum-senyum sendiri.
Sekilas dia ingat burung merpati yang diberikan oleh Jaka. Saat itu dia mengatakan jika burung itu akan menyampaikan rindunya pada Arum. Ah apalah, Arum menganggap itu gurauan. Tapi, pasangan burung itu sudah satu minggu belum kembali. Arum mulai cemas tanpa alasan. Seolah kehilangan sesuatu yang berharga. Dia berjalan keluar mencoba mengintip burung itu.
Saat mendekat. Telah terlihat burung jantan itu kembali ke saranganya. Burung yang telah dilepaskan oleh jaka waktu itu. Saat Arum hendak memegangnya. Sekilas melihat sebuah kapsul di kaki burung itu. Arum mengambilnya. Saat di buka ada sebuah kertas yang di gulung kecil sekali.
Ada sebuah kata-kata tertulis.
Seperti ini :
Aku katakan padamu. Jika ada pemandangan lain yang lebih indah dari dunia ini maka pemandangan itu adalah kamu.
Sekali lagi aku katakan padamu. Jika ada tempat lain ternyaman selain bumi ini. Maka kenyamanan itu ada saat bersamamu.
Dan perhatian. Jangan tersenyum setelah membaca ini. Karena senyummu akan membuat seluruh penghuni di bumi ini jatuh cinta padamu. Sungguh, aku tidak mau ada selain aku yang jatuh cinta padamu.
Arum tersenyum sendiri membaca kata-kata itu. Arum kembali ke kamarnya dengan senyum indah yang masih terus terulas dan di bawa dalam tidurnya
°°°°°
Esoknya. Arum berangkat sekolah. Entah mengapa dia celingukan di depan gangnya. Hadirnya Jaka membuatnya terbiasa. Dia berharap Jaka akan muncul menjemputnya seperti satu bulan yang telah berjalan. Sialnya. Jaka tidak kunjung tiba. Akhirnya Arum memutuskan untuk berangkat sendiri menaiki angkot.
Hampir satu minggu Jaka memang tidak menampakkan batang hidungnya. Hingga membuat Arum merasa gelisah sendiri. Setibanya di sekolah ada salah seorang murid mengirimkan surat untuk Arum.
"Dari siapa?" tanya Arum.
"Tadi ada cowok ngasih ini. Gak tau siapa." jawabnya.
Arum segera membuka surat itu.
Hei...kau tahu bintang paling besar di tata surya apa? Jawabnya matahari. Dan kau tahu, bintang paling besar di hatiku siapa? Jawabnya kamu.
Jangan tersenyum.
Jaga dirimu baik-baik rum. Untuk beberapa hari aku tidak bisa menjemputmu karena ada urusan penting.
Berjanjilah menjaga dirimu. Aku akan segera kembali.
Arum mulai cemas. Apa yang sedang terjadi pada Jaka. Sementara satu minggu yang lalu dia memintanya menjadi guru les dan sekarang justru dia menjauh dan mengirim surat seolah dia akan pergi jauh atau entah berperang ataulah apa.
Jujur. Sejak menerima surat itu. Arum merasa sedih. Dia tidak akan bertemu jaka lagi entah itu sampai kapan. Arum juga tidak tahu.
Seminggu lagi telah berlalu. Arum menunggu hari demj hari berharap menerima sesuatu. Namun apa yang dia tunggu tak kunjung tiba. Arum semakin hari semakin memikirkan Jaka entah tanpa alasan yang jelas. Kehadiran jaka membuatnya semakin terbiasa.
Malam itu. Arum sedang duduk di rumahnya sendirian. Tiba-tiba ada cowok berjaket hitam dan menggunakan topi hitam melesak masuk tanpa permisi. Tiba-tiba dia mendekap Arum dari belakang
Dia membisikkan sesuatu.
"Aku ingin menculikmu,ikuti aku." katanya.
Arum ingin menjerit tapi dia takut jika dia di celakai.
"K-kau siapa?" tanya Arum gagap.
"Aku dewa cinta." jawabnya lirih.
Entah mengapa. Sekejap rasa takut itu pergi. Dia merasa itu adalah Jaka.
"Jaka...jangan main-main." kata Arum. Lalu Jaka tertawa terbahak-bahak.
"Kau tahu aku?" jaka masih terus tersenyum dengan manisnya melihat Arum yang sempat panik.
"Tentu saja tahu."
"Oh. Ternyata sudah mulai terbiasa denganku."
Arum hanya terdiam seraya memandang Jaka.
"Eh ada surat untuk kamu." kata Jaka.
"Dari siapa?" tanya Arum penasaran tak segera membukanya.
"Emmmm...dari siapa ya?"
"Kenapa di titipin ke kamu?"
"Gak tau, orang aneh. Udah gila kali."
Arum segera membukanya.
Isinya seperti ini :
Aku titipkan rasa ini pada secarik kertas ini. Rasa yang tidak semudah mengoperasikan rumus matematika. Atau semudah mengotak-atik angka logaritma. Rasa dimana hanya aku yang tahu.
Untukmu. Arum
Dari. Dewa cinta
Arum tertawa membaca surat itu.
"Kenapa tertawa?" tanya Jaka.
Bukan isinya yang membuat tertawa namun tulisannya yang berantakan seperti cakar ayam.
"Tulisanmu. Asli jelek banget."
"Bukan aku," kata Jaka
"Halah...." kilah Arum.
"Di bilangin gak percaya." kata Jaka.
"Bilang apa?"
"Aku suka kamu." ujar Jaka sembari memandang Arum yang tersipu malu
"Kenapa beberapa hari gak muncul?" tanya Arum.
"Kenapa? Rindu?" Jaka menyindir.
"Enggak...." Arum menggeleng.
"Bener kata adikmu. Kamu sok jual mahal."
"Harus...." balas Arum tegas.
"Ya sih. Aku suka yang mahal-mahal." Jaka tersenyum.
"Aku suka yang murah." balas Arum.
"Ya udah biar kamu aja yang mahal. Aku jadi yang murahan aja."
Jaka terus tersenyum manis. "Kenapa milih yang murah?" tanya Arum.
"Biar di sukain kamu." Arum tersenyum.
"Kan katanya kamu suka yang murah." Jaka tertawa.
"Cinta itu gila. Cowok berani jadi murahan hanya karena ingin ceweknya menjadi mahal. Supaya apa? Ceweknya merasa senang." imbuh Jaka.
Malam itu kehadiran Jaka menjadi suasana nyaman tersendiri bagi Arum. Dia terus dan terus tersenyum. Bahkan tertawa meledak. Dia mulai lupa tentang masalah keluarganya. Dia melupakan sejenak tentang bapaknya yang bahkan tidak pernah pulang walau sekedar untuk menengok.
Jangankan hati Arum. Bintang-bintangpun bersorak riuh sedang jika Jaka mulai merayu Arum. Secara seorang jaka tidak pernah sekalipun benar-benar dekat dengan cewek. Meskipun diantara teman-teman sekolahnya banyak yang jatuh tertekuk memohon-mohon padanya untuk sekedar jalan bareng atau pacaran selama sehari semalam. Lucu....jaka si tampan itu punya selera yang bertolak belakang dengan cewek-cewek yang menyukainya. Jauh dari deskripsi cewek seksi, glamour, dan terkenal.
Jaka sendiri benar-benar mulai mengenyahkan doktrin kolotnya. Dia hanya mengikuti hatinya. Mengalir bersama angin yang berhembus. Semua harinya sekarang berisikan tentang Arum.