Setelah senja di 2018.
Matahari sudah berganti bulan, tapi kami masih belum ingin berpindah. Kami masih diam menatap langit malam di atas ayunan. Taman tempat kami bersama sudah tak secerah tadi, sekarang tinggal remang lampu taman yang menyekam. Entah kenapa aku masih ingin menemaninya, padahal dari tadi pagi dialah orang yang paling kuhindari. Tapi, sejak melihat sorot matanya tadi hatiku ingin terus bersamanya. Melindungi senyumnya, agar luka itu reda. Aku tau banyak tentang Gani dan keluarganya, ia punya kenangan buruk tentang ayahnya di masa kecil. Dia bahkan pernah bersumpah saat hujan, bahwa ia tak ingin melihat ayahnya lagi. Jadi, aku tau bagaimana keadaanya sekarang. Setelah sekian lama ayahnya pergi, kini kembali lagi merebut kebebasan hidup Gani. Hanya demi ibunya Gani bisa sesabar ini. Aku sangat tau itu.
"Kau masih tak ingin pulang?" kataku pelan kepadanya.
"Duluan saja. Aku masih ingin di sini sebentar" katanya tanpa melihatku.
Mendengar jawaban itu, malah membuat tubuhku enggan untuk pergi. Seperti ada yang menarikku untuk tetap di sini, menemaninya sesaat walau dalam senyap.
"Kenapa masih di sini?" katanya. Kali ini sambil tersenyum.
"Masih ingin di sini" jawabku tanpa menoleh padanya, aku hanya menatap bintang yang dengan ceria menatap kami yang kembali bersama.
Dia lalu tersenyum dan beranjak.
"Ayo pulang" ajaknya padaku.
"Sudah?" tanyaku balik.
"Sudah malam, ayo pulang" jawabnya sambil tersenyum.
"Ayo" kataku sambil beranjak dari ayunan.
"Makan dulu yuk, kau pasti lapar" ajaknya.
"Yuk" jawabku singkat.
Kami berjalan berdampingan menuju penjual nasi goreng di dekat taman. Entah aku salah dengar atau memang benar dia mengatakannya. Tepat di telingaku, ia berkata "Aku merindukanmu. Terima kasih". Sebelum aku menyadarinya, ia sudah berjalan mendahuluiku. Setelah itu kami makan dalam diam, dan aku tak berani menanyakan apa yang sempat aku dengar.
Hingga malam saat aku akan memejamkan mata, kata-kata itu masih terdegar jelas. Lembut dan menusuk. Seketika hatiku kembali. Entah, definisi kembali macam apa yang aku rasa. Hanya saja, hatiku tau ada yang telah pulang.