Saat usiaku beranjak 15 tahun dan aku baru saja lulus SMP, ayah menyuruhku untuk pergi ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan dan tinggal bersama kakek nenek, karena basic pendidikan ayahku adalah agama maka dia mengirimku ke pesantren yang dulu ia belajar agama. Sampai dibandung jelas aku merasa hal yang berbeda mulai dari suasana, suhu yang sangat dingin jauh jika dibandingkan dengan suhu dilampung, tapi satu hal yang aku suka dari bandung selain pemandangannya yang indah adalah penduduknya yang ramah dan itu mudah untukku beradaptasi membuat aku betah tinggal dibandung. Keesokan harinya aku dibawa oleh kakek untuk daftar sebagai siswa baru dipesantren ayah dulu, aku sih nurut aja karena dari kecil aku di didik baik oleh kedua orangtuaku terutama pasal agama. Aku harus tinggal di asrama pesantren dan mulai sekarang aku harus mandiri dan bertanggungjawab untuk diriku sendiri. Ridho adalah teman sekamarku, dia anak yang baik, ramah juga sopan, aku suka dengan ridho dan aku rasa aku beruntung dapat teman sepertia dia. Ridho dari keluarga sederhana tapi dia gigih dan giat belajar.
Suatu hari aku dan ridho mendapat tugas mencari pakan kerbau milik ustadz azmi, hingga menjelang sore aku masih dikebun tiba-tiba aku melihat hal menakjubkan aku lihat langit berwarna jingga dan kemudian berubah menjadi keunguan karena ditutupi oleh awan, aku naik ke permukaan yang lebih tinggi untuk melihatnya, indah sekali, memberi kehangatan dan kenyamanan bagi setiap orang yang melihatnya. Saat aku sedang menyaksikan dan menikmati waktu senja, ridho sibuk mencari dan memanggilku untuk pulang tapi sayangnya aku tidak mendengarnya, hehe.. karena ridho tidak menemukanku akhirnya ia bergegas pulang dan menemui ustadz azmi memberitahunya bahwa aku tlah hilang, ustadz azmi kemudian memanggil santri lain untuk mencariku dikebun sampai pengurus pesantren memberi kabar kepada kakek bahwa aku hilang, pukul 19.00 aku turun dari kebun dan sampai di pesantren aku heran kenapa tampak sepi, tiba-tiba datang pak najib dia adalah securiti menyampaikan padaku bahwa ustadz azmi dan santri lain mencariku ke hutan karena disangka telah hilang, hahahah aku hanya tertawa mendengar itu dan saat mereka kembali aku sudah tidur. Malangnya meraka, hehe.. Itulah awal dimana aku rasa mengagumi penciptaan TUHAN satu ini, dimana awal aku suka senja, ingin selalu melihat senja dimanapun dipenghujung hari yang indah dan awal aku memulai perjalananku menemui senja yang sesungguhnya, AKU SUKA SENJA.