*Prolog
Namaku Fajar Dwi prasetyo, Lahir dan besar dikota sang bumi ruwa jurai atau Lampung. Ibuku berasal dari Bandung dan Ayahku dari Jakarta, Ayah bertemu dengan ibuku saat dia merantau ke Bandung untuk belajar ilmu agama atau pondok pesantren dibandung. Sedikit cerita dari ayahku ketika mereka bertemu, kakekku memiliki sawah yang luas dan pagi itu ibu hendak pergi kesawah, dengan kebetulan ayah bersamaan hendak pergi ke sawah dimana fajar (matahari) baru saja terbit, saat itu ayah salah menggandeng tangan yang ia kira temannya, ternyata tangan ibuku yang ia tarik, sampai ibuku berteriak karna takut diculik oleh ayahku, hingga dipukul oleh keranjang yang ibu bawa dan ayah terjatuh kesawah. Dari kejadian itu ayah melihat wajah ibu yang polos dan ketakutan hingga ia mengatakan padaku matanya tak dapat berpaling dari wajah ibu.
Itulah awal pertemuan kedua orangtuaku hingga akhirnya mereka menikah dibandung. Setelah menikah orangtuaku pindah ke Lampung sebab urusan pekerjaan ayahku sampai aku terlahir dibumi Lampung. Dan kamu pasti tahu kenapa orangtuaku memberikan nama fajar kepadaku, sebab pertemuan mereka yang konyol disawah saat terbit fajar dengan alasan mereka ingin selalu ingat momen itu jika melihatku bahwa aku adalah buah Cinta dari mereka, haha aku terus mengira cerita seperti itu hanya ada dalam film, novel atau buku-buku romantis semacamnya tapi itulah yang ayahku ceritakan, hmm apakah cerita hidupku akan seindah cerita orangtuaku? Ah biarlah itu mungkin hanya dongeng yang dibuat oleh ayahku.