Alfa berjalan menghampiri Bella dengan membawa 2 kotak susu kemasan. Disenggolnya Bella yang sedang fokus mengetik di laptopnya. Alfa duduk di sampingnya, menyodorkan kotak susu yang sudah terpasang sedotan.
“Minum, tadi pas gue jemput lu belum sarapan kan?” Alfa menarik tangan Bella yang masih mengetik.
Bella menatap Alfa cemberut, “tugas gue belum selesai Alfa, bentar lagi masuk”
“Yaudah minum dulu ini susunya, gue beliin yang dingin loh ini. Tugas lu gue aja yang lanjutin” Alfa menggeser laptop putih milik Bella ke hadapannya. “lagian bukannya ngerjain semalem”
“Semalem gue tuh nonton drama baru tauu! Alda yang ngasih pas balik kampus kemaren” Bella menyedot susu full creamnya “salahin Alda aja ntar”
Alfa menggelengkan kepalanya, bingung dengan kelakuan Bella yang sangat menggilai drama korea. Apa bagusnya sih nonton drama?
“Pantes ditungguin balik lama” Alfa melirik Bella yang sedang asik menghabiskan susunya sambil memainkan hp. “Nih, udah”
“Pindahin ke flasdisk, kan mau diprint” Bella merogoh kantung jeansnya dan memberikan flashdisk kecil berwarna putih, “boleh sekalian print gak? Gue males desek-desekan, suka ditoel-toel anak Indonesia”
“Emang lu bukan anak Indonesia? Bule gitu?” Bella mendelik sambil memanyunkan bibirnya.
“IH ALFA TUH!” dipukulnya lengan Alfa keras hingga Alfa meringis lalu pergi ke photocopy center di fGueltasnya.
“Gila deh Bella tuh mukul sakit banget, pantesan jomblo” Alfa bergumam di tengah-tengah jalannya.
-αβ-
“Halo gays! Ah masih sepi banget sih kelasnya” Bella menaruh tas gendongnya di salah satu kursi kosong di belakang, diikuti Alfa di sampingnya. “Alfa duduk samping gue mulu”
“Buat jagain putri tidur” Bella nyengir mendengar sindiran Alfa untuknya.
Alfa menghempaskan badannya di kursi dan menaruh lembaran kertas di kursi kosong sebelahnya, beserta laptop Bella yang tadi ia bawa. Di sampingnya, Bella sudah asik bermain hp, sesekali meneriaki teman kelasnya, atau ikut menyahut teman-temannya yang sedang ngobrol.
Bella itu aneh, selalu tidur saat pelajaran, tidak pernah sehari absen tidur di kelas. Alfa sendiri bingung kenapa Bella bisa sampe se-kebo itu. Ia bahkan pernah menyeret Bella ke rumah sakit penyakit dalam dan dokter spesialis syaraf, untuk mengecek apakah Bella memiliki kelainan sehingga dia mempuanyi keinginan tidur lebih banyak.
Hasilnya normal. Alfa sampai frustasi bahkan ingin membawanya ke psikiater untuk dihypnoteraphy agar kebiasaan tidur di kelasnya hilang.
“Udah belajar? Maenan hp mulu” Alfa menyenggol Bella yang asik streaming vlog.
Bella menoleh, memberi cengiran pada Alfa “bentar, gue mau liat Sekala bumbum dulu. Lucu, Gue kangen”
“Iya Gue juga kangen”
“Apa sih Alfa kangen gue terus” ocehnya tanpa menoleh dari layar hp.
Alfa berdecak, meraih hp dari tangan Bella, “Jam kedua kan kuis, udah belajar?”
Bella kaget tiba-tiba hpnya lepas dari genggaman, ia menatap Alfa kesal, mencoba merebut hpnya kembali. “Kan lu belajar, ya tinggal liat lu aja!”
“Boleh, tapi hp lu Gue sita hari ini” Alfa menyentil jidat Bella yang tertutup poni dan memasukan hp Bella kedalam tasnya.
“Ini kan baru jam pertama Alfaaa” Bella merengek manja, menarik-narik lengan Alfa. “Alfaa, jahat ih”
“Nilai bagus atau hp?”
“Tau ah sebel!”
Bella menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi, melipat tangannya di dada. Diliriknya Alfa dengan keki dan memakinya habis-habisan dalam hati.
Dia tuh temen apa mama sih? Nyebelinnya kelewatan!
“Alfaaa” Bella merengek, memandangi wajah Alfa dengan memelas.
“Apa Bella sayang? Hp? Boleh, tapi jangan nyontek sama Gue”
Bella memberengut, Alfa adalah kunci emasnya selama ini. Dia yang malas belajar dipertemukan dengan Alfa yang cerdas luar biasa. Bella kadang mensyukuri memiliki teman seperti Alfa, yang baik, dalam segala situasi.
“Oke, tapi pulangnya beliin Gue es krim”
“Gampang”
“Janji?”
“Iya janji”
“Awas kalo boong, Gue sabotase laptop lu tersayang itu”
-αβ-