Loading...
Logo TinLit
Read Story - AraBella [COMPLETED]
MENU
About Us  

3. Cemburu

3 // Cemburu

Ara terbangun dengan rasa lega dalam hati. Dia pikir mimpinya kemarin benar-benar nyata. Untung saja tidak. Dia bersiap-siap ke sekolah.

"Kak Ara, cepatan! Nanti aku telat." Suara Bella menggelegar dari lantai dasar.

Ara langsung berlari ke lantai dasar dan mencomot sepotong roti, lalu menghampiri Bella. Papa datang dengan kunci mobilnya.

"Ayo kita ke sekolah," katanya pada Bella. Lalu dia berbalik menghadap Ara. "Kamu jalan kaki."

????????????

"Dasar bapak tua rasis. Anak sendiri ditelantarkan," geram Clara saat Ara menceritakan kejadian pagi tadi padanya.

"Ini kenyataan yang selama ini aku hadapi." Ara menyenderkan kepalanya pada Clara yang duduk di sampingnya.

"Hari ini upacara, kan. Ayo, jangan sampai telat." Clara menarik tangan Ara ke lapangan sepak bola, tempat diadakannya upacara.

"Pagi, Ara." Beberapa orang menyapanya dengan hangat saat ia dan Clara sampai di lapangan. "Pagi, Clara."

Clara menjawab mereka dengan lambaian tangan. Lalu dia membisikkan sesuatu pada Ara. "Bella kok ikut upacara, Ra?"

"Harusnya dia nggak boleh, sih. Tapi biarin, lah. Biar dia merasa tersiksa di bawah teriknya matahari pagi ini." Wajah Ara terlihat sangat menyeramkan hingga Clara menampar wajahnya.

"Siapa kamu? Kembalikan Ara yang kutahu!" Clara menggoncang-goncangkan badan Ara dengan kuat.

 ????????????

"Kak, aku nggak bisa ikut upacara," kata Bella pada seorang anggota OSIS di sekolahnya.

"Kenapa?" tanya orang itu ketus.

"Aku nggak bisa di bawah sinar matahari. Aku bisa pingsan." Bella menunjukkan wajah sedihnya.

Orang itu mendengus. "Tidak usah banyak alasan. Saya sudah banyak kali menghadapi bocah pembohong di sekolah ini. Kamu tetap ikut upacara."

"Tapi, kak, aku jujur. Tanya aja sama Kak Ara." Bella menunjuk Ara yang merupakan anggota OSIS pula. "Dia bakal bilang kalau aku memang nggak bisa di bawah terik matahari. Tanya aja."

Orang tadi berjalan ke tempat Ara berada. Dia menanyakan hal yang tadi dikatakan Bella. Lalu dia kembali kepada Bella.

"Maaf—"

"Nah, kan. Aku sudah bilang. Aku memang nggak boleh di bawah sinar matahari. Kakak, sih, nggak mau percaya." Bella tersenyum penuh kemenangan.

"Saya belum selesai bicara. Maaf, tapi kakakmu sendiri berkata bahwa kamu hanya beralasan agar tidak ikut upacara. Jadi, jangan coba menipuku, anak muda." Orang tadi pergi meninggalkan Bella.

Bella membelalakkan matanya terkejut. "Kak Ara tega melakukan ini padaku? Padahal aku selalu baik sama dia. Kenapa dia nggak membalas kebaikan yang selalu kuberi? Awas saja. Sampai rumah, akan kuadukan pada mama dan papa. Dia akan dihajar habis-habisan."

????????????

"Ara, memangnya nggak apa-apa biarin Bella kepanasan?" tanya Clara yang juga seorang anggota OSIS.

"Bukannya kamu senang kalau Bella tersiksa?" tanya Ara balik.

"Aku memang senang dia disiksa. Tapi pada akhirnya, kamu yang kena ganjarannya. Kamu yang bakal disiksa balik. Aku kasihan sama kamu." Clara menatap Ara khawatir. "Orangtuamu itu berbahaya, Ra. Mereka pasti memiliki gangguan mental hingga berperilaku seperti psikopat."

"Hei, jangan panggil orangtuaku dengan sebutan itu. Sejahat-jahatnya mereka, sekejam-kejamnya mereka, sebenci-bencinya mereka padaku, mereka tetaplah orangtuaku yang membesarkanku dari kecil sampai sekarang. Aku tetap menyayangi mereka. Perasaan sayang bukan hanya datang saat ada orang yang menyayangimu. Tapi saat kamu sadar atas semua hal yang diperbuatnya. Berapa besar efek yang mereka perbuat pada dirimu hingga mencapai tingkat ini." Ara menepuk bahu Clara pelan. "Terima kasih sudah peduli padaku."

Clara tersenyum getir. Teman baiknya ini benar-benar memiliki pandangan lain terhadap kedua orangtuanya yang selama ini menyiksanya. "Andaikan aku bisa menjadi dewasa sepertimu, Ra," katanya dalam hati.

 ????????????

Bruk

"Ada orang pingsan," teriak seseorang. Banyak orang terlihat panik. Apalagi yang pingsan adalah primadona kelas mereka, Bella. Beberapa guru datang untuk menggendongnya menuju UKS. Namun, sebelum mereka sampai di tempat Bella berada, ada sebuah tangan yang kekar sudah mengangkat Bella dari tanah.

"Silahkan lanjutkan upacaranya, saya yang akan mengurus anak ini," kata orang itu dan dia pergi menuju UKS.

Sementara itu, Ara menatap kepergian Bella dan orang itu dengan sakit dalam hatinya. Apakah ini bisa dikatakan sebagai cemburu? Karena orang yang menggendong Bella ke UKS adalah orang yang pernah ditabraknya dulu. Orang yang saat ini Ara sukai.

????????????

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • luv2rit

    @silviagina makasih sudah mampir dan baca ceritaku ini :)

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
  • luv2rit

    @dede_pratiwi makasih ya kak. kalau sempat aku mampir :)

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
  • dede_pratiwi

    nice story... gadis usia 14th yg ikut kelas akselerasi, pasti pinter bgt nih. hihi... udah kulike dan komen storymu. mampir dan like storyku juga ya. thankyouu

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
  • silviagina

    Good kak :)

    Comment on chapter 1. Ara & Bella
Similar Tags
She Is Mine
385      259     0     
Romance
"Dengerin ya, lo bukan pacar gue tapi lo milik gue Shalsa Senja Arunika." Tatapan Feren makin membuat Shalsa takut. "Feren please...," pinta Shalsa. "Apa sayang?" suara Feren menurun, tapi malah membuat Shalsa bergidik ketakutan. "Jauhin wajah kamu," ucapnya. Shalsa menutup kedua matanya, takut harus menatap mata tajam milik Feren. "Lo pe...
in Silence
472      337     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
Aku Sakit
5635      1528     30     
Romance
Siapa sangka, Bella Natalia, cewek remaja introvert dan tidak memiliki banyak teman di sekolah mendadak populer setelah mengikuti audisi menyanyi di sekolahnya. Bahkah, seorang Dani Christian, cowok terpopuler di Bernadette tertarik pada Bella. Namun, bagaimana dengan Vanessa, sahabat terbaik Bella yang lebih dulu naksir cowok itu? Bella tidak ingin kehilangan sahabat terbaik, tapi dia sendiri...
ADITYA DAN RA
19124      3189     4     
Fan Fiction
jika semua orang dapat hidup setara, mungkin dinamika yang mengatasnamakan perselisihan tidak akan mungkin pernah terjadi. Dira, Adit, Marvin, Dita Mulailah lihat sahabatmu. Apakah kalian sama? Apakah tingkat kecerdasan kalian sama? Apakah dunia kalian sama? Apakah kebutuhan kalian sama? Apakah waktu lenggang kalian sama? Atau krisis ekonomi kalian sama? Tentu tidak...
ONE SIDED LOVE
1536      681     10     
Romance
Pernah gak sih ngalamin yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan?? Gue, FADESA AIRA SALMA, pernah!. Sering malah! iih pediih!, pedih banget rasanya!. Di saat gue seneng banget ngeliat cowok yang gue suka, tapi di sisi lain dianya biasa aja!. Saat gue baperan sama perlakuannya ke gue, dianya malah begitu juga ke cewek lain. Ya mungkin emang guenya aja yang baper! Tapi, ya ampun!, ini mah b...
ALUSI
9751      2313     3     
Romance
Banyak orang memberikan identitas "bodoh" pada orang-orang yang rela tidak dicintai balik oleh orang yang mereka cintai. Jika seperti itu adanya lalu, identitas macam apa yang cocok untuk seseorang seperti Nhaya yang tidak hanya rela tidak dicintai, tetapi juga harus berjuang menghidupi orang yang ia cintai? Goblok? Idiot?! Gila?! Pada nyatanya ada banyak alur aneh tentang cinta yang t...
Meet Mettasha
261      210     1     
Romance
Mettasha Sharmila, seorang gadis berusia 25 tahun yang sangat senang mengkoleksi deretan sepatu berhak tinggi, mulai dari merek terkenal seperti Christian Loubotin dan Jimmy Choo, hingga deretan sepatu-sepatu cantik hasil buruannya di bazar diskon di Mall dengan Shabina Arundati. Tidak lupa juga deretan botol parfum yang menghiasi meja rias di dalam kamar Metta. Tentunya, deretan sepatu-sepat...
Grey
244      206     1     
Romance
Silahkan kalian berpikir ulang sebelum menjatuhkan hati. Apakah kalian sudah siap jika hati itu tidak ada yang menangkap lalu benar-benar terjatuh dan patah? Jika tidak, jadilah pengecut yang selamanya tidak akan pernah merasakan indahnya jatuh cinta dan sakitnya patah hati.
Dinding Kardus
9949      2638     3     
Inspirational
Kalian tau rasanya hidup di dalam rumah yang terbuat dari susunan kardus? Dengan ukuran tak lebih dari 3 x 3 meter. Kalian tau rasanya makan ikan asin yang sudah basi? Jika belum, mari kuceritakan.
Mendadak Pacar
9381      1901     1     
Romance
Rio adalah seorang pelajar yang jatuh cinta pada teman sekelasnya, Rena. Suatu hari, suatu peristiwa mengubah jalannya hari-hari Rio di tahun terakhirnya sebagai siswa SMA