Loading...
Logo TinLit
Read Story - Meja Makan dan Piring Kaca
MENU
About Us  

Matahari bersinar sangat cepat pagi ini, burung-burung berkicau dengan riangnya. Raisa terbangun dari tidur panjangnya setelah malam-malam yang lalu matanya tidak bisa terpejam karena memikirkan masalahnya. Dia melangkah ke kamar mandi sambil bernyanyi kecil untuk menyambut pagi ini. Setelah menyelesaikan sarapannya, dia bergegas ke sekolah. Raisa datang lebih cepat hari ini untuk mengerjakan beberapa tugas yang belum dia selesaikan. Saat tiba di gerbang sekolah, Haikal mencegat mobilnya dan dengan terpaksa Raisa berhenti.

Haikal mengetuk kaca mobil Raisa dan menyuruhnya untuk menurunkan kaca mobil. Setelah Raisa menurunkan kaca mobil, Haikal langsung berbicara memelas, "Beri aku waktu sebentar saja untukberbicara denganmu!"

Raisa sangat muaksaat melihat Haikaldi sekolah kali ini. Padahal dulu, Raisa sangat berharap Haikalmenghampirinya di pagi harihanyasekedar mengucapkan selamat pagi. Tapi sekarang, perasaan bahagiaitu sudah berubah menjadi kata-kata kasaryang dia ucapkan. "Apa lagi yang harus kita bicarakan?! Aku sudah tidak ingin bertemu denganmu lagi!" kata Raisa dari dalam mobilnya.

"Maafkan aku, Raisa! Aku melakukan itu semua karena aku sangat mencintaimu," kata Haikal memelas.

Raisa menghela napas panjang, memperhatikan kembali wajah orang yang pernah ia cintai sebelumnya. Wajah yang selalu memberinya semangat di pagi hari, wajah yang selalu ia bayangkan sebelum tidur, dan wajah yang selalu hadir dalam setiap mimpi-mimpi indahnya. Dalam lubuk hatinya, dia masih menyayangi lelaki di hadapannya ini, tapi dia tidak ingin jatuh kembali ke dalam luka yang sama.

"Keluarlah! Aku tidak akan menyakitimu karena aku benar-benar sangat mencintaimu dan aku tahu bahwakamu juga mencintaiku," ucap Haikal penuh harap.

Raisa memandang Haikal dengan tatapan sinis. "Jika kamu benar-benar mencintaiku, maka lupakanlah kalau aku pernah mencintaimu!"

Haikal terdiam mendengar kata-kata Raisa.Dirinya bagaiditabrak truk dan terpental hingga jauh namun masih tetap harus bisa bangkit lagidan menahan rasa sakit itu."Apa kamu yakin dengan kata-katamu barusan?"

Raisa tersenyum."Aku sangat yakin!Aku rasa kita sudah tidak sejalan! Mulai sekarang jangan datang lagi menemuiku!" dia lalu melajukan mobilnya ke parkiran sekolah meninggalkan Haikal. Raisa menghela napas, mencoba menenangkan dirinya untukmelupakan semua yang telah terjadi. Semoga semua kenangan manis itu akan habis dimakan oleh waktu.

***

Proses belajar-mengajar hari ini berakhir dengan berbagai pekerjaan rumah. Raisa masih berada di dalam kelas sendirian, demimenunggu Sisca yang sedangke kamar mandi, perutnya sakitkarena terlalu banyak memakan sambal hari ini.

Shandy sudah menyiapkan sebuah boneka di dalam tasnya, dia akan memberikan boneka itu ke Raisa, dan menyatakan cinta. Sepulang sekolah, Raisa masih terlihat duduk di kursinya. Ruang kelas mereka sudah sepi tanpamurid-murid yang lain. Shandy mencoba keberuntungannya kali ini, berharap cintanya diterima Raisa. Di luar kelas, Nando dan Jerry memberi semangat kepadanya. Shandy masuk menghampiri Raisa yang sedang duduk sambil melihat ponselnya.Jantung Shandy berdetak lebih kencang, berbeda sekali saat ingin bertemu Raisa tanpa maksud dan tujuan.

"Raisa!" sapa Shandy, "belum pulang?"

Raisa melihat Shandy dengan wajah yang tak biasa, dia terlihat sangat kaku dan pucat. Raisa tertawa setelah Shandy menyapanya dan bertanya, "Kausakit?"

Shandy merasa bingung dengan pertanyaan Raisa. "Tidak!" jawabnya.

"Kau tidak seperti biasanya hari ini," ledeknya kembali."Ada apa Shan?" tanya Raisa.

Shandy tersenyum tipis."Aku ... aku .... "

"Aku apa?" tanya Raisa lagi.

Shandy mengarahkan boneka yang ia pegang di belakang punggungnya. "Aku mencintaimu, maukah kamu menjadi pacarku?"

Raisa terkejut mendengar pernyataan Shandy. "Apa kau bercanda?" tanyanya kembali.

"Tidak, aku sedang tidak bercanda!" jawab Shandy heran.

Raisa menghela napas."Maafkan aku, Shandy.Aku belumbisa menerimamu karena aku masih bingung."

Aliran darah terasa mengalir turun ke ujung kaki Shandy begitu saja, sehingga angin yang menerpakulitterasa sangat dingin. "Kenapa kamubingung, Raisa?"Shandy mencoba bertanya.

Raisa mengambil napas dalam-dalam."Aku masih bingung pada diriku sendiri, aku masih bingung tentang perasaanmukepadaku, dan sebaliknya.Maafkan aku, Shan!"

"Aku bisa buktikan padamu, bahwa aku sangat mencintaimu. Aku memang selalu jahil padamu, tapi perkataan ku kali ini bisa kamu pegang, Raisa!"

Raisa tersenyum. "Aku rasa, aku butuh waktu sendiri!"

Shandy mencoba menerima kenyataan pahit ini karena dia harus ditolak untuk kedua kalinya.

Raisa pamit ke Shandy dan meninggalkannya di dalam kelas. Kejadian yang sama saat Shandy menyatakan cintanya pertama kali ke Raisa. Maafkan aku, Shandy.

Shandy kembali ke sahabat-sahabatnya, dia berjalanlemas dan lesu. Kedua sahabatnya hanya bisa menghibur, "Masih banyak cewek di luar sana Shandy. Enggak usah lemas gitu. Santai Shandy... Santai .... "

Shandy tidak menghiraukan perkataan kedua sahabatnya.

***

Maliq sudah kembali dari rumah sakit sore ini, tapi dia tetap harus berobat jalan. Pak Fauzi, Bu Asri, dan keempat anaknya bisa berkumpul makan malam seperti biasa di meja makan malam ini. Keceriaan tidak dapat terbendung di wajah mereka, seluruh senda-gurau langsung mereka ciptakan.

Stevi kembali meminta izin untuk membawa mobil ke pesta ulang tahun temannya dan meminta sebuah gaun baru. Dia mendapatkan izin dari papanya untuk membawa mobil pada malam Minggu nanti.

Shandy kembali ke kamarnya dan bermain gitar sambil menyanyikan sebuah lagu. Suaranya yang merdu tidak pernah dia dengarkan pada orang lain, hanya untuk menghibur dirinya sendiri. Suara ketukan pintu kamarnya terdengar."Masuk!" teriaknya.

Stevi masuk ke kamar Shandy, kamar yang tidak rapi namun cukup nyaman. Stevi lalu duduk di tepi tempat tidur. "Lanjutkan, Bang!Suara Abang bagus loh kalau lagi nyanyi!"

Shandy tertawa mendengar pujian Stevi. "Hanya iseng aja, Stev. Kamu ada perlu apa?" tanya Shandy.

"Abang ada masalah, ya?"

"Masalahapa?" Shandy pura-pura tidak mengerti.

Stevi tertawa. "Enggak usah bohong deh!" kata Stevi. Dia memang sangat mengerti Shandy dari dulu.

Shandy kembali memainkan gitarnya, menyanyikan sebuah lagu tentang cinta dengan penuh penghayatan.

Stevi bergumam,"Hmm.Pasti masalah cinta," tebak Stevi.

Shandy melihat ke Stevi yang tersenyum meledeknya."Jika kamu sudah tahu, untuk apa bertanya lagi?"

"Ha-ha-ha .... " tawa Stevi. "Pasti dengan kakak yang di rumah sakit kemarin!" tebak Stevi lagi,"cantik sih, Bang.Orangnya juga baik!"

Shandy menghentikan petikan gitarnya."Tapi dia tidak menyukaiku, atau mungkin dia sangat membenciku."

"Abang mencintainya?"

"Iya, tapi gitu. Dia masih ragu!"

"Usaha dong, Bang. Buktikan kalau Abang mencintainya. Cewek itu butuh bukti, bukan hanya kata-kata cinta yangkeluar dari bibir aja."

Shandy tertawa."Sejak kapan kamu mengerti cinta?"

"Abang enggak tau aja kalau aku sering ditembak sama cowok, tapi banyak yang aku tolak!"

"Uuh. Sombong!" ledek Shandy,"makasih, ya. Abang akan mencoba untuk membuat dia percaya kalau Abang pantas menerima cintanya."

"Gitu dong!" seru Stevi.

***

Malam Minggu tiba, seorang Stevi sudah sibuk dari sore hari untuk menghadiri pestaulang tahun temannya. Dia sudah pergi ke salon dan membeli gaun yang akan dia gunakan malam ini. Setelah semuanya terlihat sempurna, dia pamit ke papa dan mamanya, lalu menyetir mobil ke rumah temannya.

Acara ulang tahun itu begitu meriah dengan balon-balon yang berwarna-warni bergantungan di setiap sudut ruang. Makanan yang begitu banyak, serta minuman yang berbagai warna. Sebuah kue ulang tahun tingkat dua berwarna merah muda yangdihiasi dengan berbagai mainan Hello Kitty di atasnya. Sudah bisa ditebak kalau orang yang berulang tahun ini sangat menyukai Hello Kitty. Setiap tamu perempuan memakai baju berwarna merah mudadan tamu laki-laki memakai baju berwarna putih.

Stevi memasuki ruangan ulang tahun itu, menggunakan gaun merah mudayang dia beli di butik. Gaun yang hanya ada satu dan dijahit khusus oleh perancangternama. Dia tidak ingin ada orang lain yang menggunakan baju yang sama dengannya di tempat itu. Dan akhirnya, dia berhasil membuat seluruh mata melihat ke arahnya, baik itu laki-laki maupun perempuan.

"Stevi!" teriak sahabat-sahabatnya. Stevi menoleh ke arah mereka.

"Kau sangat cantik sekali malam ini, ini baju rancangan designeryang terkenal itu,kan?" tanya sahabatnya.

Stevi tersenyum mengiyakandan berterima kasih atas pujian sahabat-sahabatnya.Mereka berpesta diacara ulang tahun itudengan tawa riang. Ada sebuah band yang diundang untuk mengisi acara tersebut, sehingga mereka dapat berjoget bersama.

Farid melihat Stevi yang sedang berkumpul bersama sahabat-sahabatnya, dia langsung menghampiri mereka. "Hei, Stevi!Kamu cantik sekali malam ini."

Stevi memandang jijik ke arah Farid, dia sudah tahu kalau Farid adalah seorang playboydi sekolah. "Terima kasih, kami tidak butuh penghibur!" kata Stevi ketus.

Farid merasa sangat muak dengan tingkah Stevi, sehingga kali ini, dia tidak dapat memendam amarahnya. "Kau begitu angkuh! Sok cantik! Kau jual murah juga enggak laku!"

Stevi hanya tertawa mendengar ocehan Farid dan berkata, "Dengar, ya, Farid.Kau mau bilang apa juga aku enggak peduli. Sekarang pergilah dari hadapanku, aku sangat muak melihat wajahmu!"

Farid pergi meninggalkan Stevi dan sahabat-sahabatnya dengan rasa kesal dan amarah. Mulai sekarang dia tidak berpikir lagi untuk menyatakan cintanya keStevi karena dia begitu sakit hati mendengar perkataan Stevi barusan.Tunggu pembalasanku!

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (29)
  • Zeee

    Menurutku tokoh Shandy terlalu perfect. (chptr 3). Seperti ... nggak ada cacatnya. Saran saja deh, ganteng, tajir, okelah. Coba masukin beberapa kekurangan. Biar agak manusiawi. Maaf komentarnya pedas. Ini cuma saran saja.

    Comment on chapter Kartu Keluarga
  • lanacobalt

    Siap @Yell akan saya perbaiki berikutnya.

    Comment on chapter Prolog
  • Yell

    Cuma saran saja. Coba perhatikan pemadatan kalimatnya. Kurangi kata yg nggak perlu. Terlalu banyak menggunakan kata hubung jadi kurang bagus. Malah bisa jatuh klise.

    Comment on chapter Prolog
  • CandraSakti

    Sukaaaaaa

    Comment on chapter Prolog
  • lanacobalt

    Terima kasih @radenbumerang saya akan lebih giat lagi atas pujian yang kamu berikan,

    Comment on chapter Prolog
  • radenbumerang

    Novelnya keren, diksinya sangat bagus dan mudah dicerna pembaca, baik yang awam maupun sudah pro. Yang jadi nilai plus dari novel ini adalah prolognya yang langsung menyajikan konflik (seperti tips yang disarankan oleh beberapa penulis terkenal), jadi pembaca akan langsung dibuat penasaran dengan apa yg akan terjadi berikutnya. Untuk sekarang masih saya cicil bacanya, lumayan untuk hiburan positif di sela-sela padatnya pekerjaan. Jangan lupa mampir juga di cerita saya ya, hihi.

    Comment on chapter Prolog
  • cicicantika

    Like.

    Comment on chapter Prolog
  • lanacobalt

    okok, kadang suka sor sendiri kalau lagi ngetik :D

    Comment on chapter Prolog
  • HasanN

    Ke mana, ke sana, ke sini, ke mari, ke arah, ke depan, ke belakang, ke samping, ke kanan, ke kiri. Kata depan ke ditulis terpisah Kak. Ceritanya keren. Saya suka. Cuma EBInya tolong dipelajari lagi. Good luck, Kak.

    Comment on chapter Prolog
  • lanacobalt

    oke terima kasih sarannya, saya akan pelajari dan perbaiki.

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Abnormal Metamorfosa
2428      867     2     
Romance
Rosaline tidak pernah menyangka, setelah sembilan tahun lamanya berpisah, dia bertemu kembali dengan Grey sahabat masa kecilnya. Tapi Rosaline akhirnya menyadari kalau Grey yang sekarang ternyata bukan lagi Grey yang dulu, Grey sudah berubah...Selang sembilan tahun ternyata banyak cerita kelam yang dilalui Grey sehingga pemuda itu jatuh ke jurang Bipolar Disorder.... Rosaline jatuh simpati...
The Reason
11014      1992     3     
Romance
"Maafkan aku yang tak akan pernah bisa memaafkanmu. Tapi dia benar, yang lalu biarlah berlalu dan dirimu yang pernah hadir dalam hidupku akan menjadi kenangan.." Masa lalu yang bertalian dengan kehidupannya kini, membuat seorang Sean mengalami rasa takut yang ia anggap mustahil. Ketika ketakutannya hilang karena seorang gadis, masa lalu kembali menjerat. Membuatnya nyaris kehilan...
Sahabat
496      364     2     
Short Story
Dhea dan Gia merupakan sepasang sahabat yang oernah berjanji untuk selalu tampil kembar. Namun Gia lupa akan janji tersebut dan mengubah penampilannya. Tentu saja Dhea marah dan menjauhi Gia. Namun bagaimana bila Dhea mengalami kecelakaan dan membutuhkan donor jantung? Akankah Gia memberikan jantungnya untuk sahabat yang telah menyakitinya? Atau membiarkan Dhea meninggal? \"Dhea akan selalu...
A Slice of Love
304      255     2     
Romance
Kanaya.Pelayan cafe yang lihai dalam membuat cake,dengan kesederhanaannya berhasil merebut hati seorang pelanggan kue.Banyu Pradipta,seorang yang entah bagaimana bisa memiliki rasa pada gadis itu.
Untuk Navi
1207      660     2     
Romance
Ada sesuatu yang tidak pernah Navi dapatkan selain dari Raga. Dan ada banyak hal yang Raga dapatkan dari Navi. Navi tidak kenal siapa Raga. Tapi, Raga tahu siapa Navi. Raga selalu bilang bahwa, "Navi menyenangkan dan menenangkan." *** Sebuah rasa yang tercipta dari raga. Kisah di mana seorang remaja menempatkan cintanya dengan tepat. Raga tidak pernah menyesal jatuh cinta den...
My Sweety Girl
11732      2648     6     
Romance
Kenarya Alby Bimantara adalah sosok yang akan selalu ada untuk Maisha Biantari. Begitupun sebaliknya. Namun seiring berjalannya waktu salah satu dari keduanya perlahan terlepas. Cinta yang datang pada cowok berparas manis itu membuat Maisha ketakutan. Tentang sepi dan dingin yang sejak beberapa tahun pergi seolah kembali menghampiri. Jika ada jalan untuk mempertahankan Ken di sisinya, maka...
The Eye
454      307     2     
Action
Hidup sebagai anak yang mempunyai kemampuan khusus yang kata orang namanya indigo tentu ada suka dan dukanya. Sukanya adalah aku jadi bisa berhati-hati dalam bertindak dan dapat melihat apakah orang ini baik atau jahat dan dukanya adalah aku dapat melihat masa depan dan masa lalu orang tersebut bahkan aku dapat melihat kematian seseorang. Bahkan saat memilih calon suamipun itu sangat membantu. Ak...
Titik Akhir Pencarian
294      202     1     
True Story
Lelah mencari pada akhirnya kuputuskan untuk menyendiri. Terimakasih atas lelah ini, maaf aku berhenti. . . Dara, 2022
Keep Your Eyes Open
499      343     0     
Short Story
Ketika mata tak lagi bisa melihat secara sempurna, biarkan hati yang menilainya. Maka pada akhirnya, mereka akan beradu secara sempurna.
When I\'m With You (I Have Fun)
677      392     0     
Short Story
They said first impression is the key of a success relationship, but maybe sometimes it\'s not. That\'s what Miles felt upon discovering a hidden cafe far from her city, along with a grumpy man she met there.