Loading...
Logo TinLit
Read Story - Meja Makan dan Piring Kaca
MENU
About Us  

Raisa memegang sebuah sosis dan memotongnya menyerupai ubur-ubur, menyelupkannya ke dalam wajan yang berisiminyak goreng panas hingga menghasilkan suara gemericik.Setiap pagidia membantu bibi menyiapkan sarapan karena dia sudah terbiasa melakukan aktivitas ini atas perintah mamanya. Tapi yang memberi perintah masih asyik memanjakan diri di dalam kamar dan baru keluar saat semua makanan sudah tertata rapi di atas meja makan.

"Pagi semuanya!" seru Raisa saat tiba di meja makan dan sudah berseragamrapi. Wajahnya terlihat riang, dia baru saja menerima pesan dari Haikal untuk bertemu soreini setelah pulang sekolah.

"Pagi!" kata Pak Alvinketus. Warna wajahnya masih sama seperti kemarin malam.

Raisa tidak berani menunjukkan kembali wajah bahagianya setelah melihat warna wajah papanya. Diahampir lupa dengan masalahnya kemarin malam yang belum terselesaikan.

Suasanamakan di meja makan keluarga ini terasa sunyi, tidak penuh dengan warna kebahagiaan. "Papa, aku memasak nasi gorengsosis kesukaan Papa. Aku yakin Papa pasti suka," kata Raisa mencoba memulai pembicaraan.

"Ini terasa enak, jika kau tidak membuat masalah kemarin!" kata Pak Alvin dengan suara meninggi.

"Pa!" kata Bu Sonia, "sudahlah, jangan marah terus!"

"Mulai sekarang, Papa harap kamu tidak berhubungan lagi dengan anak berandalan itu.Jika kamu tidak setuju,kamu tidak perlu menganggap Papa dan Mama sebagai orangtuamu lagi," kata Pak Alvindengan nada bergetar.

Bu Sonia danRickyterkejut.Bagaimana mungkin papabegitu marah dengan Raisa sehingga menimbulkan perkataan seperti itu?

Raisa menundukkan kepalanya, dia tidak tahu harus melakukan tindakan apa setelah ini. Air matanya berlinang dan jatuh membasahi seragamnya.

"Kamu sudah besar dan sudah dewasa. Kamu bisa memilih yangterbaik untuk kehidupanmu, demi kamu, Papa,Mama, dan demi kita semua!"Pak Alvin meneguk segelas air putih dan segera meninggalkan meja makan untukberangkat ke kantor.

Raisa tidak dapat berkata apa-apa lagi, dia hanya melihat papanya keluar dari pintu depan.

Bu Sonia menghela napas panjang, melihat sikap keras kepala suaminya. Dia melihat Raisa menangisdi sebelahnya. "Sudahlah, Raisa! Sebaiknya kamu ikuti keinginan papa. Masa depanmu masih panjang, kamu juga sangat cantik. Banyak pria yang akan menyukaimu di luar sana dan pasti lebih baik dari Haikal," bujukBu Sonia.

Raisamengangguk."Raisa akan memikirkannya kembali, Ma!" Dia melanjutkan sarapannya yang sudah terasa hambar di lidah. Hatinya sangat perih mendengar perkataan papanya. Bagaimana mungkin aku sanggup meninggalkan keluarga ini? Keluarga yang sangat aku sayangi.

***

Suasana di meja makan keluarga Pak Fauzi dan Bu Asri penuh dengan kehangatan dan canda tawa. Mereka membicarakan hal-hal lucu yang telah mereka lewati kemarin. Makanan yang berada di meja makan juga sangatsenang, karena mereka berhasil dilahap satu persatu hingga tidak ada yang tersisa.

"Papa, Maliq sudah mendapatkan ponsel lama Bang Shandy."

"Apa kamu senang?"

"Tentu. Maliq sangat senang sekali," kata Maliq dengan tubuh bergerak-gerak riang di kursinya.

"Mama dan Papa akanpergi malam ini," kata Bu Asri, "Mama akan menyiapkan makanan, jadi kalian jangan pulang larut malam!"

Semua anak-anaknya mengiyakan dan bersiap-siap berangkat ke sekolah. Mereka semua berpencar ke mobil masing-masing dan meninggalkan rumah seperti biasa.

Di depan komplek, Bu Asri dan Maliq sudah menoleh kewarung Pak Joni dan Bu Rahmah, tapi kali ini warung tersebut tutup.Maliq menoleh ke arah mamanya, "Kenapa warung Pak Joni dan Bu Rahmah tutup, Ma?"

"Mama juga tidak tahu, Sayang," kata Bu Asri sambil menggelengkan kepalanya,"mungkin mereka ada acara keluarga."

Sesampainya di sekolah Maliq, Bu Asri turun dari mobil dan mengantarkannya sampai pintu gerbang sekolah. "Belajar yang rajin, ya,Sayang!"

"Iya, Ma!" seru Maliq. "Apa Mama menjemputku nanti?" tanya Maliq.

"Kenapa Mama tidak menjemputmu?" tanya Bu Asri heran, tapi setelah itu dia mengerti maksud perkataan Maliq, "Mama masih ada waktu menjemputmu, kamipergi di malam hari."

"Oh, ok!" sahut Maliq dan mengacungkanjempol kanannya.

Bu Asri hanya tertawa melihat tingkah Maliq.

***

Pelajaran Pendidikan Jasmani adalah pelajaran yang paling disukai oleh seluruh murid. Semua murid berhamburanke kamar mandi untuk mengganti seragam olah raga mereka. Tidak untuk Raisa, dia menuju ruang guru untuk meminta izin tidak mengikuti olah raga kali ini. Dia beralasan sedang tidak enak badan dan alasannya itu diterima oleh guru tersebut dengan syarat, dia harus melihat kegiatan olah raga dari bangku taman sekolah. Sebenarnya dia tidak merasakan sakit di tubuhnya, tapi batinnya terasa sakit karena masalah yang sedang dia hadapi sekarang.

"Oper bola ke arahku!" teriak Shandy ke Nando. Bola tersebut dilempar ke arahnya dan berhasil ditangkap Shandy. Dia melakukan dribblingdengan lincah dan menuju keranjang lawan. Matanya tertuju pada satu titik dan melempar bola masuk ke dalam keranjang lawan. "Yes!" teriaknya puas. Poin bertambah dan kemenangan pun diraih oleh tim Shandy.

Shandy meneguk air mineral dan menyeka keringat yang bercucuran di dahinya. Dia melihat sosok Raisa yang sedang duduk di bangku taman dan masih menggunakan seragam sekolahnya. Murid perempuanlainsedang bermain basket, kenapa dia tidak ikut bergabung? Dia lalu berinisiatif untuk menghampirinya.

Di sisi lain, Raisa dudukdi bangku taman, bertopang dagu memikirkan masalahantaraHaikal dan orangtuanya. Kenapa ini menjadi sangat rumit? pikirnya bingung.

"Raisa!" sapa Shandy saat berada di depan Raisa. Raisa tidak memberi tanggapan, dia masih belum sadar dari lamunannya. Shandy menepuk pundak Raisa, "Hei!" sapanya kembali.

Raisa terkejut karenamelihat sosok Shandy di depannya. "Apaan sih?!" ucapnya ketus. Dia tidak menunjukkan sikap senang melihat Shandy berdiri di depannya.

"Kenapa kau tidak ikut bergabung? Apa kau sakit?" tanya Shandy.

Raisa ingin membuat Shandy merasa bersalah."Iya, aku sakit dan ini semua karena ulahmu," kata Raisa ketus sambil menunjukkan bekas luka di kakinya.

Shandy sangat menyesali perbuatannya kemarin, dia lalu berlutut dengan satu kakidan meluruskankaki kiri Raisa untuk melihat luka itu. "Apa ini penyebabnya? Apa masih sakit?"

Raisa mencoba mendorongShandy dari kakinya, tapi tenaga Shandy terlalu kuat. Dia tidak bisa berbuat apa-apa lagikarena takut Shandy akan bertindak lebih jauh. Jikadia merasa bersalah atas tindakannya kemarin, dia pasti akan melepaskan kakiku."Apa kau pikir ini tidak terasa perih? Ini sangat menyakitkan apalagi jika terkena air," ucap Raisa.

Merasa semakin bersalah, Shandymencium kaki Raisa yang terluka. Shandy tidak pernah melakukan hal-hal bodoh seperti itu pada wanita lain, tapi berbeda denganRaisa. "Maafkan aku!" ucapnya kemudian.

Terkejut melihat tingkah Shandy, Raisa lalu menendangnyahinggaterjatuh ke tanah. "Apa kau gila? Kau sungguh tak tahu malu!" ucapnya setelah bangkitdan pergi meninggalkan Shandy.

Shandy mengejar Raisa sampai ke dalam kelas danmeraih lengan Raisa."Maafkan aku, aku sungguh-sungguh!" ucapnya dengan memelas.

Melihat ketulusan Shandy untuk meminta maaf, Raisa tidak bisa lagi membohongi Shandy. Dia tidak pernah melihat Shandy meminta maaf lebih dulu dengan orang lain walaupun dia yang bersalah. Tapi saat ini wajah memelas Shandy terlihat sangat mempesona di mata Raisa.Dia menepis tangan Shandy lalu berkata, "Iya aku memaafkanmu! Aku juga berbohong padamu, aku tidak ikut berolah ragabukan karena luka ini."

Shandy tersenyum. "Aku membawa saleb untukmu. Tunggu sebentar, aku akan mengambilnya di tas!" Shandy berlari ke tempat duduknya dan mengambil saleb yang sudah dia letakkan di dalam tas. Lalu dia kembali ke Raisa dan memberikan saleb itu padanya."Saleb ini sangat bagus untuk menghilangkan bekas luka. Pakailah!"

Raisa menerima saleb tersebut dan memberikan senyuman."Terima kasih, aku akan memakainya nanti."

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (29)
  • yurriansan

    keren, cerita dan diksinya

    Comment on chapter Prolog
  • lanacobalt

    @ReonA Terima kasih ????????

    Comment on chapter Prolog
  • ReonA

    Ceritanya keren kak, aku suka diksinya xD

    Comment on chapter Prolog
  • Nurull

    Nice. Happy ending.

    Comment on chapter Hadiah Terbaik
  • muhammadd

    Ceritanya renyah. Enak dibaca. Sarannya apa yah? Mungkin akan seru kalau dimasukin unsur daerah. Logat2nya gitu. Hehe

    Comment on chapter Prolog
  • lanacobalt

    iya nih, percakapan emang dibuat ala kids zaman now @Zzakyah nanti akan coba saya pertimbangkan sarannya. Terima kasih atas supportnya.

    Comment on chapter Prolog
  • Zzakyah

    Sebuah kisah yang inspiratif. Saya suka ide dan judul ceritanya. Menarik. Terus jaga konsistensi tokohnya. Karakternya sudah bagus. Alurnya lumayan. Meski ada beberapa adegan yang terlalu populer digunakan. Gaya bahasanya renyah. Cuma agak sedikit lebay di beberapa dialog tagnya. Sarannya, lebih baik gunakan bahasa indonesia yang baik. Bukan ala kids zaman now. Biar masuk sama pemilihan diksinya.

    Comment on chapter Prolog
  • lanacobalt

    Baik emak @PancaHerna akan saya perbaiki bagian yang klise.

    Comment on chapter Prolog
  • PancaHerna

    Sebernya si Uji lbih tau soal teknis. Jadi soal teknis nnti ty lngsung saja ke orangnya. Mnurut saya sebagai emak2 awam, ceritanya cukup inspiratif. Gaya bahasanya, tematiknya ringan. Cocok untuk semua pmbca. Tetapi ada beberapa sekenrio yang menurut emak, perlu di perbaiki. Dan ... hati2 dengan jebakan klise. Alih2 kamu ingin detail, kamu mnjelaskan tokohmu dari a sampai z. Dari bangun tidur sampai tidur lagi. Untuk ekspresi gerak, cukup seperlunya saja. Itu saja sih saran dari emak.

    Comment on chapter Prolog
  • lanacobalt

    @Zeee hahaha setelah baca chapter berikutnya akan kelihatan kekurangannya. Itu 'kan kelihatan dari fisik aja. :D

    Comment on chapter Kartu Keluarga
Similar Tags
Mermaid My Love
2432      1151     3     
Fantasy
Marrinette dan Alya, dua duyung yang melarikan diri dari Kerajaan laut Antlantis yang sudah diluluhlantakkan oleh siluman piranha. Mereka terus berenang hingga terdampar disebuah pantai. Kemudian mereka menyamar dan menjalani kehidupan seperti manusia. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Marrinette bekerja di sebuah kafe sedangkan Alya direstorant. Ditempat Marrinette bekerja malah bertemu dengan ...
NADI
6223      1713     2     
Mystery
Aqila, wanita berumur yang terjebak ke dalam lingkar pertemanan bersama Edwin, Adam, Wawan, Bimo, Haras, Zero, Rasti dan Rima. mereka ber-sembilan mengalami takdir yang memilukan hingga memilih mengakhiri kehidupan tetapi takut dengan kematian. Demi menyembunyikan diri dari kebenaran, Aqila bersembunyi dibalik rumah sakit jiwa. tibalah waktunya setiap rahasia harus diungkapkan, apa yang sebenarn...
IF ONLY....
538      387     2     
Romance
Pertama kalinya aku merasakan jatuh cinta sepihak… Perasaan yang berakhir bahkan sebelum dimulai… Merasa senang dan sedih seorang diri, benar-benar seperti orang bodoh. Ada penyesalan besar dalam diriku, padahal masih banyak hal yang ingin kuketahui tentang dirinya. Jika saja aku lebih berani bicara padanya saat itu, kira-kira apa yang akan terjadi?
Dosa Pelangi
646      384     1     
Short Story
"Kita bisa menjadi pelangi di jalan-jalan sempit dan terpencil. Tetapi rumah, sekolah, kantor, dan tempat ibadah hanya mengerti dua warna dan kita telah ditakdirkan untuk menjadi salah satunya."
CATCH MY HEART
2868      1111     2     
Humor
Warning! Cerita ini bisa menyebabkan kalian mesem-mesem bahkan ngakak so hard. Genre romance komedi yang bakal bikin kalian susah move on. Nikmati kekonyolan dan over percaya dirinya Cemcem. Jadilah bagian dari anggota cemcemisme! :v Cemcemisme semakin berjaya di ranah nusantara. Efek samping nyengir-nyengir dan susah move on dari cemcem, tanggung sendiri :v ---------------------------------...
Story Of Chayra
13463      3301     9     
Romance
Tentang Chayra si cewek cuek dan jutek. Sekaligus si wajah datar tanpa ekspresi. Yang hatinya berubah seperti permen nano-nano. Ketika ia bertemu dengan sosok cowok yang tidak pernah diduga. Tentang Tafila, si manusia hamble yang selalu berharap dipertemukan kembali oleh cinta masa kecilnya. Dan tentang Alditya, yang masih mengharapkan cinta Cerelia. Gadis pengidap Anstraphobia atau phobia...
IDENTITAS
711      486     3     
Short Story
Sosoknya sangat kuat, positif dan merupakan tipeku. Tapi, aku tak bisa membiarkannya masuk dan mengambilku. Aku masih tidak rela menjangkaunya dan membiarkan dirinya mengendalikanku.
Musyaffa
145      127     0     
Romance
Ya, nama pemuda itu bernama Argya Musyaffa. Semenjak kecil, ia memiliki cita-cita ingin menjadi seorang manga artist profesional dan ingin mewujudkannya walau profesi yang ditekuninya itu terbilang sangat susah, terbilang dari kata cukup. Ia bekerja paruh waktu menjadi penjaga warnet di sebuah warnet di kotanya. Acap kali diejek oleh keluarganya sendiri namun diam-diam mencoba melamar pekerjaan s...
Simbiosis Mutualisme seri 1
11618      2519     2     
Humor
Setelah lulus kuliah Deni masih menganggur. Deni lebih sering membantu sang Ibu di rumah, walaupun Deni itu cowok tulen. Sang Ibu sangat sayang sama Deni, bahkan lebih sayang dari Vita, adik perempuan Deni. Karena bagi Bu Sri, Deni memang berbeda, sejak lahir Deni sudah menderita kelainan Jantung. Saat masih bayi, Deni mengalami jantung bocor. Setelah dua wawancara gagal dan mendengar keingin...
Dinding Kardus
9994      2640     3     
Inspirational
Kalian tau rasanya hidup di dalam rumah yang terbuat dari susunan kardus? Dengan ukuran tak lebih dari 3 x 3 meter. Kalian tau rasanya makan ikan asin yang sudah basi? Jika belum, mari kuceritakan.