Loading...
Logo TinLit
Read Story - Alvira ; Kaligrafi untuk Sabrina
MENU
About Us  

Bab :....Hati yang Terbelah

Dear Ufairah. Apakabarmu?

Taukah kau apa yang kurasakan saat ini? 
Aku bahagia. Aku benar-benar mendapatkannya. Aku sangat menikmati Surga dunia yang sebelumnya tak pernah kunikmati bersama Igo.
Akh. Masih tersebut namanya. Semoga dia tidak sedang tercabik-cabik dibelahan dunia sana. 

My besty Ufairah. Taukah kau. Aku telah menyampaikan inginku padanya. Tentang bayi kembar itu. Doakan aku Ufairah. Semoga aku segera bisa hamil. 
Doakan aku semoga bisa mendengar tangis dari miniatur mungil diriku atau dirinya mas Dhani. Doakan aku semoga bisa memegang lentik jari-jari mungil yang akan selalu ku dekap dalam hangatnya jiwaku. 

Ufairah, kami masih bersama disini. Kami persis Adam dan Hawa ditempat ini. Sendiri, menyepi, bebas melakukan apapun. 
Kau tau, menatap bola matanya setiap saat membuatku serasa melambung. I love looking in the mirror and so feeling good about my self. I really loved My Dhani Abimanyu. 

"Mary, dimana dirimu Mar" terdengar tiba-tiba suara yang membuat Maryam harus segera send message ke Ufairah sahabatnya.

"Ya, mas Dhani. Aku ditempat tidur. sudah selesaikah menelfon mba Sabrina?" langkah gemulai Mary mendekat pada Dhani. 

"Kamu sedang apa, cinta?" Tanya Dhani.

"Hanya memanfaatkan waktu mengirimkan kabar pada Ufairah, tak begitu penting. Tapi bagiku cukuplah menunggu mas bertelfon." Dia tersenyum sangat manis.

"Oya, bagaimana kabar mba Sabrina dan Alvira, mereka sehat?" pungkasnya meneruskan percakapan.

"Ya, Sabrina tadi mohon izin pergi menjenguk ibunya membawa Alvira, aku minta juga agar membawa oleh-oleh khas Bali. Agar diupayakan beli disanalah. Pasti adakan itu. Aku transfer beberapa juta." Jawab Dhani menimpali.
Dhani segera bergegas ke arah kamar mandi. Menyelesaikan aktifitas pagi dan berniat mengajak Maryam keliling Pulau Dewata hingga malam nanti. 

Sore di Kuta
Perjalanan berlanjut.

Lukisan senja amat indah disepanjang garis warna Pantai Kuta. Mereka duduk disebuah sawung pantai yang cantik. Masih bermanja dalam rebahan Maryam dipangkuan Dhani. 
Ketika tiba-tiba ada suara menyapa menggelegar mengangetkan kami. 
"Hola, pengantin baru yang menikmati indahnya bulan madu". Huzain dengan tertawa lebar dan  gesture tubuh penuh kemenangan tepat berada didekat mereka. 

"God, bagaimana mungkin kau berada disini Huzain?" Maryam terperangah. 

Huzain menjawab, "Tebak bagaimana kami tau ?"

Dari belakang badan kekar Huzain sudah berdiri Ufairah. 
Sekonyong-konyong Maryam terperangah dan berlari turun sawung dan memeluk Ufairah.

"Oh My Dear Besty, Ufairah. Bukankah Mesir terlalu jauh dari sini, baru saja aku kirim message padamu pagi tadi, ah pantas kau tak jua membalasnya, ternyata." Maryam mengomel panjang lebar dalam ruah bahagianya. 

Ufairah hanya bisa tertawa berulang-ulang melihat tingkah Maryam. 
Dua perempuan ini memang telah bersahabat sejak lama.

Malam itu jadilah double date menikmati Kuta, menyisakan banyak momen pada _honeymoon_ kami. Paling penting segala fotografi sangat terbantu. 
Tanpa Maryam sadari. Jauh hari Huzain telah dihubungi Dhani untuk membawa Ufairah juga ke Bali. Ingin rasanya memberi kejutan luar biasa juga pada Maryam. Ia pantas mendapatkannya. Tak seberapalah nilainya seluruh akomodasi yang harus  ditanggung untuk terus meronanya pipi kekasih hatinya, Maryam. Kehadiran Ufairah sangat diharapkannya. Sayang pada hari pernikahan mereka, Ufairah sedang sakit, sehingga tidak memungkinkan hadir. Namun pada momen honeymoon ini dia mampu memaksakan kesembuhannya dan akhirnya bisa memberi sensasi lain dihati Maryam.

Terus melanjut kesenangan kami. Kami pun makin menelusuri 
bagian belakang dari Discovery Shopping Mall di Kuta. Daerah kuta memang cukup eksotis diwaktu malam. Cafetaria - bar yang tertata memberi nuansa tersendiri yang membuat mereka malas bergerak jauh. Cukup segelas kopi hangat, coklat hangat dan kentang goreng menjadi teman bercerita. 

Panjang bicara sana-sini, Maryam mengutarakan niatnya ingin membeli beberapa oleh-oleh. Tak jauh mereka berjalan. Tempat yang dituju sampai. Tak henti-henti Ia terlihat bingung memilih berbagai souvenir yang memang sangat tampak bernilai seni tinggi. Akhirnya Maryam hanya memilih sendal, mukena, kalung dan tas jinjing corak senada. Demikian pula Ufairah. Dhani dan Huzain cukup menemani mereka. Cukuplah melihat perempuan mereka itu bahagia. Juga sudah sangat membahagiakan. 
Lewat dini hari kami kembali ke apartemen. 
Huzain dan Ufairah tepat bersebelahan dengan mereka.

Pengantar istirahat malam itu, ada hadiah khusus dari Maryam. 
Sebait Puisi. 

Bila saja dunia ini tak luas dan bukan CiptaanNya.
Tentu sulit bagiku merasakan keadilan.
Bila saja dunia ini hanya tumpukan air mata, tentu sulit bagiku tuk memahami banyak tersimpan keindahannya.
Bila saja tak kuat diriku berjuang tentu tak mungkin malam bahagia ini kuperoleh.
Mas Dhani Abimanyu. Terima kasih atas semua yang kau suguhkan padaku hingga detik ini. Sungguh benar-benar memberi warna baru bagi hidupku.

Kecupnya mengakhiri catatan puisi yang dilafazkannya dari ponsel pintarnya. Selanjutnya merekapun terbuai dalam malam hanyut dibawah selimut putih saling menghangatkan diri dalam rebah penuh kantuk dan akhirnya menutup mata.  

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kisah yang Kita Tahu
5798      1743     2     
Romance
Dia selalu duduk di tempat yang sama, dengan posisi yang sama, begitu diam seperti patung, sampai-sampai awalnya kupikir dia cuma dekorasi kolam di pojok taman itu. Tapi hari itu angin kencang, rambutnya yang panjang berkibar-kibar ditiup angin, dan poninya yang selalu merumbai ke depan wajahnya, tersibak saat itu, sehingga aku bisa melihatnya dari samping. Sebuah senyuman. * Selama lima...
LARA
8827      2139     3     
Romance
Kau membuat ku sembuh dari luka, semata-mata hanya untuk membuat ku lebih terluka lagi. Cover by @radicaelly (on wattpad) copyright 2018 all rights reserved.
102
2344      950     3     
Mystery
DI suatu siang yang mendung, nona Soviet duduk meringkuh di sudut ruangan pasien 102 dengan raga bergetar, dan pikiran berkecamuk hebat. Tangisannya rendah, meninggalkan kesan sedih berlarut di balik awan gelap.. Dia menutup rapat-rapat pandangannya dengan menenggelamkan kepalanya di sela kedua lututnya. Ia membenci melihat pemandangan mengerikan di depan kedua bola matanya. Sebuah belati deng...
Aku Mau
11717      2210     3     
Romance
Aku mau, Aku mau kamu jangan sedih, berhenti menangis, dan coba untuk tersenyum. Aku mau untuk memainkan gitar dan bernyanyi setiap hari untuk menghibur hatimu. Aku mau menemanimu selamanya jika itu dapat membuatmu kembali tersenyum. Aku mau berteriak hingga menggema di seluruh sudut rumah agar kamu tidak takut dengan sunyi lagi. Aku mau melakukannya, baik kamu minta ataupun tidak.
CAMERA : Captured in A Photo
1200      584     1     
Mystery
Aria, anak tak bergender yang berstatus 'wanted' di dalam negara. Dianne, wanita penculik yang dikejar-kejar aparat penegak hukum dari luar negara. Dean, pak tua penjaga toko manisan kuno di desa sebelah. Rei, murid biasa yang bersekolah di sudut Kota Tua. Empat insan yang tidak pernah melihat satu sama lainnya ini mendapati benang takdir mereka dikusutkan sang fotografer misteri. ...
Secret Love
358      242     3     
Romance
Cerita ini bukan sekedar, cerita sepasang remaja yang menjalin kasih dan berujung bahagia. Cerita ini menceritakan tentang orang tua, kekasih, sahabat, rahasia dan air mata. Pertemuan Leea dengan Feree, membuat Leea melupakan masalah dalam hidupnya. Feree, lelaki itu mampu mengembalikan senyum Leea yang hilang. Leea senang, hidup nya tak lagi sendiri, ada Feree yang mengisi hari-harinya. Sa...
Upnormal
8145      2033     4     
Fantasy
Selama kurang lebih lima bulan gadis delapan belas tahun ini sibuk mencari kerja untuk kelangsungan hidupnya. Sepertinya Dewi Fortuna belum memihaknya. Nyaris puluhan perusahaan yang ia lamar tak jodoh dengannya. Selalu coba lagi. Belum beruntung. Faktor penyebab atas kegagalannya ialah sang makhluk lain yang selalu menggodanya hingga membuat gadis itu naik pitam. Maklum usia segitu masih labil. ...
LANGIT
27975      4115     13     
Romance
'Seperti Langit yang selalu menjadi tempat bertenggernya Bulan.' Tentang gadis yang selalu ceria bernama Bulan, namun menyimpan sesuatu yang hitam di dalamnya. Hidup dalam keluarga yang berantakan bukanlah perkara mudah baginya untuk tetap bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Seperti istilah yang menyatakan bahwa orang yang sering tertawalah yang banyak menyimpan luka. Bahkan, Langit pun ...
My Soul
180      140     1     
Fantasy
Apa aku terlihat lezat dimatamu? Meski begitu,jiwaku hanya milikku bukan untuk siapapun. ---- -Inaya- Jika dikira hidupku ini sangat sempurna dan menyenangkan,memiliki banyak teman,keluarga dan hidup enak,tidak semua benar,aku masih harus bersembunyi dari para Soul Hunter,aku masih harus berlari dari kejaran mereka setiap saat,aku juga harus kabur dari setiap kejadian yang melibatkan So...
Langit Jingga
3280      935     2     
Romance
Mana yang lebih baik kau lakukan terhadap mantanmu? Melupakannya tapi tak bisa. Atau mengharapkannya kembali tapi seperti tak mungkin? Bagaimana kalau ada orang lain yang bahkan tak sengaja mengacaukan hubungan permantanan kalian?