Disinilah Viola diruang tunggu didepan ruangan Raffa dirawat dia sedang menunggu dengan gelisah, dia tak berniat menghubungi siapapun. Namun tak lama Elen datang bersama Dimas karena memang tadi mereka berdua tidak ikut
“Loh? Kok lo disini La?” tanya Elen yang melihat Viola duduk mengumpatkan wajahnya
“lo kenapa La kok nangis?” Elen kaget mendapati Viola yang sudah dibanjiri oleh airmata
“Len, Raffa pingsan lagi”
“ko bisa La? Terus sekarang gimana?”
“gatau dia masih di dalem diperiksa dokter”
“dok gimana Raffa dok?” tanya Viola saat dokter keluar dari ruangan Raffa
“Tn.Raffa koma lagi. Mungkin karena benturan itu sangat keras makanya Tn.Raffa tidak kuat untuk bangun terlalu lama” Viola makin menangis
“kamu tenang. Tn.Raffa akan baik-baik saja. saya permisi dulu”
“Udah La, lo jangan nangis terus. Kalo Raffa tau nantinya dia kepikiran”
“eh La, lo mau kemana?” teriak Elen setelah Viola pergi meninggalkan rumah sakit. Elen berniat mengejarnya namun ditahan oleh Dimas
“Udah biarin dulu, dia butuh waktu sendiri. Aku udah kabarin yang lain, sebentar lagi mereka dateng”
“aku takut Ola kenapa napa”
“engga ko, kamu tenang aja”
....
Taman, disini sekarang Viola berada dia tidak tau harus apa baru saja tadi dia bercanda gurau dengan Raffa, namun sekarang Raffa kembali tertidur entah sampai kapan. Viola merasa sangat rindu kepada Raffa
Dia berinisiatif menemui Danu, lalu dia membuka kontak dan mencari nama Danu setelah menemukannya dia menekan tombol panggil. Tidak lama menunggu Danu langsung mengangkatnya
--Hallo Sayang, ada apa nelpon?
Gue mau ketemu lo sekarang
--kamu rindu aku?
Gue tunggu lo ditempat biasa
Tut...Tut...Tut
Viola langsung menyambar kunci mobilnya dan langsung melajukannya menuju tempat yang ia janjikan bersama Danu
“udah lama ya?” tanya Danu setelah sampai di tempat itu dan melihat Viola
“loh kamu kenapa nangis gitu?”lanjutnya
“alahhh. Apa apaan lo nyuruh orang buat sabotase motor Raffa?”
“mana buktinya?”
“gausah pura pura Bego. Gue tau ini semua pasti kerjaan lo”
“gaada bukti kan kalo gue yang jadi dalang disini”
“yang benci sama Raffa itu cuman lo doang. Dan pasti ini semua kerjaan lo kan?”
“kalo emang iya kenapa?”
“shit! njs. gue benci lo Danu”
“kenapa? gue suka liat dia menderita. Gue suka lia dia kesakitan” Danu mencekal lengan Viola sangat kuat
“lepasin tangan gue”Viola berusaha melepaskan cekalan Danu namun tidak berhasil karena Danu mencekalnya sangat kuat
“gue gamau lo pergi lagi dari kehidupan gue La”
“You crazy”
“iya gue gila. Gue gila karena semua orang yang gue sayang diambil Raffa. Pertama Fani yang dia rebut dan sekarang lo La.Gue benci dia. Gue pengen dia lenyap dari dunia ini” Danu melepaskan cekalannya dari tangan Viola
“mereka cape sama kelakuan lo Dan, lo tuh posesive banget, lo ngatur banget, lo tuh ngekang banget. Lo harusnya mikir cewe itu dilindungin bebas ngelakuin haknya, tapi lo? lo tuh gila tau ga”
“gue gapeduli, gue sekarang cuman mau liat Raffa terus terusan menderita”
“gaakan gue biarin itu”
“lo gaakan liat Raffa lagi, La” Danu kembali mencekal lengan Viola, Viola agak meringis kesakitan karena Danu mencekalnya sangat kuat
“shit!” Viola menendang kaki Danu keras hingga Danu melepas cekalannya kepada Viola. Setelah itu Viola lari menghindar dari Danu dan Danu mengejarnya
“Ola”panggil Danu
“eh Ola berentii lo”