Loading...
Logo TinLit
Read Story - Just Me [Completed]
MENU
About Us  

Viola sudah memarkirkan mobil Raffa yang ia kendarai di halaman rumah Raffa. Lalu setelahnya ia membantu Raffa berjalan menuju kedalam kamarnya

“Ya Gusti, den Raffa kenapa non?”tanya Bi Irah yang melihat Viola membantu Raffa berjalan

“dia sakit bi” jawab Viola

“ya Gusti, yaudah non biar bibi bantu”

“gpp bi saya aja”

“oiya bi ka Dian mana?”

“non Dian lagi gaada di rumah katanya sih dri sekolahnya ada kunjungan keluar kota selama beberapa hari”

“ohh yaudah”

“jangan kasih tau ka Dian” ucap Raffa pelan

“kenapa?”

“Pliss” Viola mengangguk

“maaf bi, saya bisa minta tolong?” lanjutnya

“apa non? dengan senang hati”

“itu diluar kan ada orang rumah sakit lagi nyiapin peralatan rawat Raffa, bibi tolong bantu ya”

“oiya non. Bibi keluar dulu”

“ya bi, makasih bi”

“iya non sama sama”

Viola menuntun Raffa sampai kekamarnya dan disusul dengan bi Irah bersama pihak rumah sakit yang akan menyiapkan peralatan rawat Raffa dikamarnya

Sekarang Raffa sudah berada diatas kasur bersama selang infus ditangannya dan oksigen dihidungnya, Viola merasakan sakit yang mendalam melihat Raffa terbaring lemah seperti ini. Raffa yang biasanya cuek, dingin, namun suka membuat Viola terbang setinggi awan. Viola sekarang masih berada di kamar Raffa sambil menjaga Raffa

“lupa gue! Obat”

“kalo sampe gue telat nanti siapa yg jaga Raffa. Ola Ola” gumamnya

Jam sudah menujukkan pukul 6 sore dan Viola masih berada di tempat yang sama. Viola sebelumnya sudah pulang kerumah dan ganti pakaian juga meminta izin kepada mamahnya untuk menjaga Raffa namun tetap ia juga harus menjaga kesehatannya, dan sayang sekali waktu pulang Sandi tidak ada dirumah jadi belum ada yang tahu keadaan Raffa

Sekarang waktunya Raffa untuk makan malam. Viola turun kedapur untuk membuat bubur yang akan menjadi makanan Raffa malam ini. Keadaan Raffa masih sama dia masih setengah sadar, belum sepenuhnya pulih

“mau bikin bubur ya non”tanya Bi Irah

“iya bi, boleh minta tolong bantu ya bi”

“iya non pasti” walaupun Viola tomboi tapi mamahnya tetap mengajarkan Viola memasak. Bahkan Viola sangat suka dengan hal itu

“makasih bi” setelah beberapa saat bergelut dengan alat dapur akhirnya bubur untuk Raffa pun selesai. Viola langsung membawanya ke kamar Raffa

“Raf makan dulu yuk” membangunkan Raffa pelan

“hmm”

“ayo bangun dulu”

“ga laper” bahkan Raffa tak sadar akan Viola yang sejak tadi siang ada dirumah ini karena keadaanya

“lo harus tetep makan”

“ayo gue bantu duduk sedikit ya” lanjutnya. Raffa hanya makan dua suap saja lalu minum obat dan kembali tertidur lagi

~~~~

Sekarang sudah pukul 12.52 malam. Viola sekarang sudah tertidur disamping ranjang Raffa, dan dia merasakkan ada pergerakan pada Raffa. Lalu Viola terbangun dan melihat Raffa yang memeluk tubuhnya sendiri tubuhnya bergemetar menggigil dia meremas selimutnya karena pusing dikepalanya

“Raf, Raf lo kenapa lo baik baik aja” tangannya mengenggam tangan Raffa

“Raf lo mau apa? Minum?” tangan kanan Viola menyentuh dahi Raffa dan Viola merasakan panas yang sangat tinggi di tubuh Raffa

“sebentar Raf, gue ambil kompres dulu. Lo tahan dulu ya” Viola langsung berjalan cepat menuju dapur dan menyiapkan kompres

“non kenapa?”tanya Bi Irah

“Raffa bi. Panasnya tinggi banget”

“perlu bantuan bibi”

“Maaf bi saya jadi ganggu tidurnya”

“gapapa non. Ada yang perlu bibi bantu”

“Bibi lanjut tidur aja. Nanti biar kita giliran ya bi” katanya lembut

“iya non, kalau ada apa apa panggil bibi aja ya non”

“iya bi. Yaudah saya keatas dulu” bi Irah mengangguk

“Raf, Raf bentar ya. Biar gue kompres dulu” viola membawa sebuah mangkuk dan handuk untuk mengompres Raffa

Viola memeras handuk kecil disebuah mangkuk berisikan air untuk mengopres Raffa. Setelah itu, ia letakkan di dahi Raffa dan melakukannya dengan berulang kali sampai keadaan Raffa mulai membaik

Kini Raffa mulai tertidur kembali dengan posisi mengenggam tangan Viola. Viola juga mulai menyesuaikan dia tertidur lagi disamping ranjang Raffa

Jam menunjukkan pukul 04.00 pagi. Sejak terbangun semalam Raffa tertidur dengan pulas mungkin sekarang kondisi badannya sudah mulai enakan. Raffa terbangun pada pagi ini karenna dia berniat untuk ke kamar mandi. Dia menoleh kearah genggamannya yang sedang menggenggam tangan seorang perempuan yang tak lain adalah Viola yang menjaganya sejak tadi pagi. Dia sekarang di posisi setengah duduk sambil mengusap rambut Viola yang sedang tertidur lelap

“gue gatau betapa beruntungnya gue punya lo La” gumamnya

“maaf La gue selalu nyusahin lo. Lo pasti sekarang cape banget karena ngurusin gue dari tadi pagi”

“makasih ya La udah hadir di hidup gue”

“gue mohon sama Tuhan supaya lo jadi yang terakhir buat gue La” Setelah itu Raffa berdiri dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi

Matahari sudah bangun dan sedikit demi sedikit mulai memancarkan sinarnya karena sekarang sudah menunjukkan pukul 05.40 pagi. Viola yang merasakannya mulai terbangun, namun aneh kenapa sekarang berada di tempat tidur dan dia mengecek pakaiannya yang syukur masih lengkap. Lalu dimana Raffa? Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut kamar dan menemukan Raffa yang tertidur di atas sofa. Bagaimana caranya? Setaunya semalam Raffa terakhir di kompres olehnya

Dia turun dari tempat tidur Raffa dan berjalan menghampiri Raffa yang masih tertidur tanpa selimut dan selang infus yang dilepas. Pertama dia menyentuh dahi Raffa yang masih terasa panas di punggung tangan Viola

“Raf?” ucap Viola sambil sedikit menggoyangkan badan Raffa

“hmmm”

“Raf bangun dulu”

“hmmm”

“bangun ayo. Pindah ke tempat tidur lo”

“udah siang?”

“belum. Ini masih pagi”

“kenapa lo bangun?”

“gue mau sekolah dan gue juga harus balik”

“gue juga”

“gaada sekolah buat lo hari ini”

“ada”

“gaada Raf lo masih demam. Lo gaboleh sekolah”

“gue maksa”

“gue marah” Raffa terdiam, muka Viola kali ini terlihat serius

“kalo lo maksa sekolah gue marah sama lo Raf!” jelasnya

“hmm” Raffa pasrah

“sekarang lo bangun dan pindah ke tempat tidur. Dan nanti gue bakal panggil dokter buat masang infus lagi. Nanti siang gue bakal dateng kesini lagi. Anak anak juga katanya mau kesini. sekarang gue mau kebawah mau ngambil sarapan buat lo” Viola berjalan menuju pintu kamar Raffa untuk menuju dapur

“hmmm”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
BELVANYA
325      222     1     
Romance
Vanya belum pernah merasakan jatuh cinta, semenjak ada Belva kehidupan Vanya berubah. Vanya sayang Belva, Belva sayang Vanya karna bisa membuatnya move on. Tapi terjadi suatu hal yang membuat Belva mengurungkan niatnya untuk menembak Vanya.
Sanguine
5251      1613     2     
Romance
Karala Wijaya merupakan siswi populer di sekolahnya. Ia memiliki semua hal yang diinginkan oleh setiap gadis di dunia. Terlahir dari keluarga kaya, menjadi vokalis band sekolah, memiliki banyak teman, serta pacar tampan incaran para gadis-gadis di sekolah. Ada satu hal yang sangat disukainya, she love being a popular. Bagi Lala, tidak ada yang lebih penting daripada menjadi pusat perhatian. Namun...
Ghea
448      288     1     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
ARABICCA
2728      1004     2     
Romance
Arabicca, seorang gadis penderita schizoid personality disorder. Selalu menghindari aktivitas sosial, menjauhi interaksi dengan orang lain, tertutup dan mengucilkan diri, terpaksa harus dimasukkan ke sekolah formal oleh sang Ayah agar dia terbiasa dengan aktivitas sosial dan berinteraksi dengan orang lain. Hal tersebut semata-mata agar Arabicca sembuh dari gangguan yang di deritanya. Semenj...
KATAK : The Legend of Frog
411      331     2     
Fantasy
Ini adalah kisahku yang penuh drama dan teka-teki. seorang katak yang berubah menjadi manusia seutuhnya, berpetualang menjelajah dunia untuk mencari sebuah kebenaran tentangku dan menyelamatkan dunia di masa mendatang dengan bermodalkan violin tua.
ONE SIDED LOVE
1440      622     10     
Romance
Pernah gak sih ngalamin yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan?? Gue, FADESA AIRA SALMA, pernah!. Sering malah! iih pediih!, pedih banget rasanya!. Di saat gue seneng banget ngeliat cowok yang gue suka, tapi di sisi lain dianya biasa aja!. Saat gue baperan sama perlakuannya ke gue, dianya malah begitu juga ke cewek lain. Ya mungkin emang guenya aja yang baper! Tapi, ya ampun!, ini mah b...
November Night
367      260     3     
Fantasy
Aku ingin hidup seperti manusia biasa. Aku sudah berjuang sampai di titik ini. Aku bahkan menjauh darimu, dan semua yang kusayangi, hanya demi mencapai impianku yang sangat tidak mungkin ini. Tapi, mengapa? Sepertinya tuhan tidak mengijinkanku untuk hidup seperti ini.
The DARK SWEET
593      444     2     
Romance
°The love triangle of a love story between the mafia, secret agents and the FBI° VELOVE AGNIESZKA GOVYADINOV. Anggota secret agent yang terkenal badas dan tidak terkalahkan. Perempuan dingin dengan segala kelebihan; Taekwondo • Karate • Judo • Boxing. Namun, seperti kebanyakan gadis pada umumnya Velove juga memiliki kelemahan. Masa lalu. Satu kata yang cukup mampu melemahk...
Aria's Faraway Neverland
3482      1121     4     
Fantasy
"Manusia adalah Tuhan bagi dunia mereka sendiri." Aria adalah gadis penyendiri berumur 7 tahun. Dia selalu percaya bahwa dia telah dikutuk dengan kutukan ketidakbahagiaan, karena dia merasa tidak bahagia sama sekali selama 7 tahun ini. Dia tinggal bersama kedua orangtua tirinya dan kakak kandungnya. Namun, dia hanya menyayangi kakak kandungnya saja. Aria selalu menjaga kakaknya karen...
Forbidden Love
9404      2006     3     
Romance
Ezra yang sudah menikah dengan Anita bertemu lagi dengan Okta, temannya semasa kuliah. Keadaan Okta saat mereka kembali bertemu membuat Ezra harus membawa Okta kerumahnya dan menyusun siasat agar Okta tinggal dirumahnya. Anita menerima Okta dengan senang hati, tak ada prangsaka buruk. Tapi Anita bisa apa? Cinta bukanlah hal yang bisa diprediksi atau dihalangi. Senyuman Okta yang lugu mampu men...