Loading...
Logo TinLit
Read Story - Just Me [Completed]
MENU
About Us  

Tingtong.. tingtong

“iya sebentar” teriak Viola

“biar gue buka dulu” Sandi mengangguk

“Neng Viola calik weh, Ibu nu ningali sareng muka pintuna” Kata Bu Sri

“oh iya makasih bu”

“nya sawangsulna”

Tingtong

“nya sakedap”

“eh Pak Bu ntos rengse acarana”

“iya Bi ini udah selesai” kata Indah

“sok atuh Bu ka lebet”

“makasih ya Bi" kata Raka Bu Sri tersenyum dan mengangguk

“hey akur kalian” kata Indah

“baru aja selesai berantem” kata Sandi polos

“kalian ini” kata Raka

“papah sama mamah mau bicara sama kalian” Raka mulai serius

“iya sayang” kata Indah

“ada apa?” Viola bingung

“iya om tante ada apa ko mukanya serius banget?”

“jadi gini papah di  tugasin di Semarang sekitar semingguan, dan mamah juga harus ikut soalnya suruh bawa istri buat memberi kata sambutan” kata Raka

“kalian gapapa kami tinggal?” tanya Indah

“si papah mamah aku kira ada apa. Taunya ini doang, gapapa kali mah lagipula disini ada Bu Sri sama Sandi yang jadi temen Ola”

“iya tan gapapa. Pasti Sandi bakal jaga Viola kok”

“iya makasih ya kalian udah ngertiin keadaan kami” kata Raka keduanya mengangguk

“iya makasih, kamu Viola jaga kesehatan dan pola makan jangan lupa vitaminnya di minum. Dan juga Sandi jangan jaga Viola aja jaga diri kamu juga jangan berantem bolos apalagi tawuran” kata Indah

“iya mah”

“iya tante”

Kini Viola sudah siap untuk berangkat sekolah, sebelum dia membangunkan Sandi dia berniat untuk sarapan terlebih dahulu. Setelah itu dia langsung ke kamar Sandi dan membangunkannya

“eh kebo bangun lo” kata Viola

“hm”

“ham hem ham hem aja, bangun pea udah siang”

“10 menit lagi"

“gaada gaada 10 menit 10 menitan, bangun gak kalau engga gue sir..” belum saja Viola meneruskan perkataannya Sandi sudah memotong perkataannya

“iya iya gue bangun” Sandi membuka selimutnya dan mendudukan dirinya

“bagus kalo lo udah ngerti” Viola tersenyum miring lalu beranjak pergi

“punya sepupu udah kaya mak lampir anjir” kata Sandi pelan namun terdengar oleh Viola

“apa?Lu bilang apa?” Viola membalikkan badannya

“apa gue gabilang apa-apa”

“gue denger pea tapi gak jelas”

“oh itu gue cuman bilang makasih sama lo karena lo udah bangunin gue terus” Sandi tersenyum paksa namun Viola tidak menjawab apa apa dia langsung beranjak pergi

~~~~

Siang ini Viola harus ke bandara untuk mengantar Orang tuanya yang pergi ke Semarang untuk beberapa hari ini. Setelah bel berbunyi Viola langsung bergegas dia takut kalau dia akan tertinggal oleh pesawat orang tuanya

“Sandi, cepet ih kita kan mau ke bandara” Viola menyusuri koridor dengan cepat

“bentar napa lu jalan cepet amat dah. Lagian lu kan balik ama Raffa” Sandi berteriak karena Viola jauh dengannya

“ga gue balik ama lo” Viola berhenti dan membalikkan badannya dia melihat dua orang laki laki yang ia kenali

“lo sama gue” kata Raffa

“tapi kan...” omongannya terpotong oleh Raffa

“lo gaboleh bantah inget perjanjian lu”

“udah udah, ayo kita ke bandara sekarang. Keburu om sama tante berangkat” Sandi berusaha melerai keduanya

“mana sih?” Viola celingukkan mencari orang tuanya di bandara

“itu tuh” Raffa menunjuk orangtua Viola yang sedang duduk di tempat tunggu keberangkatan pesawat, dia langsung berlari menghampirinya

“tunggu la” Sandi berlari mengikuti Viola dan Raffa mengekor dibelakang Sandi

“mamah” Viola memeluk mamahnya

“sayang, mamah kira kamu gak akan kesini”

“ga mungkin lah Ola gak kesini mah”

“iya sayang kita tau itu” kata Raka

Bagi seluruh penumpang pesawat Garuda Indonesia tujuan Semarang harap segera bersiap karena sebentar lagi pesawat akan segera landing, terimakasih

“eh udah mau berangkat tuh mah” kata Viola yang mendengar pengumuman itu

“iya sayang, jaga diri kamu baik baik ya” Indah mengusap puncak kepala Viola

“kamu juga Sandi jaga diri kamu ya, jangan berantem lagi” lanjutnya sambil mengusap pundak Sandi

“iya tante Sandi bakal jaga diri”

“nak Raffa juga ya, tante minta tolong banget sama nak Raffa kalau mereka berdua butuh bantuan nak Raffa tolong bantuin mereka ya” lanjutnya

“iya tan” Raffa mengangguk sopan

“yaudah papah sama mamah berangkat dulu. Kalian semua jaga diri baik baik kalau ada apa apa hubungi saja kami” kata Raka

“iya pah. Kalau udah sampe kabarin Ola ya”

“iya sayang" Raka memeluk Viola

“yaudah bye sayang” Raka melepas pelukannya dan mengecup kening Viola lalu beranjak pergi

“hati hati mah pah. Kabarin Ola kalau udah sampe” teriak Viola karena Raka dan Indah sudah mulai jauh dari hadapannya dan dibalas anggukan beserta senyuman dari Indah

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cinta Semi
2141      899     2     
Romance
Ketika sahabat baik Deon menyarankannya berpacaran, Deon menolak mentah-mentah. Ada hal yang lebih penting daripada pacaran. Karena itulah dia belajar terus-menerus tanpa kenal lelah mengejar impiannya untuk menjadi seorang dokter. Sebuah ambisi yang tidak banyak orang tahu. Namun takdir berkata lain. Seorang gadis yang selalu tidur di perpustakaan menarik perhatiannya. Gadis misterius serta peny...
Untouchable Boy
617      432     1     
Romance
Kikan Kenandria, penyuka bunga Lily dan Es krim rasa strawberry. Lebih sering dikenal dengan cewek cengeng di sekolahnya. Menurutnya menangis adalah cara Kikan mengungkapkan rasa sedih dan rasa bahagianya, selain itu hal-hal sepele juga bisa menjadi alasan mengapa Kikan menangis. Hal yang paling tidak disukai dari Kikan adalah saat seseorang yang disayanginya harus repot karena sifat cengengnya, ...
From Ace Heart Soul
566      340     4     
Short Story
Ace sudah memperkirakan hal apa yang akan dikatakan oleh Gilang, sahabat masa kecilnya. Bahkan, ia sampai rela memesan ojek online untuk memenuhi panggilan cowok itu. Namun, ketika Ace semakin tinggi di puncak harapan, kalimat akhir dari Gilang sukses membuatnya terkejut bukan main.
LUCID DREAM
482      344     2     
Short Story
aku mengalami lucid dream, pada saat aku tidur dengan keadaan tidak sadar tapi aku sadar ketika aku sudah berada di dunia alam sadar atau di dunia mimpi. aku bertemu orang yang tidak dikenal, aku menyebutnya dia itu orang misterius karena dia sering hadir di tempat aku berada (di dalam mimpi bukan di luar nyata nya)
Last Voice
1019      574     1     
Romance
Saat SD Aslan selalu membully temannya dan gadis bernama Hina yang turut menjadi korban bully aslan.akibat perbuatannya dia membully temannya diapun mulai dijauhi dan bahkan dibully oleh teman-temannya hingga SMP.dia tertekan dan menyesal apa yang telah dia perbuat. Di SMA dia berniat berubah untuk masa depannya menjadi penulis."aku akan berusaha untuk berubah untuk mengejar cita-citaku&quo...
Sugar Baby Wanna be
407      323     2     
Romance
Kalian punya Papa posesif, yang terus mengawasi dan mengikuti ke mana pun? Sama! Aku benci Papa yang membuntuti setiap pergerakanku, seolah aku ini balita yang nggak bisa dibiarkan keluyuran sendirian. Tapi, ternyata saat Papa pergi, aku sadar kalau nggak bisa melakukan apa-apa. Penyesalanku terlambat. Kehilangan Papa menjadi pukulan terbesar bagiku. Hidupku berubah dan menjadi kacau. Aku bahk...
Love and Pain
579      349     0     
Short Story
Ketika hanya sebuah perasaan percaya diri yang terlalu berlebih, Kirana hampir saja membuat dirinya tersakiti. Namun nasib baik masih berpihak padanya ketika dirinya masih dapat menahan dirinya untuk tidak berharap lebih.
Menghapus Masa Lalu Untukmu
2954      1128     1     
Romance
Kisah kasih anak SMA dengan cinta dan persahabatan. Beberapa dari mereka mulai mencari jati diri dengan cara berbeda. Cerita ringan, namun penuh makna.
Salju di Kampung Bulan
2022      922     2     
Inspirational
Itu namanya salju, Oja, ia putih dan suci. Sebagaimana kau ini Itu cerita lama, aku bahkan sudah lupa usiaku kala itu. Seperti Salju. Putih dan suci. Cih, aku mual. Mengingatnya membuatku tertawa. Usia beliaku yang berangan menjadi seperti salju. Tidak, walau seperti apapun aku berusaha. aku tidak akan bisa. ***
Delilah
8820      1841     4     
Romance
Delilah Sharma Zabine, gadis cantik berkerudung yang begitu menyukai bermain alat musik gitar dan memiliki suara yang indah nan merdu. Delilah memiliki teman sehidup tak semati Fabian Putra Geovan, laki-laki berkulit hitam manis yang humoris dan begitu menyayangi Delilah layaknya Kakak dan Adik kecilnya. Delilah mempunyai masa lalu yang menyakitkan dan pada akhirnya membuat Ia trauma akan ses...