Loading...
Logo TinLit
Read Story - Just Me [Completed]
MENU
About Us  

Hari ini Viola sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, keadaan Viola sudah mulai membaik sejak itu. Raffa juga teman-teemannya ada disini untuk menjemput Viola

“alhamdulillah kamu udah boleh pulang” kata Raka

“yaudah ayo. Udah selesai kan?” Viola mengangguk

“akhirnya sampai juga di rumah” kata Indah setelah mobilnya berhenti tepat di depan rumahnya. Lalu semuanya keluar dari kendaraan masing masing dan masuk ke rumah Viola

Ting tong, ting tong

“euleh euleh neng Ola teh, tos damang?” Bu Sri sekarang berdiri di depan pintu

“Bu Sri?” Viola mencium punggung tangan Bu Sri lalu memeluknya

“iya sayang ini Bu Sri kemaren pas kamu dibawa ke rumah sakit dia juga udah ada”

“sok atuh ka lebet” Bu Sri mempersilahkan

“ntarr sore gue jemput jam empat” kata Raffa setelah semuanya pulang

“ngapain”

“udah siap siap aja”

“gue udah izin ke nyokap bokap lu” lanjutnya

“iya”

“gue pulang”

“biar gue anter sampe depan” dibalas anggukan oleh Raffa

“hati hati” kata Viola setelah Raffa melajukkan mobilnya

Raffa sudah memarkirkan mobilnya di halaman rumah, dia hanya berdua dengan asisten rumah tangganya. Dian sedang ada urusan kampus entah untuk apa

Raffa sedikit bosan dengan kegiatannya hanya itu saja. Dia sudah memainkan beberapa alat musik dan game namun tidak melepas kejenuhannya. Raffa memilih memainkan hpnya dan membuka aplikasi galerinya dia memilih foto yang akhir-akhir ini menkadi koleksinya

"Lo cantik. Cantik lo beda” Raffa senyum senyum sendiri memandangi foto Viola yang ada di hpnya

“eh, lagi liat apa sih? Sampe sampe gue ketuk pintu ga di denger” Dian tiba tiba masuk ke kamarnya dan mengambil alih ponsel Raffa dari genggamannya

“apasi lo, siniin” Raffa merebut hpnya, namun hasilnya nihil karena kakanya kabur ke sudut ruangan kamar Raffa

“what?! Lo nyimpen foto Ola?” Dian kaget

“cie cie, suka ya lo sama Ola?” kata Dian lagi

“apa sih lo, sini” Raffa mengambil hpnya dan kali ini berhasil di rebut oleh Raffa

“cie, suka lo sama Ola?”

“gak”

“masa?”

“iya”

“yakin?”

“iya”

“jujur?”

“iya”

“suka?”

“iya”

“maksud gue engga” bantahnya

“cie yang suka sama Ola?”

“engga ka”

“tadi sih lo bilang iya“

“lo sih ngasih pertanyaan berbeli belit”

“gausah alesan dan sorry lo ga bisa bohong dari gue de” Dian pergi meninggalkan kamar Raffa

“anjir. Abis gue di ceng-cengin terus sama ka Dian, lagian kenapa coba gue nyimpen foto Ola” Raffa mengacak frustasi rambutnya

~~~~

Raffa tengah bersiap menggunakan baju garis berwarna oren dan celana jeans nya yang berwarna putih. Sebentar lagi jam menunjukkan pukul 4, dimana dia sudah ada janji dengan Viola tadi

Raffa menyambar kunci motor sport berwarna hijaunya, lalu melakukan motornya di jalanan Jakarta menuju rumah Viola

“eh Raf. Ayo masuk” Raffa mengangguk dan masuk kedalam

“Eh, Raf”

“Raf gue ganti dulu ya” tanya Viola yang baru datang karena tadi menutup pintu dulu

“cieee yang mau jalan” goda Sandi

“apaan sih lu. jones mah diem anjir”

“emang lu sama Raffa pacaran”

“ish” Viola beranjak pergi menuju kamarnya

“la bawa mobil remot yang pas waktu itu” Raffa sedikit teriak karena Viola yang sudah menaikki tangga, Viola menengok dan mengangguk

“anjir mobil remot, kebiasaan lu ga ilang ilang la”

“bodo!” kata Viola yang berada di atas

“San?” Sandi menengok dan memajukan dagunya tanda dari jawaban apa

“emang Ola dari kecil gitu?”

“iya dia tuh suka sama yang namanya mobil mobilan,robot gitu. liat deh kamarnya di dominasi sama barang kaya gitu semua. Gue juga heran sama dia, dia suka sama barang barang kaya gitu tapi dia juga suka sama karakter mickey mouse kan cewek aneh”

“tapi dia beda”

“lo bener, itu yang gue salut dari dia. Dia itu selalu jadi diri dia sendiri”

“eh Raf gue mau nanya sama lo?” lanjutnya

“apa?”

“lo udah bisa ngelupain dari Fani?”

“walaupun gue gabisa ngelupain dia, dia juga gabakal balik San percuma. Jadi gue mau coba perlahan lupain dia, walau itu sulit”

“Sukses Raf. Raf lo juga harus balik lagi ke lo yang dulu, lo jangan gini terus urak urakan gini”

“oke thanks gue percaya gue bisa lupain dia San. Tapi masalah gue berubah gue belum yakin gue bisa”

“iya santai bro, dan soal lo berubah biarin semua berjalan dengan waktu Raf” Sandi menepuk pelan pundak Raffa

“udah curhatnya?” Viola sudah berada disamping mereka berdua, Viola tidak mendengar apa yang dibicarakan keduanya

“udah siap? Yaudah berangkat” Raffa menyadari suara itu

“ciee ciee ah, yang mau jalan. Nyari cewek ah gue, biar ga bosen”

“sana lu nyari cewe, biar gue ga jadi pelampiasan pas lu bosen”

“sorry gue gatau siapa lagi yang harus gue ajak” Sandi terkekeh

“udah ah ayo berangkat Raf”

“udah dibawa?” tanya Raffa

“udah, nih” Viola menunjukkan paper bag yang berisi mobil remot itu

“hati hati lo berdua” 

“jagain sepupu gue ya Raf” Raffa hanya mengangguk mewakili jawaban iya

Kini motor Raffa terparkir disebuah taman kota yang keadaannya cukup ramai, banyak kalangan yang berkunjung kesini. Dimulai dari anak kecil, remaja bahkan orang tua

“ngapain kita disini?” tanya Viola setelah turun dari motor Raffa

“main” Raffa membuka helm full facenya

“main?Main apa?”

“gue mau nagih janji lo. minta balapan mobil”

“oh. Oke gue setuju, yuk disana” Viola menarik tangan Raffa menuju tempat yang ia tuju

“taruhan?” tanya Viola

“oke. Kalau gue menang gue mau lo traktir gue makan di manapun yang gue mau selama sebulan kedepan”

“gue juga sama”

“deal” kata Viola

“deal”

“three, two, one, go!”

“liat nih gue bakal menang lagi” kata Raffa

“engga akan gue biarin lo menang lagi. Sekarang bakalan gue yang menang”

“liat aja nanti”

“yes gue menang, tuh kan gue bilang apa, gue menang kan” Viola tertawa puas

“yes, gue dapet traktiran makan selama sebulan ayey” Viola tertawa sambil loncat loncatan, Raffa hanya bisa tertawa dan menggeleng gelengkan kepalanya

“oke, kali ini lo boleh menang, tapi pertandingan selanjutnya gue bakal menang lagi”

“bodo!” Viola memeletkan lidahnya

“yaudah karena gue menang gue mau minta hadiah gue sekarang” lanjutnya

“yaudah ayo”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
"Mereka" adalah Sebelah Sayap
477      338     1     
Short Story
Cinta adalah bahasan yang sangat luas dan kompleks, apakah itu pula yang menyebabkan sangat sulit untuk menemukanmu ? Tidak kah sekali saja kau berpihak kepadaku ?
The Yesterday You
380      271     1     
Romance
Hidup ini, lucunya, merupakan rangkaian kisah dan jalinan sebab-akibat. Namun, apalah daya manusia, jika segala skenario kehidupan ada di tangan-Nya. Tak ada seorang pun yang pernah mengira, bahkan Via sang protagonis pun, bahwa keputusannya untuk meminjam barang pada sebuah nama akan mengantarnya pada perjalanan panjang yang melibatkan hati. Tak ada yang perlu pun ingin Via sesali. Hanya saja, j...
V'Stars'
1510      694     2     
Inspirational
Sahabat adalah orang yang berdiri di samping kita. Orang yang akan selalu ada ketika dunia membenci kita. Yang menjadi tempat sandaran kita ketika kita susah. Yang rela mempertaruhkan cintanya demi kita. Dan kita akan selalu bersama sampai akhir hayat. Meraih kesuksesan bersama. Dan, bersama-sama meraih surga yang kita rindukan. Ini kisah tentang kami berlima, Tentang aku dan para sahabatku. ...
PROMISES [RE-WRITE]
6143      1800     13     
Fantasy
Aku kehilangan segalanya, bertepatan dengan padamnya lilin ulang tahunku, kehidupan baruku dimulai saat aku membuat perjanjian dengan dirinya,
PEREMPUAN ITU
546      381     0     
Short Story
Beberapa orang dilahirkan untuk membahagiakan bukan dibahagiakan. Dan aku memilih untuk membahagiakan.
Kainga
1484      852     12     
Romance
Sama-sama menyukai anime dan berada di kelas yang sama yaitu jurusan Animasi di sekolah menengah seni rupa, membuat Ren dan enam remaja lainnya bersahabat dan saling mendukung satu sama lain. Sebelumnya mereka hanya saling berbagi kegiatan menyenangkan saja dan tidak terlalu ikut mencampuri urusan pribadi masing-masing. Semua berubah ketika akhir kelas XI mereka dipertemukan di satu tempat ma...
From Ace Heart Soul
592      358     4     
Short Story
Ace sudah memperkirakan hal apa yang akan dikatakan oleh Gilang, sahabat masa kecilnya. Bahkan, ia sampai rela memesan ojek online untuk memenuhi panggilan cowok itu. Namun, ketika Ace semakin tinggi di puncak harapan, kalimat akhir dari Gilang sukses membuatnya terkejut bukan main.
Catatan 19 September
26976      3513     6     
Romance
Apa kamu tahu bagaimana definisi siapa mencintai siapa yang sebenarnya? Aku mencintai kamu dan kamu mencintai dia. Kira-kira seperti itulah singkatnya. Aku ingin bercerita sedikit kepadamu tentang bagaimana kita dulu, baiklah, ku harap kamu tetap mau mendengarkan cerita ini sampai akhir tanpa ada bagian yang tertinggal sedikit pun. Teruntuk kamu sosok 19 September ketahuilah bahwa dir...
27th Woman's Syndrome
10756      2063     18     
Romance
Aku sempat ragu untuk menuliskannya, Aku tidak sadar menjadi orang ketiga dalam rumah tangganya. Orang ketiga? Aku bahkan tidak tahu aku orang ke berapa di hidupnya. Aku 27 tahun, tapi aku terjebak dalam jiwaku yang 17 tahun. Aku 27 tahun, dan aku tidak sadar waktuku telah lama berlalu Aku 27 tahun, dan aku single... Single? Aku 27 tahun dan aku baru tahu kalau single itu menakutkan
CALISTA
352      281     0     
Fantasy
Semua tentang kehidupan Calista, yang tidak hanya berisi pahit dan manis. Terdapat banyak rasa yang tercampur di dalamnya. Ini adalah kisah dimana seorang Calista yang mendapatkan pengkhianatan dari seorang sahabat, dan seorang kekasih. Disaat Calista berusaha menyelesaikan satu masalah, pasti masalah lain datang. Akankah Calista dapat menyelesaikan semua masalah yang datang padanya?