Sama seperti sebelumnya, Viola kali ini menjadi pusat perhatian lagi. Bukan hanya karena dia bersama Raffa tapi juga karena ada satu orang lagi yang bersamanya dia adalah Sandi
“anjir itu si Viola anak kelas 11 IPA1 bukan?”
“ih ganjen banget dia ngapain coba deket sama cogan, dua lagi”
“ih itu siapa yang disebelah Raffa kok ganteng ya”
“itu anak baru? Keren anjir”
“masuk kelas gue aja”
Sandi balas tersenyum dengan perkataan perkataan siswi siswi yang ada disini. Lain halnya dengan Raffa dia memilih untuk diam tanpa menanggapi apapun. Sifat Raffa dan Sandi terhadap perempuan memang berbanding 180 derajat
“yaudah gue duluan ke kantin ya” Raffa kini berada di depan ruang guru dimana dulu dia mengantar Viola
“gue nyusul kalau dah kelar” kata Sandi kepada Raffa
“oke”
“awas aja lu berdua bolos. Muka kalian yang orang idam-idamin bonyok”
“engga la, mau nunggu bel masuk aja. Udah ah gue duluan”
“ciiee perhatian sama doi. Kalau mau perhatian gausah bawa bawa gue kali”
“anjirr. Udah gue bilang beratus ratus kali dia bukan siapa siapa gue. lagipula ini buat kebaikan kalian berdua bego!”
“udah ah ayok lama” lanjutnya
“permisi bu” kata Viola yang kini berada di hadapan Bu Fitri
“eh Viola ayo silahkan duduk” Bu Fitri menunjuk kursi di depannya menyuruh keduanya duduk
“makasih bu”
“apa maksud kedatangan kamu kesini la?” tanya Bu Fitri yang kini fokusnya kepada mereka bukan kepada laptopnya
“ini bu sepupu saya, mau daftar sekolah disini namanya Sandi” Sandi mengangguk ramah dan tersenyum
“oh, baiklah saya data dulu” kata Bu Fitri yang kembali menatap laptopnya
“nama lengkap?”
“Sandi Alamsyah” jawab Sandi
“umur?”
“17 tahun”
“asal sekolah?”
“SMA Harapan Bangsa”
“Motif pindah?” Sandi melirik Viola kali ini dia bingung atas jawaban pertanyaanya
“motif Pindah?” kedua kalinya
“eh iya—itu bu--”
“dia itu kejauhan ke sekolah lamanya, karena sekarang dia tinggal dirumah saya bu”
“baiklah selesai kamu masuk kelas 11 IPA3 ya” kata Bu Fitri
“yah bu, gabisa saya masuk kelas 11 IPA1” tawar Sandi
“bisa aja sih. Tapi kamu harus ikut tes lisan dan tulis dulu”
“yaudah bu sekarang aja”
“kamu yakin?” Bu Fitri memastikan
“sangat”
5 menit kemudian...
Sandi keluar dengan sangat teramat santai tanpa ada beban sedikitpun di kepalanya. Sandi kembali duduk di samping Viola
“gimana. Bisa gak lo. Ga lulus ya, lagian sok banget”
“engga la. Sepupu kamu itu pintar, dia bisa menjawab seluruh pertanyaan saya bahkan hanya dalam waktu 5 menit”
“yaudah bu makasih, Bu”
“kami pamit bu” lanjutnya
“iya silahkan. Dan Sandi nanti kamu jangan masuk dulu tunggu ibu datang”
“baik bu” kata Sandi ramah
Masih ada waktu 15 menit untuk mereka masuk ke kelas, mereka sengaja datang lebih awal karena akan mengurus pendaftaran untuk Sandi
“lo ngasih pelet apa ke Bu Fitri, sampe sampe dia nerima lo”
“anjir lo kira gue dukun apa”
“ya gue mah tinggal jawab pertanyaan yang dia kasih dan gue bisa, selesai!”
“la?”
“apa?”sekarang mereka berdua sedang berjalan di koridor tanpa tujuanp
“anter gue ke kantin ya. Pliss gue kan gatau sekolah ini. Nanti kalau gue di culik cewek cewek tadi gimana? Lo tega”
“lebay lo! Ayo gue anter”
“thanks”
“tuh mereka” Viola berada di pintu kantin
“asik. thanks ola lo baik banget sumpah” Sandu meninggalkan Viola sendirian
“gitu tuh kalo udah ketemu temennya gue ditinggal” Viola bergumam sendiri. Lalu pergi meninggalkan kantin
“eh” kata Elen Viola mengangkat alisnya sebelah tanda ia bertanya. Kini Viola telah berada di dalam kelasnya lebih tepatnya di tempat duduknya
“lo tau ga kan ada murid baru tau sumpah ganteng banget” kata Elen heboh
“ada apa sih?” kata Angel
“itu loh jel murid baru yang ganteng banget itu” kata Elen
“ohh iya gue inget gue tadi sempet liat pas di kantin dia bareng sama Raffa anjir. Kenapa kumpulan cogan bersatu” kata Mawar
“lu udah punya cowo kampret” kata Elen kepada Mawar
“lupa gue” Mawar terkekeh
“ganteng sih tapi masih gantengan my bebep ah” Angel terkekeh
“ihh taulah yang abis jalan bareng” kata Elen, Angel terkekeh lagi
“anak baru?Maksud lo Sandi?” Viola mulai bicara
“lo tau namanya la?Ko gue gatau sih?” kata Elen
“lo pantes gatau len kan lu kudet, lah kalau gue yang selalu update masa iya ketinggalan info” kata Mawar
“anjrit” Elen menoyor kepala Mawar
“btw, lo tau darimana tuh anak baru?” Elen masih penasaran
“dia sepupu gue”
“WHAT?!” teriak mereka kecuali Viola
“kenapa?”
“la lo punya sepupu kaya dia, kenapa lo ga ngasih tau gue anjir. Jadinya kan gue bisa gitu stalker stalker ig nya” kata Elen
“ih, najis anak kaya gitu disukain”
“yang penting mah cogan kan?” kata Elen
“najis efek jones” Angel terkekeh
“degong” kata Elen