Kita sebagai remaja pasti pernah yang namanya baper. Gue juga pernah, atau bahkan sering. Normal, namanya juga cewe, setiap bulannya PMS. Paling engga, baper sebulan sekali kan? Tapi baper, bawa perasaan. Pasti ada satu hari dalam hidup lo, dimana lo merasa sedih,terpuruk,rasanya mau matiaja tapi gaberani, dan mau ngambil keputusan apapun serba salah. Yang bener itu cuma diem.
Baper itu boleh lho genks. Gak salah kalo orang baper buat jangka waktu pendek. Tapi kalo emang darisananya kalian suka dikit-dikit ngambek, marah, apalagi gara-gara hal kecil, hati-hati aja. Mungkin temen-temen kalian gasuka lama-lama berada di dekat kalian karena kalian suka marahin mereka atau mungkin karena kalian egois dan seterusnya.
Engga salah kalau kalian punya sifat kayak gitu, hanya saja lebih baik dikurangi dan diatur kapan harus menahan emosi untuk marah, untuk ngambek dan sebaiknya mengenal lebih dalam tentang temen deket kalian ini. Kapan mereka bercanda atau serius.
Karena, pasti ada masalah diantara kalian dengan teman, hanya karena salah paham. Kalian berdua sedang emosi lalu saling mengambil hati terhadap perkataan masing-masing yang menghina satu sama lain, yang sebenarnya kata-kata tersebut bukan berasal dari pikiran dan hati melainkan dari emosi. Yang padahal kalian saling menyayangi,namun karena hal itu, pola pikiran kalian terhadap orang itu menjadi buruk.
Lebih baik, kalo lo gamau berantem sama sahabat, kenalin dulu sahabat lo sedalam-dalamnya. Kenalin sifatnya, kapan kalo dia lagi emosi, kapan dia serius, kapan dia bercanda. Sehingga, lo juga bisa nanggepin sahabat lo dengan baik. Kapan dibiarin sendiri dulu biar tenang, kapan lo harus ada buat dia dan jangan biarin sendiri karena dia pasti butuh kehadiran seseorang disampingnya.
“Because, what’s matter isn’t the presence, but the actions.”
Second chapter sampe sini aja ya genks! Guenya lagi baper, jadi ya.. inilah hasil karya hari ini! ><
Stay tune di Pretty Words, ya!
Love,Cici.
AWESOMEEE
Comment on chapter Perubahan