Read More >>"> Help Me (A Diary) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Help Me
MENU
About Us  

Waktu terus berlalu, tanpa Windi yang menemani Dhilla, dan tanpa ada kabar sedikitpun dari Windi. Tidaklah pernah tenang hati Dhilla, ia berada dalam posisi hamasah, yakni posisi ketika masa semangat dalam glora hijrah, terus memperbaiki diri, namun seringkali masih merasa putus asa. Hal ini terjadi karena tidak adanya sosok yang biasa menemaninya dalam berhijrah. Apabila melakukan hijrah sendirian, maka akan terasa berat, berbeda jika melakukannya dengan sahabat dekat, yang insyaallah dapat bersama sama dengan kita sampai syurga-Nya.

Sejak Windi pergi, Dhilla tidak ingin larut dalam sedih. ia mencoba melanjutkan perjalanan hijrah sendirian, atau terkadang gadis itu mencoba untuk mencari teman hijrah baru. Namun, setiap kali Dhilla merasa mendapatkan sosok pengganti Windi, saat itu juga orang tersebut justru telah memiliki sahabat hijrah.

Ada rasa iri yang bersarang di hati Dhilla, gadis itu iri kepada mereka yang mampu menjalankan proses hijrah dengan baik. Bahkan mereka tampak lebih baik dari hari ke hari. Dhilla menyingkirkan fakta bahwa, semua yang dilakukan mereka hanyalah Allah yang mengetahuinya. Dhilla hanya memperdulikan apa yang ia lihat dengan matanya, walaupun hal itu belum tentu sesuai dengan kehidupan nyata mereka.

Dhilla harus menjalani kehidupannya sebaik mungkin, ia belajar seperti biasanya. Namun bedanya, ia tidak pernah lagi ke perpustakaan ataupun ke kantin. Dan sejak Rio menyuruhnya untuk menjauhi Riska, Dhilla tidak menemui Riska lagi.

Hari ini Dhilla diam di kelas, beberapa temannya mengajak gadis itu ke kantin. Dengan halus, Dhilla selalu menolak ajakan temannya, Dhilla membawa bekal nasi karena ia tidak pernah ke kantin. Tanpa Dhilla sadari, Rio selalu menanyakan keadaan dirinya kepada teman sekelasnya. Rio, pria itu tidak bisa menahan dirinya untuk tidak khawatir pada Dhilla yang tak pernah lagi ke kantin ataupun ke perpustakaan.

“Seharusnya aku tak menyuruhnya untuk menjauhi Riska” gumam Rio. Tanpa disadarinya, Kiki telah berada di belakangnya sejak tadi.

“Yo” panggilan Kiki, membuat Rio menoleh.

“Berubah itu memang berat ya kan? Apalagi harus menjauhi wanita yang berhasil menempati ruang hati lo untuk pertama kalinya” Rio terkekeh mendengar ucapan Kiki.

“Tapi, apa salah kalo kalian berteman? Kayanya Dhilla selalu sibuk dengan dunianya tanpa Windi. Lo bisa jadi temen pengganti Windi untuk Dhilla” lanjut Kiki.

“Gue gak berani” Kiki menaikkan sebelah alisnya, ketika mendengar pengakuan Rio.

“Gak mudah untuk dekat dengan orang yang kita suka, sedangkan kita harus menahan untuk tidak menyatakannya”

“Kalo gitu, gue aja yang jadi pengganti Windi” ucap Alfi yang entah sejak kapan bersama mereka.

Rio menatap Alfi heran, akhir akhir ini Alfi terlihat mengkhawatirkan Dhilla dengan segudang pertanyaan yang Alfi tanyakan pada Rio. Namun, Rio selalu menepis pemikirannya mengenai hal itu.

“Gimana?” Pertanyaan Alfi membuat Rio dan Kiki tidak mengerti arah pembicaraannya. “Maksudnya?” Kiki bertanya dengan nada penasaran, dan membuat Alfi tersenyum kemudian memandang Rio.

“Gimana Yo? Keberatan gak kalo gue jadi pengganti Windi buat Dhilla” ujung bibir Rio tertarik keatas, menampakkan senyum sinis yang jarang Rio perlihatkan, tanpa sepatah kata pun, Rio pergi begitu saja disusul oleh Kiki.

Dhilla, gadis itu menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya. Ia tidak menyadari kehadiran Alfi yang sejak tadi memperhatikkanya sambil bersandar pada papan tulis kelas Dhilla. Padahal, pria itu berkali kali memanggil namanya. “La” panggilan Alfi untuk kesekian kalinya masih juga tak dihiraukan oleh Dhilla. Tiba tiba, Alfi berfikir lain kenapa Dhilla tidak menampik kehadirannya. “Itu udah lama La, lagipula aku sudah melupakan perasaan itu, walaupun belum sepenuhnya”. Ucapan Alfi kali ini cukup berhasil, karena Dhilla bangun dan melihatnya.

“Kak Alfi? Sejak kapan di sini?” Ucapan Dhilla membuat ALfi berfikir bahwa gadis itu baru bangun dari tidurnya. “Apa aku menganggumu?” pertanyaan Alfi membuat Dhilla mengernyit heran.

“Ganggu gimana?” Dhilla tidak mengerti pertanyaan Alfi. “Kamu sedang tidur bukan?” Dhilla menjawabnya dengan gelengan sekali.

“Aku memanggilmu dari tadi” ucap Alfi langsung.

“Benarkah? Maaf kak, tadi aku memakai headphone. Ada apa kak?” Pernyataan dan pertanyaan dari Dhilla membuat Alfi tertawa kecil sejenak, namun kemudian membicarakan apa tujuannya. “Bagaimana dengan Windi? Apa kamu mendapatkan kabar darinya?” pertanyaan Alfi membuat Dhilla kembali tertunduk lesu. Sehingga, Alfi langsung tahu jawabannya.

“2 minggu lalu, tepatnya hari Minggu. Ada paket di rumah, dan ternyata dari Windi”

“Benarkah? Tapi, kenapa dia tidak mengabariku? Kenapa justru mengabari kakak?”

“Ada baiknya, kamu lebih dulu menanyakan isi paket itu. Ketimbang mengira-ngira alasan Windi belum mengabarimu” Dhilla hanya diam usai Alfi bicara. “Jadi, kamu masih ingin mengira-ngira?” tanya Alfi, dibalas gelengan oleh Dhilla. Alfi mulai bercerita.

Paket kotak dengan kertas biru tua yang indah, tertera nama Windi diatas paket itu. Alfi terkejut, ia mengira paket ini salah alamat. Ia bertanya pada ibunya, dan ternyata paket tersebut pun atas namanya. Alfi membawanya ke kamar, diletakkannya paket tersebut di kasurnya. Kertas berwarna biru tua itu telah terbuka, dan menyisakan kotak berwarna cokelat, detik selanjutnya isi dalam kota tersebut membuat Alfi aneh. Isinya adalah buku diary perempuan berjumlah 6 buku dan semuanya berwarna merah jambu. Alfi sama sekali tak berniat membukanya, lagipula diary tersebut terkunci. Namun diantara buku diary tersebut terdapat kertas dan ALfi membukanya.

‘Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Alfi maaf sebelumnya, jika kamu aneh karena paket ini dikirim kerumahmu. Sebenarnya ini untuk Dhilla, tapi aku sengaja mengirimnya kepadamu, karena aku juga ingin minta tolong untuk menjadi sahabat pengganti untuk Dhilla, lagipula kalian satu ibu susu bukan ketika kecil? Yang berarti kalian sedarah. Bantu aku untuk memberikan diary ini kepada Dhilla. katakan padanya tidak ada yang bisa menggantikannya disini. Tentu saja, karena semua yang aku kenal disini memiliki urusan masing masing. Katakan juga padanya, untuk menjaga diary milikku. Dan lagi, katakan juga, aku pernah memberikan gelang dan aku menggantungkan kunci diary ini pada gelang itu.

Alfi, apa sahabatku itu masih seperti dulu? Jika benar, jaga Dhilla. ia terlalu polos tidak sesuai dengan usianya. Aku yakin, tanpa diminta pun kamu akan menjaga adikmu itu. Sampaikan maafku pada Dhilla, sungguh aku pun ingin menemui Dhilla. Aku dan Dhilla pernah berjanji untuk belajar berubah bersama. Katakan pada Dhilla, jika janjiku tak bisa terpenuhi, maafkan aku. Dan izinkan aku untuk tetap menjadi sahabatnya sampai syurga nanti. Katakan ini pada Dhilla :

‘Jangan membenciku, tetap jadikan aku sahabatmu. Aku ingin bersahabat denganmu di syurga yang begitu luas’

Terimakasih Alfi. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dhilla tak bisa menahan airmata nya yang sedari tadi ingin keluar, bahkan ketika di rumah. Alfi pun menangis kala membacanya. Alfi memperhatikan keduanya sejak SMP. Mereka berdua- Dhilla dan Windi melewati fase nakal juga. Nakal yang wajar, yakni tentang tugas sekolah ataupun telat datang ke sekolah. Hingga akhirnya keduanya mengalami perubahan yang positif dari waktu ke waktu.

Namun begitu, siapa yang tau apa yang akan terjadi kedepannya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Sweet Notes
10060      1821     5     
Romance
Ketika kau membaca ini, jangan berpikiran bahwa semua yang terjadi disini adalah murni dari kisah cintaku. Ini adalah sekumpulan cerita-cerita unik dari teman-teman yang mau berbagi dengan saya. Semua hal yang terjadi adalah langsung dari pengalaman para narasumber. Nama sengaja disamarkan namun setting tempat adalah real. Mohon maaf sesuai perjanjian jalan cerita tidak dijelaskan seperti kisah ...
Cintaku cinta orang lain
318      260     0     
Romance
"Andai waktu bisa diulang kembali ,maka aku gak akan mau merasakan apa itu cinta" ucap Diani putri dengan posisi duduk lemah dibawah pohon belakang rumahnya yang telah menerima takdir dialaminya saat merasakan cinta pertama nya yang salah bersama Agus Syaputra yang dikenalnya baik, perhatian, jujur dan setia namun ternyata dibalik semua itu hanyalah pelarian cintanya saja dan aku yang m...
Bintang Biru
2361      831     1     
Romance
Bolehkah aku bertanya? Begini, akan ku ceritakan sedikit kisahku pada kalian. Namaku, Akira Bintang Aulia, ada satu orang spesial yang memanggilku dengan panggilan berbeda dengan orang kebanyakan. Dia Biru, ia memanggilku dengan panggilan Bintang disaat semua orang memanggilku dengan sebutan Akira. Biru teman masa kecilku. Saat itu kami bahagia dan selalu bersama sampai ia pergi ke Negara Gingsen...
Infatuated
639      426     0     
Romance
Bagi Ritsuka, cinta pertamanya adalah Hajime Shirokami. Bagi Hajime, jatuh cinta adalah fase yang mati-matian dia hindari. Karena cinta adalah pintu pertama menuju kedewasaan. "Salah ya, kalau aku mau semuanya tetap sama?"
ALVINO
4133      1832     3     
Fan Fiction
"Karena gue itu hangat, lo itu dingin. Makanya gue nemenin lo, karena pasti lo butuh kehangatan'kan?" ucap Aretta sambil menaik turunkan alisnya. Cowo dingin yang menatap matanya masih memasang muka datar, hingga satu detik kemudian. Dia tersenyum.
JEANI YOONA?
355      248     0     
Romance
Seorang pria bernama Nicholas Samada. Dia selalu menjadi korban bully teman-temannya di kampus. Ia memang memiliki tampang polos dan bloon. Jeani seorang perempuan yang terjebak di dalam nostalgia. Ia sangat merindukan seorang mantan kekasihnya yang tewas di bunuh. Ia susah move on dari mantan kekasihnya hingga ia selalu meminum sebuah obat penenang, karena sangat depresi. Nicholas tergabung d...
Cinta Untuk Raina
4242      1409     2     
Romance
Bertahan atau melepaskan? Pilihan yang sulit untuk Raina sebenarnya karna bertahan dengan dengan Adit tapi hati Adit sudah bukan milik Raina lagi hanya akan menyakitinya, sedangkan melepaskan Raina harus rela kehilangan sosok Adit di hidupnya yang selama ini menemaninya mengarungi cinta selama hampir 2 tahun dan perjalanan cinta itu bukan hal mudah yang di lalui Raina dan Adit karena cinta merek...
Panggil Namaku!
7042      1914     4     
Action
"Aku tahu sebenarnya dari lubuk hatimu yang paling dalam kau ingin sekali memanggil namaku!" "T-Tapi...jika aku memanggil namamu, kau akan mati..." balas Tia suaranya bergetar hebat. "Kalau begitu aku akan menyumpahimu. Jika kau tidak memanggil namaku dalam waktu 3 detik, aku akan mati!" "Apa?!" "Hoo~ Jadi, 3 detik ya?" gumam Aoba sena...
AVATAR
6700      1955     17     
Romance
�Kau tahu mengapa aku memanggilmu Avatar? Karena kau memang seperti Avatar, yang tak ada saat dibutuhkan dan selalu datang di waktu yang salah. Waktu dimana aku hampir bisa melupakanmu�
The Past or The Future
385      303     1     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?