Read More >>"> Help Me (Without You) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Help Me
MENU
About Us  

Sejak hari dimana Windi memberi Dhilla saran yang mampu membuat Dhilla tenang, besoknya Windi mengucapkan hal yang tak pernah Dhilla bayangkan sebelumnya. Dhilla selalu mengingat hari itu, hari dimana Dhilla kehilangan Windi yang tiba tiba pindah ke Bali.

Flashback on

“Kamu tau Co, kamu benar, dimanakah letak perubahan yang telah terjadi dalam diri kita? Kamu diam karena masalah yang enggan kamu ceritakan, berbeda dengan aku yang selalu ingin menceritakannya. Tapi kemarin kamu terus diam, aku bingung sama siapa lagi aku harus cerita? Co, diam diam orangtuaku berpisah tanpa sepengetahuan aku dan kakakku. Seminggu sebelum kamu cerita semua masalah kamu, ibu mengajak aku dan kak Vivi untuk pindah ke Bali, bahkan kemarin ibu sudah mengurus surat pindah aku”

“Kenapa tiba tiba? Kenapa kamu gak cerita Wu?!”

“Bagaimana bisa aku cerita sama kamu yang juga punya masalah Co?”

“Terus sekarang gimana? Kapan kamu pindah? Pulang sekolah nanti aku mau tanya ibu kamu”

“Hari ini aku pindah, istirahat nanti ibuku akan datang dan aku berangkat ke Bali”

“Hijrah, kamu bilang kita harus terus belajar hijrah bareng. Tapi kenapa justru kamu yang pergi? Terus aku gimana?”

“Coco sahabat terbaik, yang selalu dengerin semua masalah, Coco pasti bisa sendirian, harus yakin”

“Wuwu harus janji setiap liburan kita harus ketemu, kabarin aku, jangan pernah lupa sama aku”

“Mana mungkin aku lupain kamu Co, tapi untuk kabarin kamu aku gak bisa janji.”

“Jangan gitu Wuwu! Harus janji pokoknya!”

“Gak bisa janji! Dan Coco jangan bosen untuk selalu berdo’a semoga kita selalu menjadi sahabat dan Allah ridhai persahabatan kita”

Flashback off

Tiap kali mengingatnya, Dhilla selalu merutuki kebodohannya karena larut dalam kesedihan sampai melupakan Windi yang ingin bercerita tentang masalah yang dihadapinya. Sejak saat itu juga, Windi tidak sekalipun mengirim pesan. Bahkan semua akun social media Windi tidak bisa Dhilla temukan.

‘Wuwu lagi apa ya? Semoga Wuwu selal sehat di sana’ Dhilla selalu mengucapkan hal itu dalam hatinya. Setiap kali bel istirahat berbunyi, Dhilla seakan mendengar suara Windi yang memanggilnya untuk ke perpustakaan atau ke kantin. Kini, Dhilla hanya bisa memperhatikan kelas Windi yakni kelas XI Farmasi1, dalam hati ia berharap Windi tiba tiba keluar dari sana dan mengajaknya ke perpustakaan. Tapi, semua itu hanya harapan Dhilla.

Dhilla tetap memperbaiki dirinya sebisa mungkin, Dhilla tetap menjadi dirinya. Tapi setiap istirahat Dhilla selalu pergi ke perpustakaan. Tanpa sepengetahuan Dhilla Rio memperhatikannya, Rio terkadang mengikuti Dhilla ke perpustakaan. Rio hanya memastikan perpustakaan tidak sepi setelah itu pergi ke kantin menemui temannya, karena jika sepi Rio berfikir Dhilla akan menangis, pria itu tau Dhilla mudah menangis. Namun kali ini Rio cukup terkejut, melihat Dhilla yang tengah berbincang akrab dengan siswi yang nampak familiar bagi Rio dan siswi itu ternyata satu jurusan dengan Rio.

Siswi itu bernama Riska, Rio tidak satu kelas dengan Riska. Namun, siapa yang tidak mengetahui Riska si anak k-pop dari jurusan Analis? Kini, Rio khawatir dengan Dhilla yang terlihat akrab dengan Riska. Pria itu memutuskan untuk bertanya lebih lanjut pada Dhilla nanti. Rio langsung pergi ke kantin untuk menemui teman temannya.

Sedangkan di perpustakaan, Dhilla terlihat antusias berbincang dengan Riska, dan waktu istirahat pun selesai tanpa digunakan untuk membaca buku di perpustakaan, begitupun di jam istirahat kedua, padahal niat awal Dhilla adalah untuk membaca buku, namun gadis itu tak menyadari bahwa dirinya dari tadi bahkan tidak melihat judul buku yang ia bawa dari rak perpustakaan tadi.

Semuanya berjalan sebagaimana semestinya, Dhilla fokus dengan materi yang guru nya sampaikan. Namun ketika pergantian pelajaran fisika yang ditempatkan di jam terakhir membuatnya ingin segera pulang. Dalam hati, Dhilla berulang kali mengucapkan ‘Kalo ada Wuwu, pasti pulang sekolah nanti dia akan tanya bagian mana dari pelajaran Fisika yang aku gak ngerti’. Jadwal pelajaran yang sama namun jam nya berbeda, membuat Dhilla dan Windi selalu membahas kembali materi yang tak di pahami, tapi itu dulu.

Dhilla menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya, gadis itu merindukan sahabatnya. Namun, Dhilla kembali menegakkan tubuhnya. Dhilla berfikir, dirinya harus bisa fisika walaupun Windi sudah tak bisa lagi mengajarkannya sepeti dulu. Bahkan Dhilla berkali kali melontarkan pertanyaan tiap kali di beri kesempatan. Ia terus bertanya sampai ia faham, membuat teman sekelasnya kesal karena pertanyaan Dhilla membuat guru Fisika itu malah bersemangat untuk menerangkan. Sehingga jam pulang mereka berbeda dari kelas lain, bahkan mereka di beri tugas rumah sepuluh soal, membuat semua mata menatap tajam Dhilla.

Ketika guru fisika itu menutup materi kemudian keluar kelas, Dhilla dengan santainya berbicara

“Loh kenapa sekolah sepi? Kenapa kelas kita pulang terakhir?” Dhilla mengucapkannya tanpa beban, membuat teman sekelasnya menahan rasa gemas ingin menyalahkan Dhilla. Karena mereka tau betul bahwa ‘Dhilla memang gitu’.

Di gerbang sekolah, Rio mencegah Dhilla untuk pulang dengan menarik tas Dhilla. Membuat Dhilla berhenti dan mengernyitkan keningnya bingung menatap Rio.

“Kenapa?”

“Kenapa apanya?”

“Rio kenapa narik tas?”

“Jangan dulu pulang, aku mau tanya sesuatu”

“Tanya aja” Seperti biasanya, Dhilla mencoba menormalkan detak jantungnya. Gugup, Dhilla begitu gugup tiap kali bicara dengan Rio.

“Kamu kenapa bisa deket sama Riska?”

“Riska mana?”

“Memangnya Riska ada berapa?”

“Aku kenal Riska perawat, kak Riska dari farmasi, bu Riska, sama Riska temen kamu”

“Riska bukan temen aku, aku cuma kenal dia doang”

“Bukannya kalo satu sekolah itu teman ya?”

“Memang teman, tapi arti teman menurut aku beda”

“Tapi tetap teman kan?” Rio gemas dengan Dhilla, pria itu hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Dhilla.

“Terus apa masalahnya? Aku juga berteman sama Riska”

“Kamu lagi proses berubah kan? Riska kan anak k-pop, nanti kamu ikut ikutan kaya dia lagi”

“Aku tau batasan kok”

“Lebih baik mencegah kan?”

“Mencegah apaan?” Rio bingung harus menjawab apa, Dhilla malah terus balik bertanya padanya. Pria itu mendengar Kiki yang tertawa. Kedua sahabatnya sedang memperhatikan mereka.

“Jangan terlalu deket Dhill, kamu kan lagi belajar berubah.”

“Iya, nanti aku coba bilang sama Riska”

“Bilang apaan?”

“Bilang sama Riska untuk gak terlalu deket sama aku”

“Jangan gitu juga Dhill” kekeh Rio, Dhilla malu, ia ingin segera pergi meninggalkan Rio.

“Pulang sama siapa?”

“Sendirian, mau jalan aja”

“Aku gak tanya kamu jalan atau enggak” kekeh Rio lagi. “Hati hati ya Dhill, naik kendaraan umum aja, ini udah sore. Aku ikutin dari belakang sama temen temen” lanjutnya

“Ngapain ngikutin?”

“Jaga jaga aja” ucap Rio kemudian menghentikan angkutan umum untuk Dhilla, dan Dhilla yang memilih untuk pulang dengan angkutan umum pun naik. Dan Rio, mengikuti Dhilla dengan kedua sahabatnya menggunakan mobil jemputan Rio.

Dalam hati Dhilla merasa aneh dengan perlakuan Rio, ia kembali mengingat Windi sahabatnya

‘Wu, Rio kenapa ya? Kalo Wuwu ada disini pasti Wuwu jelasin semuanya. Kenapa Wuwu pindah? Apa Wuwu pindah karena kesel sama sikap aku ya?’ ucap Dhilla dalam hati, sesekali gadis itu meneteskan air matanya, namun segera ia hapus,.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Sweet Notes
10060      1821     5     
Romance
Ketika kau membaca ini, jangan berpikiran bahwa semua yang terjadi disini adalah murni dari kisah cintaku. Ini adalah sekumpulan cerita-cerita unik dari teman-teman yang mau berbagi dengan saya. Semua hal yang terjadi adalah langsung dari pengalaman para narasumber. Nama sengaja disamarkan namun setting tempat adalah real. Mohon maaf sesuai perjanjian jalan cerita tidak dijelaskan seperti kisah ...
Cintaku cinta orang lain
318      260     0     
Romance
"Andai waktu bisa diulang kembali ,maka aku gak akan mau merasakan apa itu cinta" ucap Diani putri dengan posisi duduk lemah dibawah pohon belakang rumahnya yang telah menerima takdir dialaminya saat merasakan cinta pertama nya yang salah bersama Agus Syaputra yang dikenalnya baik, perhatian, jujur dan setia namun ternyata dibalik semua itu hanyalah pelarian cintanya saja dan aku yang m...
Bintang Biru
2361      831     1     
Romance
Bolehkah aku bertanya? Begini, akan ku ceritakan sedikit kisahku pada kalian. Namaku, Akira Bintang Aulia, ada satu orang spesial yang memanggilku dengan panggilan berbeda dengan orang kebanyakan. Dia Biru, ia memanggilku dengan panggilan Bintang disaat semua orang memanggilku dengan sebutan Akira. Biru teman masa kecilku. Saat itu kami bahagia dan selalu bersama sampai ia pergi ke Negara Gingsen...
Infatuated
639      426     0     
Romance
Bagi Ritsuka, cinta pertamanya adalah Hajime Shirokami. Bagi Hajime, jatuh cinta adalah fase yang mati-matian dia hindari. Karena cinta adalah pintu pertama menuju kedewasaan. "Salah ya, kalau aku mau semuanya tetap sama?"
ALVINO
4133      1832     3     
Fan Fiction
"Karena gue itu hangat, lo itu dingin. Makanya gue nemenin lo, karena pasti lo butuh kehangatan'kan?" ucap Aretta sambil menaik turunkan alisnya. Cowo dingin yang menatap matanya masih memasang muka datar, hingga satu detik kemudian. Dia tersenyum.
JEANI YOONA?
355      248     0     
Romance
Seorang pria bernama Nicholas Samada. Dia selalu menjadi korban bully teman-temannya di kampus. Ia memang memiliki tampang polos dan bloon. Jeani seorang perempuan yang terjebak di dalam nostalgia. Ia sangat merindukan seorang mantan kekasihnya yang tewas di bunuh. Ia susah move on dari mantan kekasihnya hingga ia selalu meminum sebuah obat penenang, karena sangat depresi. Nicholas tergabung d...
Cinta Untuk Raina
4242      1409     2     
Romance
Bertahan atau melepaskan? Pilihan yang sulit untuk Raina sebenarnya karna bertahan dengan dengan Adit tapi hati Adit sudah bukan milik Raina lagi hanya akan menyakitinya, sedangkan melepaskan Raina harus rela kehilangan sosok Adit di hidupnya yang selama ini menemaninya mengarungi cinta selama hampir 2 tahun dan perjalanan cinta itu bukan hal mudah yang di lalui Raina dan Adit karena cinta merek...
Panggil Namaku!
7042      1914     4     
Action
"Aku tahu sebenarnya dari lubuk hatimu yang paling dalam kau ingin sekali memanggil namaku!" "T-Tapi...jika aku memanggil namamu, kau akan mati..." balas Tia suaranya bergetar hebat. "Kalau begitu aku akan menyumpahimu. Jika kau tidak memanggil namaku dalam waktu 3 detik, aku akan mati!" "Apa?!" "Hoo~ Jadi, 3 detik ya?" gumam Aoba sena...
AVATAR
6700      1955     17     
Romance
�Kau tahu mengapa aku memanggilmu Avatar? Karena kau memang seperti Avatar, yang tak ada saat dibutuhkan dan selalu datang di waktu yang salah. Waktu dimana aku hampir bisa melupakanmu�
The Past or The Future
385      303     1     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?