Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kenangan Masa Muda
MENU
About Us  

Terlambat. Andai kudapat membaca perasaannya lebih cepat, maka tak akan jadi seperti ini, semua akan berbeda. Namun ketika tekat sudah bulat semuanya usai ... hanya penyesalan dan kenangan yang tersisa ... .

Romi, Surabaya, 2011.

Walau masih muda, aku seorang guru kesenian jangkung berkulit kuning langsat, banyak yang menyukai rambut halus shaggy-ku, terutama kaum hawa yang memanggilku pak ganteng walau sebenarnya namaku adalah Romi Romadon. Langkah ini terhenti di depan ruang guru, mencoba mengatur nafas dari hidung mancung namun tetap tersengal.

Segera kuputar gagang pintu bulat yang terasa licin di telapak tangan. Setelah melangkah masuk tercium aroma jeruk pengharum ruangan terbawa hembusan AC, namun semua itu tak mampu mereda kesal. Mata almond segera menyapu seisi ruangan beralas keramik berisi sepuluh meja dan beberapa rak buku yang tersusun rapi, tak terlihat secuil debupun. Ruangan ini sepi, tak terdengar suara lain kecuali suara ketikan keyboard.

Segera kutaruh tas ke meja, duduk sembari melonggarkan kerah kemeja biru. Sesekali berdecak memperhatikan AC. "AC-nya rusak ya?"

Gadis mungil berblouse merah berlapis blazer hitam dengan rok selutut tersenyum. Gadis bernama Ririn Rindani perlahan menutup laptop memandangku. "Enggak kok, AC-nya normal."

"kok panas sekali sih ruangan ini?" ucapku memandangnya.

"Kau saja yang sedang gerah hati, walau di kutub utarapun badanmu akan tetap panas."

Ck."Ah, yang benar? jadikan delapan belas dong biar dingin."

Ririn menggeleng. "Enggak mau, nanti kau beku jadi es jika terlalu dingin. Sepertinya kau sedang gusar, padahal kemarin kau baru gajian kan? apa sekarang sudah habis uang gajimu?"

"Bukan masalah gaji, ini masalah keprihatinanku pada kids jaman now."

"Kenapa dengan mereka?"

Kutertunduk menghela nafas pelan, sembari memainkan jari di atas meja. "Kids jaman now ituloh, dibentak sedikit menangis, mau dicubit nanti mengadu pada orang tuanya, bapak ibunya enggak terima anaknya dianiaya langsung lapor ke polisi, terus aku jadi artis masuk TV ditangkap polisi. Sekarang giliran aku lembut kepada mereka, eh mereka malah enggak hormat, enggak takut sama sekali kepadaku."

Ririn tertawa menyeret kursinya mendekat. "Kau habis di-bully ya sama murid-muridmu? sampai kebakaran jenggot seperti ini."

"Di-bully sih enggak, mereka baik kok padaku, saking baiknya jadi enggak sopan. Aku nasehati jangan merokok, malah membantah. Apa aku harus bentak mereka dulu supaya nurut?"

"Ya wajarlah, seperti enggak ingat jamanmu. Kau dulu juga butuh berkali-kali dibentak baru mau patuh pada perintah guru, kan? Jadi ya kau dan murid-muridmu itu sama saja, tai jatuh tak jauh dari bokongnya!"

Kusontak terbahak. "Tega kamu Rin, aku kok kamu samakan dengan bokong sih."

Tiba-tiba seorang pria kurus atletis berkulit cokelat masuk langsung duduk di pinggir meja Ririn. Pria macho bernama Yudi Yudistira menaruh buku absennya sembari memainkan remote AC sambil melepas kancing kerah baju polonya.

"Payah lo, enggak gaul!" sontak Yudi. "Biarkan saja mereka mau merokok apa enggak, toh itu badan mereka sendiri, duit ya duit mereka sendiri. Lo tau ada masalah yang lebih besar dari rokok?" berpaling memandang Romi. "Kids jaman now itu, SD sudah ciuman, SMP berpeluk-pelukan, SMA sudah tidur sama pacar!"

Kutersenyum bersila tangan didepan dada tak berkomentar, hanya menunduk sedikit bergeleng dengan senyum kecil.

Ririn menepuk paha Yudi. "Ish, mulutmu porno banget sih Yud. Sampai terdengar bu Yuni bisa gundul kepalamu."

"Serius nih, gue melihat dengan mata kepala sendiri." Yudi mendorong kepalanya sendiri dengan jari telunjuknya. "Di belakang sekolah mereka sudah berani berciuman mesra sambil berpelukan panas! Duh, andai waktu itu android gue batre-nya masih ada, pasti sudah gue rekam adegan hot mereka."

"Terus, sesudah kau rekam mau kau apakan, koleksi? Jual?"

"Gue sebar lah, biar jadi viral tuh video, biar jadi artis terkenal mereka semua!"

"Dasar otak mesum, juragan bokep kau Yud! kalau cuma ciuman sih jaman kita dulu juga begitukan? mungkin berbeda seperti anak jaman sekarang, ciuman jaman kita itu penuh perasaan tanpa perlu nafsu."

"Kalau cuma ciuman gue sih sebenarnya no problem. Tapi tangannya si cowok itu sudah berani mengelus paha si cewek. Yang membuat gue enggak habis pikir, si cewek bukannya teriak malah meremas rambut si cowok dengan mesra. Coba, apa yang mereka lakukan di luar sana jika di sini sudah berani seperti itu?"

Kutimpali ucapan mereka. "Pantas ya semakin banyak film bokep Indonesia bertebaran di internet!"

Kami bertiga tertawa terbahak tak sadar seorang guru sudah masuk. "Ee, kalian semua sedang apa barusan? suaranya gaduh sampai terdengar dari luar bokap-bokep. Ibu kira kalian sedang membuat video bokep."

Sontak kami kaget mendengar ucapan beliau.

"Enggak kok bu," jawabku, menunduk menggosok kedua telapak tangan. "Ini lagi asik membahas anak jaman sekarang, bingung saya dengan sikap dan tingkah laku mereka."

"Bingung? bingung kenapa?" Yuni duduk di kursinya. "Ee, kalian dulu juga enggak ada bedanya seperti anak jaman sekarang yang enggak taat aturan, selalu membangkang pada guru, dinasehati enggak pernah langsung nurut."

Beliau mengeluarkan sebuah buku dari laci meja, melambai memberi kode kami mendekat. "Coba lihat buku perpisahan angkatan kalian, masih ingat ini siapa?" menunjuk foto dalam buku. "Yang rambutnya panjang ini kamu Rom, cowok gendut ini kamu Yud dan gadis cantik ini kamu Rin. Coba kalian ingat sikap kalian dulu sewaktu masih SMA, beda enggak seperti anak jaman sekarang?"

Kami semua berkumpul memandang buku yang beliau tunjuk.

Mataku asik menyusuri satu persatu foto di buku hingga terpaku pada sebuah foto seorang gadis muda. Kutersenyum memandang foto itu, teringat kenangan indah bersama gadis yang pertama mencuri hatiku mulai terpejam mata mengenang masa-masa indah kala itu.

***

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Night Wanderers
18034      4222     45     
Mystery
Julie Stone merasa bahwa insomnia yang dideritanya tidak akan pernah bisa sembuh, dan mungkin ia akan segera menyusul kepergian kakaknya, Owen. Terkenal akan sikapnya yang masa bodoh dan memberontak, tidak ada satupun yang mau berteman dengannya, kecuali Billy, satu roh cowok yang hangat dan bersahabat, dan kakaknya yang masih berduka akan kepergiannya, Ben. Ketika Billy meminta bantuan Julie...
Parloha
10784      2572     3     
Humor
Darmawan Purba harus menghapus jejak mayat yang kepalanya pecah berantakan di kedai, dalam waktu kurang dari tujuh jam.
Back To Mantan
610      403     0     
Romance
"kenapa lagi.."tanya seorang wanita berambut pendek ikal yang dari tadi sedang sibuk dengan gadgetnya. "kasih saran.."ujar wanita disebelahnya lalu kemudian duduk disamping wanita tadi. lalu wanita sebelahnya mengoleh kesebelah wanita yang duduk tadi dan mematikan gadgetnya. "mantan loe itu hanya masa lalu loe. jangan diingat ingat lagi.loe harus lupain. ngerti?&...
Mars
1194      645     2     
Romance
Semenjak mendapatkan donor jantung, hidup Agatha merasa diteror oleh cowok bermata tajam hitam legam, tubuhnya tinggi, suaranya teramat halus; entah hanya cewek ini yang merasakan, atau memang semua merasakannya. Dia membawa sensasi yang berbeda di setiap perjumpaannya, membuat Agatha kerap kali bergidik ngeri, dan jantungnya nyaris meledak. Agatha tidak tahu, hubungan apa yang dimiliki ole...
My Brother Falling in Love
38212      3881     8     
Fan Fiction
Pernah terlintas berjuang untuk pura-pura tidak mengenal orang yang kita suka? Drama. Sis Kae berani ambil peran demi menyenangkan orang yang disukainya. Menjadi pihak yang selalu mengalah dalam diam dan tak berani mengungkapkan. Gadis yang selalu ceria mendadak merubah banyak warna dihidupnya setelah pindah ke Seoul dan bertemu kembali dengan Xiumin, penuh dengan kasus teror disekolah dan te...
Delilah
9414      2032     4     
Romance
Delilah Sharma Zabine, gadis cantik berkerudung yang begitu menyukai bermain alat musik gitar dan memiliki suara yang indah nan merdu. Delilah memiliki teman sehidup tak semati Fabian Putra Geovan, laki-laki berkulit hitam manis yang humoris dan begitu menyayangi Delilah layaknya Kakak dan Adik kecilnya. Delilah mempunyai masa lalu yang menyakitkan dan pada akhirnya membuat Ia trauma akan ses...
Kisah yang Tak Patah
15193      2412     5     
Romance
Kisah cinta pertama yang telah usai. Sebuah cerita untuk mengenang pada suatu waktu yang menghadirkan aku dan kamu. Meski cinta tidak selalu berakhir luka, nyatanya aku terluka. Meski bahagia tak selalu ada usai sedih melanda, memang nyatanya untuk bahagia itu sulit meski sekedar berpura-pura. Bagaimanapun kisah yang ada memang akan selalu ada dan takkan pernah patah meski kadang hati sedikit ...
Tepian Rasa
1403      698     3     
Fan Fiction
Mencintai seseorang yang salah itu sakit!! Namun, bisa apa aku yang sudah tenggelam oleh dunia dan perhatiannya? Jika engkau menyukai dia, mengapa engkau memberikan perhatian lebih padaku? Bisakah aku berhenti merasakan sakit yang begitu dalam? Jika mencintaimu sesakit ini. Ingin aku memutar waktu agar aku tak pernah memulainya bahkan mengenalmu pun tak perlu..
Tuan Landak dan Nona Kura-Kura
2889      979     1     
Romance
Frans Putra Mandala, terancam menjadi single seumur hidupnya! Menjadi pria tampan dan mapan tidak menjamin kisah percintaan yang sukses! Frans contohnya, pria itu harus rela ditinggal kabur oleh pengantinnya di hari pernikahannya! Lalu, tiba-tiba muncul seorang bocah polos yang mengatakan bahwa Frans terkena kutukan! Bagaimana Frans yang tidak percaya hal mistis akan mematahkan kutukan it...
LARA
8807      2136     3     
Romance
Kau membuat ku sembuh dari luka, semata-mata hanya untuk membuat ku lebih terluka lagi. Cover by @radicaelly (on wattpad) copyright 2018 all rights reserved.