Jika ada salah satu orang yang kamu sayangi menghilang,

maka yakinlah akan ada seseorang datang lebih menyayangimu,

melebihi orang yang pernah meninggalkanmu.

Karena skenario Tuhan itu indah

        Hansipnya Gladys

            BAB 2 ? Pesan yang tertunda

“Gak semua kisah cinta berakhir dengan kata happy ending, salah satunya kita yang harus mengakhiri kisah cinta kita dengan sad ending“ kalimat itu terus terngiang – ngiang didalam pikiran nya Gladys. Deretan kalimat sebagai tanda berakhirnya hubungan antara dirinya dan kekasihnya, ralat yang sudah berubah menjadi mantan kekasihnya. Semua kenangan pahit dan manis itu terpaksa membuatnya memendam rasa itu sendiri, entahlah dengan mantan nya tersebut. Yang jelas, dia tidak mendapatkan deretan alasan yang masuk diakal atas berakhirnya hubungan tersebut, dan Gladys tidak mengambil pusing, meskipun dirinya sempat hancur ketika mendengar kalimat putus dari Hans, mantan pacarnya.

“Yah, mungkin kamu benar. Gak selamanya orang yang kita cintai harus dimiliki, terkadang kita tidak boleh egois memaksakan kehendak. Dan aku sadar  bahwa bahagia nya kamu bukan sama aku, sekarang aku ikhlas“

Namun kenyataan nya Gladys tidak benar benar ikhlas, sekarang dia tahu bahwa penyebab berakhir nya mereka adalah keputusan yang dipilih oleh Hans. Bukan hanya mengakhiri hubungan mereka, namun Hans juga mengakhiri pertemuan mereka. Sebuah alasan yang membuat Gladys menjauhi dari pikiran buruk nya selama ini, kenyataan nya, Hans memilih mengakhiri adalah untuk tidak mengikat Gladys ketika dirinya tidak berada dialam yang sama. Ya, Hans mengakhiri hidupnya. Menyimpan masalah nya sendiri dengan menyimpan penyakit kanker darah yang diderita nya selama ini.

Bunga gak selama nya mekar. Namun, kamu tahu dys rasa ini tidak akan pernah hilang untukmu. Biarlah aku bawa cinta ini hingga akhir hayatku, mengingatkan mu yang selama ini menjadi penyemangatku, cinta sejatiku bahkan cinta mati ku. Aku tidak akan melupakanmu, ingatlah! Walaupun kita berada didunia yang berbeda, aku akan selalu mengawasimu, menjagamu dari sini. Lupakan aku dys, jalan kisahmu masih panjang, jangan terpaku akan cinta ku ini. Satu yang aku pinta, carilah yang terbaik untukmu, akan ada seseorang yang mampu mencintaimu sepenuhnya, bahkan melebihi diriku ini. Maaf jika aku pernah menyakitimu. Cintailah dia yang mampu berjuang, menerima semua kekuranganmu dan masalah yang menimpamu. Yang mampu menjadi tempat berbagi untukmu, dan jika itu termasuk kedalam dirinya maka dia lah cinta sejatimu.                                                                           

 Dari yang bahagia memilikimu,

- Hansip J

Sesuai dengan permintaan Hans, Gladys yang semula menjauh dari yang namanya kaum adam, sekarang mulai berbaur. Meskipun tidak langsung namun perlahan dan akan pasti.

Jika ada salah satu orang yang kamu sayangi menghilang, maka yakinlah akan ada orang yang lebih menyayangimu, melebihi orang yang pernah meninggalkanmu. Karena skenario Tuhan itu indah. Gladys mengingat kata kata itu, ketika sahabatnya pernah mengkhianati nya, dan Hans ada disana menyemangatinya.

“Terima kasih pernah hadir. Setidaknya aku pernah merasakan seperti apa rasanya bahagia ketika bersama dengan orang yang kita cintai. Aku janji, akan menceritakan mu kepada orang yang kamu maksudkan sebagai Cinta sejatiku, karena kamu pernah menjadi alasan aku bahagia.“

*****

“Selamat pagi semua!“ suara melengkik itu sudah sangat wajar didengar setiap pagi, siapa lagi sumbernya kalau bukan berasal dari perempuan mungil berkuncir kuda yang hobby nya memakan permen lollypop besar dan menggosip hal yang update adalah hobby utamanya. “Halo Gladys“ sapa nya kepada Gladys, menghiraukan teman sekelilingnya yang protes dengan suara melengkiknya tersebut.

“Hai Beska. Selamat pagi juga“ Beska memeluk erat Gladys, hal yang paling senang dilakukannya jika Gladys merespon baik dirinya, salah satunya dengan menjawab sapaan nya juga tidak ikut memprotes seperti anak lainnya.

“Karena lo teman terbaik gua. Nanti lo traktir gue.. Yeayy!!!“ teriaknya, belum saja menyanggah, Beska sudah berlompat gembira ke bangku nya. Siapa sih yang tidak heran dengan sifat unik perempuan itu, meskipun terbilang lebay, namun Beska memiliki wajah yang cantik membuatnya dimaklumi bahkan terbilang banyak yang menyukainya.

Sudah 1 bulan lebih Gladys menempatkan kelas ini, seisi kelas senantiasa membantunya. Meskipun pertama kali masuk, ia terkesan cuek mengingat hal yang menimpa kepada Hans, membuatnya 1 minggu mengurung diri setelah kabar itu. Dan masuk kembali, seisi kelas tidak terlalu mengikut campuri urusan nya. Dan disinilah dia, setelah mendapat surat yang diberikan oleh abangnya Hans, Gladys berjanji akan memulai semua nya dari awal kembali.

“Kemaren ada banyak tugas loh cantik, nanti gua kasih tau deh.“ ucap Rika teman sebangku nya Gladys,  11 12an dengan Beska yang suka memuji dirinya, tanpa mereka sadari bahwa Gladys tersipu mendengarnya. Karena keduanya, dirinya menjadi sering dipuji puji dikelas, baik laki – laki maupun perempuan. “Nuhun gelius“ jawab Gladys tersenyum manis.

Semua aktivitas dikelas terhenti, baik yang bercanda gurau, bercerita, berselfie ria, memainkan handphone ataupun lainnya terhenti terkecuali beberapa yang masih merapihkan penampilan melihat beberapa sosok laki – laki yang berdiri didepan kelas. “Minta perhatiannya sebentar. Eh, berasa kurang perhatian Urang“ Gladys yang mendengar suara yang terasa familiar itu mengangkat kepalanya, menghadap beberapa orang yang berada didepan kelas.

“Yup. I’am disini will menyampaikan kepada maneh sekalian“ sosok yang lebih rendah dari lainnya berbicara mengunakan bahasa yang aduk aduk, hingga orang disebelahnya yang khas dengan lesum pipinya menyikutnya. “Maneh teh ngomongnya yang jelas atuh. Campur aduk gitu“ tegurnya. Yang dibalas dengan cengiran tak berdosa.

“Oke oke. Keburu pak ketua menunggu—“

Suara deheman menghentikan penyampaian yang terasa bertele – tele tersebut. Membuat yang ditegur lagi lagi menyengir. “Oke pak ketua. Kita akan mengadakan acara ulang tahun sekolah, kami minta 1 kelas itu memiliki perwakilan“ semua pandangan langsung beralih kearah Gladys, salah satunya teman sebangku Gladys yang membuat si empu yang ditatap kebingungan.

“Gladys, maneh ae. Kan maneh gelius atuh“

Gladys menggelengkan kepala nya antusias, seisi kelas menyebutkan nama Gladys. “Jadi saha atuh? Gladys mana? Gladys saha?“

 “Gladys Ariska kak namanya, udah katanya dia mau kok“ jawab Rika yang mewakilkan yang lainnya tanpa meminta persetujuan apa apa.

“Eh, kok gua?“ suara Gladys yang hanya terdengar membuat penghuni kelas melihat kearahnya, salah satunya si jubir yang langsung menunjuk kearah Gladys. “Loh, maneh bukannya di Cafe waktu itu kan“ Gladys yang ditanya hanya menganggukan kepala heran.

“Oke kalau gitu perwakilan kelas maneh. Sekian terima kasih“ jawab Jubir yang dikenal dengan Indra, dengan nama panjangnya Falindras Fransiskus, tetapi meminta dipanggil dengan indra, melangkahkan kakinya keluar dari kelas.

“Maneh teh kok jahat pisan sama urang“ Protes Gladys menatap sebal kepemiik bangku disebelahnya.