Republik Kerusuhan, begitulah nama yang mula-mula kugagaskan kepada Shinta ketika kami SMA. Saat itu, ada cerita hingga nama tersebut tercetus hingga menjadi sebuah memory. Ada banyak kisah tentang Republik Kerusuhan (RKS) ini. Entah siapa yang akan memprediksi berapa lama lagi republik ini akan bertahan tanpa penjajahan. Dua tahun berturut-turut kepala negara republik ini adalah Rifa, seorang perempuan, emansipasi wanita berlaku dengan baik di sini. Berikut penghuni dengan berbagai macam kisah yang tidak masuk akal mereka.
Helmi adalah seorang yang selalu berbicara bahasa padang bahkan dengan guru sekalipun! Berbeda dengan Maulizar, master Matematika, Melda seseorang yang suka copy paste buku catatan fisika. Mira yang paling aneh, suka fotoin diri sendiri tapi 2016 gaya aneh ini jadi tenar di sebut dengan selfie, Eja yang tergila-gila dengan panggilan Prof, Rahmi suka ngelawak, Fara si cewek yang volume suaranya selalu dipertayakan sama dengan Syukriah yang diam tapi menghanyutkan. Bunga yang berbahasa seperti kamus berjalan, Okta punya nama di aturan oktet kadang dia marah tapi ketawa lagi. Si cowek tomboy kecil ada Ayu duduk dekat Riska alias amoy, cewek kaca mata itu Kak Aan, dia suka tidur dikelas. Dek na si kecil yang imut tapi sering digosipin sama Ryat, apalagi Angga diam-diam mengagumi Hanum, sama seperti Oji yang menyimpan rasa yang sama terhadap Ade. Afzal, ketua osis yang suka ribet mikirin ini itu, Ade, yang setiap kali di sebut nama Oji pasti malu-malu tapi mau. Desy yang sering ketawa namun lebih sering lagi ngambek. Hanum, perempuan yang wawasan luas sekali, seluas halaman SMA Harapan Persada. Shinta gadis yang suka aneh, Aku sendiri (Nita) dinilai sebagai orang yang suka berkarya di Mading sekolah hingga bertahun-tahun berlalu aku dipanggil “novelis” meski tidak pernah menghasilkan sepotong novelpun. Yanti dari masuk hingga keluar dari sekolah selalu rangking 1, Roza penggejar pelajaran Fisika. Buk Leader, Rifa yang gokil berteman juga dengan Wanda si cewek galak setiap kali mendelik, Miss Kimia Hilda dan Tia dikenal sebagai pemain sandiwara kuda lumping, Cut yang selalu mengincar charger kosong di kelas. Rizki si cowok bandel dan Ryat yang selalu bergetar suaranya setiap mengaji beda dengan Rahmat berkaca mata, suaranya itu dahsyat air yang mengalir sampai berdiri karena merdunya. Hasbi, cowok aneh yang takut bersentuhan dengan perempuan bahkan sekedar menatap mata tapi Rita bisa diam saja dalam kelas, tidak ada komentar beda dengan Mona yang sibuk ngedance lain lagi dengan Khairul yang parah banget, suka berubah jadi cewek. Wardiana atau disapa Wardon jika sedang menari telanjang kaki, cuhuy cui ! Mimi ini malu-malu kucing padahal kucing, Ardi sering kehilangan suara karena menyanyi lagu Rapai Geleng. Yuli yang memang lebih hobby berdebat dengan Pak Yaman dari pada berhura-hura. Inilah cerita dalam kenal, unik tak tertandingi. Seperti bintang, andai sinarnya masih untuk aku, seperti ombak, debar jantungku setiap melihat mereka tumbuh dan berkembang menjadi orang hebat yang berguna bagi agama dan bangsa, tumbuh dengan amat membanggakan.