Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta dan Benci
MENU
About Us  

Ruang tengah

“Miranda manis banget sih nak, gak salah mama jodohin sama Azka.” Ucap mama Azka sambil mengelus kepalaku.

Aku hanya tersenyum kaku.

“Mir, suami kamu mana? Lama banget dikamar? Kamu apain si Azka? Kamu gak gebukin Azka kan?” tanya ka Aldi.

“Ya enggak lah ka, aneh-aneh aja.”

“Kali aja, kamu kan jago karate bisa aja tanpa sengaja pas tidur, kamu keluarin jurus karate kamu sampai si Azka pingsan.”

“Gak mungkin. Udah deh ka jangan bikin emosi bisa gak sih? Suka banget bikin orang kesel!”

“Cari dulu ke kamar ka, siapa tau si Azka beneran pingsan.” Sahut ayah Miranda.

“Si Azka lagi mandi, yah. Mana mungkin pingsan.”

 

Terdengar suara langkah kaki menuruni tangga.

“Mir, ternyata kamu disini.”

Kuarahkan pandanganku kearah suara, Azka yang berdiri di depan tangga dengan seluruh tubuh yang tertutupi oleh selimut. Aku heran melihat tak percaya dengan kelakukan Azka, seaneh apa laki-laki ini.

“Dari tadi aku panggil-panggil kamu, ternyata lagi kumpul disini.” ucap Azka mengeratkan pelukannya pada selimut.

“Akhirnya keluar juga suami Miranda, Azka kamu baik-baik aja kan? Gak ada luka atau lebam gitu habis digebukin si Miranda?” tanya ka Aldi melirik kearah Miranda.

“Aku baik-baik aja ka Aldi.” Senyum Azka.

“Syukur deh kalo kamu baik-baik aja. Nanti kalo kamu digangguin sama si Miranda bilang sama aku biar aku ceramahin dia.”

“Ya ampun, Azka. Kenapa pakai selimut? Kamu kedinginan? Atau sakit?” Ucap mama Azka.

“Aku gak sakit ma, aku belum pakai pakaian aku makanya pakai selimut buat nutupin badan aku. Aku lupa bawa pakaian aku soalnya masih di dalam mobil.”

“Aldi, kasih pakaian kamu buat Azka biar dia pakai. Azka mau ibu buatin teh hangat? Atau susu hangat? Biar badannya gak kedinginan habis mandi.” Sahut ibu Miranda perhatian.

“Azka pakai pakaian Azka sendiri aja bu, biar nanti Azka ambil sebentar di mobil. Boleh bu, Azka mau teh hangat aja.”

“Ya sudah, Azka kamu tunggu dikamar biar mama yang ambilin.”

“Jangan, tante. Biar Miranda aja yang ambilin pakaiannya, kan dia udah jadi istri sah Azka jadi harus mau bantu suaminya.” Sahut ka Aldi.

 

Sambil menyesap kopi panas ditanganku, aku menatap tajam kearah ka Aldi, ini orang benar-benar bikin kesel. Lama-lama tuh mulut gak jelas ngomong apa. Liat aja nanti, aku harus bikin tuh mulut gak bisa ngomong lagi.

 

“Mamanya Azka duduk aja disini, biar Miranda yang ambilin pakaian Azka di mobil.” Ucap ibu Miranda beranjak dari tempat duduk menuju dapur.

“Miranda mau ambilin baju Azka?” Tanya mama Azka.

“Iya ma, biar Miranda aja yang ambilin. Kunci mobilnya mana, ma?”

“Ini kuncinya, sayang.” Ucap mama Azka seraya menyerahkan kunci mobil padaku.

 

Aku berjalan pergi meninggalkan ruang tengah menuju mobil yang terparkir dihalaman depan rumah, nampak Azka mensejajarkan langkahnya disampingku.

 

“Aku ikut.”

“Terserah.”

“Bisa gak sih bicaranya lembut dikit jangan cuek gitu, aku kan suami kamu bahkan aku lebih tua dari kamu harusnya bisa lebih sopan.”

“Oke.”

“Singkat banget jawabannya, sayang.”

“Aku gak suka kamu panggil aku sayang.”

“Tapi aku suka panggil kamu sayang.”

“Panggil aku pakai nama aja, gak usah sayang.”

“Kenapa sih kamu, dikit-dikit marah. Aku ada salah apa sama kamu?”

“Malas ngomong sama kamu.”

 

Ku tekan tombol dikunci mobil untuk mencari tahu keberadaaan mobilnya keluarga Azka, terlihat nyala lampu dan suara tak jauh dari aku berdiri. Kubuka bagasi mobil mencari baju Azka, terlihat ada tiga buah tas. Aku bingung mana tas yang berisi pakaian Azka, apakah aku buka satu-satu biar tau isi tasnya? Nanti dikira gak sopan lagi, aku pun menggaruk kepalaku bingung.

 

Aku hanya diam memperhatikan gerak-gerik Miranda, sengaja aku diam berdiri tak jauh dari Miranda. Tampak bingung diwajah Miranda setelah membuka bagasi mobil, wajahnya terlihat lucu. Aku sebegitu gengsinya dia tinggal tanya ke aku yang mana tas milikku, kan masalah selesai. Aku menahan tawa melihat Miranda.

 

Aku yakin Azka sedang menertawakan aku terdengar suara cekikannya. Malas sekali kalau harus tanya ke Azka, tapi daripada harus berlama-lama berdua sama Azka mending tanya bentar. Dengan setengah hati aku mengeluarkan suaraku.

 

“Ambil tas kamu.” Seraya berjalan menjauh meninggalkan Azka.

“Mir, tunggu dulu, ini aku gak bisa bawa tasnya.”

“Kamu punya tangankan?”

“Tangan aku lagi sibuk nih.”

“Sibuk ngapain? Hah?” Miranda berjalan lagi menuju Azka yang berdiri di depan bagasi mobil.

“Kan tangan aku sibuk meluk selimut, sayang. Kalo gak dipeluk selimutnya jatuh terus badan aku bakal kelihatan sama orang, kan malu. Istrinya aja belum lihat masa orang duluan yang lihat, jahat itu namanya. Tapi kalo kamu mau bantu meluk badan aku pakai selimut gak apa-apa. Gimana, sayang? Mau gak?”

“Dasar, mana tas kamu?” menggelengkan kepalaku menolak apa yang Azka katakan.

“Sabar sayang, itu yang warna hitam paling ujung.” Ucap Azka sambil menepuk bahu Miranda.

“Gak usah pegang-pegang.” Sahut Miranda melotot dan mempercepat langkahnya kaki meningglkan Azka.

“Ya ampun, Mir. Suami kamu ini ditinggal terus dari tadi pagi. Lama-lama kuikat kamu biar perginya bareng terus.”

 

Langsung Miranda berlari menuju kamar tanpa menghiraukan pertanyaan-pertanyaan dari keluarga menanyakan Azka, dilemparnya kasar tas Azka di atas sofa. Miranda menghempaskan tubuhnya di atas kasur, menutup matanya dan menghembuskan nafas berat. Masih berharap ini semua hanya mimpi, tapi harapan itu pupus setelah Azka masuk ke dalam kamar.

 

“Mir, mana tasnya?”

“Di sofa.” Sahut Miranda singkat lalu menutup seluruh wajahnya dengan bantal.

 

Ampun dah, ini cewek cuek bener. Jawabannya selalu singkat, padat dan jelas. Ngomongnya irit bener padahal ngomong gak bayar. Batin Azka.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Babak-Babak Drama
487      337     0     
Inspirational
Diana Kuswantari nggak suka drama, karena seumur hidupnya cuma diisi itu. Ibu, Ayah, orang-orang yang cuma singgah sebentar di hidupnya, lantas pergi tanpa menoleh ke belakang. Sampai menginjak kelas 3 SMP, nggak ada satu pun orang yang mau repot-repot peduli padanya. Dian jadi belajar, kepedulian itu non-sense... Tidak penting! Kehidupan Dian jungkir balik saat Harumi Anggita, cewek sempurna...
Neighbours.
3492      1224     3     
Romance
Leslie dan Noah merupakan dua orang yang sangat berbeda. Dua orang yang saling membenci satu sama lain, tetapi mereka harus tinggal berdekatan. Namun nyatanya, takdir memutuskan hal yang lain dan lebih indah.
Error of Love
1367      652     2     
Romance
Kita akan baik-baik saja ketika digoda laki-laki, asalkan mau melawan. Namun, kehancuran akan kita hadapi jika menyerah pada segalanya demi cinta. Karena segala sesuatu jika terlalu dibawa perasaan akan binasa. Sama seperti Sassy, semua impiannya harus hancur karena cinta.
Ruang, Waktu Dan Cinta
5441      1787     0     
Romance
Piya Laluna, Gadis yang riang itu berubah kala ia ditinggal ayahnya untuk selama-lamanya. Ia kehilangan semangat, bahkan ia juga jarang aktif dalam komunitas sosialnya. Selang beberapa waktu, ia bertemu dengan sosok laki-laki yang ia temui di beberapa tempat , seperti toku buku, halte, toko kue, dan kedai kopi. Dan di ruang waktu itulah yang memunculkan rasa cinta diantara keduanya. Piya yang sed...
Balada Cinta Balado
16114      3231     19     
Humor
"Hidup atau dilahirkan memang bukan pilihan kita, tapi dalam HIDUP KITA HARUS MEMILIKI PILIHAN". Mungkin itu adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kehidupanku sekarang ini. Kehidupan yang sangat Liar Binasa menyedihkan. Aku sering dijadikan bahan bertema kehidupan oleh teman dan juga keluargaku sendiri. Aku tidak pernah menyangka rencana kehidupanku yang sudah disiapkan dengan ...
Dream Space
692      429     2     
Fantasy
Takdir, selalu menyatukan yang terpisah. Ataupun memisahkan yang dekat. Tak ada yang pernah tahu. Begitu juga takdir yang dialami oleh mereka. Mempersatukan kejadian demi kejadian menjadi sebuah rangakaian perjalanan hidup yang tidak akan dialami oleh yang membaca ataupun yang menuliskan. Welcome to DREAM SPACE. Cause You was born to be winner!
MANTRA KACA SENIN PAGI
3787      1358     1     
Romance
Waktu adalah waktu Lebih berharga dari permata Tak terlihat oleh mata Akan pergi dan tak pernah kembali Waktu adalah waktu Penyembuh luka bagi yang sakit Pengingat usia untuk berbuat baik Juga untuk mengisi kekosongan hati Waktu adalah waktu
I'll Be There For You
1313      624     2     
Romance
Memang benar, tidak mudah untuk menyatukan kembali kaca yang telah pecah. Tapi, aku yakin bisa melakukannya. Walau harus melukai diriku sendiri. Ini demi kita, demi sejarah persahabatan yang pernah kita buat bersama.
Neverends Story
4957      1491     6     
Fantasy
Waktu, Takdir, Masa depan apa yang dapat di ubah Tidak ada Melainkan hanya kepedihan yang di rasakan Tapi Harapan selalu menemani perjalananmu
Popo Radio
11329      2211     20     
Romance
POPO RADIO jadi salah satu program siaran BHINEKA FM yang wajib didengar. Setidaknya oleh warga SMA Bhineka yang berbeda-beda tetap satu jua. Penyiarnya Poni. Bukan kuda poni atau poni kuda, tapi Poni siswi SMA Bhineka yang pertama kali ngusulin ide eskul siaran radio di sekolahnya.