Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta Untuk Raina
MENU
About Us  

Setiap pagi Adit tak pernah lupa mengucapkan selamat pagi pada Raina, begitu pula sebaliknya.
Saat Raina membuka akun facebook nya ada pesan dari akun bernama Malik setelah Raina melihat foto profil Malik ternyata itu Kaka kelas Raina waktu SMP, Raina tadinya tak akan membalas pesan dari Malik itu, tapi sifat Raina yang tidak enak hatian membalas pesan hingga kini sudah hampir seminggu Rain dekat dengan Malik.

Ponsel Rain berbunyi tertera nama Adit disana, Rain langsung mengangkat telpon dari Adit

"Selamat siang kesayangannya aku" ucap Raina setelah mengangkat telpon dari Adit
"Selamat siang juga Raina kesayangannya Adit"
"Rain hari ini Adit berangkat ke pesantren lagi ya"
"Iya Aditku, Adit bawa hp?"
"Bawa ko sayang"
"Eh Adit lusa Rain juga mau ke perusahaan tempat Rain PKL, mau survei sekalian liat kosan yang Rain sama temen-temen bakal tempati"
"Rain jadinya di Cianjur kan PKLnya?"
"Iya Adit Rain kan ga mau jauh dari mana ga mau jauh dari Adit juga hehe"
"Haha yaudah ya Rain nanti kalo Rain mau survei kasih tau Adit biar nanti kita ketemu, Adit kangen soalnya, kangen nyubitin pipi Rain yang chubby itu"
"Ah kalo Adit mau ketemu Rain buat nyubitin pipi Rain mending ga usah ketemu sakit tau" keluh Rain dengan nada manjanya yang membuat Adit gemas sendiri jadinya
"Ahaha iyaiya Rain sayangkuuu aku ga akan nyubitin pipi Rain ko, Tapi aslian Rain Adit tuh kangen banget sama kamu"
"Rain juga kangen banget sama kamu Dit"
"Yaudah Rain ini aku mau berangkat nanti kalo aku udah nyampe pesantren aku SMS kamu deh"
"Iya sayangkuuu, hati-hati ya i love you Aditnya aku"
"I love you Raina ya Aku"

~R~

 

Hari ini Rain akan melakukan survei ke Perusahaan tempat dia PKL dan tempat nanti dia kos bersama teman-temannya.

 

"Hai Kil, hai Syah" sapa Rain saat melihat kedua temannya itu.
"Hai Rain, dateng sendiri?"
"Iya lagian kan sekarang cuma survei aja ga bawa barang-barang apapun"
"Iya sih"
"Yaudah yu kesana pa Lutfi udah nunggu di sana"

 

Setelah survei ke perusahaan dan kosan Raina memang janjian dengan Adit, dan Adit bilang sudah ada di depan gang.

 

"Syah aku pamit ya, mama Aisyah papa Aisyah Raina pamit ya takut kesorean"

 

"Oh iya Rain hati-hati ya"

 

Raina berjalan ke depan gang kosannya yang memang tidak terlalu jauh

 

Benar saja disana ada Adit dan temannya yang ntah siapa namanya Rain tak tau.

 

"Adit" Ucap Raina yang sengaja mengagetkan Adit

 

"Rain kirain siapa"

 

"Hehe lama ya Dit, maaf deh tadi pamit dulu soalnya"

 

"Iya gapapa sayang, kosan kamu dari sini kedalem lagi?

 

"Iya dari sini kedalem lagi lurus aja terus, sekarang kita mau kemana Dit?"

 

"Rul tempat yang adem dimana ya?" Tanya Adit pada temannya itu

 

"Alun-alun aja disana enak kan ada tempat buat duduknya juga"

 

"Yaudah deh kesana aja, gapapa kan sayang?" Tanya Adit pada Raina

 

"Gapapa ko asal sama kamu hihi"

 

"Huuhhh dasar udah jago gombal ya sekarang"

 

"Iyakan di ajarin kamu"

 

"Dih kapan aku ngajarin"

 

Perjalanan pun tak terasa karna mereka terus berbincang banyak hal, setelah dapat tempat duduk teman Adit itu malah pamit katanya mau nonton bola

 

"Kamu ga nonton bola juga sayang?" Tanya Raina setelah teman Adit itu pergi

 

"Ngga aku lagi pengen sama kamu aja"

 

"Dih gombal aja terus wle" Raina memeletkan lintahnya membuat Adit gemas dengan tingkah Raina

 

"Ih dasar ya pacar aku ini bikin gemes terus"

 

"Banyak anak kecil ya Dit disini" iya kaya kamu anak kecil

 

"Dih ko aku"

 

"Iya abis kamu kaya anak kecil" Raina tak menyahuti ucapan Adit dia sibuk melihat sekeliling, tatapannya tertuju pada orang tua yang sedang berjalan diatas batu tanpa menggunakan alas kakinya

 

"Adit" panggil Raina yang hanya di tanggapi deheman oleh Adit

 

"Adit ih liat sana deh" Raina menyuruh Adit melihat objek yang dari tadi jadi fokusnya

 

"Liat apa sih Rain"

 

"Adit ko mereka jalan di  batu ga pake alas kaki emang ga sakit ya?" Tanya Raina dengan polosnya

 

"Itu tuh kaya terapi tau Rain, kalo sakit berarti punya penyakit, itu juga bisa ngilangin penyakit tertentu"

 

"Oh ya? Adit Rain mau dong jalan-jalan kaya gitu"

 

"Nanti aja ah Rain panas banget nih"

 

"Yah Adit" karna Raina kecewa tidak bisa melakukan itu akhirnya Raina memilih membuka hpnya ada SMS masuk dari Elsa

 

From: Elsa
Rain kamu lagi dimana?

 

To:Elsa
Lagiaem sama Adit kenapa?

 

From: Elsa
Oh lagi sama Adit, yaudah deh Rain gapapa tadinya mau ketemu.

 

Adit yang kesal karena Raina lebih fokus pada handphone nya akhirnya mengambil handphone Raina

 

"Ih Adit apa sih"
"Abis lebih fokus ke hp sih di banding aku, lagi sms-an sama siapa?" Tanya Adit dengan nada curiganya
"Itu dari Elsa" Adit langsung membuka semua SMS Raina memang benar dari tadi Raina membalas SMS Elsa, tapi ada yang mengganjal di hatinya siapa Malik? Kenapa cowo itu terus memaksa Raina untuk ketemu, dan Raina mengiyakan saja ajakan itu meskipun akhirnya Raina membatalkan janjian ketemu itu.

 

"Kenapa dit? Raina kan tadi  bales SMS Elsa aja"

 

"Ini siapa?" Tanya Adit sambil melihatkan SMS dari Malik Kaka kelas SMP Raina

 

"Itu Kaka kelas Rain waktu SMP"

 

"Harus gitu dia ngajak kamu ketemu dan kamu mengiyakan aja?"

 

"Tapi kan Raina ga jadi ketemu Dit, Raina kan punya Adit makannya Raina ga mau ketemu ka Malik"

 

"Kita pulang Rain"

 

Adit berjalan lebih dulu sedangkan Raina mengikuti Adit dibelakang, Adit berjalan dengan cepat tanpa Adit sadar butiran air mata menetes di pipi Raina sambil menyeimbangi jalan Adit yang begitu cepat, karna memang Adit di pesantren jadi dia tidak membawa motor, akhirnya Adit menyetop angkutan umum, dari sini kerumah Raina harus 3kali naik angkutan umum.

 

Adit menyuruh Raina masuk lebih dulu sedangkan dia duduk di dekat pintu.

 

"Adit maafin aku" ucap Raina pelan, tapi Adit sama sekali tak menghiraukan ucapan Raina.

 

Setelah sampai di pemberhentian pertama Raina dan Adit pun turun. Adit langsung menghentikan angkutan umum yang ke dua, tapi dia tak naik, hanya menitipkan pada sang supir, dan mengucapkan hati-hati tanpa ucapan apapun lagi. Raina tau dia salah, karna di angkutan umum itu hanya ada Raina, Raina menangis tanpa suara, hanya air mata yang terus berlomba keluar.

 

Setelah sampai dirumah Raina langsung masuk kamar karena dia sedang sedang tidak shalat jadi dia memilih tidur untuk mengalihkan kesedihannya, itu kebiasaan Rain jika sedih dia pasti akan memilih tidur dengan harapan setelah bangun hal yang membuat Rain sedih hilang.


Hampir 4 jam Raina tertidur, setelah bangun dia kaget banyak SMS dan telpon masuk dari Adit. Rata-rata isi SMS itu Adit menyuruh Raina mengangkat telpon dari nya.

Raina langsung menelpon Adit tidak butuh waktu lama Adit langsung mengangkat nya.

"Rain kamu nyampe jam berapa tadi? Ko ga angkat telpon dari aku? Kamu marah gara-gara aku ga anterin kamu?"

"Oh kamu masih peduli juga sama aku?"

"Ya aku peduli lah Rain kamu kan pacar aku"

"Terus kamu tega biarin aku pulang sendiri udah sore kaya tadi? Mana aku dalam keadaan nangis gitu? Masih bisa disebut kamu peduli"

"Loh Rain yang harus nya marah kan aku ko jadi kamu sih yang marah?"

"Bodo aku kesel sama kamu, aku dari tadi udah nangis kamu malah ga peduli jalan aja terus ga peduli aku yang dibelakang kamu udah nangis-nangis sambil ngikutin kamu yang jalannya cepet banget"

"Rain serius kamu nangis dari kita jahat?"

"Iyalah aku tuh sedih kamu marah, tapi akhirnya kesel sendiri juga kamu ga peduli lagi sama aku"

"Rain sayang maafin aku ya, aku ga tau kamu nangis tadi maafin aku ya sayang"

"Jangan kaya gitu lagi, aku takut Dit"

"Iya sayang aku ga akan kaya gitu lagi ko, maafin aku kan?"

"Maafin kamu kalo kamu maafin aku"

"Iya aku maafin kamu ko sayangku"

"Yaudah aku matiin ya, mau makan laper i love you Aditkuu"

"I love you too Rainakuu"

Yah selalu ada kata maaf dengan mudahnya untuk orang yang saling mencintai.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Closed Heart
1161      655     1     
Romance
Salah satu cerita dari The Broken Series. Ini tentang Salsa yang jatuh cinta pada Bara. Ini tentang Dilla yang tidak menyukai Bara. Bara yang selalu mengejar Salsa. Bara yang selalu ingin memiliki Salsa. Namun, Salsa takut, ia takut memilih jalan yang salah. Cintanya atau kakaknya?
Si Mungil I Love You
621      374     2     
Humor
Decha gadis mungil yang terlahir sebagai anak tunggal. Ia selalu bermain dengan kakak beradik, tetangganya-Kak Chaka dan Choki-yang memiliki dua perbedaan, pertama, usia Kak Chaka terpaut tujuh tahun dengan Decha, sementara Choki sebayanya; kedua, dari cara memperlakukan Decha, Kak Chaka sangat baik, sementara Choki, entah kenapa lelaki itu selalu menyebalkan. "Impianku sangat sederhana, ...
Sekotor itukah Aku
405      307     4     
Romance
Dia Zahra Affianisha, Mereka memanggil nya dengan panggilan Zahra. Tak seperti namanya yang memiliki arti yang indah dan sebuah pengharapan, Zahra justru menjadi sebaliknya. Ia adalah gadis yang cantik, dengan tubuh sempurna dan kulit tubuh yang lembut menjadi perpaduan yang selalu membuat iri orang. Bahkan dengan keadaan fisik yang sempurna dan di tambah terlahir dari keluarga yang kaya sert...
HIWAY Ketika Persahabatan Mengalahkan Segala
1082      532     1     
Inspirational
Persahabatan bukan tentang siapa yang salah. Persahabatan adalah tentang meminta maaf. Hany, seorang gadis SMA bermata indah telah mengecewakan teman-temannya saat memutuskan untuk keluar dari ekskul cheerleader dan beralih ke ekskul futsal. Apa alasan Hany? Dan mampukah dia mengobati kekecewaan teman-temannya?
Hati Yang Terpatahkan
2165      981     2     
Romance
Aku pikir, aku akan hidup selamanya di masa lalu. Sampai dia datang mengubah duniaku yang abu-abu menjadi berwarna. Bersamanya, aku terlahir kembali. Namun, saat aku merasa benar-benar mencintainya, semakin lama kutemukan dia yang berbeda. Lagi-lagi, aku dihadapkan kembali antara dua pilihan : kembali terpuruk atau memilih tegar?
The Yesterday You
376      267     1     
Romance
Hidup ini, lucunya, merupakan rangkaian kisah dan jalinan sebab-akibat. Namun, apalah daya manusia, jika segala skenario kehidupan ada di tangan-Nya. Tak ada seorang pun yang pernah mengira, bahkan Via sang protagonis pun, bahwa keputusannya untuk meminjam barang pada sebuah nama akan mengantarnya pada perjalanan panjang yang melibatkan hati. Tak ada yang perlu pun ingin Via sesali. Hanya saja, j...
Teman
1448      674     2     
Romance
Cinta itu tidak bisa ditebak kepada siapa dia akan datang, kapan dan dimana. Lalu mungkinkah cinta itu juga bisa datang dalam sebuah pertemanan?? Lalu apa yang akan terjadi jika teman berubah menjadi cinta?
Sebuah Penantian
2580      898     4     
Romance
Chaca ferdiansyah cewe yang tegar tapi jauh didalam lubuk hatinya tersimpan begitu banyak luka. Dia tidak pernah pacaran tapi dia memendam sebuah rasa,perasaanya hanya ia pendam tanpa seorangpun yang tau. Pikirnya buat apa orang lain tau sebuah kisah kepedihan.Dulu dia pernah mencintai seseorang sangat dalam tapi seseorang yang dicintainya itu menjadi milik orang lain. Muh.Alfandi seorang dokt...
Intuisi
4013      1246     10     
Romance
Yang dirindukan itu ternyata dekat, dekat seperti nadi, namun rasanya timbul tenggelam. Seakan mati suri. Hendak merasa, namun tak kuasa untuk digapai. Terlalu jauh. Hendak memiliki, namun sekejap sirna. Bak ditelan ombak besar yang menelan pantai yang tenang. Bingung, resah, gelisah, rindu, bercampur menjadi satu. Adakah yang mampu mendeskripsikan rasaku ini?
Dibawah Langit Senja
1615      948     6     
Romance
Senja memang seenaknya pergi meninggalkan langit. Tapi kadang senja lupa, bahwa masih ada malam dengan bintang dan bulannya yang bisa memberi ketenangan dan keindahan pada langit. Begitu pula kau, yang seenaknya pergi seolah bisa merubah segalanya, padahal masih ada orang lain yang bisa melakukannya lebih darimu. Hari ini, kisahku akan dimulai.