Loading...
Logo TinLit
Read Story - LANGIT
MENU
About Us  

BAB 21

***

"Tak mungkin aku pergi meninggalkanmu yang bersuara kecil sekalipun rasanya susah."

***

"Keisha!" Bulan berjalan cepat denan amarah membara menghampiri cewek yang sekarang turun dari duduknya.

Keisha memutar bola matanya malas dengan senyum sinis terpatri di bibirnya. Ia menyedekapkan kedua tangannya di dada ketika Bulan sudah berada 1 meter di depannya.

"Kenapa, Lo?" Tanya Keisha dengan gaya songongnya. "Dateng ke kelas orang dengan gak sopan. Gak diajarin tata krama dirumah, ya?"

"Elo tuh yang gak diajarin tata krama!" Sambar Bulan. "Berani-beraninya lo fitnah gue hamil!"

Keisha tertawa sinis. "Atas dasar apa lo nuduh gue, hah?"

Bulan menunjuk Keisha tepat di wajah cewek angkuh itu. "Gak usah pura-pura gak tau." Tekan Bulan. "Lo lupa kata-kata lo di toilet. Dan itu pasti ada hubungannya."

Keisha tersenyum sinis. 

"Gue. Yakin." Tangan Bulan mengepal menahan amarah yang siap meluap kapan saja.

Keisha tertawa remeh. "Ya. Ya, Bulan." Ucap Keisha layaknya iblis. "Gue orangnya. Menjijikan. Harusnya lo dikeluarin sekarang aja karena lo itu ha-mil."

Buku jari tangan Bulan memutih karena kepalan yang kuat.  Giginya bergemelutuk dengan mata yang memerah. Entah dorongab dari mana Bulan maju dan mendorong Keisha dengan kuat hingga cewek itu terjatuh ke lantai dan menggeram.

"Sialan!" Maki Keisha yang mulai bangun dari jatuhnya.

"Lo yang sialan, iblis!" Sambar Bulan lagi dengan amarah yang meluap-luap. "Jangan berani sembarangan menuduh orang! Lo gak punya bukti apa-apa!"

Teriakan Bulan tentu saja menarik perhatian orang-orang. Sejak awal Bulan datang pun, dua cewek itu memang sudah jadi pusat perhatian.

Keisha maju dan tanpa aba-aba menarik rambut Bulan yang tergerai dengan kuat. Bulan berteriak hebat karena sakit yang membuat rambutnya serasa tercabut dari akarnya.

"Berani banget lo dorong gue, jalang!" Keisha semakin menarik rambut Bulan hingga Bulan memberontak dan juga langsung menjangkau rambut panjang Keisha. 

Tak kalah nyaring, Keisha berteriak kesakitan.

"Pemitnah seperti lo itu harusnya gak ada di muka bumi!" Teriak Bulan. "Lo gak punya hak nuduh gue sembarangan! Lo gak punya hati! Dan gue tekankan, gue gak hamil!"

Semuanya--siswa-siswi yang menonton--tidak ada sekalipun bergerak menghentikan. Hanya tercekat sesekali melihat aksi berontak dan jambak-jambakkan Bulan dan Keisha. Mereka seakan-akan kasian, padahal menikmati adegan live di depan mereka.

"Bulan, cukup! Hentikan!" Tiba-tiba saja suara itu merasuki telingan Bulan. Suara bariton yang Bulan kenali, namun Bulan tetap dengan aksinya tak menghiraukan suara itu. Tak mengindahkan suara itu. 

Hingga tubuh Bulan di tarik ke belakang oleh seseorang laki-laki yang tak lain adalah Langit. Bersamaan dengan itu tubuh Keisha juga di tarik oleh Angkasa. Entah dari mana Langit tahu jika ada perkelahian antara Bulan dan Keisha, namun Bulan tak mau memikirkannya.

"Langit, lepasin!" Bulan memberontak dan hendak maju untuk melanjutkan aksinya. Namun, tenaga Langit lebih kuat.

"Lo harusnya gak gini." Ucap Langit tajam dan dingin.

Bulan menatap Langit tak kalah tajam. Napasnya menderu tersengal-sengal. Amarahnya terpaksa tertahan sekarang. Ia tak sanggup lagi seperti ini. Ucapan Langit membuatnya berpikir jika cowok itu datang bukan untuk membelanya, namun memihak Kesha yang bernotabene sebagai cewek yang Langit cintai.

"Lo gak tau sesakit apa gue ketika difitnah begitu." Desis Bulan dingin. 

Ia menyentak tangan Langit yang menahannya, lalu berlari entah kemana meninggalkan Langit dan lainnya melewati kerumunan orang-orang tak berguna yang hanya menonton saja. 

***

Langkah Langit menghampiri Keisha yang terdiam, tubuh cewek itu sudah Angkasa lepaskan karena sudah tidak memberontak lagi sesaat setelah Bulan pergi meninggalkan mereka.

"Lo benar-benar keterlaluan, Kei." Ucap Langit dingin, tak lupa dengan tatapan tajam yang menghunus masuk ke retina cewek di depannya.

"Lang..."

"Gue kecewa sama, Lo." Lalu, berlalu pergi meninggalkan Keisha dan lainnya.

"Langit!" Teriak Keisha ingin mengejar, namun langsung ditahan oleh Angkasa yang siap siaga di belakang cewek itu.

Langit berjalan dengan langkah lebar tanpa memperdulikan tatapan dari siswa-siswi lain.

"Mau kemana, Lang?!" Bahkan, teriakan Dami yang dari tadi berdiri bersama Miko di samping pintu kelas pun tak ia indahkan.

"Kemana juga, tuh, si es batu?" Tanya Miko menatap punggung Langit yang kian menjauh.

Dami mengedikkan bahu. "Entah."

***

"Tuhan!" Teriak Bulan frustrasi sambil menekan dadanya yang terasa sesak karena tangisan yang tak kunjung berhenti.

Bulan bersandar pada pembatas besi di rooftop. Ia duduk dengan kaki ditekuk, gadis itu menyembunyikan wajahnya dibalik lipatan tangan yang berada di atas lututnya. "Kenapa begini, Ya Tuhan?"

"Kenapa aku harus menderita seperti ini?" Bulan terisak sendirian. Air matanya terus mengucur deras. Tak sanggup lagi ia menahan bendunan air mata yang sedari tadi tertahan di kelopak. 

"Aku gak hamil!" Bulan berteriak sambil mencakar rambutnya. Tak peduli rasa sakit di kulit kepalanya. Ia butuh pelampiasn rasa sakit hatinya. "Dia fitnah aku, Tuhan. Dia fitnah aku."

"Kenapa aku harus seperti ini?" Bulan terisak-isak. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu membenturkannya pada pembatas besi tanpa henti. "Kenapa?! Kena--"

"Bulan!" Kepala Bulan terhenti membentur, seseorang duduk di samping Bulan dan menghentikannya. "Hentikan! Berapa kali gue bilang, hah?! Stop!"

Bulan membuka matanya yang memerah. Tatapan sinisnya menatap pada iris mata hitam Langit yang tajam.

"Ngapain kamu ke sini?!" Bulan mendorong bahu Langit. Namun, tenaganya sudah habis hingga dorongan itu tak berfungsi sama sekali. "Kalo cuma buat belain Keisha, mendingan kamu pergi!"

Langit tak mengatakan apapun, yang ia lakukan hanyalah menghentikan tangan Bulan yang sedari tadi mencoba mendorongnya.

"Bulan," Panggil Langit lembut. 

"Pergi, Lang." Ucap Bulan lemah dengan isakan yang tak habis-habisnya. Ia terus mencoba mendorong Langit. "Pergi."

"Berhenti, Bulan." Namun, sia-sia. Bulan sama sekali tak menghiraukan ucapan Langit, hingga cowok itu menarik tangan Bulan dan tubuhnya langsung jatuh pada dekapan hangat dari Langit.

Bulan memukul dada Langit dengan tidak bertenaga, ia mencoba berontak namun kalah kuat dengan pelukan Langit yang erat.

Langit mengelus rambut Bulan hingga gadis itu cuma menangis terisak, sesekali tangannya memukul dada langit pelan.

"Pergi, Langit." Ucapnya lemah. Sangat lemah hingga isakannya cuma sesenggukan kecil.

"Gue gak akan pergi." Ucap Langit pelan di samping telinga Bulan. "Gue di sini untuk Lo."

Pelukan Langit semakin erat, menyalurkan kehangatan dan kekuatan pada gadis yang sekarang terlalu lemah bahkn untuk bersuara sekali pun.

"Cuma untuk Lo."

***

Gimana-gimana??

Ngena, gak, sih?

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

1 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • Tataniiiiii

    Yahhh rada kecewa kalo sad ending gini , terharu aku tuuu

    Comment on chapter EPILOG
  • dreamon31

    Hai...aku suka sama nama Langit. Aku juga punya judul cerita yang sama - LANGIT - , mampir juga di ceritaku yaa...

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
Mendadak Pacar
9381      1901     1     
Romance
Rio adalah seorang pelajar yang jatuh cinta pada teman sekelasnya, Rena. Suatu hari, suatu peristiwa mengubah jalannya hari-hari Rio di tahun terakhirnya sebagai siswa SMA
A D I E U
2179      867     4     
Romance
Kehilangan. Aku selalu saja terjebak masa lalu yang memuakkan. Perpisahan. Aku selalu saja menjadi korban dari permainan cinta. Hingga akhirnya selamat tinggal menjadi kata tersisa. Aku memutuskan untuk mematikan rasa.
Cowok Cantik
14251      2213     2     
Romance
Apa yang akan kau lakukan jika kau: seorang laki-laki, dianugerahi wajah yang sangat cantik dan memiliki seorang ibu dari kalangan fujoshi? Apa kau akan pasrah saja ketika ditanya pacarmu laki-laki atau perempuan? Kuingatkan, jangan meniruku! Ini adalah kisahku dua tahun lalu. Ketika seorang laki-laki mengaku cinta padaku, dan menyebarkannya ke siswa lain dengan memuat surat cintanya di Mading...
Memorieji
7774      1645     3     
Romance
Bagi siapapun yang membaca ini. Ketahuilah bahwa ada rasa yang selama ini tak terungkap, banyak rindu yang tak berhasil pulang, beribu kalimat kebohongan terlontar hanya untuk menutupi kebenaran, hanya karena dia yang jadi tujuan utama sudah menutup mata, berlari kencang tanpa pernah menoleh ke belakang. Terkadang cinta memang tak berpihak dan untuk mengakhirinya, tulisan ini yang akan menjadi pe...
When Home Become You
438      330     1     
Romance
"When home become a person not place." Her. "Pada akhirnya, tempatmu berpulang hanyalah aku." Him.
Mencintaimu di Ujung Penantianku
5349      1463     1     
Romance
Perubahan berjalan perlahan tapi pasti... Seperti orang-orang yang satu persatu pergi meninggalkan jejak-jejak langkah mereka pada orang-orang yang ditinggal.. Jarum jam berputar detik demi detik...menit demi menit...jam demi jam... Tiada henti... Seperti silih bergantinya orang datang dan pergi... Tak ada yang menetap dalam keabadian... Dan aku...masih disini...
Sekretaris Kelas VS Atlet Basket
13419      2614     6     
Humor
Amira dan Gilang yang menyandang peran werewolf dan vampir di kelas 11 IPA 5 adalah ikon yang dibangga-banggakan kelasnya. Kelas yang murid-muridnya tidak jauh dari kata songong. Tidak, mereka tidak bodoh. Tetapi kreatif dengan cara mereka sendiri. Amira, Sekretaris kelas yang sering sibuk itu ternyata bodoh dalam urusan olahraga. Demi mendapatkan nilai B, ia rela melakukan apa saja. Dan entah...
ATHALEA
1405      631     1     
Romance
Ini cerita tentang bagaimana Tuhan masih menyayangiku. Tentang pertahanan hidupku yang akan kubagikan denganmu. Tepatnya, tentang masa laluku.
The Past or The Future
460      366     1     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?
I Can't Fall In Love Vol.1
2723      1087     1     
Romance
Merupakan seri pertama Cerita Ian dan Volume pertama dari I Can't Fall In Love. Menceritakan tentang seorang laki-laki sempurna yang pindah ke kota metropolitan, yang dimana kota tersebut sahabat masa kecilnya bernama Sahar tinggal. Dan alasan dirinya tinggal karena perintah orang tuanya, katanya agar dirinya bisa hidup mandiri. Hingga akhirnya, saat dirinya mulai pindah ke sekolah yang sama deng...