Loading...
Logo TinLit
Read Story - Strange and Beautiful
MENU
About Us  

Berbekal nama Muhammad Hamas Saifullah yang diucapkan Ike, aku mencoba mencari jejak digitalnya. Kuketikkan nama tersebut di mesin pencarian, kemudian keluar beberapa hal yang berkaitan dengannya.

Ada akun facebook, twitter, instagram, linkedln, ada pula artikel website kampus kami, artikel dari beberapa koran digital nasional dan lokal, hingga namanya juga tercantum di website sekolah SMA-nya.

Aku mencoba membukanya satu per satu. Aku mulai dari artikel-artikel yang menuliskan tentang prestasinya di skala nasional maupun internasional. Ternyata ia pernah mengikuti kompetisi merakit mobil cepat di Jepang. Ia juga pernah mengikuti olimpiade matematika ketika di SMA.

Wah, ternyata orang bernama Hamas ini bukanlah orang biasa.

Aku mulai membuka akun media sosialnya. Laman akun facebooknya aktif sekitar tiga bulan yang lalu, melihat dari postingan yang dibagikannya. Kebanyakan isi profil facebooknya mengenai teknologi mesin kekinian, mobil, gadget, kebijakan pemerintah dan beberapa kali mengenai quotes dan pengetahuan Islam.

Aku sedikit kagum melihat isi profil facebooknya. Cukup menandakan seorang laki-laki yang berpendidikan. Tidak ada foto alay, tidak ada kata-kata puitis lebay, dan tidak ada kesombongan yang dipamerkan dengan berlebihan.

Aku berlanjut membuka profil instagram yang hanya mempunyai 8 posting berisi potret candid dirinya, pemandangan, dan rakitan mesin mobil. Tidak jauh berbeda dari akun facebooknya. Hanya saja aku sedikit terkejut dengan jumlah pengikutnya yang mencapai lebih dari lima ribu. Ternyata dia cukup terkenal.

Belum berhenti sampai di sana, aku juga membuka akun twitter dan likedln miliknya. Lagi-lagi di twitter postingan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan mesin, mobil, teknologi, dan beberapa hal mengenai politik. Aku ingat Ike yang berkata bahwa Kak Hamas adalah ketua divisi kajian strategis. Wajar saja jika ia cukup jeli dan kritis dengan kebijakan pemerintah dan perpolitikan di Indonesia.

Apa dia yakin mau menikah denganku? Apa yang istimewa dariku?

Aku beranjak dari ranjang menuju kamar Bang Reza. Ketika aku mengetuk pintu kamarnya, ia memersilakanku untuk masuk. Bang Reza sedang fokus dengan PC yang ada di hadapannya. Tak lama kemudian ia menghentikan gerakan jari di tombol keyboard dan memandangiku yang duduk di tepi ranjangnya.

“Kenapa? Lemes gitu mukanya.”

“Bingung.”

“Udah ada yang ngajak nikah kok malah bingung,” gumamnya.

“Anin kan gak kenal sama dia. Gimana mau gak bingung? Semisal Abang ada di posisi Anin gimana coba?”

Bang Reza hanya bisa mengendikkan kedua bahunya dengan raut muka mengejek.

“Anin tadi sempat tanya ke teman Anin yang kebetulan adik tingkatnya Kak Hamas, dia bilang Kak Hamas orangnya pintar, alim, gak sombong. Pokoknya banyak yang suka lah. Terus aku coba stalking di google. Wah, ternyata prestasinya udah skala internasional.”

“Nah, bagus dong. Hasil stalking kamu menunjukkan kalau si Hamas orang yang tepat untuk dijadikan imam keluarga.”

“Masalahnya adalah... kenapa dia malah mau sama Anin? Kalau Anin ketik nama Anin di google, gak ada tuh koran yang ngeliput prestasi Anin.”

“Lah situ emangnya punya prestasi?”

Aku berdecak kesal. Punya abang cuma sebiji tapi resenya maksimal banget.

“Kan orang pintar gak harus nikah sama orang pintar juga. Albert einstein contohnya. Nih, Abang bilangin ya, Nin. Laki-laki itu gak butuh wanita yang pintar dan punya banyak prestasi untuk dinikahi. Dia butuh wanita yang bisa menentramkan hatinya, mengurus rumah dan hartanya, merawat dan mendidik anak-anaknya. Mungkin menurut Hamas kamu adalah wanita itu,” ucap Bang Reza serius.

“Kalau kamu sering dengar kalau wanita kan dinikahi atas tiga hal. Kecantikan, kekayaan, dan agamanya. Ya meskipun kalau menurut Abang sih kamu juga biasa-biasa aja di tiga hal itu. Abang juga baru sadar, Hamas lihat kamu dari apanya sih?!”

Aku melebarkan kedua kelopak mataku. Wah, abang satu ini memang benar-benar keterlaluan. Awalnya muji-muji, ujungnya dijatuhin juga.

“Aaargh! Serius nih, Bang!”

Bang Reza terbahak melihatku kesal dan menampilkan wajah penuh frustasi. Setelah puas terbahak, ia mencoba mengatur napasnya sebelum kembali menatapku.

“Abang yakin Hamas punya pertimbangan tersendiri, Nin. Abang juga gak sembarangan nyodorin laki-laki ke kamu. Abang sama Hamas udah temenan lama dan Abang yakin kalau Hamas akan cocok sama kamu. Tapi kalau kamu merasa gak cocok ya gak apa-apa, semua teseah kamu.”

Ia mengulurkan tangannya ke bahuku dan mengusapnya. Namun berhubung aku masih kesal, aku segera menepisnya dan beranjak keluar dari kamarnya.

“Bilang makasih dulu, woy! Main kabur aja!” teriaknya.

Sebenarnya aku yakin jika orang yang bernama Hamas adalah pria idaman yang pantas dijadikan calon suami. Masalahnya adalah apakah ia pantas bersanding denganku?

“Ibu dulu waktu dilamar ayah gimana perasaannya?” tanyaku ketika kami berdua menyiapkan makan malam di dapur.

Tanpa mengehentikan aktivitasnya mengiris bawang, ibu menjawab pertanyaanku. “Waktu itu Ibu masih belum tahu apa-apa. Belum tahu kalau pacaran itu ternyata gak ada di dalam Islam. Jadinya Ibu sama ayah pacaran dulu sebelum nikah. Ketika Ibu lulus kuliah dan dilamar sama ayah, ya ibu langsung jawab iya,” jawabnya.

“Anin masih belum tahu Kak Hamas orangnya kaya gimana. Anin mungkin udah cari tahu beberapa hal. Tapi Anin belum tahu kepribadiannya, omongannya, visi misinya cocok sama Anin.”

Aku menghela napas memikirkan tentang hal yang mengganguku ebberapa hari terakhir. Aku harus segera memutuskan secepat dan setepat mungkin.

“Kan masih ta’aruf, Nin. Ta’aruf itu gak harus berlanjut ke nikah. Kamu coba jalani dulu, ngobrol dan cari tahu tentang Hamas dari anaknya sendiri juga orang terdekatnya. Kalau cocok ya lanjut, kalau gak cocok ya sudah. Kita semua gak ada yang memaksa kamu untuk cepat-cepat menikah, kok. Berhubung ada yang menawarkan diri, apa salahnya untuk dicoba? Lagipula kata abangmu dia anaknya gak neko-neko, agamanya baik, dan bertanggung jawab.”

“Mau ya coba buat ta’aruf?” rayu ibu seraya mengerlingkan sebelah matanya padaku.

Aku menghela napas. Ujung-ujungnya ibu malah menyuruhku untuk mengenal lebih jauh sosok yang menawarkan diri untuk menjadi suamiku. Tapi bukankah kata Coldplay, ‘if you never try you’ll never know’?

- T B C -

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • EttaGurl

    Pake proposal donggg.... :""""

    Comment on chapter [1] Todongan Keluarga
Similar Tags
Forget Me After The Rain
434      316     1     
Short Story
\"Kalau begitu, setelah hujan ini, lupakan aku, seperti yang aku lakukan\" Gadis itu tersenyum manis
Loading 98%
653      400     4     
Romance
Venus & Mars
3633      1317     9     
Romance
Siapa yang tidak ingin menjumpai keagungan kuil Parthenon dan meneliti satu persatu koleksi di museum arkeolog nasional, Athena? Siapa yang tidak ingin menikmati sunset indah di Little Venice atau melihat ceremony pergantian Guard Evzones di Syntagma Square? Ada banyak cerita dibalik jejak kaki di jalanan kota Athena, ada banyak kisah yang harus di temukan dari balik puing-puing reruntuhan...
UnMate
1058      618     2     
Fantasy
Apapun yang terjadi, ia hanya berjalan lurus sesuai dengan kehendak dirinya karena ini adalah hidup nya. Ya, ini adalah hidup nya, ia tak akan peduli apapun meskipun...... ...... ia harus menentang Moon Goddes untuk mencapai hal itu
TRIANGLE
12132      1923     3     
Romance
"Apa pun alasannya, yang namanya perselingkuhan itu tidak bisa dibenarkan!" TRIANGLE berkisah tentang seorang gadis SMA bernama Dentara dengan cerita kesehariannya yang jungkir balik seperti roller coaster. Berasa campur aduk seperti bertie botts bean. Berawal tentang perselingkuhan pacar tersayangnya. Muncul cowok baru yang berpotensi sebagai obat patah hati. Juga seorang dari ...
Salendrina
2473      919     7     
Horror
Salendrina adalah boneka milik seorang siswa bernama Gisella Areta. Dia selalu membawa Boneka Salendrina kemanapun ia pergi, termasuk ke sekolahnya. Sesuatu terjadi kepada Gisella ketika menginjakan kaki di kelas dua SMA. Perempuan itu mati dengan keadaan tanpa kepala di ruang guru. Amat mengenaskan. Tak ada yang tahu pasti penyebab kematian Gisella. Satu tahu berlalu, rumor kematian Gisella mu...
Warna Jingga Senja
4396      1214     12     
Romance
Valerie kira ia sudah melakukan hal yang terbaik dalam menjalankan hubungan dengan Ian, namun sayangnya rasa sayang yang Valerie berikan kepada Ian tidaklah cukup. Lalu Bryan, sosok yang sudah sejak lama di kagumi oleh Valerie mendadak jadi super care dan super attentive. Hati Valerie bergetar. Mana yang akhirnya akan bersanding dengan Valerie? Ian yang Valerie kira adalah cinta sejatinya, atau...
Should I Go(?)
10514      2443     12     
Fan Fiction
Kim Hyuna dan Bang Chan. Saling mencintai namun sulit untuk saling memiliki. Setiap ada kesempatan pasti ada pengganggu. Sampai akhirnya Chan terjebak di masa lalunya yang datang lagi ke kehidupannya dan membuat hubungan Chan dan Hyuna renggang. Apakah Hyuna harus merelakan Chan dengan masa lalunya? Apakah Kim Hyuna harus meninggalkan Chan? Atau justru Chan yang akan meninggalkan Hyuna dan k...
Mari Collab tanpa Jatuh Hati
4845      1796     2     
Romance
Saat seluruh kegiatan terbatas karena adanya virus yang menyebar bernama Covid-19, dari situlah ide-ide kreatif muncul ke permukaan. Ini sebenarnya kisah dua kubu pertemanan yang menjalin hubungan bisnis, namun terjebak dalam sebuah rasa yang dimunculkan oleh hati. Lalu, mampukah mereka tetap mempertahankan ikatan kolaborasi mereka? Ataukah justru lebih mementingkan percintaan?
My world is full wounds
493      350     1     
Short Story
Cerita yang mengisahkan seorang gadis cantik yang harus ikhlas menerima kenyataan bahwa kakinya didiagnosa lumpuh total yang membuatnya harus duduk di kursi roda selamanya. Ia juga ditinggalkan oleh Ayahnya untuk selamanya. Hidup serba berkecukupan namun tidak membuatnya bahagia sama sekali karena justru satu satunya orang yang ia miliki sibuk dengan dunia bisnisnya. Seorang gadis cantik yang hid...