10 Januari 2015
Malam yang indah, Muda-Mudi PPJKS berkumpul di rumah pembina kami untuk mengadakan rapat. Setelah semua berkumpul, kamipun memulai untuk membicarakan tentang pergantian nama PPJS. Kami semua saling memberikan saran untuk nama yang baik. Akhirnya diputuskan nama PPJKS diubah menjadi Muda-Mudi Ekklesia. Ekklesia artinya yang terpanggil dari kegelapan menuju terang. Nama yang bagus. Kemudian kami melanjutkan pembahasan tentang pergantian pengurus. Mantan ketua mengusulkan nama Aim sebagai calon ketua. Awalnya aku tidak setuju. Aim masih baru di perkumpulan ini, bagaimana dia akan memimpin teman-teman yang baru dia kenal, tetapi karena Aim mau dan teman-teman yang lain juga setuju. Akupun kalah suara dan Aim dinobatkan menjadi ketua Muda-Mudi Ekklesia. Kemudian tiba saatnya pemilihan bendahara. Seorang teman mengusulkan namaku. Aku tidak setuju karena bagaimana bisa aku dan Aim dalam satu kepengurusan sementara kami memiliki hubungan. Tapi teman-teman semua memaksa dan akupun menyetujui. Aku dinobatkan menjadi bendahara Muda-Mudi Ekklesia. Aku berharap kami dapat menjalankan tugas ini dengan baik.
21 Januari 2015
Hari itu adalah hari ulang tahunku dan anniversary yang ke 3 tahun. Aim mengirimkan pesan jam 00.25.
“Selamat ulang tahun sayang ... Semoga panjang umur dan sehat” slalu yah sayangku. Dan juga semoga perkuliahannya lancar, lebih dekat ama Tuhan, jadi anak yang rajin, patuh pada orang tua dan yang paling utama semoga apa yang ayank cita-citakan terwujud. Amin ... Happy anniversary yang ke 3 tahun juga yah sayang ... Semoga Tuhan terus menjaga hubungan kita agar menjadi hubungan yang abadi yah sayang. Amin yah Tuhanku.
Malam harinya, sepulang kuliah. Aku langsung mandi. Setelah aku selesai mandi, tiba” Aim datang membawa kue bertuliskan Happy Birthday Suyani dan Happy Anniversary dengan lilin angka 21 dan menyanyikan lagu “Happy birthday to you. Happy birthday to you. Happy birthday. Happy birthday. Happy birthday to you ...” Aku terkejut sekali melihat kedatangannya dan aku bahagia sekali. Kemudian aku berdoa dan meniup lilinnya.
“Selamat ulang tahun yah sayang“
“Terimakasih yah sayang ...”
“Sama-sama sayang.“
“Ini kado buat ayank.”
“Apa ini sayang?
Wahhh lucu sekalii”
Ternyata Aim sudah merencanakan ini dengan adik perempuanku, Novi untuk memberitahukan apa yang sedang aku lakukan. Dia memberikanku hadiah 3 buah gantungan kunci. Gantungan kunci yang pertama, bergambar fhotonya. Gantungan kunci kedua, fhotoku dan yang ketiga, fhoto kami berdua. Wahh ... aku bahagia sekali hari itu.
14 Februari 2015
Hari ini adalah hari kasih sayang. Aku dan Aim gak berencana untuk pergi kemanapun hari ini. Bangun tidur, aku mengambil handphone. Ternyata ada pesan bbm dari Aim.
“Selamat hari valentine sayangku. Semoga kita terus bersama yah sayang”
Aku langsung membalasnya, “Selamat hari valentine juga sayangku. Amin yah Tuhan ...”
Sejam kemudian dia membalas, “Udah sarapan sayang?”
“Udah sayang. Ayank sendiri?”
“Belum sayang. Ini mau mandi dulu”
“Yoda mandilah sayang”
Setelah mandi, dia membalas lagi, “Sarapan sayang ...”
“Iya sayangku. Maam lah ayank nya”
Siang harinya dia datang ke rumahku. Kami memang tidak ada rencana mau jalan keluar. Kami berdua duduk di teras rumahku. Aku melihat sepeda motorku (kereta) yang udah kotor sekali. Aku spontan mengajak aim ke doorsmer.
“Sayang, ayok ke doorsemer”
“Panas loh sayang. Bentar lagi yah”
“Yoda sayang”
“Atau aim aja yang cuci. Gimana?”
“Mau ayank nya?”
“Iya gakpapa sayang.”
Dia mulai mencuci sepeda motorku. Bukannya membantunya, aku malah membuat video. Ku ambil laptop lalu aku membuka kamera depannya
“Haloo ... (Aku melambaikan tangan) Aku mau video Aim lagi nyuci kereta. Ini dia Aim (Aku mengarahkan kameraku ke Aim) Ini di pencuci keretanya (Aim melambaikan tangan). Sok ganteng. Sih Aim sok ganteng. Sih Aim jelek kali.”
“Sayang, kain lap nya mana?”
“Dia mau mencuci keretaku yang cantik. Yang jorok menjadi cantik. Ini dia keretanya sebelum di cuci” Aku mengabaikan pertanyaan Aim dan sibuk dengan videoku. Aku mengarahkan kamera ke keretaku yang penuh dengan lumpur.
“Mana ?? Ini aja ku buat yah ...” Aim mulai kesal.
“Ini loh ayank”
“Ini ajalah”
“Ini loh.”
“Itu untuk lap lap nya. Ini aja yah?” Aim bertanya lagi.
“Sih Aim lagi nyuci kereta. Haloo ...” Aku mengabaikan pertanyaannya dan melanjutkan videoku.
“Ini aja yah ... Dengarkan dulu aku”
“Gak usahlah nanti basah itu”
“Keringkan!!”
“Kita tengok si Aim sampe setengah jam kemudian. Apakah dia berhasil menyelesaikan tantangan?
“Wess ...”
“Hehehe untuk menyelesaikan keretaku yang cantik dalam waktu setengah jam”
“Paradadadam” Dia meleceh.
“Setengah jam (Aku tersenyum lebar) Fix !!”
“Palapalajam” Dia meleceh lagi.
“Jangan pake itu aim. Nanti gak ada alas kaki kami.” Aku teriak saat melihat dia mencagakkan keretaku di atas alas kaki rumah kami.
“Ganti yang lain.”
“Yang itu aja.” Aku langsung berdiri dan menghampirinya lalu memberikan kain yang kotor untuk alasnya. Aku meletakkan laptopku di atas kursi dan mengarahkan kamera persis ke Aim dan keretaku.
“Haloo .. Ini sih Aim versi tukang cuci kereta (Aku kembali duduk) Nanti dia kita gaji sepuluh ribu. Mana dia duit sepuluh ribunya. (Aku mengambil uang sepuluh ribu yang tadinya mau untuk doorsmer keretaku) Ini dia untuk sih Aim (Aku menunjukkan uang sepuluh ribunya ke kamera) Kita saksikan Aim.
“Ambil dulu baskom”
“Kan banyak kali permintaannya”
“Ambil baskom (Dia tertawa kecil dan melihat ke kamera)
“Sih Aim gila”
“Kok gelap”
“Iyaa”
“Mana baskom hey”
“Sih tukang cuci kereta. (Aku mengangkat laptopku dari kursi supaya kameranya lebih terang) Biar terang. Ini dia sih Aim. (Dia mulai menyirami keretaku) Ini dia sih Aimku. Dia tukang cuci kereta. (Kemudian aku kembali meletakkan laptop di atas kursi) Gelap juga. Dadaaa ...”
Dengan cekatan Aim mancuci keretaku. Sejam kemudian, keretaku sudah bersih dan kilat. Aim emang hebat. Setelah itu, kami selfie dengan menggunakan laptopku.
Malam harinya, Aim datang ke rumahku. Dia membawakan sebuah kotak cokelat mungil berbentuk love yang berisi beberapa cokelat berbentuk bulat.
“Ini buat kamu sayang”
“Wahh ... terimakasih sayang”
“Selamat hari valentine yah sayang”
“Iya sayangku. Selamat hari valentine juga buat ayank”
Dia tersenyum kecil. Senyum yang manis sekali.
“Tapi aku gak ada kasih apa-apa sama ayank”
“Gakpapa kok sayang”
“Kapan ayank belinya? Tadikan kita sama seharian.”
“Hehehe adalah sayang”
“Makasih sayangku”
“Iya sayang”
04 Maret 2015
Aku kangen sekali dengan sahabat-sahabatku. Dulu kalau di rumah, sahabatku banyak. Ada Nofa, Febri, dan Muty. Sekarang kalau di rumah hanya ada Aim. Kemana-kemana selalu bareng Aim. Sampai orang berfikir apa kami gak bosen. Hampir tiap hari ketemu. Tapi gak ada kata bosen bagiku. Aim memang kekasihku tapi dia juga sahabatku. Gak ada kata bosen untuk seorang sahabat. Tapi walaupun gitu, tetap aja aku merindukan kalian sahabat-sahabatku. Kalian yang dulu sangat dekat tapi sekarang jauh karena jarak dan kesibukan masing-masing. Kapan kita ngumpul lagi ? kapan kita berbagi cerita lagi ? Hari ini aku kangen kalian lagi. (emot nangis)
30 Juni 2015
Baru sehari Aim Praktek Kerja Lapangan di luar kota dan aku sudah sangat merindukannya. Dia menginap di rumah kawan kuliahnya karena tempat PKL sangat jauh dari Jalan Kangkung kami. Selama dua bulan dia akan tinggal disana tetapi setiap hari Sabtu dia pulang. Sedih karena gak biasa jauh darinya walau cuma sementara. Tapi aku gak bakal bisa lihat dia tiap hari lagi selama sebulan ini.
“Hari pertama aim PKL sayang. Doain aim yah sayang biar lancar.”
“Iya sayang. Semangat sayang.”
“Iya sayang. Baik” ayank disana yah’
“Iya sayang”
“Jangan sakit” yah sayang disana. Jaga kesehatan ayank yah ...”
“Iya yank”
“Jangan iya iya aja sayang”
“Yoda enggak sayang.”
“Hehehe koq enggak sayang?”
“Tapi ayank bilang jangan iya iya aja.”
“Hehehe”
Malam harinya aku menulis di buku diary ku.
“Baru sehari
Tapi aku sudah sangat merindukannya
Walau dirimu sedang jauh disana
Tapi aku selalu bersamamu
Dengan rasa rindu ini
Dimana dirimu berada, disitu cintaku
Lagi apa sayang?
Udah makan ?
I miss you (emot senyum)
Lagu rindu ini ku ciptakan
Hanya untuk kekasih hatiku cinta
Walau hanya nada sederhana
Ijinkan ku ucap segenap rasa
Dan kerinduan (emot senyum)
Dear Aim
Jepes
21 September 2015
Setelah Aim selesai PKL, dia mulai sibuk membuat laporan PKL. Aku selalu memberikannya semangat dalam menyusun laporan PKL nya. Tahun ini dia akan jadi pendamping wisudaku. Tahun depan aku yang akan jadi pendamping wisudanya. Aku gak sabar membayangkan hari bahagia itu. Saat dia memintaku menemaninya untuk mengerjakan laporan, aku selalu berusaha ada untuknya seperti dia yang selalu berusaha ada saat aku butuh teman untuk mengerjakan tugas akhirku (TA). Dia mengantarkan ku bimbingan dengan dosen pembimbing. Dia menemaniku mengeprint TA ku. Dia membantuku dalam masalah yang gak bisa ku hadapi sendiri. Sampai aku sidang dan akan wisuda bulan depan.
Gak terasa sudah 3 tahun 8 bulan kami menjalani hubungan ini. Banyak sekali yang terjadi, banyak yang berubah termasuk Aim yang dulunya kurus sekali, sekarang menjadi Aim yang tingginya 175 cm, tubuhnya yang dulu kurus sekali sekarang sudah 73 kg, dia sudah gemuk sekali. Dia berhasil membuat tubuhnya karena rajin fitness dan puding. Dia memang ingin sekali membuktikan bahwa Aim yang dulu diolok kayak lidi dan papan bisa gemuk, kulitnya masih putih, dan wajahnya semakin tampan, bukan hanya fisiknya yang berubah sifat baik dan kurang baikpun semakin aku ketahui tapi rasa cintaku padanya tidak berubah dan malah semakin besar setiap hari. Belum pernah ada rasa bosan walau kadang hampir tiap hari ketemu, tiap hari rutin komunikasi tapi semua terasa menyenangkan. Mungkin karena kami bukan cuma kekasih tapi juga sahabat. Dari hal kecil sampai besar selalu diceritakan, menerima kekurangan masing-masing. Cuma berharap bisa bersama selamanya.
Ceritanya bikin mewek????
Comment on chapter Deskripsi Ceritabnyak plajaran nya
Tetap semangat kk
di tunggu ya tulisan lainnya