28 Maret 2013
Hari ini adalah hari ulang tahun Aim. Aku sudah berencana untuk memberikan kejutan ulang tahun untuknya bersama dengan teman-teman kuliah Aim. Tepat pukul 00.01 aku mengirimkan pesan untuknya.
“Happy birthday my boyfriend ... semoga panjang umur yah sayangku, sehat selalu, semoga Tuhan Yesus memberkati perkuliahan ayank, dan semoga semakin lebih baik lagi ke depannya yah sayang. Amin yah Tuhan khu ...”
“Amin yah Tuhan ... terimakasih sayangku.”
“Kembali kasih sayang.”
Sore harinya aku janji untuk bertemu dengan teman-temannya di dekat kampusku. Dari sana kami pergi membeli kue ulang tahun untuknya. Kami datang ke rumahnya membawa kue ulang tahun. Dia kaget sekali melihat kami bisa kompak datang ke rumahnya. Terlihat jelas wajah bahagianya. Kamipun merayakan ulang tahunnya bersama dengan keluarga Aim. Aku memberikannya sebuah kado yang isinya fhoto kami berdua yang sudah dibingkai cantik sekali. Fhoto kami berdua yang lagi memegang boneka spongebob squarepants. Aku berharap dia akan menyukainya.
Juni 2013
Setelah 1 tahun 5 bulan kami berpacaran, aku semakin mengenal dia dan diapun begitu. Aku memanggilnya “pudan” karena dia anak paling kecil dan dia memanggilku “kakak”. Kami juga punya panggilan sayang yang lain yaitu aku memanggilnya “jelek” dan dia memanggilku “pesek” karena aku anak paling tua. Suatu hari saat aku sakit, dia datang ke rumahku dan melihat buku diaryku. Dia membaca isinya dan menulis disitu.
Ayank Pudan ...
Janganlah lagi ayanknya sakit-sakit gitu
Ayank jangan lagi sedih-sedih
Yah sayang yah ...
Pudan mohon sekali sayang ...
Yank ...
Pudan sangat mencintai ayank
Pudan sangat menyayangi ayank
Oleh karena itu, aku gak mau lagi lihat kakak sakit-sakit
I Love You Honey
Ayank Pesek Love Ayank Jelek -- 23 Juni 2013
Kemudian aku membalas tulisannya di balik kertas itu.
Sayangku ...
Pacar ayank juga sangat menyayangi ayank
Pacar ayank juga sangat mencintai ayank
Tuhan ...
Jaga dia yang sangat ku cintai
Sertai dia dalam setiap langkahnya
Ajarlah dia agar selalu berjalan di jalan Tuhan
Bantulah dia menjadi orang yang lebih baik lagi
Ampuni dosa-dosanya Tuhan
Tuhan ...
Berkati juga orangtua dan seluruh keluarganya
Berilah rezeki yang murah
Senantiasa kesehatan dan kebahagiaan
Bantulah mereka dalam setiap persoalan
Ampuni dosa-dosa kami Tuhan
Terimakasih Tuhan Yesus
Amin ...
24 Juni 2013
Aku terus membaca tulisan tangannya di buku diaryku itu. Gak bosan-bosan. Aku terharu membacanya. Dalam akun sosial media facebookku, aku menulis status.
“Gak bosen-bosennya baca tulisan tangan sih jelek. It’s so sweet honey. Thank you for your heart. Thank you for your love. Efraim Nababan dan Suryani Naibaho will be true love”
Aimpun mengomentari statusku.
Aim Faim Nababan “Hehehe”
Suryani Naibaho “Cantik tulisan aku kan yank?”
Aim Faim Nababan “Iya sayang. Cantik. Bagus”
Suryani Naibaho “Hehehe siapa dulu donk”
Aim Faim Nababan “Hehehe”
Suryani Naibaho “Siapa emangnya sayang?”
Aim Faim Nababan “Biasa yank ...”
Suryani Naibaho “Hah? Biasa apanya sayang?”
Aim Faim Nababan “Aku pun gak tau kak hehehe”
Suryani Naibaho “Tahapa lah ayank ini. Apa maksud ayank?”
Aim Faim Nababan “Maksud aku kan kak ... Aku adalah si jeleknya pesek”
Suryani Naibaho “Owh hehehe”
Juli 2013
Entah kenapa belakangan ini perutku sering sekali sakit. Seperti ditusuk-tusuk. Kadang muncul. Kadang hilang. Aku pergi ke apotek untuk membeli obat.
“Kak, kalau sakit di perut kayak nusuk-nusuk gitu kenapa yah kak ? tanyaku ke apotekernya.
“Kalau gak maag, asam lambung kak.” Kata kakak yang bekerja di apotek.
Miris sekali hatiku mendengarnya. Sepulang dari apotek, aku langsung bilang ke aim lewat pesan. Karena aku gak mau memberitahu kepada mama atau bapak. Takut mereka jadi khawatir dengan kesehatanku.
“Sayang, tadi aku ke apotek. Kata kakak itu kalau gak maag, asam lambung katanya sayang (emot nangis)”
“(emot nangis)” balasan Aim
“(emot nangis)” balasku lagi
“Cepat sembuh yah ayank”
“Iya yank. Gpp nya aku”
“Iya sayang (emot sedih)”
“Loh kok gitu sih? Kalau ayank sedih, akunya gimana coba (emot sedih)”
“Iya sayang (emot sedih)”
“Ayank itu salah satu sumber kekuatanku. Yang buat aku mampu bertahan”
“(emot senyum) lebay ayank nya”
“Ihhh serius loh akunya sayang”
“Iya sayangku. I love you sayang”
“I love you too jelek”
Setiap kali perutku kambuh, dia yang selalu aku cari. Dia yang selalu aku beritahu.
“Sayang, sakit kali perutku sayang (emot nangis)”
“Anak paling besar gak boleh nangis. Pudan aja gak nangis.”
“Iya pudanku yang jelek”
“(emot senyum)”
Agustus 2013
Pagi itu seperti biasa selalu ada ucapan yang membuat hariku bahagia dan setiap hari semakin semangat kuliah. Walaupun sakit perutku kambuh lagi.
“Selamat pagi sayang”
“Pagi juga sayang”
“Ayank lagi apa?”
“Ini lagi mau sarapan sayang. Ayank udah sarapan?”
“Udah sayang. Ini mau berangkat ke kampus.”
“Owh hati-hati yah sayang”
“Iya sayangku ...”
“Isss sakit kali perutku lah sayang”
“Minum air hangat yah sayang”
“Iya sayang. Sakit kalii”
“Ayank harus kuat yah. Yah cinta yah ...”
“Iya sayangku tapi ayank harus selalu bersamaku yah selamanya ...”
“Iya sayang pudan. Pudan akan selamanya bersama ayank. Selamanya ...”
Dia membuat rasa sakitku hilang. Dia membuat aku dengan mudah melewati setiap kesakitanku. Dia selalu mengganti kesedihanku menjadi canda tawa.
27 Agustus 2013
“Pacar tiri (ngejek)” Aku mengirim pesan pada Aim.
“Hehehe mana ada pacar tiri kakak”
“Ayank lah tu pacar tiri. Pacar yang jahat. Hehehe”
“Hehehe mana ada yah pesek”
“hehehe ada loh yank”
“ya deh yank”
“ehhh pacar tiri pacar tiri (ngejek)”
“bla bla bla”
“ahahaha”
“tawa ayank ne. Udah pesek, tawa ge ... hihihi”
“ihhh sih jelek ini. Sok x ahk”
“ahahahaha” Dia tertawa bahagia sekali.
“ahahaha (ngejek)”
“(ngejek)”
“ehh pesek pacar angkat”
“apa itu pacar angkat?”
“Iya kan ayank manggil aku pacar tiri, yah ku panggillah ayank pacar angkat. Hehehe”
“Hahaha”
Tanggal 5 September 2013 pukul 23:31 Aim membuat sebuah status di akun sosial medianya
Tidak ada arti kata “MANTAN” bagiku ...
Kalau bisa enyahlah kata “MANTAN” dariku, karena aku mau dialah yang mendampingi hidupku, mengisi hari-hariku dan memulai hidup baru bersamanya kelak ...
Oleh karena itu di hatiku tertanam kata “SETIA” ...
SETIA itulah yang membuat aku dan dia bahagia selamanya ...
Dan aku ingin mengatakan kepada dunia bahwa, AKU GAK MAU KEHILANGAN DIA dan AKU INGIN BERSAMA SELAMANYA ......”
Hehehehe
Itulah pesan singkat cerita cintaku bersamanya ...
SN ku ...
Aku mencintaimu
Bahkan sangat mencintai dirimu ...
I LOVE YOU
“SN”
15 September 2013
Aku mengalami kecelakaan, waktu itu aku pergi dengan menggunakan sepeda motor dengan adekku, Novi. Sebenarnya aku ingin meminta Aim menemaniku tetapi sedang ada acara di rumahnya sehingga dia tidak bisa meninggalkan rumah. Akhirnya aku pergi dengan adekku menggunakan sepeda motor. Kamipun mengalami kecelakaan. Adikku tidak terluka sementara kakiku sudah koyak dan terus mengeluarkan darah. Bapakku datang dengan wajah yang cemas dan pucat. Aku dibawa ke klinik terdekat. Di perjalanan aku sudah mau pingsan karena banyak mengeluarkan darah. Bapakku terus memanggil namaku supaya aku terus sadar. Sampai di klinik, bapak menggendongku ke kamar klinik, aku langsung diinfus dan kakiku dijahit dua belas jahitan. Gak lama setelah kakiku selesai dijahit, Aim pun datang bersama Muty ke klinik. Wajah mereka begitu khawatir. Aim berdiri di sampingku yang terbaring di atas tempat tidur klinik.
Dia yang selalu nemeni aku meriksa perkembangan luka di kakiku. Dia memegang tanganku erat saat aku merasa kesakitan. Setiap aku kesakitan, ku genggam tangannya kuat. Dia senyum dan membelai rambutku. Aku tau sbenarnya dia gak sanggup melihat kakiku tapi dia selalu berusaha kuat di depanku. Sakit sekali setiap kontrol, lukanya dibersihkan kemudian diperban lagi. Dia menyuapin aku makan dan memberikan obat. Dia juga yang selalu nganter jemput aku kuliah tiap hari. Mau jalan harus dibantu. Mau mandi susah karena kakinya gak boleh kena air. Aku sudah sangat bosan di rumah.
“Sayang, aku bosan”
“Sabar yah sayangku. Nanti kalau udah sembuh, kita jalan-jalan yah. Aim juga kangen jalan-jalan bareng ayank”
“Iya sayang”
“Cepat sembuh yah sayangku”
“Terimakasih cintaa”
“Sama-sama yank”
Dengan sabar, dia selalu menemaniku. Dia menjadi kakiku saat aku gak mampu berjalan sendiri. Dia selalu ada untukku. Sungguh lelaki yang luar biasa. Dia gak pernah ngeluh. Sampai sembuh dia nemani aku. Aku bahagia punya dia dalam hidupku. Aku beruntung. Aku bersyukur dan aku sangat bangga memiliki kekasih seperti dia.
“Sayang, kata temanku, jarang ada cowok sebaik kamu. Mungkin seumur hidupku, aku gak akan bisa balas budi kamu”
“Cukup membalasnya dengan cinta dan kasih sayang dari kamu sayang”
“Aku beruntung punya kamu sayang”
“Ihhh jadi GEER akunya hehehe”
“Hehehe terimakasih yah sayangku”
“Sama-sama sayangku”
Setelah satu bulan, aku memutuskan untuk kembali kuliah. Aku memakai sendal karena kakiku yang sakit tidak bisa dipakaikan sepatu. Setiap hari Aim selalu mengantar dam menjemputku di kampus. Sepulang kuliah, sahabat-sahabatku dengan sabar ikut menunggu sampai Aim datang menjemputku. Suatu kali saat Aim menjemputku, cuaca mendung. Dia melepaskan sendalku dan membungkusnya dengan kantongan plastik. Di perjalanan, hujan sudah mulai turun. Sambil membawa sepeda motornya, sesekali dia melihat ke bawah. Dia selalu memastikan agar kakiku tidak terkena air. Dia mengusap kakiku yang basah dengan tangannya. Hujan semakin deras, Aim langsung memberhentikan sepeda motornya di depan ruko kosong. Aku turun dari sepeda motor.
“Sayang, kita berhenti dulu yah.” Dia melihat hujan yang turun semakin deras.
“Iya sayang.”
“Ayank duduklah nanti capek.”
Aku duduk di atas motornya. Dia mengusap kakiku yang terkena percikan air dengan tangannya.
“Makasih yah sayang”
“Iya sayang”
Besok harinya sepulang kuliah, aim menjemputku. Hari ini jadwal kontrol ke dokter. Aim berdiri di sampingku, memegang tanganku. Dokter mulai memeriksa kakiku. Dia membuka jahitan kakiku. Terasa perih saat benangnya ditarik. Kemudian lukanya dibersihkan. Sakit sekali rasanya. Lalu diperban lagi. Di perjalanan pulang, aku menangis.
“Sayang, jangan nangis donk.”
Aku terus menangis
“Sayang, jangan nangis. Nanti orang-orang ngelihatin kita. Nanti mereka fikir aku ngapa-ngapain ayank”
Aku tidak mendengar omongannya. Aku terus menangis. Sesampainya di depan rumah, aku langsung masuk ke rumah. Bapakku bertanya, “kenapa sayang? Kok nangis? Kek mana kakinya?” Aku tidak menjawab dan terus menangis. Aku mendengar bapak bertanya pada Aim, “Kenapa mang kok nangis dia?” Aim menjawab, “Gak tau amangboru. Udah dibuka jahitannya. Sakit mungkin.” “Kenapa masih diperban?” bapak bertanya lagi. “Iya amangboru. Katanya dua hari lagi datang.”
Perasaan bapakku gak enak. Kenapa sudah sebulan kakiku gak sembuh juga. Kenapa masih di perban padahal jahitannya sudah dibuka. Kecurigaan ini membuat bapak memutuskan untuk membawaku ke dokter yang lain. Ternyata saat dibuka perban nya oleh dokter, kakiku bukannya membaik malah semakin parah. Lukanya menjadi seperti lubang besar dan dalam. Jahitannya tidak berhasil.
November 2013
Setelah dua bulan, kakiku akhirnya sembuh. Tapi sekarang giliran Aim yang sakit. Badannya gatal-gatal. Badannya bentol-bentol. Kadang hilang sendiri. Tapi datang lagi dan lagi. Sedih sekali melihatnya sakit. Setiap malam pennyakitnya kambuh. Seminggu lebih sakit itu dibiarkannya. Dia gak mau beli obat. Dia juga gak mau ke dokter. Aku berfikir, ini gak bisa kayak gini terus. Aku gak bisa lihat dia sakit gini terus. Diam-diam aku pergi ke apotek dan beli obat untuk gatal-gatal dan kemudian aku berikan padanya. Awalnya dia menolak, tapi terus aku paksa. Akhinya dia mau meminum obatnya. Tetapi sakitnya cuma hilang sementara. Badannya gatal-gatal lagi. Aku mengajaknya ke dokter untuk mengetahui kepastian tentang sakitnya dan agar dia cepat sembuh dan gak sakit lagi.
“Sayang, ayok kita ke dokter”
“Ahhhh” dia menolak
“Ayoklah sayang”
“Gak mau aim” jawabnya
“Aim gak punya duit? ayok pake uang yani.”
“Enggak. Aim gak mau loh. Jangan dipaksa” dia terus menolak.
“Orang sakit yah harus berobat. Kamu gimana sih?”
“Aim gak sakit”
Aku terus memaksa tetapi dia tetap menolak. Aku kesal sekali padanya. Dia sangat keras kepala. Aku marah padanya tetapi dia tetap tidak mau. Aku khawatir sekali padanya tapi dia tak mengerti perasaanku. Akhirnya kamipun tidak jadi pergi. Dia hanya mengkonsumsi obat yang aku beli dari apotek. Setiap kali sakitnya kambuh, dia selalu bilang padaku.
“Sayang, gatal kali badan aim”
“Udah diminum obatnya sayang?”
“Udah sayang”
“Cepat sembuh yah pudan”
“Iya sayang”
“Yani mencintaimu sayang”
“Pudan juga mencintai kakak”
Lambat laun sakitnya sembuh total dan gak kambuh-kambuh lagi. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan.
Desember 2013
“Med malam pacar tiri khu yang jelek (emot ngejek)” pesanku untuknya.
“Malam juga pacar angkat ku”
“Udah maam sayang nya?”
“Udah pesek”
“Baguslah sayang.”
“Iya pesek. Ayank sendiri udah maam belum?”
“Udah donk jelek”
“I love you hasian” Hasian itu Bahasa Batak yang artinya sayang.
“(emot kiss)”
“Ihhh cium” ayank nya”
“(emot ngejek)”
“ngejek si pesek ne”
“biar (emot ngejek)
“Mana acilah gtu sek”
“Aci lah lek”
“Hehehe iyalah sek buat ayank apa yang enggak”
“Ihhh gombal ayank nya”
“Gak akh yank. Ne gak gombal”
“Masak sih jelek?”
“Iya loh sayangku yang pesek”
Dia memang gak mau kalah, kalau aku manggil dia pacar tiri dia pasti membalas dengan memanggilku pacar angkat. Kalau aku memanggilnya jelek (lek), dia pasti membalas dengan memanggilku pesek (sek). Dasar cowok nyebelin.
Ceritanya bikin mewek????
Comment on chapter Deskripsi Ceritabnyak plajaran nya
Tetap semangat kk
di tunggu ya tulisan lainnya